Pada saat mereka berhasil melewati kerumunan, pelelangan tempat duduk terjual seperti kue panas. Karena harganya naik semakin tinggi, jauh di luar jangkauan sebagian besar orang, yang tersisa adalah beberapa langganan tetap, dengan dompet yang tebal, masih bersaing harga.
You XiaoMo melirik kelompok orang yang berpartisipasi dalam pelelangan – sebagian wajah mereka sudah mulai ungu, sementara yang lain masih berbicara dengan tenang seolah harganya tak sedikit pun mendekati batas mereka. Di antara orang-orang kategori terakhir ada seorang tuan muda berpakaian berlebihan yang memegang kipas, dengan ekspresi menghina yang mengindikasikan keyakinan mutlak memenangkan pelelangan.
Tuan muda itu mengangkat tangan yang memegang kipas, dan berkata dengan nada angkuh, “Aku menawar lima puluh ribu masing-masing untuk kelima kamar itu.”
Setelah itu, dia melemparkan pandangan sombong pada para pesaingnya.
Bahkan ditambah dengan pengikutnya pun, hanya tiga orang jumlah mereka. Tuan muda itu jelas tidak perlu membeli kelima kamar itu; langkah ini tujuannya hanya untuk memprovokasi, dengan dosis besar arogansi sebagai tambahannya.
Tanda kemarahan muncul dalam ekspresi para pesaingnya. Salah seorang dari mereka, laki-laki yang terlihat paling kuat, berjalan menghampiri dengan hawa sutra menyembunyikan baja, “Anak keparat, tak sabar mau mati, ya? Jangan pikir kau jauh lebih baik hanya karena punya beberapa koin emas.”
Tuan muda itu tidak memperlihatkan tanda panik, tampaknya sama sekali tak terpengaruh oleh aura mengesankan laki-laki itu dan malah membalas dengan lebih bersemangat dari sebelumnya, “Hmh, tuan muda ini hanya memiliki lebih banyak koin emas dan hanya jauh lebih baik daripadamu. Apa yang mau kau lakukan soal itu?”
Kilatan kemarahan melintas di wajah laki-laki itu sebelum dia menjatuhkan semua kepura-puraan dan melepaskan auranya. Kekuatan tuan muda ini kelihatannya tak lebih dari tingkat Bulan enam bintang. Jika dia bertumbukan langsung dengan aura laki-laki itu, dia hanya akan memakan debu.
Namun, laki-laki itu tidak memiliki peluang untuk berhadapan langsung dengan tuan muda itu. Di belakangnya, salah seorang pengikutnya menyerang dengan memancarkan aura yang lebih kuat dan lebih menguasai. Serangkaian suara ledakan terdengar saat kedua aura bertabrakan.
Laki-laki itu mundur beberapa langkah dengan ekspresi ketakutan, “Pejuang tingkat Rohani?”
Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, orang-orang di sekeliling mereka berpaling secepat kilat ke arah tuan muda dan pengikutnya dengan kaget. Pejuang tingkat Rohani hanya sebagai pengikut? Tuan muda ini pasti sosok yang penting, kemungkinan besar seorang murid dari keluarga yang terhormat yang sedang melihat dunia untuk memperoleh pengalaman hidup.
Dengan kesadaran ini, laki-laki itu, bersama dengan yang lainnya, segera memperlihatkan ketakutan di wajah mereka saat memandang tuan muda itu.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Desa Hei Yin selalu didatangi banyak orang luar yang akan lewat. Tapi Rawa Hitam di dekatnya sejauh ini merupakan aspeknya yang paling terkenal. Dengan udara yang berbau tajam oleh gas beracun dan monster yang berlimpah, rawa itu memiliki tingkat bahaya di atas rata-rata, menjadikannya tempat yang sempurna bagi murid-murid untuk berlatih. Karena inilah, terkadang, orang bisa melihat beberapa bangsawan berpakaian penuh gaya dengan iringan pengikut yang selalu berada di belakang mereka.
Mengenai orang-orang seperti ini, sebagian besar praktisi yang berkeliaran tanpa latar belakang ataupun dukungan dari keluarga yang kuat memilih untuk menghindari mereka sekalian.
Laki-laki itu hanya dapat pergi, dengan pahit meludahkan kutukan sambil berjalan pergi.
Tuan muda itu tidak memerintahkan pengikutnya untuk mengejar sosok yang mundur. Dia memilih untuk tetap berdiri di tempat sambil mendengus, “Orang bodoh yang terlalu percaya diri.”
“Aku menawar enam puluh ribu untuk satu kamar.”
Tuan muda itu segera berbalik. Satu-satunya orang yang mungkin berbicara adalah anak laki-laki yang kelihatannya, paling banter, tujuh belas atau delapan belas tahun, yang berdiri di depan tuannya.
Orang yang berbicara adalah You XiaoMo, dan dia memastikan untuk memotong sebelum Ling Xiao bisa melakukannya. Ling Xiao cenderung tidak menahan diri dengan pengeluarannya; meskipun masih ada paling sedikit sepuluh juta koin emas dalam kantung penyimpanannya, tak mungkin bisa mengetahui seberapa banyak yang mereka butuhkan nanti. Untuk bisa menghemat uang, You XiaoMo memutuskan mengambil tanggung jawab keuangan mereka.
Sebenarnya, You XiaoMo juga angkat bicara karena dia tidak terkesan dengan arogansi tuan muda itu. Setiap kamar memiliki lebih dari dua tempat duduk, jadi dia hanya membutuhkan satu.
Tuan muda itu menyeringai dan mendengus, “Aku menawar seratus ribu.”
Ini membuat kerumunan orang di sekitar mereka menjadi gempar. Seperti yang diperkirakan dari seorang murid dengan keluarga yang kuat. Memboroskan uang untuk persoalan seremeh itu dengan bebasnya. Banyak orang menggelengkan kepala, tapi masih melemparkan pandangan berharap pada You XiaoMo agar ada orang yang dapat menjatuhkan tuan muda ini.
Bajingan kau, You XiaoMo menyumpahi dalam hati. Dia hanya ingin satu kamar, buat apa menaikkan harga sampai selangit begini? Pikiran harus menunggu tiga hari lagi tidak membuatnya senang; bagaimanapun waktu adalah uang, dan siapa tahu peristiwa apa yang mungkin akan terjadi antara sekarang dan tiga hari kemudian. Selain itu, orang ini benar-benar meminta dihajar dengan sikapnya seperti itu.
“Seratus lima puluh ribu,” You XiaoMo berkata, memenuhi pengharapan kerumunan.
Wajah tuan muda itu menggelap, “Dua ratus ribu. Kalau ada satu hal yang aku punya, itu uang. Aku tantang kau untuk tetap menawar.” Dengan ini, dua pengikutnya berdiri, tangan dilipat di dada, membuka gerbang aura mereka.
You XiaoMo menarik ke atas lengan bajunya lalu melompat ke belakang Ling Xiao, sambil menunjuk para pelaku di depannya dan berkata dengan marah, “Ling Xiao, giliranmu!”
Ling Xiao sangat terhibur dengan keantikan You XiaoMo. Dia pikir You XiaoMo akan melepas SheQiu atau MaoQiu pada mereka, tapi sesekali memainkan peran sebagai pengawal tak buruk.
Sejujurnya, semua orang sudah memperhatikan kehadiran Ling Xiao dan berasumsi anak muda itu pelayannya atau semacamnya. Namun, mereka segera menyadari bukan seperti itu tampaknya, karena pelayan macam apa yang memanggil tuannya dengan namanya langsung?
Ling Xiao melirik sedikit tuan muda itu, menyatakan dengan tegas, “Dua ratus sepuluh ribu. Tawar lagi kalau kau berani.”
Tuan muda itu sangat marah. Tapi sebelum dia bisa menjawab, pengikutnya menariknya kembali dan berbicara dengan lirih di telinganya, “Tuan muda, orang ini adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.”
Sebagian orang yang kuat tak suka menggambarkan diri mereka menjadi terlalu sombong. Jadi sebagian besar dari mereka akan menahan aura mereka. Namun, masih mungkin untuk mendeteksinya. Jadi kendati Ling Xiao berpenampilan demikian, kedua pengikut itu masih dapat mengakui kekuatannya. Lebih jauh lagi, hanya orang-orang yang benar-benar kuat berani untuk memprovokasi mereka, meskipun tahu betul mereka berdua pejuang tingkat Rohani.
Warna muka tuan muda itu berubah dingin saat menatap Ling Xiao dengan kaget. Ada banyak praktisi di Benua Long Xiang sebanyak awan di langit, sehingga bukan tak mungkin bagi mereka bertemu seseorang yang lebih kuat daripada mereka. Namun, dia tidak pernah mengira akan berhadapan dengan tembok di sini, ditambah dengan fakta bahwa dia agak tinggi hati, membuatnya sulit untuk mundur.
Para pengikut itu, tahu bahwa tuan muda mereka terlalu sombong untuk melakukan apa-apa, memutuskan untuk membawa persoalan ini ke tangan mereka sendiri. Salah seorang dari mereka melangkah maju dengan tangan terkepal, “Mohon dimaafkan, tuan muda kami terlalu keras kepala. Mohon maafkan kami.”
You XiaoMo menjulurkan kepala dari balik Ling Xiao. Pandangannya berpindah-pindah pada mereka, “Kami akan memaafkan kalian, karena kau begitu tulus. Tapi… tapi kalian tidak akan merebut satu kamar kami, bukan?”
Mendengar penekanan kata ‘satu’, pengikut itu dengan cepat menjawab, “Tidak akan. Anda mendapatkan rasa terima kasih kami.”
You XiaoMo menghembuskan napas lega; seperti yang diharapkan, rasanya enak berhenti membuang-buang uang. Dia berbalik kepada Ling Xiao dan berkata dengan pahit, “Aku akan melemparmu di depan mereka dari semula kalau aku tahu itu lebih efektif. Jadi kita tidak perlu menghabiskan seratus ribu sekian dengan sia-sia.”
“Bukannya kau mengeluh aku tidak pernah menahan diri dengan pengeluaranku?” Ling Xiao menjawab sambil tersenyum.
You XiaoMo menatapnya dengan muak, “Kau memang menghabiskan terlalu banyak, dunia yang barbar. Jelas, tinju lebih berkuasa dari kesopansantunan di sini.” Dia berpikir sejenak, lalu melanjutkan, “Lain kali sesuatu seperti ini terjadi, kau berdiri di depan dan aku akan bicara.”
Tuan muda dan kedua pengikutnya memperlihatkan ekspresi kejengkelan melihat mereka berbincang seolah hanya berdua.
Melihat kekacauan aktivitas pelelangannya sudah hampir selesai, pengurus terburu-buru meminta seseorang membawa You XiaoMo dan Ling Xiao ke kamar mereka. Segera seekor Burung Api Raksasa muncul di depan mereka.
Seperti yang dikatakan oleh Ling Xiao, seekor Burung Api Raksasa dewasa tingginya dapat mencapai ratusan meter, seperti dinding daging yang besar. Di punggungnya ada bangunan seperti kabin pesawat terbang – versi fantasi pesawat terbang, sebenarnya.
Karena waktu keberangkatan yang semakin dekat, kerumunan pemegang tiket mulai menaiki Burung Api. Ada dua lorong untuk proses ini; sebagai pemegang tiket untuk kamar tertutup, mereka berdua dapat menikmati salah satu lorong. Dibandingkan dengan yang lain, lorong ini jelas lebih luas.
Berjalan melalui pintu yang terbuka lebar, You XiaoMo dapat melihat desain interior kabin itu.
Mungkin untuk mempertimbangkan batas kemampuan Burung Api, kabin itu dibangun hanya dari kayu merah yang ringan. Berbagai perhiasan indah dan mahal digantung di dalam kamar, mengubah ruang itu menjadi memukau.
Kabin besar itu terbagi menjadi dua bagian. Kamar-kamar tertutup kelas satu terdapat di bawah leher Burung Api. Ada sepuluh kamar tertutup. Ruang-ruang untuk kelas menengah sampai rendah dimulai dari pertengahan badan hingga ekor Burung Api. Harga yang lebih rendah mendapatkan pemandangan yang kurang ideal.
Lima belas menit kemudian, waktu keberangkatan akhirnya tiba. You XiaoMo, yang sedang duduk di dalam kamarnya, merasakan getaran di bawah kakinya. Melihat ke luar jendela, Burung Api Raksasa sudah merentangkan kedua sayapnya, yang terlihat hampir lebih panjang daripada tubuhnya. Tanah di bawahnya diterjang oleh hembusan angin yang kuat, Burung Api Raksasa itu mengangkat tubuh ke awan dengan kekuatan yang membuat napas terhenti. Herannya tak seorang penumpang pun merasakan lonjakannya.
Setelah berpaling dari jendela, You XiaoMo melihat Ling Xiao berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam dan beristirahat dengan tenang. Dia memilih untuk tidak mengganggunya. Dia duduk di tempat kosong di lantai dan mengeluarkan Kuali Emas Tercerahkan dari dimensi setelah beristirahat sebentar.
Dia mungkin sedang dalam leher botol, tapi itu tak membuatnya berhenti mengerjakan alkimia.
