Dibandingkan peristiwa besar kemarin, jelas terlihat jumlah orang di alun-alun hari ini lebih sedikit daripada kemarin.
Karena hanya You XiaoMo yang akan berpartisipasi dalam asesmen, baik Ling Xiao maupun Liu Yue menemaninya ke sana.
Meskipun kemarin masuk melalui pintu belakang, mereka masih belum begitu mengenal Gao Yang, sehingga You XiaoMo tidak berencana menemuinya untuk bisa masuk melalui pintu belakang lagi hari ini. Namun, dia belum tahu bahwa dirinya sudah terkenal.
Baru saja tiba di area asesmen penyihir, seseorang menghampirinya.
You XiaoMo melihat ke arahnya dan menemukan orang itu Gao Yang. Melihat penampilannya, tampaknya dia sudah menunggu cukup lama. Dia jadi merasa kaget.
Gao Yang sangat senang melihatnya. Dia belum melihat ada laki-laki tambahan yang mengenakan topeng di sebelahnya sampai mendekatinya. Pakaian laki-laki itu mewah. Dia tidak seperti orang normal. Tapi Gao Yang punya tujuan lain hari ini, sehingga tidak terlalu memperhatikan dan mengalihkan pandangannya pada You XiaoMo sambil dengan senang berkata, “Adik You, kakak sudah menunggumu cukup lama, Ning Jing DaoShi ingin aku membawamu kepadanya.”
You XiaoMo mengangkat alisnya, “Ingin saya mendatanginya?”
Gao Yang menjelaskan, “Bukankah kau di sini untuk berpartisipasi dalam asesmen hari ini? Kebetulan Ning Jing DaoShi juga perlu melakukan asesmen pada sekelompok orang. Dia ingin aku membawamu ke sana secepatnya. Ini jelas lebih baik daripada kau harus mengantri cukup lama.”
You XiaoMo menatap ke arah Ling Xiao, yang menganggukkan kepalanya padanya, “Kalau begitu saya harus merepotkan Gao DaGe untuk menunjukkan jalan pada kami.”
Melihat dia meminta pendapat pada laki-laki bertopeng itu, Gao Yang menatapnya kosong sebelum dengan cepat tersadar kembali.
Saat masuk melalui pintu belakang untuk yang kedua kalinya, You XiaoMo tak lagi merasa superior. Dia dapat menebak kurang lebih siapa kelompok orang yang dimaksud Gao Yang. Dia sudah di bawah sorotan kemarin, sehingga bertekad untuk tidak berdiri di bawah sorotan lagi hari ini.
Tiga orang mengikuti Gao Yang dan tiba di tujuan setelah berjalan selama sepuluh menit. Kali ini bukan lagi di aula serikat yang di datanginya kemarin, tapi bangunan yang lokasinya di belakang aula serikat, yang terlihat sangat megah. Keluasan bangunan itu sangat menarik.
You XiaoMo menemukan bentuknya serupa dengan Aula Para Penyihir ketika dia ujian sebelumnya. Keduanya tampak seperti kuali. Hanya saja kuali ini berwarna merah gelap. Plakat di atas kepalanya bertuliskan empat huruf yang kuat dan bertenaga di atasnya — Perhimpunan Penyihir! (c.t.: karakter asli China terdiri dari empat huruf)
Perhimpunan Penyihir adalah perhimpunan terbesar dan satu-satunya di Kota Yan. Perhimpunan ini bukan milik kelompok besar manapun dan didirikan beberapa tahun lalu oleh beberapa penyihir tingkat tinggi Kota Yan dengan cara bekerja sama. Perhimpunan ini bertujuan mengumpulkan semua penyihir dari seluruh daratan. Sepanjang penyihir tersebut memenuhi persyaratan perhimpunan, mereka akan menerimanya. Berbeda dengan Akademi Dao Xin, perhimpunan ini tidak memiliki pembatasan usia.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tahun ini, asesmen perekrutan murid Akademi DaoXin masih diselenggarakan di Perhimpunan Penyihir, tapi hanya terbatas pada anak-anak empat keluarga besar dan dari beberapa kelompok besar Kota Yan. Ada juga beberapa penyihir lain yang tidak memiliki latar belakang kaya atau pelindung tetapi memiliki potensi dan bakat yang besar.
Ketika Gao Yang membawa mereka masuk, sudah ada sekelompok orang yang berkumpul di aula asesmen perhimpunan.
Mereka tidak datang terlambat, namun sudah ada kerumunan yang padat di sini sejak beberapa jam lalu. Untungnya, aula asesmen sangat besar dan luas sehingga tidak terlalu berjejal.
Semua orang yang bisa datang ke sini untuk dinilai adalah eselon atas yang diistimewakan, karena itu mereka menarik perhatian dari yang lain begitu tiba. Banyak pandangan menghakimi yang dilemparkan dan mendarat di kelompok tiga orang You XiaoMo. Rasa penasaran mereka yang kuat tidak dapat ditutupi. Sebagian orang bahkan mulai bercakap-cakap dengan lirih.
“Bagaimana mungkin Gao Yan-gexia membawa tiga orang ke sini? Yang mana You XiaoMo?”
“Idiot, tentu saja anak muda yang terlihat paling kecil dan paling lemah.”
“You XiaoMo jenius muda yang berusia delapan belas tahun. Jadi dia benar-benar datang ke sini. Ada banyak hal yang bisa dinantikan!”
“Apa yang bisa dinantikan? Apa kau pikir tidak akan ada banyak jenius lain dari empat keluarga besar Kota Yan? Lagipula bukannya penyihir tingkat empat yang lebih muda darinya tidak ada. Mengingat kembali hari-hari itu, Teng ZiYe-gexia menjadi penyihir tingkat empat ketika baru berusia enam belas tahun. Sekarang dia hanya dua puluh satu dan sudah menjadi penyihir tingkat lima pertengahan.”
“Teng ZiYe-gexia adalah keberadaan yang tidak dapat dilampaui di masa-masa itu.”
Mendengar bisikan-bisikan di sekelilingnya, sebagian dengan kekaguman, sebagian dengan rasa iri, dan yang lainnya kecemburuan… rasa terkejut melintas di mata You XiaoMo. Dia pikir asesmen ini akan sama seperti kemarin dengan hanya sepuluh sampai dua puluh orang yang berpartisipasi. Dia tidak membayangkan akan ada banyak orang, dan menilai penampilan mereka, tampaknya mereka bukan murid-murid normal.
Gao Yang berbalik dan memberitahunya, “Adik You, ini semua adalah junior dari empat keluarga besar. Tidak perlu memperhatikan perkataan mereka. Mereka hanya orang yang mengatakan anggur itu asam karena mereka tidak dapat memakan anggur[1].”
You XiaoMo hampir tertawa keras. Dia tidak mengira kalimat terakhir itu juga biasa dipergunakan di dunia ini juga, “Gao DaGe, anda tak perlu mengkhawatirkan saya. Saya mengerti!” Kecemburuan biasa timbul di antara sesama manusia. Tapi belum lama sejak dia tiba di Kota Yan. Dia tidak begitu mengerti apapun yang berhubungan dengan yang disebut empat keluarga besar itu, jadi pasti tidak akan memasukkannya ke dalam hati.
Diiringi pandangan banyak orang, Gao Yang membawa kelompok tiga orang You XiaoMo ke tempat Ning Jing DaoShi.
Ning Jing DaoShi sudah lama menunggu mereka. Melihat mereka tiba, matanya yang indah memandang sekitar dengan sikap menawan dan tanda kegirangan bergelora seperti berkas cahaya yang memukau. Semua yang menyaksikan tak dapat melepas pandangan darinya. Meskipun tidak lagi muda, dia masih merupakan cinta yang tak terbalaskan bagi banyak murid.
“Kau anak nakal. Kau membuat DaoShi menunggu lama.” Ning Jing DaoShi menatap You XiaoMo dan berkata dengan sikap jenaka.
“Euh… maaf.” You XiaoMo menggosok-gosok hidungnya dan meminta maaf dengan wajah sedikit merah. Dibandingkan dengan orang-orang lain di dalam aula, dia memang datang cukup terlambat. Tapi sejak semula dia tidak pernah berpikir akan datang ke sini untuk asesmen.
Ning Jing DaoShi tak dapat menahannya lagi dan tertawa tertahan, “Aku hanya bergurau denganmu, anak nakal. Tak perlu menganggap serius. Aku yang lupa memberi tahumu supaya datang ke sini untuk asesmen kemarin. Ini bukan kesalahanmu. Tak perlu meminta maaf padaku.”
You XiaoMo tertawa tanpa menjawab. Tentu saja dia tahu Ning Ji DaoShi bercanda dengannya. Tapi jika tidak meminta maaf maka dia harus menyangkal perkataannya. Jika berkata demikian, dia mungkin sudah menyodok sarang lebah menilik begitu banyak pandangan tertuju ke arahnya.
Meskipun Ning Jing belum lama mengenalnya, dia tahu kepribadiannya sedikit pemalu, jadi tidak lagi menggodanya. Pandangannya jatuh pada Ling Xiao yang berdiri di belakangnya dengan topeng seputih salju. Dia mengangkat alisnya dengan terkejut.
Meskipun lelaki itu mengenakan topeng, hawa kebangsawanannya tidak dapat disembunyikan. Pakaian seputih salju yang mewah menegaskan sosok tubuhnya yang tinggi dan ramping. Aura yang dipancarkannya membawa getaran yang tak terkekang dan lembut, keindahan yang tak terlampaui namun berdaya tarik halus.
Tak diragukan lagi, lelaki ini seorang bangsawan yang elegan. Banyak orang telah memperhatikan keberadaannya. Cukup banyak yang dengan lirih mempercakapkannya. Ning Jing agak penasaran. Dia tidak melihat laki-laki ini kemarin.
You XiaoMo mengamati arah pandangan dan mengikutinya. Dia menemukan Ning Jing menatap Ling Xiao, lalu menjelaskan, “DaoShi, ini kawan saya. Namanya Ling Xiao. Dia berpartisipasi dalam pendaftaran pejuang kemarin.”
Ning Jing seketika memperlihatkan senyum lembut dan mengangguk padanya, “Murid Ling. Selamat datang di Akademi Dao Xin.”
Ling Xiao mengangkat sudut bibirnya sedikit dan membuka mulut untuk mengatakan, “Terima kasih!”
You XiaoMo menahan tawa sekuat tenaga sehingga hampir terluka dalam karenanya. Murid Ling, haha, sangat lucu. Dia bisa tertawa setengah mati.
Ling Xiao dengan sembunyi-sembunyi menatap penuh arti. Matanya dipenuhi jejak senyum yang tak terbaca, hampir seolah dia mengatakan ‘kau mati’.
You XiaoMo terbatuk-batuk dan terburu-buru mengalihkan pandangan, “Oh iya, DaoShi. Bukankah asesmen sudah dimulai?”
Ning Jing tersenyum, “Masih ada beberapa orang yang belum tiba. Kita masih akan menunggu sebentar lagi.”
You XiaoMo baru saja akan bertanya siapa orang-orang hebat itu, sehingga membuat banyak orang menunggu mereka, meskipun DaoShi menunggunya juga, ketika terdengar suara ribut orang bercakap-cakap dari arah pintu masuk. Dia memandang ke arah itu dan melihat sekelompok orang berjalan masuk. Orang-orang yang berkerumun di pintu masuk semuanya dengan sukarela memberi jalan pada mereka. Sikap mereka benar-benar penuh hormat dan rendah hati, juga tanda-tanda berterima kasih dan ketakutan.
Pertama, satu bayangan tinggi berjalan melalui pintu yang terbuka. Dia laki-laki yang cukup tampan dan berusia sekitar dua puluh tahun. Keningnya memancarkan sentuhan kelembutan. Jubah biru yang indah membuatnya terlihat sangat terhormat. Ikat pinggang dengan giok yang tergantung di pinggulnya berayun di udara saat dia berjalan, indah luar biasa namun juga bergaya dan anggun.
Gao Yang, yang berada di sampingnya, memperhatikan dan menjelaskan, “Dia adalah Tong YueXu dari keluarga Tong dan salah seorang dari jenius terbaik keluarga Tong. Meskipun sudah dua puluh satu tahun hari ini, dia sudah menjadi penyihir tingkat empat selama tiga tahun. Ada beberapa alasan kenapa dia tidak memasuki Akademi Dao Xin. Tapi bakat orang ini dalam memurnikan pil ajaib sangat tinggi. Dia terhitung sebagai salah seorang yang terbaik di sini, di Kota Yan. Tampaknya, dia sudah setengah kaki di teritori tingkat lima.”
You XiaoMo tidak begitu mengerti dan mengalihkan pandangan dari Tong YueXu kepada anak muda di belakangnya.
Anak muda itu terlihat lebih muda daripada Tong YueXu dengan raur wajah halus. Penampilannya membawa hawa keindahan yang lincah dan halus. Ketika tersenyum dia memperlihatkan sepasang lesung pipit di wajahnya dan terlihat sangat manis.
You XiaoMo bertanya, “Siapa anak muda di belakangnya?”
Gao Yang berkata, “Putra termuda keluarga BaiLi, BaiLi XiaoYu. Dia berusia delapan belas tahun sepertimu. Dia sudah menjadi penyihir tingkat empat tujuh bulan yang lalu. Dia bukan yang paling luar biasa di antara generasi lebih muda keluarga BaiLi, tapi bakatnya masih salah satu yang terbaik di sini.”
You XiaoMo mendengarkan dan takjub. Keluarga-keluarga besar itu benar-benar layak menyandang namanya. Mereka memang memiliki orang-orang berbakat.
Begitu Gao Yang selesai berbicara, seluruh aula asesmen mendadak sunyi. Tapi hanya untuk beberapa detik. Dengan cepat terdengar keributan lain yang keras dan bising. Cukup banyak orang, terutama laki-laki, yang memandang ke arah pintu masuk dengan mata berkilauan.
You XiaoMo menoleh untuk melihat. Dia menangkap sekilas sosok menawan yang baru saja berjalan masuk.
Catatan:
[1] 吃不到葡萄说葡萄酸的人 digunakan untuk menggambarkan saat seseorang merasa pahit karena orang lain memiliki sesuatu sementara dirinya tidak. Sehingga untuk berusaha membuat perasaannya sendiri lebih baik, begitu saja dia mengatakan bahwa sesuatu hal itu buruk. Kisah anak-anak di balik pepatah ini adalah, suatu hari ada seekor rubah yang menemukan seuntai anggur yang tergantung tinggi. Dia tak dapat meraihnya seberapa pun kerasnya berusaha. Kemudian seekor burung yang terbang datang dan mengambil sebuah anggur. Rubah itu melihatnya dan merasakan kepahitan, jadi dia berlalu sambil memberitahu dirinya sendiri, “Aku tidak ingin makan anggur, pasti asam.”
