English

Kaleidoskop KematianCh66 - Pembunuhan

3 Comments

Penerjemah: SelirChu

Editor: pontifexjung Quk6l3


Saat ini, dihadapkan dengan Jiang Yingrui yang membatu, Lin Qiushi akhirnya memahami rasa senang yang didapatkan Ruan Nanzhu dari berakting. Ia yang tadinya memukul duluan menjadi anak kucing kecil, gemetar di lengan Ruan Nanzhu. Dengan bumbu isakan, tentu segala hal akan terasa lebih baik, Lin Qiushi masih baru di bisnis akting, dan masih belum cukup terlatih untuk mengeluarkan sebutir air mata. 

Toh yang ia lakukan sudah cukup. 

Please visit langitbieru (dot) com

Feng Yongle marah: “Bajingan, apa yang kau lakukan pada Qiuqiu?” 

Punggung Jiang Yingrui masih sakit dan segera setelah membangkitkan badannya ia dihadapkan dengan interogasi marah Feng Yongle; senyumnya nyaris sirna: “Apa yang aku lakukan? Dia yang memukulku duluan—” ndoX I

“Bagaimana bisa ia memukulmu duluan!” Feng Yongle jelas tidak memercayai Jiang Yingrui sama sekali. Alisnya mengerut dalam, ia menatap Jiang Yingrui seolah Jiang Yingrui pengambil kesempatan tercela. “Lihatlah, apa ia terlihat seperti seseorang yang akan memukulmu duluan?!”

Jiang Yingrui menatap Lin Qiushi, yang meringkuk seperti kelinci dan terdiam.

Memang ia tidak terlihat demikian, tapi meski begitu tetap tidak mengubah fakta bahwa ia memang benar-benar ditendang oleh gadis di depannya. 

Jiang Yingrui tahu ia tidak bisa meyakinkan mereka, dan hanya melempar tatapan keji pada Lin Qiushi, berbalik dan berlalu. Ia kelihatannya sangat kesal.  6BRPqf

Lin Qiushi masih sedikit gemetar. Mengawasi dari samping, Feng Yongle mengira ia ketakutan. Tapi, hanya Ruan Nanzhu, yang memeluk Lin Qiushi, yang mengetahui bahwa ia sedang menahan tawa. 

“Tak apa, sekarang baik-baik saja.” Feng Yongle berkata, “Qiuqiu, jangan takut. Lelaki itu sudah pergi sekarang.” 

Lin Qiushi mengangguk, untuk mengatakan bahwa ia memahaminya. 

Melihat mata Lin Qiushi yang memerah, Feng Yongle menenangkan, “Jangan takut, kami akan melindungimu. Lain kali lebih baik jangan meninggalkannya sendirian, jika kita tidak kembali tepat waktu dan sesuatu terjadi …”  gu7ed4

Ruan Nanzhu berpikir, yah, kalau ia tidak memukul lelaki itu sampai mati di tempat, memang benar akan ada masalah. Tapi ia masih amat setuju dengan Feng Yongle dan berkata bahwa  itu salahnya karena tidak memikirkan kemungkinan tersebut. 

Kejadian itu membuat Jiang Yingrui mengalami kerugian. Ia jelas tidak akan kembali dan memberitahu semua orang bahwa pantatnya ditendang oleh Lin Qiushi—dan bahkan jika ia mengatakannya, siapa yang akan memercayainya?

Tapi setelah keributan itu, Lin Qiushi tiba-tiba teringat sesuatu yang lain. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetik: [Perawat waktu itu memperingatkan kita untuk tidak keluar setelah pukul 8. Apakah itu peraturan untuk sanatorium atau peraturan untuk kita?” 

Ruan Nanzhu dan Lin Qiushi cukup memahami satu sama lain hingga hanya butuh sekali lihat yang ia butuhkan untuk memahaminya, “Aku akan menanyakannya pada pasien.”  F2JYjE

Mereka pergi ke kamar terdekat, bertemu seseorang pasien yang kelihatannya waras dan menanyakan soal jam malam. 

Pasien itu mengenakan gaun rumah sakit dengan nomor, dan terus terlihat datar. Ia menjawab pertanyaan mereka dengan dingin, “Tentu saja kita tidak bisa keluar saat malam.” 

“Kenapa kalian tidak boleh keluar?” Feng Yongle bertanya, “Sudah berapa lama peraturan itu berlaku disini?”

“Sudah lama.” Pasien itu berkata, “Kalau soal kenapa, yah, mana kutahu.” Nadanya sangat dingin, jemarinya saling bertaut secara neurotik . Gqfe0z

“Mungkin, mereka mengurus sesuatu yang tidak boleh kita lihat.”

Lin Qiushi memikirkan ucapan pasien itu. 

Langit Bieru.

“Jadi, soal …” Feng Yongle ingin bertanya lebih banyak, tapi pasien itu mulai berteriak dengan cukup agresif. “Aku tak tahu! Berhenti bertanya padaku, aku tidak tahu apapun, berhenti bertanya!” Ia berseru, dan bahkan membenturkan tangannya dengan keras pada ujung besi ranjang. Sangat murka, ia kelihatannya siap melompat ke arah mereka dan bertarung kapan pun. 

Melihatnya seperti ini, mereka tahu bahwa mereka tidak akan mendapat lebih banyak informasi lagi, jadi mereka pergi.  mCSHWP

“Jadi kita boleh keluar saat malam atau tidak …” Feng Yongle sedikit resah, karena masalah ini terasa belum jelas. Mereka juga tidak berani mencobanya. Jika keluar saat malam adalah kondisi maut dan memang terjadi sesuatu setelahnya, tamatlah mereka. 

Ruan Nanzhu menjawab, “Kita akan tahu setelah malam ini.” 

“Bagaimana?” Feng Yongle tidak paham. 

Ruan Nanzhu menunjuk ke arah kamar dengan mayat yang telah mereka jaga selama ini. “Kalau tempat ini kosong saat kita memeriksanya besok, atau jumlah mayatnya berkurang, artinya mereka memproses tubuhnya saat malam. Kalau begitu, maka kita harus bisa keluar dari kamar juga.” j2 Pp9

Feng Yongle yang baru tersadar, “Oh, begitu!” 

“Kalau jumlah tubuhnya tidak berkurang, maka kita harus menggunakan metode lain untuk menemukan terowongannya.” Ruan Nanzhu berkata, “Tapi metode lain sangat tidak efisien.” Tujuh hari berlalu dalam sekejap mata dan petunjuk menuju kunci juga belum jelas mereka tidak bisa membuang terlalu banyak waktu soal terowongan. 

Saat ketiganya berdiskusi mengenai masalah ini, mereka juga mengurus makan siang mereka di kafetaria. Sekarang giliran Feng Yongle yang menjaga ruangan saat siang sementara Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu pergi mencari petunjuk di tempat lain. 

Mereka mengitari sanatorium sekali dan memastikan bahwa tidak ada satupun dokter di seluruh gedung, hanya beberapa perawat berseragam yang juga jarang kelihatan.  qgfRm

Sejujurnya, para perawat ini kelihatan dalam kondisi yang lebih buruk dari pasiennya. Setiap dari mereka tampaknya tak waras dan panik saat diajak bicara atau ditanya. 

“Aku tak tahu apapun.” Yang ini juga bukan pengecualian; Ruan Nanzhu bahkan belum membuka mulutnya untuk bertanya saat perawat itu berbalik dan lari. Caranya melihat saat ia melakukan hal ini membuat Ruan Nanzhu kesal, ia langsung meraih dan menarik tangannya, mencegahnya pergi. 

“Kami bahkan belum bertanya apapun padamu, kemana kau ingin pergi?” 

Di bawah genggaman Ruan Nanzhu, perawat itu kelihatan sangat ketakutan.  tdrFg9

“Kecuali, kau sudah tahu apa yang akan kami tanyakan?” Ruan Nanzhu menaikkan sebelah alis. 

Perawat itu susah payah menelan ludah, tatapannya berkeliaran. 

Ruan Nanzhu menambahkan kekuatan genggamannya. “Hm?” 

Perawat itu sepertinya kesakitan. Tapi tepat saat Lin Qiushi mengira ia benar-benar tak akan mengatakan apapun, ia berkata pelan, “Perempuan itu mencarinya.”  HLR2E0

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Ruan Nanzhu, “Apa?” 

Vl qfgjkja, “Pj wfcmjglcsj … lj sjcu wfwyejacsj afgyecet.” 

Please visit langitbieru (dot) com

Bjaj-xjajcsj jmjx vjc wfwylcuecuxjc.

Kjql Eejc Rjchte xfiltjajccsj qjtjw: “Ojie vlwjcj lj?”  lHA yV

“Cxe ajx ajte, ajx jvj sjcu ajte …” xjaj qfgjkja lae. “Kjql, lj jvj vl rjcjabglew lcl.” Vfafijt wfcujajxjc lae, lj wfcjglx qjxrj vlglcsj ecaex xjyeg vjgl ufcuujwjc Eejc Rjchte vjc wfijglxjc vlgl. 

“Dokter itu ada di gedung ini, tapi sanatorium ini terlalu besar …” Tanpa seorang pun di sekitar, Lin Qiushi tidak pusing mengetik, ia berkata pelan pada Ruan Nanzhu. 

Ruan Nanzhu menggelengkan kepalanya tanpa menjawab, tenggelam dalam pertimbangan. 

Hari berakhir seperti itu saja, tanpa menemukan petunjuk soal dimana dokter itu berada. Kata ‘dokter’ kelihatannya tabu di sanatorium. Para pasien dan perawat menunjukkan reaksi yang kuat terhadapnya, entah kelihatan takut atau hanya berbalik dan lari.  0mPlGB

Feng Yongle berjongkok di dekat ruang mayat nyaris seharian penuh. Setelah ketiganya kembali berkumpul, mereka bertukar petunjuk. 

Feng Yongle berkata, “Banyak orang datang dan pergi, mereka selalu membawa mayat ke dalam. Ruangan ini seharusnya penuh sekarang … mereka harus membersihkannya.” 

Mereka duduk di kafetaria, berbincang sambil makan malam. 

Ruan Nanzhu memberitahu hipotesis mereka pada Feng Yongle sebagai gantinya. Setelahnya, Feng Yongle menghela napas: “Tapi, dimana kita bisa menemukan dokternya?”  sSIFr9

Itu dia pertanyaannya. 

Tepat sebelum mereka selesai makan, Ruan Nanzhu mengambil segumpal kecil nasi dari mangkoknya dan meletakkannya pada kantong plastik, kemudian memasukkannya ke dalam saku.

Ia melakukannya dengan cepat. Feng Yongle sama sekali tidak menyadarinya. Lin Qiushi, di sisi lain, menyadarinya dan melemparkan tatapan penasaran pada Ruan Nanzhu. 

Ruan Nanzhu tidak menjelaskan, hanya tersenyum ringan pada Lin Qiushi.  jEo5B

Lin Qiushi tidak bertanya lebih jauh. 

Setelah makan malam, ketiganya kembali ke kamar mereka. Feng Yongle menghela napas penuh syukur atas betapa baiknya pintu ini, karena sudah hari ketiga dan belum ada yang mati ….

“Yah, kurasa saat batas waktunya tiba di hari ketujuh, semua anggota akan mati sekaligus,” Ruan Nanzhu menjawab malas, “Dan hanya satu yang bisa keluar … kau pikir kau yang akan beruntung?” 

Feng Yongle tertawa kering: “Aku tak berani.”  4idFn

Kemungkinannya satu per empat belas; jika kalah taruhan artinya mati, jadi mana ada yang berani bertaruh? 

“Mengobrolah tanpaku, aku ada urusan. Keluar dulu sebentar.” Ruan Nanzhu tiba-tiba bangun, membuka pintu dan keluar. 

Please visit langitbieru (dot) com

Feng Yongle terkejut, “Kau mau kemana?” 

Ruan Nanzhu mengabaikannya.  o0RPV5

“Dia mau kemana?” Feng Yongle menolehkan tatapan bingungnya pada Lin Qiushi. 

Lin Qiushi membalikkan telapak tangannya ke arah langit, menandakan bahwa ia juga tak tahu. 

Untungnya Ruan Nanzhu kembali secepat ia pergi. Bahkan belum tiga menit hingga ia balik lagi. 

Feng Yongle masih ingin menanyakan apa yang ia lakukan, tapi melihat tatapan Ruan Nanzhu padanya, ia menyerah.  8yCmis

Lin Qiushi juga lumayan penasaran, jadi Ruan Nanzhu mendekati telinganya dan bergumam, “Tenang, kau akan tahu besok.” 

Lin Qiushi, “…” Jadi, apa yang tadi kau lakukan. 

Malam datang. Ketiganya berbaring di ranjang susun mereka, bersiap untuk tidur. 

Suara sepatu hak sekali lagi mulai terdengar di lorong. Lin Qiushi sudah terbiasa olehnya dan hanya bertingkah seolah ia tidak bisa mendengarnya. Sesuai aturan sejak dua hari yang lalu, perawat yang bunuh diri sebentar lagi akan kembali melompat dari gedung. Lin Qiushi secara mental berharap setidaknya ia akan lebih senyap, supaya tidak membangunkannya lagi.  YRieq

Dengan pikiran itu dalam benaknya, Lin Qiushi jatuh tertidur. 

Meski ia sudah siap akan terbangun, Lin Qiushi masih saja kaget saat ia dibangunkan oleh jeritan tajam yang mengerikan. Ia membuka matanya, dan melihat Feng Yongle juga terbangun pada ranjang di sampingnya. Mata mereka bertemu dengan ekspresi ngeri. 

“Tolong—tolong—” Kali ini bukan suara terjun-dari-gedung, tapi jerit menyedihkan seorang manusia yang meminta tolong. Seseorang ketakutan dan berlari di sepanjang lorong, seolah mereka tengah dikejar oleh sesuatu. 

Lin Qiushi langsung terbangun seketika, karena suara yang meminta tolong itu sangat familiar—itu Xue Zhiyun, gadis yang mencoba untuk menjebak mereka.  ymFqM

“TOLONG AKU!!!” Xue Zhiyun menjerit keras. Mengerikan. Seolah ia tengah dikejar oleh sesuatu yang amat menyeramkan.

“Ahhhhh, AAAAH—” Disela jeritannya, terdengar suara senjata tajam menusuk daging. Dan kelihatannya itu berasal dari luar pintu mereka, dingin, tak seperti yang lain. 

Suara ribut kembali terdengar. Lalu Xue Zhiyun sepertinya telah tertangkap oleh makhluk itu, tangisannya semakin melemah. 

Lin Qiushi dan Feng Yongle duduk di ranjang mereka.  597K68

Suara yang dibuat si Xue Zhiyun akhirnya terhenti. Lin Qiushi mendengar sesuatu yang berat diseret di luar, lalu sebuah benturan keras—Xue Zhiyun sepertinya dilempar ke bawah. 

Mereka berada di lantai lima. Bahkan jika Xue Zhiyun masih hidup, ia jelas akan mati setelah lemparan itu. 

Read more BL at langitbieru (dot) com

Lin Qiushi bangun perlahan dan mendekati jendela. Melalui kaca, ia bisa melihat tubuh Xue Zhiyun.

Wajahnya jatuh lebih dulu, tengkoraknya hancur lebur. Tidak mungkin ia masih hidup. Dan tepat di sebelahnya berdiri satu hantu berlumur darah. Itulah sang perawat, yang tanpa henti melompat dari gedung saat malam. Ia tersenyum, keji dan puas, dengan pisau panjang yang tajam di tangannya. Bilahnya dibasahi darah segar.  cs6N1b

Lin Qiushi perlahan kembali mundur ke dalam kamar. 

Di luar muncul lagi suara umpatan, kemudian lebih banyak permohonan yang menyedihkan dan larian. Waktu malam, yang seharusnya senyap, menjadi cukup ramai dengan keributan ini. 

Baik Lin Qiushi maupun Feng Yongle tidak bisa tidur. Ruan Nanzhu, masih sesantai biasanya. Meski ia sempat terbangun saat awal, ia masih diam di ranjang dan kelihatannya memang sudah kembali tidur. 

Lin Qiushi hanya duduk di ranjang sepanjang malam. Baru saat cahaya fajar menyingsing di luar ia bisa menghela napas lega.  rfB9tx

Feng Yongle kurang lebih seperti Lin Qiushi. Setelah hari terang, keduanya bergegas membuka pintu kamar dan ingin melihat apa yang terjadi di luar. 

Saat membuka pintu, mereka berdua terkejut akan pemandangan di lorong. 

Setiap inci lorong dibasahi oleh darah segar. Bahkan langit-langit ditutupi warna merah. 

Lin Qiushi memindai lorong dan dengan cepat mengetahui kamar tempat insiden itu terjadi—kamar yang ditempati oleh kelompok Jiang Yingrui.  WBsr6Q

Lin Qiushi tiba-tiba menyadari sesuatu. Ia menghampiri pintu kamar itu, ingin melihat nomornya. Nomor kamar disini agak khusus, mereka dicetak di atas sebuah kartu dan ditempatkan di dalam bingkai bening. Oleh karena itu, nomor kamar dapat diganti dengan mudah. 

Tapi apa yang membuat Lin Qiushi waspada adalah bahwa kamar di depannya tidak bernomor 502. Masih kamar biasa di lantai empat. Sebenarnya masuk akal. Jiang Yingrui pernah berpikir untuk mengganti nomor kamar milik orang lain sebelumnya; ia sendiri pasti sangat berhati-hati soal itu.

Tunggu dulu, Lin Qiushi tiba-tiba menyadari sesuatu ….

“Ada apa?” tanya Feng Yongle.  db1rGE

Lin Qiushi menggelengkan kepalanya dan menunjuk ke dalam kamar. 

Feng Yongle, “Haruskah kita periksa ke dalam? Ups, di dalam juga darah semua …” Ia berbalik dan memasuki kamar. 

Tepat saat ia melakukannya, Lin Qiushi meraih dan mencabut kartu nomor kamar. Pada waktu benda itu berada di tangannya, ia tahu ada sesuatu yang salah—terlalu tebal. Lin Qiushi membalik nomor kartunya dan melihat nomor lain di baliknya: 502. 

Dalam sepersekian detik, Lin Qiushi mengetahui apa yang telah dilakukan Ruan Nanzhu—ia menggunakan nasi untuk menempelkan kartu 502 di balik nomor kartu kamar Jiang Yingrui yang asli.  0OkVop

Sambil menatap ke bawah, Lin Qiushi melepaskan kartu 502. Lalu, ia menyeka tanda nasi di kartu hingga bersih dengan jari dan kembali meletakkan nomor kamar Jiang Yingrui sebelum dengan santai melemparkan kartu nomor 502 ke dalam sakunya. 

Feng Yongle tidak melihat apa yang dilakukan Lin Qiushi, ia masih memeriksa kamar yang dibanjiri darah. Jelas tak menemukan apapun, ia meninggalkan kamar sambil menggelengkan kepala dan menghela napas, “Sepertinya mereka semua mati, huh?” 

Langit Bieru.

Lin Qiushi: [Aku tak tahu. Tapi aku hanya melihat tubuh Xue Zhiyun.]

Kelompok Jiang Yingrui terdiri dari tiga orang. Satu adalah Xue Zhiyun, yang lain adalah seorang pria yang lebih tua yang jarang terlihat. Tidak mungkin hanya Xue Zhiyun yang mati semalam, jadi pertanyaannya adalah, kemana perginya dua tubuh yang lain?  7uGrzs

“Apa mereka dibawah?” gumam Feng Yongle. 

Lin Qiushi: [Bisa jadi.]

Orang dari kelompok lain juga berangsur-angsur berkumpul. Mati tiga sekaligus dalam satu malam—wajar jika semua orang gelisah. Dan yang terpenting, kenapa sesuatu terjadi di kamar ini?

“Kemana mereka pergi kemarin? Mungkinkah mereka bertiga memicu syarat maut?” Gumam senyap diskusi kelompok terdengar. “Kurasa aku melihat mereka pergi ke ruang mayat.”  trPfai

“Tapi aku juga masuk,” Seseorang membalas dengan ngeri, “Kenapa aku masih hidup?” 

“Mungkin kuota mautnya sudah puas?” Orang yang berbicara adalah seorang pria paruh baya yang terlihat ramah bernama Cheng Dao, kalau Lin Qiushi tidak salah ingat. Ia melanjutkan, “Bahkan jika semua orang memenuhi syarat maut, toh, tak ada jaminan kita semua aka terbunuh dalam satu malam.” 

Setelah mengatakan ini, mereka yang telah memasuki ruang mayat kemarin memucat. 

Tapi itu memang benar adanya. Ada batas soal berapa banyak orang yang bisa dibunuh hantu di dalam dunia pintu, kalau tidak, matinya sekelompok penuh dalam satu malam akan menjadi hal yang biasa.  Tu6yzd

“Apa kalian melihat mayatnya?” tanya Cheng Dao. “Aku hanya melihat mayat yang perempuan.” 

“Ada satu di sini,” Seseorang menjawab, “Lelaki yang bersama dengan mereka.” Pria itu, seperti Xue Zhiyun, juga telah dilemparkan dari lantai lima oleh si perawat. Ia dibuang ke arah yang berbeda, jadi Lin Qiushi tidak melihat mayatnya. 

Awalnya, Lin Qiushi mengira pria ini adalah Jiang Yingrui, tapi setelah melihat mayatnya, ia memastikan bahwa mayat itu bukan Jiang Yingrui. 

“Bagaimana dengan tubuh yang terakhir?” Semua orang merasa resah.  CuQIji

Tentu sulit untuk bertahan dalam situasi seperti semalam. Kecuali Jiang Yingrui memiliki metode khusus. Dalam benak Lin Qiushi, entah mengapa, justru ia berpikir demikian. Mungkinkah Jiang Yingrui juga …? Ia sedikit merengut. 

Tepat saat kerumunan itu berdiskusi sendiri, Jiang Yingrui muncul di luar pintu. Bisa dipahami, ia menarik perhatian semua orang. 

“Apa? Apa yang terjadi?” Jiang Yingrui bertanya dengan lembut. Ada senyum yang terlihat palsu di wajahnya. 

Melihatnya, mata Lin Qiushi sedikit melebar—ia tidak menyangka Jiang Yingrui akan muncul tiba-tiba!  7oGfpz

“Kenapa kalian menatapku seperti itu?” Nada suara Jiang Yingrui cukup tenang. 

“Kau … bukankah kau sudah …” Yang lain tidak bisa mempercayainya. Jiang Yingrui seharusnya sudah mati, jadi bagaimana ia berdiri di sana, tak terluka sama sekali. 

Please visit langitbieru (dot) com

“Oh,” Jiang Yingrui berkata, “Begini. Terjadi sedikit perselisihan antara aku dan kelompok kemarin malam, jadi aku pergi tidur di kamar yang lain. Tidak ada masalah soal itu, kan?” 

Gerombolan itu senyap. k7LTgz

Tentu, penjelasannya tidak salah, tapi semua orang masih merasa ada yang janggal. 

Lin Qiushi juga. Ia mengawasi sikap santai Jiang Yingrui dan tak bisa menyangkal bahwa ia rasa pria ini berbohong. 

Jiang Yingrui tidak repot menjelaskan dirinya lebih lanjut. Tatapannya menyapu kerumunan dan ia bertanya, “Dimana Ruan Baijie?” 

“Kenapa kau bertanya soalnya?” Feng Yongle hanya memiliki sedikit kesabaran untuk Jiang Yingrui.  gwJy5j

Jiang Yingrui menjawab, “Aku memiliki sesuatu untuk ditanyakan padanya, tentu.” Ia bertanya, “Karena aku curiga Ruan Baijie lah yang membunuh mereka.” 

Lin Qiushi mengawasi mereka tanpa bereaksi. 

“Omong kosong apa yang kau bicarakan!” Feng Yongle cukup marah. “Kaulah yang mencoba membunuh kami duluan. Kalau kami tak tahu, kami pasti sudah membusuk sekarang—” 

Jiang Yingrui tak bicara, hanya mendekati pintu dan mencabut kartu nomor kamar.  mq8GsC

“Jadi?” Feng Yongle mendengus. 

Jiang Yingrui memeriksa kartu nomor di tangannya, tapi pada akhirnya tidak mengatakan apapun. 

“Jadi?” Feng Yongle mendengus. 

Lin Qiushi memasukkan tangannya ke dalam saku, perlahan mengusap ujung-ujung kartu 502 itu.  jogQib

Saat mereka berbicara, Ruan Nanzhu juga muncul di pintu. Ia melipat tangannya di dada, menatap Jiang Yingrui dengan senyum yang tidak tulus saat ia bertanya, “Hm? Apa yang kita bicarakan?”

Mata Jiang Yingrui bertemu dengan pandangan Ruan Nanzhu. Saat tatapan mereka bertemu, sepertinya ada api yang memercik. 

“Tak ada.” Jiang Yingrui tersenyum. Ia lalu berbalik dan pergi tanpa mengatakan apapun. 

Ruan Nanzhu mengawasinya pergi dengan tatapan datar.  1njgdG

Lin Qiushi menghampiri sisi Ruan Nanzhu, menarik lengan bajunya. Ruan Nanzhu menepuk kepalanya. “Gadis pintar.” 

Lin Qiushi menatapnya dari samping, sangat ingin berkata ‘jangan sentuh kepalaku’—untuk lebih spesifiknya, jangan sentuh rambutku. 

Langit Bieru.

“Ayo pergi sarapan,” Ruan Nanzhu berkata sambil meregangkan tubuh. 

Ketiganya pergi ke kafetaria.  AjkvM5

Saat ia mendapat kesempatan, Lin Qiushi meletakkan kartu nomor kamar ke telapak tangan Ruan Nanzhu. Ruan Nanzhu juga tidak kaget saat menerimanya, memasukkannya ke dalam saku dengan santai. 

“Kau semakin terampil dalam melakukan ini,” Ruan Nanzhu berkata sambil menyeringai. 

Lin Qiushi juga tersenyum dan tidak bicara. 

“Dan Qiuqiu tersayang kami akan semakin kuat kedepannya—” Ruan Nanzhu berceloteh, nadanya dipenuhi candaan. “Mungkin di masa depan Qiuqiu yang akan melindungiku.”  XhMmqG

Lin Qiushi ingin mengeluarkan Ruan Nanzhu dari aktingnya, tapi susah untuk melaksanakannya. Ia sangat curiga bahwa alasan Ruan Nanzhu membuatnya bisu adalah untuk mengambil keuntungan darinya. Tapi Feng Yongle agak tersentuh dengan kasih sayang mereka, ia berkata, “Kalian berdua sangat akrab. Apa kalian juga begini di dunia nyata?” 

“Iya.” Ruan Nanzhu tersenyum, “Qiuqiu dan aku bahkan tidur di ranjang yang sama setiap malam.” 

Feng Yongle membayangkannya dan terbatuk kering. Untuk beberapa alasan, ekspresinya jadi agak aneh. Lin Qiushi tidak tahu apa yang dipikirkan Feng Yongle. Ia, sebaliknya malah memikirkan Jiang Yingrui lagi. Instingnya berkata bahwa semalam, Jiang Yingrui juga berada di kamar asalnya. Tapi ia entah bagaimana berhasil kabur dari kejadian mengerikan semalam. 

Tapi untuk saat ini, Lin Qiushi belum yakin bagaimana caranya.  4x8nqS

“Oke, berhenti berpikir.” Ruan Nanzhu memahami masalah dalam benak Lin Qiushi dan berkata, “Kita akan mengisi perut dulu, baru lakukan yang lain.” 

Lin Qiushi mengangguk, mengangkat roti kukus dan memasukkannya ke dalam mulutnya. 

Ruan Nanzhu mengawasinya dengan senyum cerah. 

Rambutnya berdiri sedikit karena tatapannya, Lin Qiushi mengetik: [Kenapa kau menatapku?] YPVbKM

Ruan Nanhzu, “Tak ada.” Ia berbicara perlahan-lahan dan malas. “Aku hanya berpikir, kau sangat menggemaskan hari ini.” 

Lin Qiushi merinding, ia punya dugaan kuat bahwa Ruan Nanzhu salah minum obat pagi ini, bedebah. 

Baik Lin Qiushi dan Feng Yongle menggelengkan kepala mereka. 

“Aku punya dugaan.” Ruan Nanzhu berkata, “Katakan, menurutmu kenapa perawat itu tidak bisa menemukan si dokter?”  ygqpG

Feng Yongle bertanya bingung, “Kenapa?” 

Ruan Nanzhu berkata, “Pernahkah kau berpikir bahwa mungkin si dokter bukan bagian dari institusi ini sama sekali?” 

Read more BL at langitbieru (dot) com

Lin Qiushi terkejut. 


Catatan Penulis:  CeSVuF

Ruan Nanzhu: Bayi-bayiku sudah besar …

Lin Qiushi: Ya kan? Aku akhirnya bisa berbenah untukmu?

Ruan Nanzhu: Akhirnya aku bisa memandikan dan memakanmu …

Lin Qiushi: ??? HsdJ5U

Aku menemukan hotpot yang sangat lezat akhir-akhir ini hingga aku tak bisa berhenti makan. Lalu aku teringat sobat gay-ku yang berkunjung. Setelah kami makan hotpot, ia kekenyangan sampai-sampai setelah ia bangun, ia muntah. 

Translator's Note

Halo semuanya! Maaf atas keterlambatan update kemarin, dan sebelumnya, ini masih belum terlambat untuk mengatakan Happy Lunar New Year! Rumahku sangat sibuk saat menjelang imlek, jadi aku tidak sempat update. Sebagai gantinya, hari ini aku akan double update. Happy reading~ 

Translator's Note

Neurotik  adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang melibatkan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Orang-orang tersebut tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. 

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

3 comments

  1. Apes bgt itu cewek dia yg awalnya disuruh ngejebak nanzhu dkk malah jadi salah satu korban pertama disitu mana yg nyuruh gk ikutan mati sama dia..