Penerjemah : Momo
Populasi di setiap ibukota provinsi di China, rata-rata hampir mencapai sepuluh juta jiwa. Begitu pula dengan yang dituju Yun Che dan timnya. Semakin besar populasinya, semakin padat zombienya. Jalan raya di kota tidak dapat dilewati, begitu juga jalan tanpa hambatan yang dipenuhi zombie. Kendaraan mereka hampir tidak bisa bergerak saat memasuki ring kelima.
“Kita bisa naik motor listrik. Namun masalahnya, zombie juga akan terbungkus selubung udara. Kalau aku membuatkan kalian masing-masing selubung udara, itu hanya akan bisa bertahan satu menit. Akan menghabiskan terlalu banyak energi. Jadi, kita hanya bisa berjalan kaki. Tapi aku pikir kita belum bisa mencapai ring ketiga saat hari menjadi gelap.”
Mobil yang dibungkus selubung udara, berhenti di pintu masuk ring kelima. Di depan mereka ada banyak mobil yang ditinggalkan dan zombie yang berkeliaran. Segalanya berbeda hari ini. Kemarin, pabrik baja berada di pinggiran kota. Bahkan jika mereka kehabisan energi, banyak tempat yang dapat ditemukan untuk beristirahat. Sekarang di ibukota provinsi, selain tidak ada tempat beristirahat, ketika kekuatan salah satu orang habis, dia hanya akan menjadi beban bagi anggota tim lainnya karena tidak bisa bertarung.
Semua orang di dalam mobil tetap diam. Meski kuat, mereka tidak bisa menahan perasaan takut melihat begitu banyak zombie. Berjalan ke ring ketiga? Memikirkannya saja sudah cukup untuk membuat mereka merasa mual.
“Kita akan berjalan. Tapi kita tidak bisa bertarung pada saat bersamaan. Atau kami akan kehilangan semua energi sebelum mencapai ring ketiga.” kata Xing Feng. Butuh beberapa saat sebelum dia melanjutkan. “Bagaimana dengan ini? Kita bisa membuat terowongan baja dengan kekuatan emas, seperti sebuah lorong. Tidak perlu terlalu luas atau indah, yang paling penting adalah bisa kita lewati. Che, kamu dapat membungkus bagian luar lorong dengan selubung udara. Ini hampir sama dengan saat kita mengendarai mobil tadi. Yang berbeda adalah, kita hanya membuat lorong menuju jalan yang tidak memiliki rintangan. Dengan ini kita bisa mencapai tujuan lebih cepat. Dalam waktu 1-2 jam kita mungkin bisa mencapai ring ketiga.”
Xing Feng mengatakan ide itu karena dia menyadari ada tiga orang pengguna kekuatan emas di dalam tim. Jika mereka bertiga dapat membuat lorong secara bergantian, mereka tidak perlu khawatir terlalu banyak kehilangan energi. Satu-satunya yang tidak mempunyai pengganti hanyalah Yun Che. Namun, dibandingkan dengan rencana lain, ini yang paling mempunyai sedikit resiko. Mereka juga bisa bergerak lebih cepat.
“Yah, tapi lorongnya tidak boleh terlalu panjang. Pertama, jika seseorang menyerang kita dari belakang, kita akan kehilangan semua baja yang kita kumpulkan. Kedua, tidak ada yang bisa menjamin bahwa tidak ada zombie dengan kekuatan emas level 3 di luar sana. Jika dia menyerang, kita akan terjebak di sarang zombie dan tidak akan mudah untuk keluar darinya. Yang terakhir tetapi yang paling penting, jika lorong terlalu panjang, akan ada lebih banyak beban. Pikirkanlah saat kita kehilangan selubung udara.”
“Baiklah, mari kita coba, kita akan berjalan sedekat mungkin. Di antara kalian bertiga yang memiliki kekuatan emas, satu harus berjalan di depan untuk memperpanjang lorong dan satu lagi di belakang untuk menutup bagian yang tidak perlu dan menyegelnya. Kalian bisa bergiliran melakukannya nanti.” Setelah memikirkan baik-baik saran Xing Feng, Yun Che menyetujuinya dan menambahkan beberapa poin penting lainnya.
“Aku setuju. Dengan cara ini, Kakak Che tidak akan terlalu banyak menghabiskan energi.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Zhou Zeyu adalah orang pertama yang setuju. Kombinasi ide Xing Feng dan Yun Che sangat bagus dan memang paling cocok dalam situasi saat ini.
“Ftw, xjwl peuj rfaepe.” Ccuubaj alw ijlccsj rjilcu wfwjcvjcu vjc wfcsfaepel gfcmjcj lcl.
Wlcu Mfcu wfcujcuuex vjc yfgxjaj, “Cxe sjcu jxjc qfgajwj wfijxexjccsj. Vtfc Eel, xjwe sjcu wfcjcujcl yjuljc yfijxjcu. Ljbilcu, afajq yfgrjwj Vtfc Eel ecaex wfcujwyli xfwyjil yjpj sjcu alvjx vlqfgiexjc. Ljlzejc, qfgtjalxjc yjlx-yjlx vjc ujcalxjc afwqjaxe cjcal. Cxe jxjc wfcsfifrjlxjc yjuljc yfijxjcu rjja lae.”
Apa yang membuat mereka terkejut adalah bahwa Lu Haixuan meningkatkan kemampuannya ke level 2 karena terluka kemarin. Saat mereka tahu pagi ini, mereka bercanda bahwa mereka bisa lebih sering memukulnya. Mungkin dengan begitu, kekuatannya akan meningkat dengan lebih cepat. Lu Haixuan hampir menangis. Jika memungkinkan, dia tidak menginginkan kemampuan seperti ini. Tapi apa dayanya kalau kekuatan inilah yang dia dapatkan.
Sejujurnya, Lu Haixuan baru saja meningkatkan levelnya. Tapi kekuatannya belumlah stabil. Maka dari itu untuk mengambil posisi bagian belakang masihlah sulit untuknya. Hanya Shen Rui atau Xing Feng yang mampu melakukannya. Selain itu, baik Shen Rui maupun Lu Haixuan tidak memiliki kekuatan ruang. Alih-alih meminta Chu Haoling terus menerus, Xing Feng menawarkan dirinya sendiri.
“Kamu akan kelelahan. Jangan lupa bahwa kamu juga harus membuka ruangmu kapan saja. Itu juga akan menghabiskan banyak energi.”
Yun Che mengerutkan kening. Anggota tim lain juga memandang ke arah Xing Feng tidak setuju. Rencana bisa berubah, siapa yang tahu apa yang akan terjadi selama perjalanan nanti. Mereka tidak ingin kehilangan kekuatan tempur, khususnya Xing Feng yang memiliki kekuatan emas terkuat.
“Aku akan bergantian dengan Bos dari waktu ke waktu.” kata Shen Rui.
Lu Haixuan tidak berani mengambil tanggung jawab, meskipun dia tahu itu semua karena kelemahannya. Jika dia bertindak berdasarkan dorongan hati, mereka mungkin membayar harganya dengan nyawa mereka. Shen Rui, sebaliknya hanya memiliki kekuatan emas. Tapi kinerjanya hampir sama baiknya dengan Xing Feng.
“Baiklah kalau begitu. Ayo kita pergi!” Xing Feng setuju, tidak ingin terlalu keras kepala. Anggota tim lainnya menghela nafas lega.
Ketika pintu mobil terbuka, Xing Feng keluar lebih dulu dan membangun lorong memanjang dari depan pintu. Yun Che mengikutinya, menciptakan selubung udara dengan cepat dan membungkus lorong. Anggota tim lainnya turun dari mobil satu per satu dan menyusul. Ketika semua orang berada di lorong, Chu Haoling memasukkan mobil kembali ke ruangnya, sementara Shen Rui menutup celah di belakang lorong secepat yang dia bisa.
Seperti yang diharapkan, di bawah kendali Xing Feng yang terus memanjangkan lorong ke depan dan Yun Che yang membuat selubung udara, zombie yang ada di depan mereka dapat dilewati dengan baik. Namun, meskipun mereka tahu terlindung selubung udara dan zombie tidak bisa merasakan keberadaan mereka, semua orang tetap berhati-hati dan waspada.
“Haixuan, giliranmu.” Xing Feng tidak bisa mengalihkan perhatiannya. Dua puluh menit telah berlalu dan mereka sudah memasuki ring kelima. Yun Che buru-buru membiarkan Lu Haixuan menggantikan Xing Feng.
“Baik.” Lu Haixuan mengangguk dan datang untuk membantu Xing Feng dengan kekuatan emasnya. Secara bertahap dia mengambil alih pekerjaan Xing Feng untuk memperpanjang lorong.
“Hah, Shen Rui. Bertahanlah selama sepuluh menit lagi.” Xing Feng menarik napas dalam ketika Yun Che memberinya sebotol air. Xing Feng merasakan sesuatu yang aneh begitu dia menyesapnya. Dia mengangkat alisnya dan bertanya, “Air ini…”
“Diam dan minum saja. Jangan bertanya apapun. Luangkan waktu menyerap beberapa inti kristal untuk membantu memulihkan tenagamu.”
Tanpa memberi kesempatan pada Xing Feng untuk bertanya lebih lanjut, Yun Che memandangnya tajam. Akhirnya, dia juga mengambil sebotol air dan meminumnya. Meskipun dia tidak menggunakan kekuatannya terlalu banyak, tapi dia tetap membutuhkannya untuk mengisi energi tanpa terputus.
Menyadari bahwa ada rahasia dibalik air yang diberikan Yun Che, Xing Feng tidak lagi mengatakan apa-apa lagi karena ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya. Dia meneguk setengah dari botol air dan melemparkan botol itu ke ruang dimensinya. Setelah itu, dia mengeluarkan dua inti kristal dan menyerapnya. Sepuluh menit kemudian, energinya hampir pulih. Secara alami, dia menggantikan Shen Rui lagi. Chu Haoling berpindah ke depan dan memberikan baja kepada Lu Haixuan. Yun Che dan Xing Feng mundur ke belakang tim.
Semakin sedikit energi yang mereka habiskan, semakin cepat mereka dapat pulih. Akibatnya, Shen Rui dan Lu Haixuan berganti giliran setiap dua puluh menit. Orang yang tidak bertugas akan berusaha keras untuk mengisi energinya sendiri. Setelah dua atau tiga putaran, Shen Rui juga akan berganti dengan Xing Feng selama sepuluh menit. Yun Che selalu memberikan yang terakhir sedikit air setelah dia menghabiskan botol terakhirnya.
Dengan kerja tim yang baik, semuanya mencoba membuat kesalahan sesedikit mungkin dan mampu berjalan maju dengan cukup cepat. Dua jam kemudian, mereka akhirnya berhasil memasuki ring keempat dan lebih dekat ke tujuan.
“Jangan khawatir. Tidak peduli apakah orang tuamu masih hidup atau tidak, kita akan mencari tahu bersama-sama.”
Zhan Yafei semakin gelisah, tubuhnya mulai gemetar. Yang Huaien, yang berjalan di sampingnya, berpikir sejenak sebelum dia mengulurkan tangan dan memeluk bahu Yafei.
“Iya.” Zhan Yafei mengangguk tidak mendorongnya. Dia bahkan bersandar padanya. Sebuah pepatah yang mengatakan bahwa seorang akan merasa cemas ketika dia mendekati kampung halamannya. Mungkin itulah perasaan Zhan Yafei saat ini. Semakin dia mendekat, semakin takut dia. Saat ini dia sangat membutuhkan kehangatan dari seseorang.
“Sial! Ada beberapa zombie level-3 di depan kita! Shen Rui, ubah rute kita. Belok kiri. Kita harus mengambil jalan memutar. Ada dua zombie level-3 di depan. Salah satunya adalah zombie sementara yang lainnya tidak diketahui. Itu mungkin binatang zombie.”
Hampir satu jam kemudian, mereka akhirnya sampai di tengah ring keempat. Tapi Yun Che tiba-tiba mengutuk dengan suara rendah. Sepanjang jalan, dia terus menatap panel pemantau. Baru saja beberapa titik yang mewakili makhluk level-3 muncul di dekat mereka secara bersamaan. Dalam keadaan seperti sekarang mereka tidak dapat melawannya. Karena itu menghindar dan memilih rute lain merupakan jalan terbaik. Untungnya, Yun Che memiliki panel pemantau, yang dapat membantunya dengan cepat memilih menghindari zombie level 3.
Shen Rui tanpa ragu mengendalikan lorong ke arah yang lain, menjauhkan diri dari zombie level 3. Setelah berhasil menghindar, semuanya tiba-tiba menyadari bahwa punggung mereka basah kuyup oleh keringat. Rasa takut merupakan emosi yang dimiliki semua manusia tanpa terkecuali. Satu-satunya yang berbeda adalah bagaimana mereka menghadapi rasa takut itu.
“Huh, jika kiamat berakhir aku tidak akan pernah tinggal di kota. Tinggal di pedesaan sepertinya lebih baik.” Setelah berhasil keluar dari bahaya, Yun Che menghela nafas lega dengan keras.
“Ingatlah untuk membawaku bersamamu. Aku akan mengikutimu sepanjang hidupku.” Melihat tidak banyak zombie di jalan dan tim yang terlalu gugup, Zhou Zeyu ikut bercanda. Tapi kata-katanya justru kedengarannya ambigu. Namun dia tidak menyadarinya. Bawahan Xing Feng bagaimanapun memelototinya! Zeyu berani merebut saudara ipar mereka! Dia benar-benar mencari kematian. Ketika kembali nanti, mereka akan memberinya pelajaran.
“Uhm… ada apa?” Zhou Zeyu yang tidak mengerti apa yang terjadi, bertanya-tanya kesalahan apa yang telah dia lakukan lagi.
Yun Che dan Leng Yehan memutar mata mereka, tidak bisa berkata-kata. Sebagai orang yang naif, suatu hari Zhou Zeyu bisa mati karena omong kosongnya.
“Ahem, seriuslah. Sial! Sial! Ada zombie level 3 lagi! Apakah kita memasuki sarang zombie?” Yun Che mengutuk lagi. Hal yang paling mereka takutkan terjadi. Apa ini kebetulan?
“Apakah kita perlu mengubah rute lain?”
Secara teoritis dengan bantuan selubung udara, bahkan zombie level 3 pun tidak dapat menemukan mereka. Walaupun jarak mereka sangat dekat. Namun, teori dan fakta kadang berbeda. Siapa yang dapat memastikan bahwa mereka tidak akan takut saat mendekati zombie? Setiap kesalahan kecil dapat mengungkap lokasi mereka. Yang lebih buruk, membunuh zombie level 3 tidaklah semudah membunuh zombie level dibawahnya
***
