Penerjemah : Momo
“Kita berada dua blok jauhnya dari tujuan. Dari peta, rute terdekat sekitar satu kilometer. Pergi ke sana dan membunuh semua zombie dalam waktu tiga jam seharusnya tidak masalah, asalkan tidak ada zombie dengan level yang lebih tinggi.”
Saat sore hari, pasukan ini masih beristirahat karena perlu mengawasi mereka yang terluka parah. Mo Wenyang sudah membahas rencana perjalanan selanjutnya dengan para wakilnya. Sekitar jam 4 sore, kekuatan 70-80% pasukan mulai pulih. Tapi malam akan datang, jadi lebih baik menginap untuk keamanan.
“Apakah akan baik-baik saja? Aku mungkin setuju denganmu jika mengatakan semua ini pagi tadi. Sekarang kita hanya tinggal memiliki 300an orang dan harus melindungi mereka yang terluka juga. Katakan saja kita akan bertarung dengan 200 orang. Jarak satu kilometer memang bukan masalah besar, tetapi bagian tersulit terletak di dalam lembaga penelitian.”
“Sebelum akhir dunia, pusat penelitian benih milik negara itu memiliki setidaknya seribu ilmuwan dan asistennya, belum lagi penjaga keamanan dan zombie lain yang berkeliaran di sekitar lembaga penelitian dan gudang setelah hari kiamat datang. Jika ditotal, ada sekitar dua ribu zombie yang ada di sana. Jumlahnya sepuluh kali lipat dari jumlah kita. Mengosongkan gudang dalam waktu tiga jam? Itu jelas mustahil.”
Mo Wenyang menatap salah satu wakilnya dengan mata penuh cemoohan. Semua analisis yang dia katakan rasional. Apa yang tidak dia sebutkan itu masih perkiraannya yang paling konservatif, jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih besar. Jangankan tiga jam, jika mereka diberi waktu lima jam pun, itu juga tidak akan mungkin.
Begitu gelap, kemampuan penglihatan manusia menurun jika dibandingkan dengan siang hari. Namun, zombie akan semakin ganas di malam hari. Mereka semua mungkin akan mati jika tetap berkeras ke sana. Saat ini mereka tidak bisa membuat kesalahan sekecil apapun atau seluruh pasukan akan musnah.
“Maaf, Komandan. Aku berpikir terlalu pendek.”
Wakil Mo Wenyang menundukkan kepalanya, Mayor Jenderal Zeng yang juga mengikuti pertemuan itu membuka mulutnya, mencoba mengatakan sesuatu, tetapi segera ditahan oleh wakilnya. Tentara Wei telah menderita banyak korban dan Mayor Jenderal Zeng tidak begitu diakui oleh pasukan. Jadi mereka lebih baik mengurangi kebenciannya agar bisa kembali hidup-hidup.
“Semua orang lelah. Hari ini kita akan beristirahat di sini dan mulai bertindak besok pagi.”
Mo Wenyang telah membuat keputusannya. Dia berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Yun Che dan yang lainnya. Setelah beristirahat di tubuh Hei Yu selama lebih dari satu jam, energi Yun Che hampir pulih sepenuhnya. Dia membuka matanya ketika dia merasakan seseorang berjalan ke arahnya. Xing Feng yang duduk di sebelahnya dengan aktif menyalakan sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulut Yun Che.
“Jadi, apakah keputusan sudah dibuat?”
Xing Feng bangkit, mengeluarkan beberapa kursi lipat dan duduk di salah satunya. Dia bahkan tidak menyapa Mo Wenyang. Yun Che yang malas bergerak, masih bersandar pada tubuh Hei Yu sambil merokok.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Ya. Kita akan pergi besok pagi. Semua orang akan memiliki energi cukup besok. Kita akan menyelesaikan tugas dan bergegas keluar sejauh yang kita bisa tempuh. Ketika mencapai jalur lingkar utama, misi ini dapat dianggap hampir selesai.
Zb Qfcsjcu sjcu vevex vl rjwqlcu Wlcu Mfcu, wfwjrjcu kjpjt sjcu alvjx yjlx. Zfrxlqec rfpjx jkji vlj ajte wlrl lcl jxjc rjcuja reila vjc rljq wfcutjvjqlcsj, afajql xfalxj pewijt xbgyjc afger yfgajwyjt, vlj wjrlt alvjx vjqja wfcjtjc xfrfvltjccsj. Vfwej xbgyjc jvjijt qgjpegla sjcu revjt wfwyjcuec xfwjwqejc wfgfxj, bgjcu-bgjcu sjcu jxjc wfcpjvl rjcvjgjc qjcuxjijc vl wjrj vfqjc. lae. Glj wfgjrj afgafxjc vfcujc xfwjaljc wfgfxj.
“Keputusanmu sudah tepat. Aku pikir kamu akan melakukan apa saja dalam misi kali ini. Jika sampai hal itu terjadi aku akan mundur dari misi.”
Keduanya memiliki hubungan yang baik. Xing Feng selalu mengatakan apapun yang ada dalam pikirannya. Jika dia adalah seorang prajurit dalam pasukan yang dipimpin oleh salah satu teman dekatnya yang menganggap nyawa prajurit tidak berharga, dia juga tidak akan mau mengikuti komandan seperti itu.
“Kamu tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu.”
Mo Wenyang meninju dada Xing Feng dengan tatapan marah. Mereka kemudian saling memandang dan tersenyum. Keduanya adalah sepupu, mereka seusia dan hanya memiliki selisih satu bulan saja. Tumbuh bersama sejak kecil dan bergabung dengan militer, menjadi pasukan khusus bersama.
Satu-satunya perbedaan, Mo Wenyang dulunya adalah seorang pria muda yang ceria dan santai. Dia selalu mengungkapkan perasaannya secara langsung, baik itu suka maupun benci. Sampai kemudian, ‘orang itu’ meninggal. Keduanya akhirnya berpisah jalan. Xing Feng dan timnya mengundurkan diri dan terjut ke dunia bisnis, Mo Wenyang mengajukan permohonan transfer ke Pangkalan Barat Daya. Terlepas dari semua itu, ikatan mereka masih begitu kuat dan keduanya tetap saling mengenal dengan sangat baik
“Nanti Xing Da dan aku akan memeriksa jalan untuk melihat apakah ada zombie tingkat tinggi di dalam lembaga penelitian.”
Bukannya Yun Che tidak ingin menyelinap masuk dan memasukkan semua benih dan peralatan penelitian ruangnya sendiri. Hanya saja, orang-orang pasti akan mulai mempertanyakan ukuran ruangnya jika dia melakukan hal itu. Maka, tujuan mengikuti misi kali ini tidak akan tercapai. Sekarang, setelah mereka sampai sejauh ini, mereka hanya bisa maju selangkah demi selangkah. Meskipun lambat, yang paling penting adalah meminimalkan jumlah korban.
“Akan lebih bagus jika kamu mau.”
Mo Wenyang tidak menolaknya karena dia mengetahui kekuatan Yun Che. Dia melirik prajurit yang terluka parah dengan sudut matanya, ada kesedihan di sana. “Aku harap mereka tidak akan menjadi zombie. Aku benar-benar tidak ingin mengakhiri hidup mereka dengan tanganku sendiri.”
Tidak ada yang mau membunuh oerang-orangnya sendiri, itu sangat menyakitkan. Tidak jika memang ada yang berubah menjadi zombie, dia harus melakukannya. Karena mayat pengguna kemampuan akan semakin kuat ketika dia menjadi zombie.
“Jangan khawatir. Mereka tidak akan berubah.”
Yun Che merasa jauh lebih baik sekarang setelah menghabiskan sebatang rokok. Saat dia berbicara, dia berdiri untuk meregangkan tubuhnya.
“Kamu sangat yakin.”
Mo Wenyang merasa pernyataan Yun Che konyol dan menganggapnya sebagai lelucon. Xing Feng hanya tersenyum dengan tenang. Dia tahu rahasia kecil Yun Che, air yang diberikan kepada para prajurit yang terluka itu bukanlah air biasa. Selama mereka meminumnya tidak ada yang akan berubah menjadi zombie kecuali kasus terlambat seperti Yun Cheng.
“Percaya atau tidak, mereka tidak akan berubah.”
Yun Che terlalu malas berdebat dengan Mo Wenyang. Dia berbalik dan membelai kepala Hei Yu. “Bagaimana perasaanmu? Masih lelah?”
Hei Yu tidak kalah lelahnya dengan Yun Che. Sejak pagi, seluruh zombie level tiga yang berhasil dia bunuh, setengahnya adalah karena bantuan Hei Yu. Dan setelah itu, Hei Yu juga menghabiskan banyak kekuatan spiritualnya untuk membersihkan KTV ini. Dia tidak ingin bergerak kecuali harus, bahkan cokelat batang yang Yun Che berikan padanya terasa kurang enak dari biasanya. Raja Serigala juga tidak dalam kondisi yang lebih baik. Tanpa bantuan mereka berdua, korban yang jatuh pastilah akan lebih banyak lagi.
“Ya.”
Kali ini, Hei Yu tidak memainkan trik apapun atau banyak berbicara, dia hanya mengangkat kelopak matanya dengan lesu. Tidak seperti para pengguna kekuatan yang bisa memulihkan energinya dengan beristirahat dan menyerap inti kristal, Hei Yu perlu menyerap energi spiritual yang cukup untuk pemulihannya. Di Bumi ini energi spiritual yang ada sangatlah sedikit, itulah yang membuatnya tidak dapat pulih dengan cepat.
“Tahan sedikit. Aku akan mengajakmu jalan-jalan.”
Mereka yang akrab dengan Yun Che tahu bahwa apa yang disebut jalan-jalan adalah alasannya untuk mengirim Hei Yu kembali ke ruang dimensi. Meskipun dia sangat menyebalkan ketika bersemangat, tapi semua orang lebih menyukai Hei Yu yang energik. Mereka semua sudah terbiasa dengan karakternya yang seperti itu. Jadi melihatnya yang lemah saat ini, terasa janggal.
“Itulah yang aku tunggu-tunggu”
Tepat setelah Yun Che mengatakannya, Hei Yu berubah menjadi anak anjing dalam sekejap mata. Yun Che mengangkatnya, meletakkannya di bahu dan mengangguk pada Xing Feng. Pintu masuk tidak dapat dilalui saat ini, jadi keduanya naik ke atas. Cara tercepat keluar saat ini adalah terbang dari atas.
“Kedua bajingan itu pergi begitu saja. Apakah mereka menghormatiku, komandan misi ini masih berada di sini?”
Mo Wenyang bergumam saat melihat keduanya menghilang di puncak tangga. Namun, dia tidak marah, karena dia tahu semua itu dilakukan untuknya.
“Jadi, eh, Mayor Jenderal Mo, bisakah kita berbicara?”
Zhou Zeyu, yang cukup akrap dengannya dan melingkarkan satu tangan di bahunya, dan berbisik di telinganya, “Bagaimana kalau kita mencari cara untuk berurusan dengan orang bermarga Zeng itu?”
Yun Che tidak mau repot-repot berurusan dengan orang itu, tetapi bukan berarti orang-orang di timnya tidak tertarik untuk membersihkannya. Bagaimana mungkin orang itu dapat lolos begitu saja ketika dia berkomplot melawan kapten mereka? Dia tentu harus membayarnya.
“Apakah ini yang diinginkan Yun Che?”
Mo Wenyang menoleh untuk melihat Zhou Zeyu dan bertanya dengan suara rendah. Jika itu yang diinginkan Yun Che, dia akan mencoba segala cara yang dia bisa. Lagipula dia tidak pernah menyukai bajingan bermarga Zeng itu. Semakin cepat dia disingkirkan, semakin baik.
“Kakak Che bahkan tidak mau berbicara dengannya. Kami boleh menyingkirkannya, kan?”
Zhou Zeyu memandang yang lainnya saat berbicara dan yang mengejutkan, orang-orang yang biasanya tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya seperti Jiang Shang dan Yang Huaien dari Chaoyang pun, mengangguk secara bersamaan. Tim Puncak adalah sebuah keluarga dan mereka tidak akan membiarkan siapapun mencoba bermain kotor dengan bos mereka.
Orang-orang dari Chaoyang, seperti Yang Huaien, Yu Wenqing, dan Shen Rui telah menjadi saudara Xing Feng selama hampir satu dekade, mereka tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa meskipun kapten mereka tidak pernah mengatakan sepatah kata pun, jauh di lubuk hatinya, dia sangat menginginkan bajingan itu mati. Cepat atau lambat Mayor Jenderal Zeng memang ditakdirkan mati, itu hanya masalah waktu. Terlebih lagi, Yun Che adalah calon saudara ipar mereka, dia sudah dianggap sebagai orang mereka sendiri.
“Itu mungkin saja. Tapi kematian Mayor Jenderal Qian telah membuat orang itu khawatir. Apakah kamu tidak memperhatikan kalau dia selalu bersama para wakilnya akhir-akhir ini? Tidak mudah membunuhnya.”
Mo Wenyang menyentuh dagunya sambil berpikir. Dia bergumam tanpa takut ada yang mendengarnya. Pertama, mereka berada di sudut yang jauh dari orang lain. Kedua, tidak ada yang memiliki kemampuan peningkat pendengaran di pasukan mereka. Selama mereka berbicara lirih, tidak ada yang bisa mendengarnya.
“Ini sebenarnya sangat mudah. Kamu hanya perlu mengatur agar mereka beristirahat di sudut kecil yang sepi, sisanya serahkan saja pada kami.”
Zhou Zeyu mengedipkan mata dengan wajah penuh kerahasiaan. Mo Wenyang tidak mau repot bertanya dan hanya menganggukkan kepala tanda setuju. “Baiklah. Tapi cobalah untuk tidak melibatkan orang lain. Lakukan saja dengan bersih dan cepat, seperti yang kalian lakukan pada Mayor Jenderal Qian. Tidak ada yang bisa mencurigai kita.”
Dia tidak lupa meskipun saat ini Tentara Wei mulai mendukungnya, desas-desus apapun berpotensi mengubah Tentara Wei melawan Tentara Mo. Saat ini pangkalan masih dalam pengembangan, ini bukan waktu yang tepat untuk berselisih dengan dua pasukan lainnya.
“Jangan khawatir, kami mengerti.”
Zhou Zeyu menepuk dadanya dengan penuh percaya diri. Dia kemudian membuat gerakan mengusir orang yang cukup menjengkelkan.
“Semua yang kamu pelajari dari Yun Che hanyalah bagaimana membuat orang jengkel.”
Sambil memberikan tatapan penuh kebencian, Mo Wenyang bangkit dan pergi. Dia punya firasat bahwa semakin akrab dia dengan mereka, semakin besar kemungkinan dia kehilangan nyawanya.
“Kemarilah, mari kita bicarakan apa yang harus kita lakukan.”
Setelah Mo Wenyang pergi, Zhou Zeyu, memanggil orang-orang untuk berdiskusi tentang bagaimana membalas Mayor Jenderal Zeng. Dua bulan lalu, ketika Zhou Zeyu dan Yun Che berkendara ke Huaicheng bersama, dia sangat takut setengah mati saat melihat Yun Che membunuh seseorang. Kali ini hanya dalam waktu dua bulan, Zhou Zeyu telah menjadi seorang pria yang dengan mudah bisa mengusulkan rencana pembunuhan dengan senyum di wajahnya. Akhir dunia benar-benar bisa mengubah seseorang. Di lingkungan saat ini, bahkan orang yang paling baik pun diperkirakan bisa menjadi monster yang tidak berperasaan.
***
