Penerjemah : Momo
Kabar pertarungan antara kekuatan air dan tanah menyebar bahkan sebelum Yun Che dan yang lainnya kembali ke rumah. Banyak orang bertanya-tanya, apakah mereka bisa mendekati Yun Che untuk mendapatkan metode pertempuran atribut air. Para petinggi militer dan pemerintah juga segera mengadakan pertemuan darurat.
Air merupakan salah satu kekuatan dari lima elemen utama yang banyak dimiliki oleh para pengguna kekuatan. Selama ini mereka hanya bisa tinggal di pangkalan dan bertugas memberikan pasokan air bersih. Jika atribut air benar-benar dapat digunakan dalam pertempuran, maka ini akan menjadi dukungan besar dalam meningkatkan kemampuan tempur di pangkalan.
Namun, Yun Che tidak mempedulikan hal-hal seperti ini. Dia hanya memikirkan janji Xing Feng yang akan memasak untuknya. Jadi ketika mereka sampai di rumah, keduanya segera mengusir Yun Yao yang sedang menyiapkan makan siang di dapur.
Hari ini sebagian anggota Tim Puncak dan Chaoyang yang jarang libur sedang beristirahat di rumah. Mereka semua terkejut saat tahu kalau Xing Feng sudah mengambil alih dapur untuk menyiapkan makan siang. Setelah Gu Mingxuan menjelaskan situasi yang terjadi, sekelompok orang itu mulai bergurau memanggil Xing Feng bukan lagi pemanggil binatang buas Yun Che tapi seorang istri kecil yang mengurus kebutuhan rumah tangga.
“Apakah kamu yakin tidak membutuhkan bantuanku?” Tanya Yun Yao yang pergi ke dapur untuk kesekian kalinya karena cemas.
“Tidak perlu. Kalian semua bisa duduk dan menunggu makan siang. Sangat jarang kamu bisa beristirahat, cukup aku saja yang membantu Xing Da di sini.”
Yun Che segera mendorong kakaknya keluar dan menutup pintu geser dapur setelah selesai berbicara. Yun Yao terdiam beberapa saat sebelum memutuskan pergi sambil menggelengkan kepalanya pasrah.
Beberapa orang dari Tim Chaoyang sedang keluar menjalankan misi, mereka biasanya tidak pulang untuk makan siang. Gu Mingxuan sedang meninjau file dari militer dengan Ye Xingchen dan yang lainnya di ruangan sebelah.
“Tiga kekuatan utama militer masing-masing akan mengirimkan 100 personilnya. Tapi mereka hanya mengirimkan dua orang pengguna kekuatan ruang pada setiap tim? Bukankah dikatakan kalau ada berton-ton benih yang akan kita ambil? Apakah enam pengguna kekuatan ruang saja cukup?”
Setelah memeriksa atribut prajurit yang akan mengikuti misi, Ye Xingchen merasa bingung. “Atau, apakah mereka tahu kalau Kakak Che dan Kapten Xing memiliki kekuatan ruang juga dan ingin kita membantu mereka?”
“Tidak. Kurasa mereka memang tidak memiliki banyak prajurit yang memiliki kekuatan ruang.” Gu Mingxuan menggelengkan kepalanya karena dia memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang kenyataan yang ada.
“Tidak sepertinya kekuatan dari lima elemen utama, pengguna kekuatan ruang sangatlah sedikit. Hanya ada satu dari seratus orang. Selain itu, kebanyakan pemilik kekuatan ruang tidak akan mengekspos kekuatan mereka. Jadi bisa dibilang mereka cukup langka. Di Komunitas Chaoyang kita, dari 300 orang pengguna kemampuan, hanya ada tiga orang yang memiliki kemampuan ruang. Satu adalah Bos, yang kedua Chu Haoling dan yang terakhir adalah Yu Wenqing.”
“Jika tim lain juga memilikinya, seperti halnya Tim Sampah, mereka bisa dikatakan sangat beruntung. Pihak militer sepertinya memiliki masalah yang sama juga. Mereka tidak memiliki banyak pengguna kekuatan ruang dan harus menjalankan banyak misi pada waktu bersamaan. Karena tidak mungkin bagi mereka untuk memberikan semua pengguna kekuatan ruangnya dalam misi pencarian kali ini, cukup bagus sebenarnya jika tiap tim mereka mampu menyediakan dua pengguna kekuatan ruang. Dan alasan kenapa mereka tidak meminta kita secara khusus, karena mereka tahu kalau Kakak Che dan Bos akan ikut juga dalam misi kali ini.”
Jika seorang pengguna kekuatan ruang ditemukan, tidak peduli bagaimana karakter atau kepribadiannya, dia akan menjadi sasaran berebut dari berbagai pihak. Di satu sisi ada pertimbangan lain. Pemiliki kekuatan ruang yang tidak bisa bertarung harus memiliki orang yang bertugas untuk melindunginya.
“Hehe… kupikir ada banyak pemilik kekuatan ruang di luar sana.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tf Wlcumtfc afgrfcsew qjvj Xe Zlcuzejc rfafijt wfcvfcujg qfcpfijrjccsj. Pae yexjc rjijtcsj plxj alvjx ajte. Djujlwjcjqec wfgfxj alvjx qfgcjt xfxegjcujc qfgrfvljjc xjgfcj alvjx qfveil yfgjqj yjcsjx yjgjcu sjcu wfgfxj xewqeixjc, Tec Jtf jxjc wfcslwqjccsj vjijw rjae ijwyjljc ajcujccsj.
Vfijlc lae, Wlcu Mfcu vjc Jte Ljbilcu sjcu yfgujei vfcujccsj rfaljq tjglcsj peuj jvjijt qfwlilx xfxejajc gejcu. Vfmjgj alvjx rjvjg vlj wfcujcuujq xfxejajc gejcu jvjijt tji yljrj vjc yfgqlxlg rfaljq alw qjral wfwlilxlcsj.
“Aku tidak pernah tahu bahwa pemilik pemilik kekuatan ruang sangatlah langka.” Bukan hanya Ye Xingchen, pada dasarnya setiap anggota Tim Puncak juga berpikir seperti itu.
“Itu karena hidupmu terlalu nyaman.” Gu Mingxuan menggelengkan kepalanya dan kembali membaca informasi lainnya. Para prajurit yang dikirim dari ketiga kekuatan memiliki level rata-rata. Dari seratus orang di setiap tim, hanya sepuluh orang yang kekuatannya berada di level 3, sedangkan sisanya berada di level 2. Kebanyakan dari mereka memiliki atribut dari lima elemen utama. Ada satu pengguna kekuatan angin dari Tentara Keluarga Mo dan sisanya tidak ada yang mereka kenali. Ini mungkin salah satu cara mereka melawan Mo Wenyang.
“Sepertinya Sungai kuning tidak akan mati Walaupun keduanya jenderal besar, mereka tetap harus mematuhi Tuan Muda Mo, bukan?”
Zhou Zeyu yang sudah mendengar apa yang terjadi di pertemuan pagi tadi, tidak bisa menahan ekspresi jijiknya saat selesai membaca semua daftar prajurit yang akan mengikuti misi. Militer yang tamak jelas tidak sebagus beberapa tim pengguna kekuatan lainnya.
“Setidaknya pangkat mayor jenderal mereka bisa membuat beberapa orang ketakutan.” Gu Mingxuan dulunya juga seorang perwira militer, situasi ini sesuai yang mereka harapkan.
“Sepertinya misi kali ini akan sangat berbahaya. Pasti ada lebih banyak zombie dari biasanya, bahkan selubung udara Kakak Che tidak akan bisa melindungi tim yang terdiri dari seratus orang. Begitu memasuki lingkar kedua, bisa dipastikan semua orang akan kehabisan tenaga. Lihatlah, ini adalah video yang diambil oleh drone di sekitar lembaga penelitian. Ada lautan zombie di sana.”
Gu Mingxuan menunjukkan sebuah video dari tabletnya. Dari atas bisa dilihat lautan zombie yang berkerumun seolah tidak ada celah dan membuat orang yang melihatnya mati rasa.
“Apakah ini anjing zombie? Dan ada lebih dari satu.”
Beberapa orang yang menonton video itu juga memperlihatkan ekspresi serius di wajahnya. Binatang zombie lebih sulit dihadapi daripada zombie manusia. Yang berukuran kecil lebih merepotkan daripada yang berukuran lebih besar. Seperti kucing zombie yang mereka temui terakhir kali. Jika saat itu kucing itu memiliki atribut selain cahaya, diperkirakan mereka tidak akan semudah itu mengambil alih ruang penelitian. Jadi bisa dibilang mereka sangat beruntung saat itu.
“Yang jelas, kalian semua harus lebih berhati-hati kali ini. Aku akan mendiskusikan semua ini dengan Bos dan Kakak Che nanti. Aku harap kita tidak kehilangan siapa pun selama misi pencarian ini berlangsung.”
Setelah video itu selesai diputar, Gu Mingxuan membuka beberapa peta yang dikirim militer kepadanya. Kerja otak bukanlah keahlian Ye Xingchen dan yang lainnya, jadi mereka hanya kembali melihat salinan video tadi di tablet masing-masing untuk mempelajarinya.
Di dapur, Xing Feng yang mengenakan celemek berwarna biru laut memcuci dan memotong sayuran dengan tangkas. Yun Che yang bersandar di salah satu sisi dapur memandangnya dengan senang hati. Banyak orang berkata, pria terlihat menawan saat dia sedang serius. Tapi di matanya, sosok Xing Feng yang sedang sibuk memasak sup-lah yang menawan.
“Lebih mencintaiku?”
Selama memotong sayuran, Xing Feng berulang kali memandang ke arah Yun Che yang ada sampingnya. Sekarang dia dengan cepat mengiris seluruh daging sapi menjadi irisan tipis, bersiap membuat tumis daging sapi pedas yang menjadi masakan khas Barat Daya.
“Ya, kamu terlihat sangat tampan. Aku hampir jatuh cinta lagi padamu. Jika aku seorang wanita, aku pasti sudah merengek memintamu memberiku seorang anak.”
Berjalan ke arah Xing Feng, Yun Che menyandarkan tangan di bahunya dengan wajah yang dipenuhi tawa. Satu tangannya membelai wajah Xing Feng dengan berani.
“Kamu tidak perlu memberiku bayi saat ini. Jika kamu mau, aku lebih suka membuatmu menghangatkan tempat tidurku setiap malam.”
Xing Feng hampir tidak bisa melupakan gagasan untuk hidup bersama, dia sangat terobsesi dengannya. Yun Che yang mendengar itu tersenyum, lalu berjingkat untuk mencium wajahnya.
“Oke, aku akan mencari kesempatan untuk berbicara dengan kakakku nanti. Lagipula sudah waktunya baginya untuk tahu.”
Yun Che tidak mengulur waktu dengan sengaja, hanya saja setiap kali dia ingin membicarakannya, Yun Yao selalu mengatakan kalau dialah satu-satunya orang yang bisa memberikan garis keturunan untuk Keluarga Yun. Atau mengatakan kalau Chenchen membutuhkan sepupu untuk diajak bermain. Dia hampir tidak bisa menyelanya. Terkadang, Yun Che merasa kalau kakaknya itu sudah mengetahui hubungannya dan Xing Feng, hingga menyebutkan hal-hal itu setiap saat.
“Aku pikir dia mungkin sudah tahu tentang kita sejak lama, tetapi tidak memiliki bukti apapun. Mengapa yang kamu katakan tadi terdengar seolah kita melakukan perselingkuhan?”
Xing Feng merasa sangat tertekan. Dia benar-benar memahami kesulitan Yun Che, tapi dia juga tidak menyukai perasaan menyembunyikan hubungan mereka ini.
“Jadi ada apa dengan perselingkuhan? Pernahkah kamu mendengar bahwa pria selalu menginginkan apa yang tidak mereka miliki? Kamu dan aku sama-sama laki-laki, kita harus menikmati perselingkuhan ini.”
Yun Che secara acak mengambil tomat yang belum dicuci dan menggigitnya. Tangannya yang lain meluncur ke bawah dan berhenti di atas pantat Xing Feng seolah sedang menggodanya.
“Kamu… semua bahan sudah dipotong. Kamu sebaiknya keluar, jangan sampai terbakar. Saat kita ke ibukota provinsi, kita harus mengunjungi pasar tradisionalnya. Aku sudah kehabisan cabai kering.”
Untuk menghadapi penampilan Yun Che yang suka menggodanya, Xing Feng hanya bisa menarik tangannya lalu mengambil wajan dan mulai memasak untuk menunjukkan keahlian kulinernya. Yun Che tidak pergi terlalu jauh darinya, mengawasi Xing Feng memasak dari belakang sambil mengunyah tomat. Saat tumisan sambal, daun bawang, jahe dan bawang putih bercampur, aroma bumbu yang kuat perlahan memenuhi dapur.
“Bagaimana kalau aku menanam cabai dan paprika di ruangku? Aku ingat kamu menyukai makanan pedas, kan?”
Yun Che juga orang Barat Daya yang menyukai makanan pedas. Sebelum ini dia telah menanam banyak sayuran dan gandum serta beras. Tidak ada salahnya menanam cabai dan paprika.
“Oke. Tanam lebih banyak. Kita bisa mengeringkannya atau membuat saus sambal.”
Setelah berbicara, Xing Feng menuangkan irisan daging babi yang dilapisi tepung ke dalam wajan dan menggorengnya. Ketika warna dagingnya mulai berubah, dia menambahkan rebung dan paprika hijau lalu menumisnya hingga matang. Tak lama kemudian tumis irisan daging sapi pedas siap dihidangkan. Yun Che segera mengambil sumpit dan memcicipinya.
“Keterampilan memasakmu tidak kalah dengan kakakku. Tampaknnya, meskipun kakakku menikah lagi aku tidak akan khawatir tidak ada yang memasak untukku.”
Dagingnya terasa lembut dan empuk, rebung dan paprikanya sangat renyah. Hidangan ini terasa sangat segar, Yun Che tidak bisa menahan diri untuk tidak mengambil suapan kedua ke dalam mulutnya.
“Apakah aku lulus?”
Xing Feng bertanya saat mencuci wajan. Selanjutnya dia akan membuat tumisan perut babi pedas. Ini adalah hidangan favoritnya. Semakin pedas, semakin dia menyukainya.
“Tentu. Aku rasa kamu tidak pernah memberi seseorang blowjob, kan?”
Yun Che tiba-tiba memeluk Xing Feng dari belakang. Xing Feng menunduk dan menatapnya, tidak tahu bagaimana topik berubah begitu cepat “Jadi?”
“Tidak ada. Aku hanya ingin tahu. Maksudku, kamu sangat menyukai makanan panas, jika kamu ‘memberikannya’ pada seseorang, bagian bawah mereka pasti akan kamu kacaukan.”
“Uhm…”
Bahkan Xing Feng terkejut dengan imajinasinya. Butuh waktu cukup lama baginya untuk melepaskan tangan Yun Che dan menepuk pantatnya. “Jika kamu ingin tahu, kita bisa mencobanya malam ini. Aku ingin tahu seberapa lama bagian bawahmu bertahan.”
“Haha… Aku cuma bercanda. Jangan menganggapnya serius.”
Bisakah Yun Che mengatakan dia benar-benar tidak takut? Topik kali ini sepertinya tidak tepat. Dia seperti menggali kuburannya sendiri.
“Aku tidak keberatan dengan apapun yang terjadi di bawah sana. Jadi bagaimana kalau kamu memberiku mulutmu?”
Setelah memanaskan wajan dan menuangkan minyak lagi, Xing Feng mencoba peruntungannya dan terus berbicara. Di benaknya, dia membayangkan Yun Che yang mengubur kepalanya di antara kedua kakinya.
“Hehe… ayo kita bicarakan lagi lain kali.”
Itu pasti menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Yun Che tertawa hampa tidak ingin topik ini berlanjut. Jika dilihat, orang mungkin berpikir dia sangat berani mengatakan hal-hal vulgar seperti itu. Tetapi bagaimanapun, Yun Che tetaplah seorang perawan kecil. Dia jelas tidak bisa setenang Xing Feng.
****
