Dalam waktu beberapa hari, You XiaoMo dan yang lainnya sudah terkenal. Jadi ketika mereka tiba, perhatian dicurahkan pada mereka, terutama dari yang berada di baris kelima puluh sampai tujuh puluh dari kiri. Bagian itu begitu bersemangat sehingga mata mereka terasa seperti melontarkan api.
Yan Hui dan Cheng XiangRong datang lebih awal dan mempersiapkan kursi untuk mereka sehingga meskipun datang terlambat, tidak perlu berdiri seperti yang lainnya.
Ketika You XiaoMo duduk, dia menyadari orang-orang itu masih memandanginya sehingga tak bisa menahan pertanyaan, “Apa orang-orang itu lawan kita? Kenapa mereka masih memandangi kita?” Dia masih di dalam kamarnya sehari sebelumnya, jadi tidak mengetahui seperti apa lawannya.
Tian Xin, yang duduk di depan, berbalik untuk mengatakan, “Itu mereka, meskipun semuanya dari lantai keempat puluh, masing-masing jahat dan licik. Ketika kita pergi mendaftar, mereka sudah mendengar tentang kita, yang sebenarnya tak bisa dihindari karena setiap tahunnya ada murid-murid baru yang tangguh. Karenanya, mereka memperhatikan murid-murid yang khususnya tangguh itu untuk mencegah diri mereka dipilih.”
You XiaoMo menggaruk kepalanya, “Bagaimana kau mencegah sesuatu seperti ini?”
Tian Xin terkekeh, “Tentu saja bisa. Kalau kau tidak mengunci diri di kamarmu kemarin, informasi seperti ini mudah untuk diperoleh.”
“Kalau begitu cepat beritahu aku.”
Tian Xin mengangkat dagunya yang halus dan mungil untuk berkata, “Kalau kau memanggilku kakak, aku akan memberitahumu.”
You XiaoMo tidak tahu harus berkata apa. Dia tahu Tian Xin hanya sembilan belas tahun, jadi kalau dia, yang berusia dua puluh dua tahun, memanggilnya kakak… dia merasa merinding.
Pada saat ini penyelamatnya muncul, Ling Xiao, yang duduk di sampingnya, sedikit membuka matanya dan melirik tak jelas pada Tian Xin sambil berkata, “Mungkin ada hubungannya dengan sistem undian.”
“Ah, karena itu!”
Hanya dengan satu kalimat, You XiaoMo memahaminya. Dalam peraturannya, jika ada lebih dari tiga orang menantang orang yang sama maka akan ada undian di gelanggang. Hanya mereka yang diundi memiliki kesempatan untuk bertarung.
Jika orang-orang ini tahu siapa yang akan menantang mereka, maka mereka dapat meminta orang untuk berpura-pura menantang mereka. Semakin banyak orang, semakin sedikit kemungkinan mereka akan dipilih.
Tian Xin sedikit merengut sambil memandang ke arah Ling Xiao dengan menyalahkan, “Tetapi, itu licik karena melanggar aturan. Jika Perguruan Xiao Yao tahu, akan ada hukuman berat. Karena begitu berat, tak seorang pun akan melanggarnya kecuali mereka yakin tak akan meninggalkan jejak.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
You XiaoMo berpikir, dia tidak akan sesial itu bukan? Karena dia ingin menggunakan tiga kesempatan ini untuk memasuki lantai keenam puluh.
Tak lama kemudian tantangannya dimulai.
Di piringan giok muncul dua ratus peserta untuk ronde pertama. Karena jumlah pesertanya lebih sedikit daripada lantai yang lebih bawah, nama Yan Hui, Tian Xin, dan Zhang LanYu terpampang semua.
Tian Xin sudah begitu heboh sehingga saat melihat namanya, dia langsung meloncat berdiri.
Qiao WuXing berkata padanya, “Tian Xin, saat pertandingan mulai, kau tak boleh gegabah, meskipun lawanmu lebih lemah. Kau mengerti?”
Tian Xin menjulurkan lidah sebagai responnya, “Aku tahu, WuXing-gege.”
You XiaoMo menopang dagu dengan satu tangan sambil berpikir. Mereka bertiga kemampuannya di tingkat menengah dalam kelompok mereka. Namun, untuk seseorang dari lantai keempat puluh, mereka akan dapat mengalahkan mereka sepenuhnya. Tian Xin misalnya, kekuatannya adalah penyihir tingkat tujuh tinggi, untuk bertarung melawan penyihir tingkat enam, tidak akan ada alasan baginya untuk kalah.
Kekuatan Zhang LanYu tak disangka tinggi, dia penyihir tingkat sembilan rendah.
Sementara Yan Hui, dia tidak pernah dapat menembus ke dalam dirinya. Orang ini tampaknya gegabah dan blak-blakan, tapi You XiaoMo selalu merasa dia agak aneh. Namun, dia pasti penyihir tingkat delapan tinggi. Pasti kuat dan tak punya masalah untuk bisa sampai ke lantai tujuh puluh.
Ketiga lawan mereka bukan kelompok yang terkuat di lantai itu, jadi hasil mereka sama dengan You XiaoMo, baik lawan Yan Hui maupun Zhang LanYu mengaku kalah. Itu karena mereka berdua memiliki pertandingan nanti, kecuali untuk lawan Tian Xin.
Lawannya mungkin berpikir karena dia seorang gadis dan hanya ada perbedaan satu tingkat, dia masih punya peluang. Namun, dia tidak menyadari bahwa di balik penampilan yang halus itu ada hati yang jantan. Dengan kekuatan murni, Tian Xin membuat lawannya melayang.
You XiaoMo sudah tahu gadis itu kuat. Tapi dia tidak menduga sekonyol ini. Laki-laki yang dibuatnya melayang, beratnya setidaknya seratus kilogram, namun dia melakukannya tanpa berusaha keras. Tampaknya hari itu ketika menepuk pundaknya, dia tidak menggunakan seluruh kekuatannya.
Si gadis yang memenangkan pertarungan kembali berlari dengan gembira sambil mengedip ke arah Qiao WuXing.
Qiao WuXing hanya bisa tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Dia memberitahunya untuk waspada bukan karena tidak mempercayainya, tapi karena khawatir lawannya akan melakukan suatu muslihat kotor.
“Mudah sekali!” Ketika Tian Xin kembali ke tempat duduknya, wajah cantiknya seperti bunga dengan senyuman yang begitu lebar.
Qiao WuXing tidak tahu harus tertawa atau menangis dan berkata, “Tian Xin, kau seorang gadis, jaga penampilanmu.”
Tian Xin tak memperhatikannya, “WuXing-gege, lihat turnamennya. Piringan gioknya bergerak lagi. Mungkin kau yang akan maju selanjutnya.”
Qiao WuXing menggelengkan kepalanya.
Seperti yang dia katakan, ada nama-nama baru yang muncul di piringan gioknya. You XiaoMo memperhatikan baik-baik sehingga namanya tidak akan terlewat, karena pertandingan di lantai kedua puluh lebih sedikit, dia punya peluang untuk muncul sekarang. Namun, ketika semua nama telah diperlihatkan, dia masih belum ada di sana.
“Aneh. You XiaoHa, nama lawanmu ada di sana tapi.” Tian Xin, yang bermata tajam, melihat nama Zhu Hong, lawan You XiaoMo.
Mendengar ucapannya, kelompok itu melihat lebih seksama dan seperti yang dikatakannya, di tempat ketiga puluh tiga, yang merupakan nomor gelanggang You XiaoMo, ada nama Zhu Hong. Namun, di sampingnya, tak ada nama penantang.
“Itu undian. Ada lebih dari tiga orang yang menantang Zhu Hong.” Jiu Ye berbicara dengan nada tak acuh.
You XiaoMo tertegun, bukankah Zhu Hong tokoh kuat di lantai empat puluh. Kenapa ada begitu banyak yang menantangnya? Lagipula, dia datang relatif lambat di pendaftaran dan pada saat itu hanya dia sendiri yang menantang. Logisnya, tidak akan terjadi seperti ini.
Tian Xin tertawa dengan mulut ditutup, “You XiaoHa, tampaknya Zhu Hong ini tidak ingin melawanmu.”
You XiaoMo memutar mata ke arahnya dan berkata, “Bukankah kau bilang sebagian besar orang terlalu takut untuk melanggar peraturan?” Ini menjengkelkan, betapa sialnya dia mengalami sesuatu seperti ini.
Tian Xin menyangkal, “Tapi, Zhu Hong ini bukan kebanyakan. Apa kau tahu Kemenangan Sapu Bersih? Yah, mungkin kau tidak tahu. Di dalam Giganticus, ada aturan istimewa yang mengatakan jika kau bisa memenangkan enam pertandingan berturut-turut, dengan lawan di tingkat yang lebih tinggi, maka kau bisa langsung naik dua puluh lantai. Aku dengar Zhu Hong sedang bersiap menantang aturan ini dan kemarin dia sudah menang melawan seseorang yang lebih kuat. Jika dia kalah darimu di sini, maka rekornya sebelumnya akan sia-sia. Kali berikutnya dia menantang lagi, baru bisa tiga bulan yang akan datang.”
Yan Hui melanjutkan sambil menyeringai, “Perbedaan kekuatan di antara kalian berdua begitu besar sehingga meskipun menang kemarin, tak mungkin dia dapat menang melawan kau sekarang.”
You XiaoMo ingin mati. Jika tahu lebih awal, dia tidak akan memilihnya. Meskipun artinya menantang orang yang sama dengan yang ditantang Qiao WuXing, tidak apa-apa. Tapi sekarang semuanya bergantung pada keberuntungan. Dia merasa gila hanya membayangkan terjebak di lantai keempat puluh sementara semua orang lainnya naik ke lantai enam puluh.
“Rasakan!” Suara senang Qiao An terdengar, tidak mengejutkan.
You XiaoMo sudah menyangka dia akan menabur garam pada lukanya, jadi dia memutar mata dan berpura-pura tak mendengar apa-apa. Dia kemudian bersandar pada pundak Ling Xiao dan berputar empat puluh lima derajat menjadi kesedihan.
“Ling… Eh, menurutmu aku akan terpilih?”
Ling Xiao berkata, “Kau hanya perlu meyakini memiliki halo di atas kepalamu…”
You XiaoMo, “……” Apa? Halo pemeran utama?
Undiannya dilakukan di hadapan semua orang. Namun, bukan hanya Zhu Hong yang memiliki penantang banyak, jadi butuh waktu cukup lama sebelum sampai gilirannya. Saat giliran Zhu Hong tiba, penonton mendadak menjadi sunyi. Orang-orang di sini tahu konteksnya lebih baik daripada Tian Xin dan juga tahu agar tidak bertarung dengan You XiaoMo, dia melakukan kecurangan.
Ketika Zhu Hong berdiri di arena ketiga puluh tiga, meskipun sulit diketahui ekspresinya karena jarak, You XiaoMo merasa orang ini merasa puas dalam ketenangannya.
You XiaoMo berpikir, ‘Dage, kau tak bisa mengorbankan aku hanya karena kau menginginkan Kemenangan Sapu Bersih. Itu tidak etis. Jika aku tidak terpilih, aku akan bertarung denganmu dalam kesempatan ketigaku, paham? Jadi kalau kau paham, jadilah anak baik dan pilih aku. Aku tak akan mempermalukanmu, sungguh!”
Sesaat kemudian, wasit gelanggang tiga puluh tiga datang dengan potongan kertas.
Di tangan wasit itu adalah nama-nama penantang Zhu Hong. Yang harus dia lakukan adalah memilih salah satu dari potongan-potongan kertas itu.
Ada sebelas carik kertas semuanya. Jika You XiaoMo ‘menonjol di antara kerumunan’, dia punya peluang sepersepuluh. Begitu rendah sehingga sebagian besar orang berpikir tak mungkin. Namun mereka tidak menyangkal fakta bahwa situasinya tegang.
Sebagian besar penonton mencurahkan perhatian pada Zhu Hong.
Hal terbaik adalah, di gelanggang dekat situ, ada sepasang petarung yang memiliki semangat bergosip yang membara dan keduanya meminta berhenti sejenak, sehingga pertarungannya bisa dilanjutkan nanti. Wasitnya marah sampai pada titik menertawakan.
Demikianlah, wasitnya berjalan menghampiri Zhu Zhong membawa potongan kertas, yang salah satunya ditarik dengan santai olehnya.
