Penerjemah : Momo
Dengan memiliki ruang dimensi yang dapat menyimpan sumber daya, bahkan mungkin menumbuhkannya sendiri, Yun Che memutuskan untuk memindahkan semua bahan yang dia beli kemarin ke ruang dimensinya. Dia juga pergi ke toko petani untuk membeli sejumlah besar benih beras, gandum, jagung, kubis, dan lainnya. Lalu dia juga membeli sejumlah tanaman buah-buahan dan bibitnya.
Ketika sore hari, dia pergi ke tukang cukur untuk memotong rambutnya. Melihat toko tukang cukur memotong rambutnya, Yun Che merasa ini mungkin menjadi salah satu hal yang dibutuhkan di hari kiamat. Setelah keluar dari tukang cukur, dia pergi ke supermarket dan membeli sepuluh gunting rambut sekaligus. Saat kiamat datang, tidak ada satupun tukang cukur yang buka, jadi ini adalah pilihan yang bagus.
Pada malam hari, Yun Che tidak kembali ke asramanya, melainkan langsung memasuki ruang dari gudang yang sudah dia sewa. Tidak tahu karena apa, tapi sepertinya ruangan yang dia miliki menjadi lebih luas. Tak ingin mempermasalahkannya, Yun Che melemparkan cokelat yang dia belikan khusus untuk Hei Yu.
Mengikuti teori Hei Yu, Yun Che membagi ruang menjadi tiga bagian. Satu bagian ruang untuk menumpuk persediaan, bagian satu lagi akan dicoba untuk menanam gandum, jagung, sayuran, serta tanaman lainnya, dan bagian lain yang tersisa yang ada di dekat kolam mata air akan dibiarkan kosong untuk sementara.
Meskipun dia tidak harus melakukan semua ini langsung karena ternyata membutuhkan banyak energi spiritual untuk melakukannya, Yun Che tetap berusaha menyelesaikannya. Setelah selesai, dia bersandar pada Hei Yu dan tertidur.
Hari-hari sibuk selalu berjalan dengan sangat cepat dan dalam sekejap mata, sepuluh hari telah berlalu. Yun Che telah menghabiskan hampir semua dari 200.000 yuan yang dia pinjam di platform online. Setelah menerima semua persediaan yang dia pesan dari internet, Yun Che memutuskan untuk pergi ke gudang barang terbesar di Distrik Utara.
Dia tidak memiliki uang untuk membeli sesuatu yang mahal menjelang kiamat. Jadi dia hanya perlu ‘meminjam’ barang-barang ini. Dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini, selama dia tidak terlalu serakah, aksinya tidak akan ditemukan oleh orang lain. Namun, sebelum itu, masih ada satu hal yang harus dilakukan Yun Che.
Di kampus Universitas Huaxia, Yun Che telah menghilang selama beberapa hari. Dia mengenakan kaos denim sederhana, mantel luar yang kasual. Potongan rambutnya yang baru, membuat fitur wajahnya lebih tampan. Dengan tubuh ramping dan proporsional serta sebatang rokok di mulutnya, dia berhasil menarik perhatian banyak wanita di sepanjang perjalanannya.
“Yun Che?”
Ketika mendengar suara dalam yang penuh keraguan, Yun Che tanpa sadar mengerutkan kening saat dia mengangkat kepalanya untuk melihat Han Mingzhe yang mengenakan setelan yang dibuat khusus berjalan ke arahnya. Matanya yang tersembunyi di balik kacamata berkedip-kedip dengan penuh keraguan. Di wajahnya ada senyum munafik yang lembut seperti biasa. Senyuman inilah yang telah menipu begitu banyak gadis muda saat itu, termasuk dirinya….
Yun Che menekuk bibirnya, tangannya berada di saku, menolak untuk memikirkan betapa bodohnya dia di masa lalu.
“Ini benar-benar kamu! Yun Che, ke mana saja kamu selama sepuluh hari terakhir ini? Ngomong-ngomong, kamu tampaknya menjadi lebih putih dan tampan.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Berdiri di depannya, Han Mingzhe bertingkat seperti seorang guru yang dengan lembut menggodanya tanpa kehilangan perhatiannya. Tidak mengherankan kalau dia dulu bisa tertipu karenanya. Jika dia orang lain, dia pasti akan tetap bahagia ketika ada orang yang memperhatikannya, bukan? Apalagi di lingkungan di mana umat manusia berada di ambang kepunahan saat kiamat.
“Pae rjwj rfqfgalwe, Ugbofrbg Ljc. Ufgeyjtjc yfrjg sjcu reila vlqfgmjsj. Caje wecuxlc, laeijt qfcjwqlijcwe sjcu rfyfcjgcsj rfpjx jkji.” Gfcujc rfcsewjc wfcufpfx, Tec Jtf rfqfgal wfcfwyercsj, wfiltja ijcurecu xf vjijw plkjcsj.
Ljc Zlcuhtf ajcqj rjvjg wfcutlcvjgl ajajqjccsj, afajql ecaex yfyfgjqj jijrjc, vlj wfgjrj ajajqjc Tec Jtf afgiltja qfcet qfgweretjc. Rjwec, yjtxjc plxj vlj lculc wfwbabcu bajxcsj, vlj alvjx ajte xfcjqj Tec Jtf afgiltja afgrlcuuecu. Kbqfcu xfifwyeajc sjcu veie rfijie yfgtjrli vlj qjxjl, tjgl lcl rfqfgalcsj afijt yfcjg-yfcjg xftlijcujc xffofxalojccsj.
“Apa yang kamu bicarakan? Ini aneh. Baiklah, bagus kalau kamu baik-baik saja. Cepatlah kembali ke asramamu.” Di depan mata hitam pekat itu, sepertinya Han Mingzhe tidak bisa menyembunyikan dirinya sama sekali.
“Profesor Han, akankah kamu bisa tidur malam ini?”
Saat dia berbalik, mulut Yun Che menunjukkan senyum yang menyeramkan, matanya penuh dengan cahaya. Sudah waktunya untuk menarik kembali jaring yang dia tebar.
Sekitar jam 4 sore, apakah itu komputer di ruang komputer kampus atau komputer pribadi siswa dan profesor, selama mereka dinyalakan, mereka semua akan mengeluarkan beberapa suara listrik berderak dan seluruh layar akan menjadi gelap. Tepat ketika semua orang bingung, layarnya menyala sekali lagi.
“Waoo, apa yang sedang terjadi? Apakah komputernya terserang virus?”
“Komputernya tidak dapat dimatikan. Tolong beritahu ruang ruang mekanikal dan elektrikal untuk segera melakukan perbaikan.”
“Sejak kapan kampus mengimplementasikan pendidikan cinta?”
“Sssttt, beri kampus kita pujian”
“Tunggu, lihat. Protagonis pria dan wanita di dalam film terlihat seperti Presiden Yang dan Profesor Han Mingzhe dari kampus kita.”
“Sial, Profesor Han bisa tidur bahkan dengan tubuh penyihir tua seperti itu? Dia benar-benar layak disebut binatang buas.”
“…………..”
Dalam keheningan kurang dari tiga detik, Universitas Huaxia benar-benar menjadi mendidih. Dua orang di layar benar-benar telanjang, wanita itu berkulit putih dan gemuk, dan wajahnya dicat dengan riasan berlebihan. Pada saat ini, dengan kaki terbentang lebar dan tangannya diletakkan di dada pria itu, dia mengerang dengan tidak senonoh. Dan pria yang berbaring di tempat tidur dengan satu tangan memegang pinggang tebal wanita itu, sementara tangan lainnya memegangi lembut pantat putihnya.
Satunya adalah presiden dan satunya lagi profesor termuda di universitas. Para guru dan semua siswa sangat familiar dengan mereka. Saat mengetahui semua itu, semua guru benar-benar kehilangan kata-kata dan para murid terkejut.
Han Mingzhe yang masih berada di kantor, pucat dan gemetar. Pikirannya tidak dapat bekerja, dia tidak dapat memikirkan apapun. Rekan-rekan wanita yang memiliki kesan yang baik tentangnya semua memandangnya dengan aneh dan tanpa sadar menjauhkan diri darinya. Rekan laki-laki juga memiliki wajah penuh penghinaan dan tidak bisa menahan diri untuk mengejeknya, setelah melihat video cabul itu.
Han Mingzhe, orang yang tidak punya uang dan latar belakang, menjadi profesor sebelum berusia tiga puluh tahun. Di masa lalu baik guru maupun murid perempuan, keduanya sangat menyukai Han Mingzhe. Mereka semua sangat menyukainya dengan segala macam perasaan iri dan benci sepanjang waktu. Tapi sekarang setelah melihat video cabulnya, bagaimana mungkin mereka tidak bahagia?
“Apa yang dilakukan ruang mekanikal? Kenapa tidak mematikan server komputer kampus? Cepat dan matikan server kampus!” Di kantor Presiden, Yang Biqin yang pucat berteriak marah dan panik pada sekretarisnya. Video itu masih diputar berulang kali dan di setiap sudut banguan di Universitas Huaxia, terdengar erangan dan geraman seorang pria dan seorang wanita yang dipenuhi dengan nafsu.
“Presiden, kamu tidak bisa mematikannya. Jika kamu tiba-tiba mematikan server, itu akan mempengaruhi data penting kampus kita. Teknisi sedang berusaha melakukan yang terbaik….” Sang sekretaris meratap dalam hati, tapi wajahnya berusaha menjelaskan dengan bersungguh-sungguh.
“Aku menyuruhmu untuk mematikannya, apakah kamu masih tidak mengeti? Keluar!” Mengambil cangkir di atas meja, kemudian melemparnya. Yang Biqin sangat marah, hingga tubuhnya yang gemuk bergetar. Sekretarisnya segera melarikan diri. Universitas Huaxia hari itu ditakdirkan gelap dan penuh gejolak.
“Sial, ini terlalu banyak. Apakah kamu tahu siapa yang melakukan ini?” Di dalam asrama, beberapa teman sekamar Yun Che semuanya ada di sana. Mereka juga baru saja melihat video tadi. Tapi sekarang semuanya sudah hilang, sekolah sudah memutus servernya.
“Tidak peduli siapa, dia benar-benar keren. Ini pertama kalinya aku melihat ‘film aksi’ berdefinisi tinggi.”
“Jiang Yuan, kamu bilang ‘itu’ keren?”
“Brengsek, yang aku maksud keren di sini adalah orang yang memutar video itu, bukan filmnya!”
“Berhentilah berdalih. Kami mengerti….”
Beberapa pria itu semua bertindak seolah-olah mereka mengerti. Seolah berkata, ‘Jangan khawatir, kami tidak akan meremehkanmu’, tetapi di saat berikutnya, semua rambut Jiang Yuan berdiri tegak saat dia menerkam mereka dan mulai membuat keributan.
Yun Che, dari awal sampai akhir duduk sendiri di jendela, memandang keluar dengan mata dingin. Ya benar, dialah yang merilis video itu. Dan dia bersyukur atas empat tahun hari kiamat yang kejam. Dia telah belajar sedikit tentang apa yang harus atau tidak seharusnya dia ketahui, seperti teknik hacker.
Pada hari kedua kelahirannya kembali, dia membeli beberapa set kamera jarum. Dia menemukan kesempatan untuk menyelinap ke tempat Yang Biqin dan Han Mingzhe untuk memasangnya di kamar tidur dan ruang keluarganya. Tadi malam, dia pergi untuk mengambilnya. Han Mingzhe berhutang padanya, jadi dia harus membayarnya kembali satu demi satu.
Adapun sisanya, akan banyak peluang di hari kiamat. Dia akan membalas siapapun yang sudah menyakiti kehidupan kakak perempuan dan keponakan kecilnya yang berharga.
“Kakak Kedua, apa yang sedang kamu pikirkan? Jangan berpura-pura sedang merenung di sini.” Dari sudut matanya Jiang Yuan melihat kalau Yun Che sama sekali tidak tertarik. Dia mencondongkan tubuhnya dengan ragu, tidak tahu apakah itu imajinasinya, tetapi dia merasa bahwa Yun Che telah banyak berubah akhir-akhir ini.
Tidak hanya dalam hal penampilan, tetapi juga dalam hal kepribadian dan pembawaannya. Di masa lalu, meskipun dia sangat pendiam, Yun Che masih dapat didekati oleh orang lain. Sekarang dia terlihat seperti diselimuti kabut, tidak dapat dipahami dan menolak untuk didekati orang lain.
“Hmm?” Mendengar ini, Yun Che menoleh untuk melihatnya, lalu menatap teman sekamarnya yang lain. Sedikit kekhawatiran tersembunyi di mata mereka. Bagaimanapun juga, mereka semua berada di asrama yang sama, bahkan jika dia tidak berada di grup yang sama seperti sebelumnya, mereka setidaknya akan menganggapnya sebagai bagian yang sama.
“Tidak apa-apa. Universitas mungkin tidak akan tenang dalam waktu dekat ini. Jika memungkinkan, aku menyarankan kalian semua untuk mengambil kesempatan ini untuk pulang dan istirahat sebentar.”
Jika tidak, kalian tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu orang tua kalian lagi!
Yun Che tidak mengatakan itu, dia hanya melompat dari jendela dan menepuk bahu Jiang Yuan. Dia hanya bisa melakukan sebanyak ini, apakah mereka bisa selamat atau tidak dari musibah ini semua bergantung pada diri mereka sendiri. Jangan salahkan dia karena kejam. Tidak mungkin baginya untuk memberi tahu semua orang kalau dalam beberapa hari lagi, kiamat akan datang.
“Ah? Itu tidak perlu, bukan? Ini tidak seperti kita yang merilis video itu. Hei, Kakak Kedua, kamu mau ke mana?” Beberapa orang di asrama tidak bisa membantu tetapi menjadi sedikit tercengang. Ketika mereka akhirnya sadar, Yun Che sudah membuka pintu dan akan pergi.
“Aku mungkin tidak akan kembali. Pikirkah saja apa yang baru saja kukatakan.”
Setelah itu, Yun Che melambaikan tangannya ke arah mereka dan meninggalkan ruangan yang dia tinggali selama lebih dari dua tahun. Hanya ada empat hari lagi sebelum kiamat, dan pada saat itu, kota ini, tidak, semua kota di seluruh negeri akan menjadi neraka yang tragis baginya.
***
Thanks untuk babnya!
eh? prof. Han s*x dengan presiden kampus Yang, tp bukannya dia perempuan? tapi kenapa rekan kerjanya malah memanjauhinya n mmnggilnya kaum homosek? apa aku yg kurang paham?
Wah, makasih koreksinya. Sudah aku cek ulang dan betulin, hehe…