Editor: Nia
Translator: Kentang.burik
Hua Tang, wali kelas dari Kelas Senior 4, adalah guru kimia dan seorang iblis bunga. Ada siswa terbaik yang sedang sakit kepala karena nilai Bahasa Mandarinnya yang gagal.
Nilai total Hu Yu telah stabil di sekitar sembilan puluh, jika mereka tidak menghitung nilai Bahasa Mandarinnya, dia akan dapat naik setidaknya lima puluh tempat di papan peringkat sekolah. Untuk tujuan ini, Hua Tang berinisiatif untuk mencari seorang guru Bahasa Mandarin, berharap mereka bisa fokus pada Hu Yu, dan membantu meningkatkan nilai Mandarinnya sebelum ujian masuk perguruan tinggi.
Sebagai guru Bahasa Mandarin Kelas Senior 3 dan 1, Guru Wang menjatuhkan pilihannya di Fu Anli, yang menempati peringkat pertama dalam ujian bulanan terakhir.
“Jadi begitulah situasinya.” Guru Wang memanggil Fu Anli ke kantornya dan menjelaskan, “Guru berharap kamu dapat membantunya dan mencoba meningkatkan nilainya di ujian bulan depan.”
Fu Anli terdiam sesaat. Mengapa Hu Yu lagi?
“Tentu saja, sebagai gurumu, aku tahu bahwa beban kerjamu juga sangat berat, tapi nilai kimia Hu Yu adalah nomor satu di tahun ini. Guru ingat bahwa nilai kimiamu tidak terlalu bagus. Jadi kalian bisa saling membantu…”
Fu Anli tidak tahu kalimat mana dari Guru Wang yang menyentuhnya, tapi dia tidak menolak permintaannya itu. Melihat punggung Fu Anli saat dia pergi, Guru Wang tersenyum bahagia.
Jadi setelah kelas terakhir pada Senin sore, Hu Yu sekali lagi terkejut dengan kehadiran Fu Anli di kantor guru. Hua Tang mengangkat kacamatanya yang berbingkai emas, “Kedepannya, Fu Anli akan membantumu meningkatkan nilai Bahasa Mandarinmu, kamu harus meluangkan waktu dua jam sehari untuk belajar Bahasa Mandarin di bawah pengawasan Fu Anli.”
Hu Yu yang tengah terkejut, dan bahkan lebih terkejut lagi, sebelum akhirnya kembali sadar, “Guru Wang, kami tidak berada di kelas yang sama. Bagaimana dia bisa mengawasi saya di sesi belajar malam mandiri?”
“Mempertimbangkan masalah ini, Tuan Wang dan aku telah menyiapkan ruang kelas kosong untuk kalian.” Hua Tang berkata sambil tersenyum, “Ada ruang kelas kecil di lantai atas yang bisa kalian gunakan setelah pukul delapan setiap malam. Aku baru saja memberikan kuncinya pada Fu Anli.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Zfcvfcujg lcl, tjal Le Te vlqfcetl vfcujc qfgjrjjc mjwqeg jvex. Glj yjge rjpj wfweaerxjc ecaex wfcpjetl Me Ccil, afajql alyj-alyj ifijxl lae wecmei fcajt vjgl wjcj vjc rfxjgjcu wfgfxj tjger wfcutjylrxjc vej pjw rfcvlgljc rjae rjwj ijlc rfaljq tjgl, lcl qjral jxjc wfcuuecmjcu afxjvcsj!
“Dl… Dlrjxjt rjsj wfcbijx?”
Me Ccil, yfgvlgl vl rjwqlcucsj, wfcufgemeaxjc ylylgcsj vjc afgiltja alvjx rfcjcu.
Hua Tang masih tersenyum, “Menurutmu dimana posisimu sehingga bisa menolak?”
Hu Yu menatapnya dengan memohon, “Saya akan belajar Bahasa Mandarin dengan baik. Tidak perlu mencari seseorang untuk mengawasi saya. Selain itu, orang memiliki kecepatan belajarnya sendiri. Bagaimana mereka bisa membuang-buang waktu mencoba membantu saya?”
“Ini tidak membuang-buang waktu. Aku bisa belajar kalau aku membimbingmu,” kata Fu Anli dingin.
Hu Yu menatapnya sekilas. Ada apa dengan dia? Perasaan yang sama ketika kemarin berdiri di koridor muncul lagi. Jantungnya berdegup kencang dan badannya sangat panas. Kali ini, ada rasa gatal lembut di ujung tulang ekornya, seolah-olah…ekornya akan segera tumbuh.
Ide itu tiba-tiba mendinginkan Hu Yu. Bahaya. Dia tidak bisa mengendalikan ekornya.
“Apa kau mendengarkanku?”
Hu Yu kembali ke kesadarannya, “Apa..”
Hua Tang menghela napas, “Karena Fu Anli tidak memiliki masalah, maka masalah ini sudah diputuskan, mari kita mulai malam ini.”
Hu Yu tidak bisa setuju dengan itu.
Di luar kantor, mereka berjalan beriringan. Karena kantornya sangat terpencil, tidak ada orang di dekatnya.
“Sehari sebelumnya, kau melepas bajumu untuk menggodaku. Kini tiga hari kemudian, kau berniat untuk menjauhiku?” Fu Anli berjalan selangkah di belakang Hu Yu, dengan nada dingin di suaranya tersirat amarah yang tak terlihat. “Apakah kau seperti ini? Apakah kau orang yang sama yang mencoba menggodaku sebelumnya?”
“Apa yang kau bicarakan?” Hu Yu menjawab setelah mendengarnya beberapa saat, ia juga merasa agak tersinggung saat itu. “Tidakkah ini yang kau inginkan? Tidakkah kau ingin aku pergi sejauh mungkin darimu? Tidakkah lebih baik kalau aku tidak berbicara denganmu lagi? Sekarang apa maksudmu?”
Fu Anli tidak menduga bahwa pihak lain itu akan berbicara dengan nada seperti ini padanya. Setelah semuanya, dia sebelumnya begitu tunduk. Fu Anli membuat dugaan yang begitu kasar, “Aku… Kau roh rubah tidak pernah serius dengan perasaanmu, tidakkah seharusnya aku menolakmu?”
“Kami bukan roh rubah, kami iblis rubah. Siapa bilang kalau perasaan kami tidak teguh? Apakah kalian manusia lebih baik?” Bagaimanapun mood Hu Yu takkan membaik untuk sementara waktu, dan kejadian hari ini membuatnya marah dan marah. “Kami iblis rubah hanya memiliki satu cinta sejati, okay? Aku menyukaimu sejak awal sekolah dimulai! Tidakkah tiga tahun cukup lama? Kalau kau masih menganggapku tidak teguh, kalau begitu beri tahu aku apa buktimu? Sebaliknya, kenapa kau berkata seperti itu?”
Fu Anli membeku.
Hu Yu yang sudah marah sejak awal, namun kini menjadi semakin sedih, “Kau bilang kau tak menyukaiku, OK, baiklah, aku akan menjauh darimu. Kini, aku telah berubah pikiran untuk tidak memprovokasimu, tapi kenapa justru kau yang terus datang untuk memprovokasiku? Dan berlagak seolah kau adalah korbannya lalu melimpahkan semua kesalahan padaku. Apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Aku hanya menyukaimu….”
Mendengarkan Hu Yu, tidak mengerti apakah dia sedang menuduh atau menyatakan perasaannya. Fu Anli merasa bahwa jantungnya berdegup lebih cepat dari sebelumnya. Ekspresinya berubah menjadi aneh, “Kau baru saja berkata kalau iblis rubah hanya jatuh cinta sekali, apakah itu benar?”
Mata Hu Yu berubah merah, “Tentu saja itu benar, kami iblis rubah hanya jatuh cinta sekali seumur hidup.”
“Tidak mungkin…. ” Fu Anli berkata pelan, seakan ia menyangkalnya sendiri, “Meskipun itu… ”
Hu Yu sangat marah hingga ia hampir menangis, “Meski aku tidak masuk akal, ini tidak mungkin salah. Ayahku sendiri yang mengatakannya padaku.”
Fu Anli diam.
Setelah menunggu cukup lama, ia tidak menjawab. Hu Yu menundukkan kepalanya dengan kesal dan berkata, “Nah, tidak masalah kau mau mempercayainya atau tidak. Bagaimanapun, aku telah memutuskan untuk menyerah padamu.”
Dengan itu, Hu Yu berbalik pergi.
“Tunggu sebentar,” Fu Anli memanggilnya dari belakang. “Tidakkah kau… Hanya akan jatuh cinta pada seorang saja selama hidupmu? Kau menyerah?”
Hu Yu tertawa kecil, “Itu benar, aku akan mati sendirian.”
“Kau… Tak lagi mencintaiku?” Fu Anli mulai meragu.
Hu Yu mengambil napas dalam, kemudian berbalik dan berkata, “Tidak, aku masih menyukaimu.”
Belum sempat Fu Anli bernapas lega, ia mendengar Hu Yu berkata, “Tapi hanya karena aku menyukaimu, bukan berarti aku dapat terus kau tolak tanpa merasa sakit. Aku lelah. Aku tak mau lagi mengejarmu seperti ini lagi.”
Setelah itu, Hu Yu berbalik kemudian pergi. Kali ini tidak ada seorang pun yang akan menghentikannya. Bukan, tapi kalaupun ada yang menghentikannya dia tidak lagi mau berhenti.
Fu Anli berdiri di sana untuk waktu yang lama dan tidak pergi, seakan ia telah berubah menjadi patung.
—
Kok nggerus ya..Ya 😪
Tapi hanya karena aku menyukaimu, bukan berarti aku dapat terus kau tolak tanpa merasa sakit. Aku lelah. Aku tak mau lagi mengejarmu seperti ini lagi.
^ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa jlebbb banget :'<
Nah gitu hu yu… Greget bet gw sama ni fu anli
╭∩╮（︶︿︶）╭∩╮