Penerjemah : Momo
“Presiden, apakah kamu pikir ini adalah hari pertama kami di pangkalan? Area F dan E memang penuh sesak, tapi aku yakin kita bisa menemukan tempat pengganti sementara di Area C dan D, bukan? Kalau tidak, kita juga bisa menggunakan ruang terbuka di sini.”
Melihat beberapa orang mulai terbujuk, Chen Hua mengangkat suaranya. Karena dia telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Yun Che merobohkan prestis pemerintah, dia tidak boleh ragu. Pemerintah tidak berhak melakukan apapun terhadap publik, bahkan jika dia menyinggung mereka.
“Tepat sekali, kita baik-baik saja dengan itu. Terlebih lagi, kita tidak kekurangan pemilik kemampuan tanah dan logam di pangkalan. Aku yakin tidak akan membutuhkan wantu lama untuk pembangunan kembali. Kami bisa bersabar menunggu. Sementara itu, kamu dapat menangani masalah yang menumpuk.”
“Bukankah terakhir kali militer mengatakan bahwa akan mengontrakkan beberapa tanah kepada kami? Kami dapat mengambil kesempatan ini untuk mengolah tanah itu.”
“Itu hanya angan-angan. Sudah berhari-hari sekarang, tapi di mana tanah yang dijanjikan militer kepada kita? Aku pikir mereka hanya membodohi kita.”
“Ya… ya…”
Setelah dorongan demi dorongan, para pemilik kemampuan semakin bersemangat dan topik yang mereka bicarakan semakin melenceng jauh. Situasi berangsur angsur tidak terkendali. Presiden Asosiasi Kemampuan mulai panik dan terus menyeka keringatnya, tetapi anggota Tim Dingfeng yang menciptakan kekacauan malah tampak tenang.
Bahkan, Hei Yu juga menyusut kembali menjadi anak anjing kecil dalam diam. Yun Che perlahan mengeluarkan sebotol air mineral untuk mencuci kaki Hei Yu sebelum membiarkan duduk di bahunya sambil memegang cokelat batang dengan cakar depannya dan mengunyahnya dengan gembira. Dia terlihat sangat menggemaskan dan sama sekali tidak mirip dengan tampilan berdarah dan brutal yang dimiliki sebelumnya.
“Ada apa? Apa yang terjadi di sini?”
Menteri Pertahanan Pangkalan, Jiang Wanshan akhirnya tiba dengan sekelompok pasukan. Suaranya yang cemas terdengar bahkan sebelum dia muncul. Kerumunan dengan sadar memberi jalan bagi mereka, Saat dia melihat puing-puing gedung Asosiasi Kemampuan, kakinya melunak dan hampir pingsan. Jika asisten di sebelahnya tidak memegangnya tepat waktu, dia akan jatuh ke tanah.
“Kamu… apa yang sebenarnya terjadi?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Vfafijt jxtlgcsj qeilt vjgl xfafgxfpeajccsj, Aljcu Qjcrtjc wfwfujcu vjtlcsj vjc wfcecpex pjglcsj sjcu ufwfajg xf jgjt Ugfrlvfc Tjcu vjgl Crbrljrl Bfwjwqejc. Tjcu afgjxtlg tjcsj ylrj xfajxeajc vjc weijl wfcmfglajxjc jqj sjcu rfyfcjgcsj afgpjvl vfcujc rejgj ufwfajg. Gfcujc rfwej qfwlilx xfwjwqejc vl rfxlajg, vlj wfcujajxjc tji sjcu rfyfcjgcsj afgpjvl, alvjx yfgjcl wfcsfwyecslxjc lvf rfxfmli jqjqec.
“Bodoh!”
Jiang Wanshan berteriak sekuat tenaga setelah mendengarkannya. Beraninya mereka memprovokasi anggota Tim Dingfeng? Dia telah menekankan kepada mereka berkali-kali untuk tidak memprovokasi Dingfeng dan Chaoyang, selalu memihak mereka saat dibutuhkan. Tapi melihat apa yang terjadi saat ini… Presiden Yang tidak menghentikan Xiuluo sejak awal, jadi apa gunanya dia menyesalinya sekarang. Kelompok orang idiot ini, bahkan sekarang tidak tahu bagaimana membersihkan kekacauan ini.
“Tenang, Lao Jiang, kamu bisa terkena serangan panas dalam cuaca seperti ini.”
Yun Che yang sejak tadi terdiam, keluar berbicara. Dia menunjukkan senyum tipis di wajahnya dan bahkan dengan ramah menawarinya sebotol air mineral, tampak seolah-olah dia berusaha menyenangkannya, tetapi semua orang yang mengenalnya sadar bahwa dia pasti sedang merencanakan sesuatu.
Dan Jiang Wanshan kebetulan adalah salah satu orang yang cukup mengenalnya. Melihat senyum di wajah Yun Che, mulut Jiang Wanshan berkedut ringan, dia bisa merasakan seluruh tubuhnya sakit saat mengingat adegan di mana Yun Che dengan mudah berurusan dengan para mayor jenderal di ruang konferensi. Dia hanya bisa tersenyum pahit dan menghela nafas, “Kapten Yun, tentang apa yang terjadi…”
Dia tidak akan berada dalam masalah seperti ini jika itu adalah kapten tim lain, kecuali Chaoyang tentunya. Kantor Departemen Pertahanan Pangkalan sudah dipenuhi dengan file Yun Che dan dia mendengar bahwa militer juga takut padanya. Jenderal Wei Kan secara pribadi memerintahkan anak buahnya untuk tidak memprovokasinya. Sekarang giliran Tentara Wang dan pemerintah yang mungkin juga terlibat. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa menghela nafas.
“Lao Jiang, kamu tidak bisa menyalahkan kami kali ini. Sebaliknya, aku pikir kamu berutang penjelasan yang masuk akal kepada kami. Bagaimanapun, kami adalah salah satu tim terbaik di pangkalan, tetapi tidak ada seorang pun dari Asosiasi Kemampuan yang memberi keadilan ketika Xiuluo menindas kami berulang kali. Sebaliknya, Presiden Yang baru muncul ketika kami tidak tahan dengan mereka dan mulai melawan. Ketika gedung asosiasi runtuh, dia ingin menyalahkan kami. Apakah kami harus diam saja ketika Xiuluo ingin membunuh kami? Sebaiknya kamu memberiku penjelasan masuk akal ini, Lao Jiang. Atau jangan salahkan aku karena membuat keributan.”
Yun Che yang pada awalnya terlihat seperti sedang bercanda, berubah serius saat dia berbicara, dan setiap katanya dikatakan dengan tegas. Tidak hanya wajah Jiang Wanshan yang bengkok, tetapi Presiden Yang sangat ketakutan hingga bisa pingsan kapan saja. Seorang pembunuh sebenarnya meminta ganti rugi, tetapi mereka tidak punya pilihan selain menghadapinya karena argumennya didukung oleh fakta yang kuat.
“Kapten Yun, aku terlalu cemas sebelumnya, dan benar-benar tidak bermaksud menyalahkanmu…”
Dengan tatapan semua orang di sekitarnya dan mata tegas Jiang Wanshan, Presiden Yang memaksa dirinya untuk berbicara, tetapi segera dibalas dengan cibiran dari Yun Che.
“Kamu pikir dengan perkataan maafmu, semua permasalahan saat ini sudah selesai? Abaikan dulu masalah ini, ketika Xiuluo mencari masalah dengan kami, di mana kamu Presiden Yang? Dan apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah Tim Changle? Apa yang dikatakan Kapten Chen memang benar, Asosiasi Fungsi Super ada karena kami pemilik kemampuan dan kamu adalah presiden yang memimpin kami. Jika kamu bahkan tidak bisa membela kami, apa gunanya kamu di sini? Sebaiknya kamu kembali pulang ke ibumu.”
Awalnya Yun Che ingin mengambil langkah perlahan, tetapi mereka terus memberinya kesempatan. Maka dari itu, dia tidak akan bersikap sopan. Posisi Tentara Mo pasti akan menang!
Mendengar kata-katanya yang kasar dan ruang lingkup yang besar, Jiang Wanshan mengerutkan kening, tetapi sebelum dia berbicara diinterupsi oleh Chen Hua lagi, “Ya, menurut pendapatku Presiden Yang sudah mulai tua. Kenapa tidak mengakui kesalahan dan mengundurkan diri? Asosiasi Kemampuan menjadi seperti ini karena kepemimpinannya yang terlalu lemah. Aku pribadi pikir kita harus memilih seseorang yang dapat bertahan, seperti Mayor Jenderal Mo yang berhasil memimpin kita semua dalam pencarian ke ibu kota provinsi.”
“Kapten Chen!”
Kekhawatiran terbesarnya menjadi kenyataan, Jiang Wanshan memberinya tatapan tidak setuju. Lei Dashan menambahkan, “Mayor Jenderal Mo adalah kandidat yang baik. Dia memperlakukan kami, pemilik kemampuan dengan sangat baik selama misi pencarian, dia bahkan berbagi daging serigala mutan dengan semua orang. Tetapi saat itu, Mayor Jenderal Zeng justru mencoba untuk menghentikannya.”
“Itu benar, itu meninggalkan kesan mendalam pada kami. Dari tiga jenderal yang melakukan pencarian bersama, Mayor Jenderal Qian dari Tentara Wang meninggal lebih awal, Mayor Jenderal Zeng sangat picik, dan hanya Mayor Jenderal Mo yang menghormati serta menghargai semua orang.”
“Jika Mayor Jenderal Mo yang menjadi presiden kita, aku tidak akan keberatan.”
“Kami juga…”
Para kapten dan anggota dari dua puluh tim yang telah melakukan pencarian gabungan mengungkapkan pendapat mereka satu persatu. Mereka yang belum pernah berinteraksi dengan Mo Wenyang sebelumnya hanya mengikuti kerumunan dan merasa tidak keberatan karena semua orang cukup optimis pada Mayor Jenderal Mo.
Semuanya berjalan begitu saja, seolah-olah Presiden Yang sudah mengundurkan diri dan mereka secara resmi memilih presiden baru. Wajah Jiang Wanshan berubah lebih suram, dia mengepalkan tinjunya yang tersembunyi di bawah lengan bajunya. Presiden Yang ketakutan, bukan karena dia tidak menjadi presiden lagi, melainkan karena posisinya diambil alih oleh Tentara Mo karena kesalahannya.
Pada saat yang sama, Yun Che dan anggota Dingfeng tetap diam. Alasan mengapa semua orang bersatu karena orang yang mengususlkan agar Mo Wenyang menjadi presiden baru adalah Chen Hua dan Lei Dashan. Jika ada orang dari Dingfeng yang berbicara lagi, orang-orang akan menghubungkan mereka dengan Tentara Mo dan rencana mereka bisa menjadi bumerang.
“Semuanya tolong diam dan dengarkan aku dulu.”
Setelah akhirnya mengendalikan emosinya, Jiang Wanshan mengangkat tangannya untuk menenangkan semua orang dan setelah tidak ada yang berbicara, dia kembali melanjutkan, “Kami pasti akan menangani masalah Presiden Yang dengan serius dan kami tidak akan menutup mata atas penganiayaan yang didapat oleh Tim Dingfeng. Tapi, mengganti presiden bukanlah masalah sepele dan kami tidak dapat membuat keputusan secara tergesa-gesa. Aku sekarang mengetahui pendapat semua orang dan akan segara membicarakannya dengan orang atas. Harap tenang dan bekerja sama dengan kami dalam menyelesaikan masalah ini dengan cara yang masuk akal.”
Jiang Wanshan tidak menjadi sekretaris partai dengan sia-sia sebelum hari akhir datang. Sekarang, dia dengan mudah memecahkan masalah yang ada. Dan bakatnya dimanfaatkan dengan baik sebagai Menteri Pertahanan Pangkalan, tapi…
“Menteri Jiang, benar bahwa kami harus bekerja sama dengan kamu, tetapi presiden yang kamu pilih telah mengecewakan kami, apakah kamu tidak akan mengecewakan kami lagi? Seperti yang aku katakan sebelumnya, Asosiasi Kemampuan ada karena kami pemilik kemampuan. Jadi, mengapa kami tidak bisa memilih presiden pilihan kami sendiri?”
Chen Hua biasanya tidak akan melawan Jiang Wanshan, tapi sekarang dia tidak punya alasan untuk ragu lagi karena dia tidak bisa membiarkan kesempatan besar ini berlalu begitu saja.
“Aku pikir juga tidak masalah. Bukankah kita memiliki pemilihan demokratis sebelum hari akhir datang? Mari kita mengadakan pemilihan demokratis yang adil dan terbuka. Selain personel pemerintah dan militer, semua pemilik kemampuan di pangkalan akan memiliki hak untuk memilih, dan siapa pun yang memiliki jumlah suara tertinggi akan menjadi presiden asosiasi. Adapun untuk kandidat, aku pikir pemerintah tidak boleh menyebut siapa pun agar tidak memengaruhi penilaian kami. Kami akan menulis nama orang yang kami dukung di atas kertas dan memasukkannya ke dalam kotak suara.”
Seolah-olah sudah memikirkannya sejak lama, Lei Dashan dengan cepat memberikan saran.
“Aku setuju dengan itu. Kapten Chen benar, bagaimanapun kami pemilik kemampuan memiliki hak untuk memilih presiden Asosiasi Kemampuan.”
“Kalau begitu, bukankah aku juga memiliki kesempatan untuk mencalonkan diri?”
“Haha… kamu? Lupakan saja, Chaoyang dan Dingfeng belum berbicara.”
“Itu benar. Jika diminta memilih, aku pikir Kapten Yun adalah kandidat yang paling cocok. Meskipun peringkat Chaoyang lebih tinggi, Kapten Xing terlalu sibuk dan memiliki lebih sedikit waktu untuk melakukan pencarian secara pribadi. Kapten Yun lebih membumi dan kemampuannya sangat kuat.”
“Kedengarannya bagus. Mengapa kamu tidak melakukannya, Kapten Yun? Kami semua akan mendukungmu!”
“Ya…”
Meskipun itu adalah saran yang bagus, itu bukan hal yang seharusnya terjadi. Mengabaikan wajah muram Jiang Wanshan dan bawahannya, para pemilik kemampuan berkumpul dan ingin Yun Che mencalonkan diri dalam pemilihan. Perubahan mendadak ini benar-benar tidak dia harapkan.
***
