Karena identitas Jiang Liu istimewa, dia langsung dibawa kembali ke wastu walikota. Walikota tidak memanggil dokter tetapi membawa penyihir paling kuat di kediamannya untuk memeriksa luka-lukanya.
Rasa sakitnya luar biasa, sampai Jiang Liu tak dapat bersuara lagi. Semua orang yang melihat luka-lukanya kaget luar biasa. Memang terlalu menyedihkan. Darah menyelimuti wajahnya. Matanya sudah menjadi dua lubang kosong. Semua orang merasa dingin hingga tulang sumsum.
“Guo-lao, bagaimana dengan luka-lukanya, bisakah Anda menyembuhkannya?”
Senior yang merawat mata Jiang Liu keluar dari kamar dan ketika baru tiba di lobi, walikota Xing Luo menghampirinya untuk bertanya.
Di belakangnya ada Tang He dan Tang ZhongHua.
Tang ZhongHua juga mengalami luka-luka parah, seluruh tulang di tangannya hampir hancur. Tetapi, dibandingkan Jiang Liu, luka-lukanya jauh lebih baik. Mungkin, dalam hatinya, dia sudah menghembuskan napas lega karena hanya tangannya.
Guo-lao menggelengkan kepalanya, “Orang tua ini tak dapat melakukan apa-apa soal situasi tuan muda Jiang. Luka-lukanya terlalu parah. Bukan hanya itu, api yang membakarnya tampaknya juga tidak wajar, hampir semua daya hidup dalam matanya sudah terbakar habis. Tak peduli sehebat apapun pil ajaib yang dapat Anda temukan, matanya tidak akan pulih kembali.”
“Benar-benar tak ada cara?” Dengan ekspresi serius walikota bertanya.
Di Kota Xing Luo, dalam pengawasannya, seorang kandidat yang sudah terpilih secara diam-diam oleh Klan Darah Vermillion harus mengalami bencana seperti itu. Jika klan menindaklanjuti, dia akan harus bertanggung jawab juga.
Guo-lao sekali lagi menggelengkan kepalanya, “Benar-benar tak ada yang dapat saya lakukan.”
Dengan khawatir Tang ZhongHua bertanya, “Guo-lao, Jiang Liu, dengan keadaannya sekarang, apakah akan mempengaruhi kemampuannya memurnikan pil ajaib ke depannya?”
“Secara teknis tidak.” Guo-lao menjelaskan, “Kita melihat dengan mata kita. Tapi ketika penyihir memurnikan pil, mereka mengandalkan jiwa dan indera lainnya. Bukan hanya itu, penyihir bisa ‘melihat’ dengan kekuatan jiwa juga. Jadi seharusnya tidak akan terlalu menjadi masalah. Namun, semuanya bergantung pada kemampuannya untuk menangani kondisinya.”
Bagi seseorang yang begitu muda kehilangan mata, sebagian besar, sama sekali bukan sesuatu yang tidak berarti. Bagi seseorang seperti Jiang Liu, mungkin dibutuhkan hati yang sangat lapang untuk menerimanya.
Jika tidak dapat menerima kondisinya sendiri dan menyesuaikan diri keesokan harinya, dia mungkin tidak akan menghadiri uji coba seleksi.
Tentu saja, itu dari perspektif Tang ZhongHua dan yang lainnya.
Pada kenyataannya, ada lebih banyak hal baginya dari sekadar kehilangan mata, semua reaksi dari naik tingkat yang begitu cepat akan satu demi satu memperlihatkan diri.
Itulah maksud sesungguhnya dari tindakan Ling Xiao!
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Dengan demikian, kabar mengenai matanya dengan cepat meyebar di seluruh Kota Xing Luo. Jika dia bukan siapa-siapa, tak seorang pun akan peduli. Tapi dia adalah perwakilan dari Lembah Yin Yang, jadi menarik perhatian.
Tak seorang pun melihat ada orang yang secara terang-terangan menentang Lembah Yin Yang sebelumnya.
Namun, setelah peristiwa di Kota Yu Xian, mata Jiang Liu tidak begitu mengejutkan. Hanya saja, hal seperti ini bermunculan satu demi satu, sehingga membuat orang penasaran, siapa yang berani memulai hal seperti itu.
Ketika You XiaoMo mendengar kabar ini, dia sedang berada di lobi. Hampir saja dia menyemburkan teh yang baru diminumnya ke meja lain. Dia tersedak sampai air matanya hampir berlinang.
Jiang Liu dicongkel matanya?
Dia masih belum melupakan dalam benaknya, kenangan ketika bertemu dengannya di hotel itu pada hari itu, betapa angkuh dan jumawa, betapa penuh percaya diri!
Dia baru berpaling satu detik dan matanya sudah dicongkel keluar? Dia tidak salah mendengar, bukan?
You XiaoMo menajamkan telinga untuk mendengarkan lagi. Faktanya membuktikan dia tidak salah mendengar. Hampir semua orang sedang membicarakannya. Mereka bahkan menyebutkan orang yang melakukannya.
“Aku beritahu kau. Aku di sana saat kejadian. Tak seorang pun yang melihat lebih jelas daripada aku. Aku bisa melihat semuanya. Lelaki itu terlihat sopan dan bertata krama, dengan senyuman yang tak pernah hilang dari bibirnya. Ternyata orang seperti itu bisa begitu bengis.”
“Itu akibat dari merendahkan lawanmu.”
“Kenapa orang itu mengeluarkan mata Jiang Liu? Apakah mereka punya urusan dendam?”
Seorang lelaki dewasa dengan suara keras berteriak sambil menghantam meja, “Dendam apa? Jelas Tuan Jiang yang mencari-cari kesalahan. Aku sedang duduk di sebelah mereka, dan mereka tidak bertukar sepatah katapun satu sama lain, sebelum tuan Jiang mendadak menunjuk pada laki-laki itu sambil memerintahkan menangkapnya.”
“Bagaimana bisa? Apa mereka saling kenal?”
“Semula aku pikir juga begitu. Tapi kemudian, tampaknya itu kesalahan. Aku ingat Tuan Muda Jiang meneriakkan sesuatu.”
“Apa katanya?”
“Dia bilang, ‘Bukan! Kau bukan Fang ChenYue!’” Lelaki itu berkata dengan suara keras sambil menirukan ekspresi terkejut dan cara berbicara Jiang Liu. Dia terlihat konyol.
Kali ini, You XiaoMo tak dapat menahannya lagi. Teh yang diminumnya menyembur ke mana-mana, memerciki seluruh meja. Dia juga tersedak sampai terbatuk-batuk hebat. Wajahnya juga sampai memerah.
Reaksi yang begitu hebat jadi menarik perhatian banyak orang. Banyak pandangan bertanya mendarat padanya, berhenti sejenak sebelum kembali ke kegiatan masing-masing dua detik, kemudian melanjutkan lagi gosip mereka. Dengan demikian, terdengar suara tawa lagi, dan tak seorang pun memperhatikan ekspresinya yang terkejut.
Fang ChenYue?
Tak mungkin da shixiong yang dikenalnya, bukan?
Perlahan pandangan kekagetan You XiaoMo digantikan oleh logika. Tak mungkin da shixiong. Dan bukankah Jiang Liu mengatakan dia bukan Fang ChenYue? Tapi, jika Jiang Liu sampai salah, artinya paling tidak dia melihat seeorang seperti da shixiong.
Penampilan yang serupa, tak kenal ampun dan kejam, mencongkel mata Jiang Liu…
You XiaoMo berwajah 囧, kenapa kedengarannya jadi semakin mirip dengan orang itu?
Semula Qiu Ran, sekarang Fang ChenYue. Siapa lagi selanjutnya? Berapa banyak wajah orang itu ingin pakai, kecuali dia berencana menggunakan semua wajah dari Benua Long Xiang, satu demi satu?
Tidak, tidak. Tak benar begitu. Sekarang bukan waktunya mengkhawatirkan soal ini. Soal utamanya adalah Ling Xiao sudah tiba di Kota Xing Luo!
Dia dalam masalah besar sekarang, apakah harus tetap di bawah radar selama beberapa waktu ini?
You XiaoMo cepat-cepat berlari ke lantai kedua, mengambil dua paketnya, Binatang Buas Pelahap Logam dan Serangga Bersayap Emas, dan kemudian dengan cepat berlari ke luar hotel. Tidak, dia jelas tidak melarikan diri. Dia hanya teringat ada hal penting yang harus di lakukannya. Itu saja. Kebenaran yang sesungguhnya, Demi Dewa!
Setelah kejadian Liu, walikota, agar bisa memberi penjelasan pada Lembah Yin Yang, memerintahkan semua orang untuk menangkap pelakunya. Karena tingkat pelakunya cukup tinggi, para elit wastu walikota harus dilibatkan. Pada saat ini, orang-orang yang menjaga wastu walikota akan dikurangi. Situasi yang sempurna untuknya.
Rencananya sudah lengkap dua hari yang lalu.
Untuk memastikan rencananya tanpa cacat, dia bahkan melakukan investigasi.
Karenanya, dia mengetahui penjaga gerbang wastu walikota senang berjudi, sampai memiliki utang yang sangat besar. Keesokan harinya adalah batas waktu pembayarannya. Jika tidak segera membayarnya, bukan hanya akan ditendang keluar dari wastu itu, dia juga akan dijual sebagai budak untuk selamanya supaya bisa membayarnya.
You XiaoMo akan membantunya membayar utangnya dan sebagai balasannya, dia akan memberi peta rumah besar dan juga baju pelayan, serta saat diinginkan, lelaki itu akan membukakan pintu untuk membiarkannya masuk.
Si penjaga gerbang tidak ingin dijual, jadi dia setuju.
Waktu kesepakatan mereka adalah malam ini.
Tapi sebelum pergi ke wastu walikota, dengan sangat tidak hati-hati You XiaoMo menghubungi Ling Xiao melalui batu pemancar. Dia tak terkejut tidak direspon. Setelah itu dia bergegas ke rumah besar.
……
Menggunakan waktu di antara pergantian penjaga, You XiaoMo bersembunyi di belakang satu pilar dan mengeluarkan peta yang diberikan padanya oleh penjaga gerbang. Dengan ketiga binatang buasnya yang kecil, mereka memeriksa ulang posisi kamar walikota dan juga kamar harta karun sebelum menyimpannya lagi.
“Xiao Jin, Xiao Ping, kalian periksa ruang harta karun untuk mencari apakah ada darah naga di sana. Aku akan pergi bersama Xiao Pong untuk memeriksa kamar walikota. Kalian, ingatlah, kalau ketahuan, kalau kalian tahu bisa meloloskan diri, ambil darah naga duluan. Kalau tidak, lari saja. Kalian dengar aku?”
Setelah itu, You XiaoMo menggantungkan kantung ajaib ke tubuh Binatang Buas Pelahap Logam, karena tubuh Xiao Ping dan Xiao Pong terlalu kecil, menggantungkan kantung seperti itu akan menghalangi gerakan terbang mereka, karenanya dia harus memasangkan Xiao Ping dengan Xiao Jin.
Meskipun terlihat aneh, itu pilihan satu-satunya, kalau tidak, meskipun sudah menemukan darah naga, mereka tak akan dapat membawanya. Jika tidak bisa menemukannya, mereka bisa membuangnya.
Setelah menyaksikan mereka pergi ke tempat yang dituju, You XiaoMo berjalan keluar dari pilar dan pergi bersama Xiao Pong ke kamar walikota.
Meskipun dari informasi yang mereka kumpulkan darah naga itu disimpan di ruang harta karun, tapi untuk hadiah yang begitu penting, bisa saja disimpan di dalam kamarnya atau bahkan di tubuhnya.
Ketika malam sudah sunyi senyap, tanpa suara, di wastu walikota, muncul beberapa ‘tikus kecil’.
Dalam kegelapan, dua sosok mungil sekali akhirnya menemukan ruang harta karun, tanpa menarik perhatian siapapun. Satu kamar harta karun dengan banyak penjaga melindunginya, seperti benteng pertahanan dari besi. Di luar pintu bahkan terdapat dua praktisi tataran Kaisar puncak; satu berpakaian putih, satu hitam. (c.t.: seperti benteng pertahanan dari besi = pertahanan yang tak dapat ditembus)
Xiao Jin duduk di balik sebongkah batu, dan pada sudut yang tak terlihat, tanpa suara memusatkan perhatian pada ruang harta karun itu dengan mata biru permata berkilauan.
Xiao Ping, di sisi lain, berada di atas kepalanya, dengan kepala dimiringkan, seolah memikirkan cara masuk.
Saat itulah Xiao Jin mendadak berdiri dan beberapa menit kemudian, mereka tiba di atap ruang harta karun. Satu-satunya tempat tanpa penjaga.
Binatang Buas Pelahap Logam membuka mulutnya dan mengunyah bagian atap hingga berlubang.
Dinding-dinding ruang harta karun dan atapnya terbuat dari potongan logam yang sangat keras. Tapi, untuk binatang buas itu, jadi seperti tahu. Sekali gigit, bagian atap itu hancur.
Xiao Ping kemudian melompat untuk melubangi perintangnya, hingga Xiao Jin dapat memasukinya.
Begitulah, kedua binatang buas kecil itu dengan riang gembira melompat turun.
