“Tetua Kelima, bagaimana menurutmu?” Daoshi Ye, yang sedang duduk di sebelah Dong Lin, bertanya.
Sebagai DaoShi Blok Satu, dia cukup mengetahui Ling Xiao, tapi meskipun Ling Xiao memiliki reputasi, banyak orang tidak memiliki pemahaman yang mendalam atasnya.
Karena dia selalu menghilang dari sorotan setelah melakukan sesuatu yang besar, tak seorang pun yakin bagaimana menilai kemampuannya.
Sekarang Klan Chai dan Teng bersiap untuk mengepung Ling Xiao bersamaan. Meskipun ini gerakan yang sangat kotor, tapi biasa terjadi dalam pertarungan bebas. Sayang sekali bakatnya.
Dong Lin membuat kelopak matanya sayu, tapi pandangannya jatuh pada Ling Xiao yang berdiri di pinggiran panggung. Seulas senyum tipis terlihat di wajahnya, dan matanya berkilat sambil berkata dengan tenang, “Murid ini, Ling Xiao, mungkin menyembunyikan kekuatan sesungguhnya.”
Para DaoShi dan tetua terperanjat, memandang ke arah Ling Xiao dengan curiga.
Meskipun menyembunyikan kemampuan sejatinya, tidak mungkin dia dapat sekaligus berurusan dengan lebih dari sepuluh orang dari Klan Teng dan Klan Chai, bukan?
Melihat ekspresi mereka, senyum tak biasa muncul di wajah Dong Lin, “Kalau kalian tak mempercayai aku, lihat saja. Aku bertaruh dia akan mengejutkan kalian semua.”
Di panggung, ketegangannya sangat terasa, dan situasinya dapat meledak kapan pun.
Saat Klan Teng dan Chai mendekat, Ling Xiao akhirnya terkunci di satu posisi. Mereka membentuk segitiga, terlihat seperti dinding yang tak dapat ditembus, karena Klan Teng memiliki Teng Jiao, tokoh pusat berperingkat enam, yang peringkatnya di atas Ling Xiao.
Sementara Klan Chai, mereka memiliki Chai Tian, kakak sepupu Chai Zheng dan orang yang berdiri di peringkat ketiga.
Dengan dua tokoh pusat ini, tampaknya bagi sebagian besar orang Ling Xiao tak memiliki harapan untuk menang.
Teng Jiao tersenyum penuh kemenangan dan berkata, “Aku tak tahu apakah kau sudah memperkirakan akan jatuh dalam situasi seperti ini, Ling Xiao!”
Setelah mendapatkan pukulan dari You XiaoMo di pasar terakhir kali, Teng Jiao sudah memendam kekesalan sejak lama. Karena tidak dapat membalas dendam secara langsung pada You XiaoMo, dia akan mengincar orang yang selalu bersama dengannya.
Sudut mulut Ling Xiao sedikit melengkung ke atas, menarik mulutnya membentuk senyum lembut, “Aku benar-benar tidak memperkirakan…”
Kau akan datang mencari mati!
Di luar panggung, You XiaoMo sedikit berkeringat, mengisi titik-titik di akhir kalimat Ling Xiao.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Teng Jiao, tak perlu membuang-buang napas untuknya. Kita singkirkan dia bersama-sama!”
Chai Tian mengeluarkan pedang dari pinggangnya dan menghunuskan ujungnya pada Ling Xiao yang berpakaian putih. Karena telah berpengalaman dalam pertarungan, dia tahu semakin menunda pertarungan, semakin besar ketidakpastiannya. Bahkan setelah mereka mendekatinya, ekspresi Ling Xiao tidak berubah sama sekali. Senyum cerah itu membuatnya tak tenang.
Saat kata ‘baiklah’ meninggalkan bibir Teng Jiao, mereka berdua melesat ke arah Ling Xiao seperti anak panah. Kecepatan mereka tak terukur. Para penonton hanya dapat kurang lebih melihat dua bayangan kabur.
Ling Xiao mengelak dari pedang panjang Chai Tian dan mengangkat kakinya, menendangnya dengan ringan. Tampaknya seperti tak begitu bertenaga, tapi sebenarnya ada kekuatan luar biasa di baliknya. Seluruh tubuh Chai Tian melayang kembali sejauh empat sampai lima meter, hampir menimpa orang-orangnya sendiri.
Ekspresi Teng Jiao bergeser sedikit, meninju sisi kiri wajah Ling Xiao. Gerakannya sederhana dan langsung dengan sedikit teknik, tapi merupakan serangan kuat yang bahkan lantai arena di bawah kaki mereka tidak akan mampu menahan.
Setelah menendang Chai Tian ke samping, dia berhadapan dengan Teng Jiao sambil tersenyum palsu. Matanya yang tersenyum seperti pusaran yang berputar dan menarikmu ke dalam. Hitam di dalamnya memperlihatkan kegelapan maut.
Jantung Teng Jiao mencelos. Suara di dalam kepalanya memberitahu ini buruk, tapi terlambat untuk menghentikan serangannya sekarang.
“Sungguh, padahal aku sudah berencana mengampunimu.”
Ling Xiao menangkap tinju Teng Jiao dengan mudah, dan berbisik ke telinganya sambil tersenyum.
Diiringi pandangan ketakutan Teng Jiao, dia mengangkat salah satu kakinya yang panjang dan menendang perut Teng Jiao. Tenaga tendangan itu pasti tidak kecil.
Menerima hantaman di perutnya yang rentan, Teng Jiao merasa tenggorokannya panas ingin muntah. Tubuhnya terlempar, tapi Ling Xiao menariknya kembali, menendangnya sekali lagi. Proses yang berulang ini hanya memakan waktu kurang dari tiga detik.
Diiringi pandangan bingung semua orang, Teng Jiao terjatuh dari panggung seperti sehelai kain.
Semua orang menjadi hening karena kaget.
Peringkat keenam Blok Satu, Teng Jiao, dikalahkan dalam satu serangan. Kecepatan yang menyeramkan!
Di sisi lain, Chai Tian, yang baru saja menstabilkan diri, memucat. Dia tahu mereka sudah salah memperhitungkan. Ling Xiao sudah menyembunyikan kekuatannya dan mungkin bahkan menunggu mereka datang padanya.
Ling Xiao melirik ke arahnya, senyumannya memberitahu bahwa tak akan ada ampun baginya.
Chai Tian segera berteriak pada yang lain, “Serang dia!”
Sekumpulan orang menarik keluar senjata mereka dan menyerang Ling Xiao. Di antara teriakan yang bergemuruh, Klan Teng yang paling keras. Mereka marah melihat pimpinan mereka dikalahkan seperti itu, mereka tidak akan menahan diri.
Ling Xiao mengangkat satu tangan dan melontarkan satu orang dengan kekuatan satu telapak tangannya. Teknik yang sederhana, namun dengan kekuatan besar di baliknya. Mereka yang menyerang baru saja bertarung dengannya, tapi bahkan lebih tak berguna dibanding Teng Jiao, terlempar keluar dari panggung satu demi satu. Secepat kilat, semua anggota Klan Teng dan separuhnya Klan Chai sudah dieliminasi.
Serangan sengit ini dan pertarungannya yang sepihak mengejutkan semua orang sampai ke inti.
Di antara penonton, adegan yang terjadi membuat You XiaoMo bergairah.
Setiap kali melihat Ling Xiao bertarung, dia akan merasakan kegembiraan, meskipun mungkin ini ada hubungannya dengan kekuatannya sendiri sekarang. Ini terutama terjadi saat pukulan keras telapak tangan Ling Xiao. Hanya mendengarkan suaranya saja membuat darahnya bergelora, seperti dia sendiri yang melakukannya.
Di antara semua orang ini, Chai Tian lah yang paling licik.
Dia sudah mengetahui kekuatan Ling Xiao jauh melampauinya, jadi setelah memberi perintah, dia sendiri tidak membuat gerakan besar. Itu artinya dia dengan sengaja mengumpankan Klan Teng untuk menyerang.
Tapi untuk menghindari kemarahan Klan Teng, dia mengorbankan anggota Klan Chai juga.
Sekarang Klan Teng sudah tersapu habis, tapi Klan Chai masih tersisa empat orang.
“Sialan! Dia kuat!”
“Dengan kemampuannya, dia dapat mengambil tempat pertama dengan mudah.”
“Dia baru saja menyingkirkan sebelas orang dari arena. Itu artinya dia memperoleh dua poin. Itu skor tertinggi sejauh ini, kan?”
“Tidak, dia menyingkirkan dua orang sebelumnya juga, jadi bukan hanya sebelas.”
Setelah keheningan sejenak, bisikan dan diskusi merebak di antara kerumunan. Bagi mereka, Ling Xiao pastinya kuda hitam dalam kompetisi kali ini.
Ling Xiao memandangi Chai Tian dan ketiga orang lainnya. Bibirnya mengukir senyum tipis, “Aku masih membutuhkan dua orang lagi. Apa kalian akan memilih di antara kalian atau haruskah aku memilih untuk kalian?”
Sebagai tambahan terhadap dua idiot yang mencoba menyerangnya, tapi malah ditendang keluar dari panggung, dia sudah menendang sejumlah tiga belas orang. Dua orang lagi dan dia akan memperoleh tiga poin. Tak perlu dia mengeluarkan upaya ekstra untuk mencapainya, tidak ketika mereka begitu baiknya menyerahkan diri padanya.
Ekspresi Chai Tian tertekuk, “Jangan melampaui batas.”
Bisakah dia mundur? Tentu saja tidak!
Kalau dia mundur, seluruh sekolah akan tahu bahwa dia ketakutan pada Ling Xiao sampai mundur.
Jadi dia tak punya pilihan. Kesalahannya terletak pada dirinya yang membuat penilaian. Dari semua orang, dia harus mengincar Ling Xiao bersama Teng Jiao. Dia bahkan tidak pernah berpikir, setelah membuat begitu banyak orang marah, apakah orang yang tetap berada di samping You XiaoMo sesederhana itu?
Hasil dari perkataannya, Chai Tian lah yang pertama ditendang keluar dari panggung oleh Ling Xiao.
Ling Xiao melakukan persis seperti yang dikatakannya, memilih dua orang untuk disepak keluar dari panggung.
Tapi, dua orang yang tersisa tidak begitu kuat. Tak lama kemudian, mereka menarik perhatian yang lainnya. Klan Chai mengikuti jejak Klan Teng dan sepenuhnya disapu bersih dari kompetisi.
Satu jam kemudian, hasil battle royale keluar.
Daftar namanya membuat orang-orang tak yakin bagaimana harus bereaksi.
Karena Klan Teng dan Chai disapu bersih, ruang yang ditinggalkan oleh mereka diisi oleh yang lainnya, bahkan beberapa yang tidak berperingkat dalam lima puluh teratas.
Selanjutnya, Tetua Kelima mengumumkan poin yang diperoleh dalam battle royale.
Ling Xiao memperoleh tiga poin dan sekarang sedang memimpin. Orang yang berperingkat pertama dalam kekuatan memperoleh dua poin, dan sekarang berada di posisi kedua. Kemudian Rong Xuan, Qing Zhang dan yang lainnya dengan masing-masing satu poin. Seluruhnya, delapan orang yang memperoleh poin.
Kemudian Tetua Kelima mengumumkan kompetisinya telah berakhir. Ronde kedua akan dimulai besok. Dan dia membubarkan semua orang.
You XiaoMo menghambur pada Ling Xiao dengan senang.
Ling Xiao memeluknya di dadanya.
Mereka berdua belum lagi berbicara ketika seseorang berdehem dengan dingin di dekat situ. Ketika menoleh untuk melihatnya, ternyata Teng ZiXin yang sedang marah. Melihat mereka berdua menatapnya, kemarahannya bahkan terlihat lebih jelas.
Tak peduli siapapun, mereka mungkin tidak akan dapat tetap tenang setelah melihat anggota keluarga mereka ditendang pantatnya oleh orang yang mereka benci.
You XiaoMo tersenyum menyeringai penuh kemenangan.
Teng ZiXin berputar lalu pergi bersama orang-orang banyak yang mengikutinya.
Hasil pertarungan ini tak diduga. Kabar mengenai Klan Teng dan Chai dipermalukan menyebar di seluruh sekolah dalam waktu setengah hari. Sekarang, semua orang menebak bahwa Ling Xiao pasti akan berada di tempat pertama dalam kompetisi kali ini. Dia mendadak memperoleh ketenaran luar biasa, dipandangi semua orang tak peduli ke manapun dia pergi.
