Luo XiaoLou berpikir. Peralatan itu mungkin akan menyita cukup banyak ruangan. Tiga kamarnya dan satu kamar depan jelas tidak cukup. Jadi pada Minggu malam, dia meluangkan waktu untuk menghubungi si resepsionis ramah di Mol Sungai Bintang secara daring. Dia menyampaikan keinginannya untuk membeli apartemen yang lebih besar.
“Ah! Anda sungguh-sungguh mencari apartemen baru? Saya akan mengirimkan beberapa rencana apartemen besar di lingkungan yang bagus. Anda mendapatkan kekasih baru, kan? Untuk membuat hati kekasih Anda senang Anda berubah pikiran. Saya dengan tulus menyarankan Anda mempertimbangkan sebuah rangkap.” Terdengar suara manis resepsionis.
Mulut Luo XiaoLou berkedut sambil memikirkan Yuan Xi. Dia perlu membeli apartemen lebih besar untuk merawatnya? Tunggu. Apa yang dilakukannya? Yuan Xi dan seorang kekasih adalah dua hal yang berbeda, oke?
Saat Luo XiaoLou sedang terbagi pikirannya, terdengar suara selegit susu menjawab atas namanya, “Iya. Itu karena dia ingin memberi makan saya dan lelakinya.”
Terdengar teriakan dari seberang kamar, “Lelaki — lelaki? Saya mengerti. Anda tidak terlihat tipe seperti itu. Anda punya bayi juga? Ah. Saya minta maaf jika sudah salah memahami kemampuan Anda. Tapi karena anggota keluarga Anda ada tiga, saya merekomendasikan lingkungan dengan taman-kanak-kanak lanjutan di dekat Anda —”
Hei. Apa yang kalian bicarakan? Apa maksudmu, aku bukan tipe seperti itu? Di titik apa aku memperlihatkan tanda-tanda penyelewengan seksual?!
Luo XiaoLou bergidik saat menyadari percakapan antara si resepsionis dan 125 menuju ke arah yang janggal. Dia bahkan memotong resepsionis itu, “Tidak. Tidak perlu. Ini hanya kesalahpahaman. Saya hanya membutuhkan gudang yang lebih besar. Atau mungkin hanya sebuah lab.”
Resepsionis itu berkata dengan ragu-ragu, “Tapi… Meskipun bukan demi orang yang Anda cintai, anak Anda perlu mendapatkan pendidikan juga. Saya akan diberi bonus untuk tambahan apapun yang Anda pilih. Tapi hati nurani saya tidak memperkenankan saya memandang seorang anak yang malang seperti itu —”
Bolehkah aku mengatakan, nona resepsionis yang baik, teater kecil di dalam kepalamu terlalu kuat? Untuk apa aku memerlukan taman kanak-kanak yang canggih? Memasukkan sebutir batu manja yang secara diam-diam mengumpulkan apapun yang dilihatnya?
“Oh. Terima kasih banyak! Saya akan memastikan dia mendapatkan ‘pendidikan’ sebaik mungkin! Anda hanya perlu membantu saya memilihkan rumah besar di dekat saya,” Luo XiaoLou bersikeras.
“Anda berjanji?” Naluri keibuan melimpah dari resepsionis itu, setelah dirayu oleh perkataan 125, sehingga masih tetap merasa skeptis. Mengonfirmasi dengan cermat.
“Saya jamin —” Luo XiaoLou menggeretakkan gigi sambil meremas batu itu lebih keras untuk memberitahunya agar mengatakan sesuatu untuk mengakhiri percakapan yang bodoh ini.
“Terima kasih. Anda tidak perlu khawatir. Bagaimanapun saya anak mereka. Saya akan merasa puas selama mereka tidak mengabaikan saya,” 125 berkata menyentuh hati. Langka sekali seseorang memperhatikannya begitu dalam.
……
……
Resepsionis perempuan itu memaksa diri untuk mengeluarkan anak malang itu dari pikirannya. Dia mulai memilih rumah-rumah besar untuk Luo XiaoLou dalam komunitasnya sekarang. Dalam waktu singkat, lusinan gambar tiga dimensi berbagai apartemen dikirimkan. Yang membuat Luo XiaoLou puas, ada tiga atau empat apartemen yang cocok dalam bangunannya di lantai sembilan. Salah satunya bahkan tepat di atasnya.
Dekorasinya jauh lebih baik daripada apartemen tiga kamar yang dibelinya. Dengan harga tiga ratus sembilan puluh ribu, Luo XiaoLou juga sangat percaya diri mendapatkan pembelian dengan harga yang bagus. Karena simpanannya akhir-akhir ini berlimpah ruah, apartemen di atas sangat tepat.
“Dan juga, menurut persyaratan gudang yang baru saja Anda sebutkan, saya sudah memilih beberapa gudang bawah tanah untuk Anda. Apa Anda masih merasa perlu melihatnya?”
“Iya,” timbang Luo XiaoLou. Dia akan memperoleh lebih banyak lagi bahan di masa depan. Sebaiknya mempersiapkan gudang lain untuk cadangan.
Pada akhirnya, Luo XiaoLou membeli sebuah gudang di lantai ketiga bawah tanah seharga 200.000 koin federal.
Setelah menandatangani kontrak secara daring, Luo XiaoLou membayarnya.
Si resepsionis berkata dengan nada lugas, “Kunci untuk dua tempat ini akan dikirimkan pada Anda besok malam. Tolong dipastikan untuk menandatanganinya saat tiba.”
Luo XiaoLou berterima kasih dengan sopan padanya, dan kemudian, detik berikutnya, 125 dan resepsionis itu mengabaikannya. 125 bahkan menjawab ketika resepsionis menanyakan namanya. Penyambut tamu yang merasa gemas itu hampir tergoda untuk menarik si kecil yang tampan itu padanya dan memeluknya melalui kabel internet.
Luo XiaoLou menahan bergidik di jejaring virtual, “Kenapa suaramu berubah saat berbicara dengannya? Jelaskan alasanmu diam-diam berpura-pura menjadi anak kecil!”
125 memberengut pada Luo XiaoLou, “Tentu saja, aku sedang mempelajari esensi pembicaraan dengan gadis-gadis cantik. Mereka yang terbaik.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Tapi untuk apa kau mempelajari semua itu…
“Sudah larut malam. Apa yang masih kau lakukan dalam kamar belajar?” Terdengar suara tak senang Yuan Xi dari balik pintu. Luo XiaoLou berdiri lalu berjalan keluar. 125 kembali menjadi sebongkah batu.
Di dalam apartemen samping Jenderal Luo, suasananya tak baik.
Setelah melewati para pelayan yang berkeliaran dengan jelas, Luo ShaoFan memasuki apartemen Nn. Jin dengan marah. Katanya, “Dia tidak memberikannya padaku. Betapa baiknya anak yang kau ajari! Memang sesuai sebagai produk yang tumbuh besar di tempat seperti itu!”
Kemarin, dia sudah memutus hubungan ibu-anak dengan Luo XiaoLou. Nn. Jin juga sangat kesal. Tapi melihat Luo ShaoFan datang, dia menjadi ceria kemudian berkata, “Dia — dia tidak seperti itu dulu. Aku akan memintanya lagi untukmu nanti.”
Luo ShaoFan memandangi Nn. Jin dengan curiga beberapa saat, mendengus, dan akhirnya tidak berkata apa-apa lagi.
“Aku benar-benar tidak mengira dia akan melawanku untuk benda kecil itu. Seharusnya aku tidak memberikannya padanya — untungnya aku masih punya kau. Kalau bukan untukmu, aku tidak akan tinggal di kediaman utama keluarga Luo sejak awal.” Wajah sedih Nn. Jin berangsur-angsur digantikan oleh kasih sayang lagi ketika memandang penuh sayang pada wajah tampan Luo ShaoFan.
Ekspresi Luo ShaoFan menjadi tidak wajar sesaat. Setelah sambil lalu mengucapkan beberapa kata, dia meninggalkan apartemen Nn. Jin sambil dengan cermat menghindari para pelayan yang akan melaporkan keberadaannya pada Ny. Luo.
Iya. Posisinya dalam rumah ini seharusnya berbeda. Dia harus hidup dengan hati-hati. Dibandingkan dengan Luo ShaoJun dan Luo ShaoTian, dia benar-benar bukan tuan muda dalam keluarga itu.
Tapi… akan berbeda mulai sekarang. Ini semua karena perempuan di dalam apartemen itu. Dia membawakan kabar terbaik baginya, dan tentu saja, kabar terburuk.
Perempuan rendahan itu telah menyelinap untuk menemuinya setelah beberapa hari tinggal di sana dan memberitahunya bahwa dirinya adalah ibunya yang sesungguhnya.
Bagai petir di siang bolong bagi Luo ShaoFan. Luo ShaoFan telah berfantasi lebih dari sekali mengenai orang tuanya sendiri, sambil menanggung kekasaran Ny. Luo dan mata dingin para pelayan. Tapi ketika perempuan seperti itu mendatangi pintunya, dia tak dapat menerimanya.
Namun, Nn. Jin memberitahunya sepotong kabar mengejutkan lainnya. Dia bukan hanya anak sembarang yang diadopsi Mayor Jenderal Luo. Dia adalah putra Mayor Jenderal Luo.
Luo XiaoLou adalah putra Mayor Jenderal Luo dari perempuan yang paling dicintainya. Dan Nn. Jin adalah pelayan yang bertanggung jawab mengurus perempuan itu pada saat itu.
Nn. Jin muda tertarik pada jenderal muda tampan, kaya, dan menawan, yang dingin. Dia diam-diam telah mencintai lelaki di rumah itu. Kemudian, tanpa begitu memahami kekejaman takdir, Nn. Jin tak tahan lagi sehingga mengambil keuntungan, saat Luo ChengYun sedang mabuk, untuk tidur dengannya.
Saat Luo ChengYun terbangun, dia sangat menyesalinya. Ibu Luo XiaoLou merasa bahwa dirinya telah mengecewakannya. Melihat Luo ChengYun sangat sakit hati, Nn. Jin diam-diam patah hati. Dia bersumpah untuk tidak menghubungi Luo ChengYun lagi.
Namun, satu bulan kemudian, Nn. Jin menemukan dirinya hamil. Karena merasa terkejut sekaligus takut, Nn. Jin meninggalkan apartemen ibu Luo XiaoLou sampai melahirkan Luo ShaoFan.
Melihat putranya yang masih bayi, Nn. Jin menggeretakkan gigi. Dia mengumpulkan keberanian untuk mendatangi Luo ChengYun lagi. Meskipun bukan untuk dirinya sendiri, seorang putra juga membutuhkan seorang ayah dan perawatan yang baik. Dia tidak dapat membiarkan putranya menjalani kehidupan yang rendah seperti dirinya.
Namun, dia tidak menemukan Luo ChengYun. Dia malah bertemu dengan ibunya Luo XiaoLou. Perempuan cantik yang dingin itu ternyata hamil.
Nn. Jin tetap tinggal untuk merawat majikannya, bukan hanya karena majikannya telah baik padanya, tapi karena benar-benar ingin bertemu Luo ChengYun sekali lagi. Dia sibuk sepanjang hari dan di malam hari, dia harus menyelinap kembali ke apartemen sewaannya untuk merawat anaknya. Nn. Jin sangat lelah tapi dia menggeretakkan gigi dan menanggung semuanya demi putranya.
Mayor Jenderal Luo kembali mengunjungi simpanannya. Dia tampaknya ingin membawa kembali putranya tapi ibu Luo XiaoLou menolak mentah-mentah.
Nn. Jin menghentikan laki-laki itu lagi tapi Luo ChengYun hanya menatapnya dengan dingin. Dia bahkan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara dan pergi begitu saja. Nn. Jin sepenuhnya terbangun dari kebodohan masa remajanya. Tampak jelas sekali lelaki itu tidak akan pernah menyukai siapapun lagi. Dia dapat menikahi perempuan lain demi keluarga, tapi selain simpanannya, dia tidak akan pernah jatuh cinta pada siapapun lagi.
Sebulan kemudian, nyonyanya itu pergi ke satu tempat dan kembali terluka parah. Tubuhnya melemah sangat cepat. Sebelum meninggal, nyonyanya memeluk Luo XiaoLou sambil terus menciuminya. Dia terus mengatakan, “Anakku yang malang. Aku tak pernah mengira kau akan mengalami takdir yang sama denganku.” Kemudian dia mengalungkan kalung itu di leher Luo XiaoLou.
Kemudian nyonyanya memberikan segala yang ada di dalam apartemen itu pada Nn. Jin, sambil memintanya merawat putranya. Menjelang kematiannya, dia terus memberitahu Nn. Jin, “Jangan biarkan Luo ChengYun membawa pergi Luo XiaoLou.”
Setelah nyonya simpanan itu meninggal, Luo ChengYun kembali dan menginginkan putranya. Pada saat itu, Nn. Jin tanpa disadari menyerahkan anaknya seolah dia adalah anak dari perempuan itu, cintanya, yang baru saja meninggalkannya. Meskipun melalui tes keturunan, mereka masih ayah dan anak jadi tidak akan masalah.
Dia membesarkan Luo XiaoLou sendiri, tapi — dia benar-benar tidak ingin putranya berakhir seperti dirinya.
Nn. Jin menenangkan diri dengan alasan ini. Dia akan melakukan yang terbaik untuk merawat Luo XiaoLou, lagipula nyonyanya tidak menginginkan putranya pergi ke keluarga Luo sama sekali.
Tujuh belas tahun kemudian, Nn. Jin tak bisa menahan kerinduan terhadap putranya yang semakin membesar setiap tahunnya. Dia membawa Luo XiaoLou bersamanya dan kembali pada keluarga Luo. Dia mendekati Luo ChengYun sendirian dan memberitahukan separuh kebenarannya. Dia hamil waktu itu, tapi tidak berani menyebutkan bahwa dia sudah menukar putranya.
Luo ChengYun masih sedingin sebelumnya, hanya berbalik dan pergi tanpa berkata apa-apa. Dia tidak peduli pada ibu dan anak itu.
Nn. Jin tak berdaya. Dia hanya dapat tanpa malu menemui Nyonya Besar keluarga Luo, dan berulang kali meyakinkan perempuan itu bahwa dia hanya menginginkan Luo XiaoLou dalam silsilah keluarga Luo, dan tak menginginkan apa-apa lagi dengan Mayor Jenderal Luo.
Banyak hal tak diinginkan terjadi pada hari-hari itu. Tapi pada akhirnya, nyonya itu setuju!
Nn. Jin dipenuhi antusiasme. Dia benar-benar ingin melihat anaknya. Namun, dia tidak pernah mengira Luo XiaoLou akan pergi dengan sendirinya. Bagi anak yang sudah hidup bersamanya sepanjang hidupnya, Nn. Jin masih memiliki perasaan terhadap anak itu.
Pada akhirnya, Nn. Jin mengembalikan kalung, yang sudah secara diam-diam disimpannya, pada Luo XiaoLou dan tetap tinggal bersama keluarga Luo. Setelah Nn. Jin menemukan Luo ShaoFan, dia memberitahunya segalanya. Luo ShaoFan tidak dapat mempercayainya dan bahkan mengambil tes genetik. Barulah kemudian dia tak dapat menyangkal fakta bahwa dirinya dan Nn. Jin benar-benar ibu dan anak.
Luo ShaoFan tahu rahasia ini tidak pernah boleh terungkap. Tapi, ini juga mengubah keadaan!
Dia akhirnya tahu kenapa Nyonya Besar berusaha mengirimkannya pergi untuk belajar di luar negeri beberapa kali dan kenapa Mayor Jenderal Luo menghalangi. Dia sudah sangat baik padanya, tidak lebih buruk daripada Luo ShaoJun dan Luo ShaoTian.
Luo ShaoFan segera mendatangi ayahnya dan menanyainya apakah dirinya putranya yang sesungguhnya.
Luo ChengYun terdiam. Dia berkata padanya, “Apa bedanya jika memang begitu? Ibumu tak pernah mencintaiku, dia hanya menginginkan seorang anak.”
Luo ShaoFan menatap lekat ayahnya, bimbang lama sekali, kemudian bertanya, “Bagaimana dengan Luo XiaoLou? Anak harammu itu?” Dia sebenarnya menanyakan itu untuk dirinya sendiri. Dia adalah putra dari orang tua yang tidak bertanggung jawab.
“Dia? Kelahirannya hanya kesalahan. Baguslah dia pergi. Dan perempuan itu, abaikan saja dia dan jangan percaya apapun yang dia katakan. Dia merasa cemburu pada ibumu,” kata Mayor Jenderal Luo.
Sebuah kesalahan. Itulah arti dirinya bagi ayahnya.
Sejak Nn. Jin mengetuk pintunya bersama Luo XiaoLou, dia telah menonton lelucon itu. Dia memandang hina pada Luo XiaoLou… dan bahkan membuatnya mengalami kesulitan. Tapi dia tidak pernah mengira anak tak sah yang sesungguhnya, yang tidak ingin dilihat siapapun dan tidak diinginkan siapapun, adalah dirinya sendiri.
Tangan Luo ShaoFan mengepal erat. Suatu hari nanti dia akan menginjak-injak semua orang ini yang telah memandang rendah padanya.
Satu hal, yang dikatakan Mayor Jenderal Luo sebelum dia pergi, menangkap perhatian Luo ShaoFan, “Benda-benda yang ditinggalkan ibumu, semuanya tak ternilai harganya. Kau harus merawatnya baik-baik.”
Luo ShaoFan mendengarkannya dan segera merasa tergerak. Dia kembali untuk menanyakan pada Nn. Jin, apa yang telah ditinggalkan ibu Luo XiaoLou pada Luo XiaoLou.
Nn. Jin mengingat baik-baik lama sekali. Tampaknya tidak ada apa-apa selain seuntai kalung. Waktu itu, dia melihat kalung itu dan menyukainya, dan bahkan mengenakannya sendiri dalam waktu yang lama.
Luo ShaoFan segera meminta ibunya untuk membantunya mendapatkan kalung itu lagi. Nn. Jin ragu-ragu tapi akhirnya, dia tak tahan direcokinya.
Akhirnya, dia setuju.
Tapi kemarin, dia tidak mendapatkannya. Saat pulang, dia kehilangan kesabarannya pada Nn. Jin.
***
125 yang malang terbaring dalam kurungan di sebelah kamar tidur utama. Itu akhir dari perjuangan keras untuk berada di luar lab. Oh, sudahlah. Hanya satu pintu jauhnya dari pintu kamar utama.
Tapi setidaknya sekarang dia punya apartemen sendiri. Dan memiliki akses internet. Dan dia tidak dapat mengganggu apapun!
Senin sore, Luo XiaoLou tergesa-gesa meninggalkan sekolah. 125 tanpa suara memindai seluruh sekolah. Dia menemukan orang yang memperhatikannya sehari sebelumnya tidak ada di sini. Dia tidak bersuara untuk mengingatkan agar Luo XiaoLou menunggu pemiliknya untuk pulang bersamanya.
Saat mempersiapkan makan malam — setelah Yuan Xi mabuk, dia menegaskan akan kembali setiap hari untuk makan malam. Jika tidak bisa kembali dia akan memberitahukan lebih dulu. Tak mengejutkan, Luo XiaoLou masih harus mempersiapkan makan malam untuk dua orang.
Hampir pukul enam ketika bel pintu berbunyi. Luo XiaoLou dengan senang menerima kunci yang dikirimkan. Pada saat yang sama, dia membuat janji dengan para pekerja untuk dapat memasuki apartemen barunya.
Luo XiaoLou merasa sangat puas dengan apartemen baru itu. Meskipun sedikit boros untuk sebuah laboratorium, tempatnya cukup luas.
Setengah jam berlalu. Alis Luo XiaoLou mengernyit ketika bel pintu berbunyi lagi. Tidak mungkin Yuan Xi diantar pulang lagi, kan?
Setelah melirik pada visualisator, Luo XiaoLou membuka pintu dengan tercengang.
Shen Yuan tersenyum sambil berdiri di luar pintu. Dia berkata pada Luo XiaoLou, “Master memintaku untuk mengirimkan seperangkat peralatan kemari. Aku tidak mengganggumu, kan?”
Luo XiaoLou mendengarkan lalu matanya terbelalak, “Bagaimana mungkin? Aku bebas.”
Kemudian dia memandangi dengan terpana tumpukan barang-barang yang begitu banyak di belakang Shen Yuan. Semua kotak yang dapat memenuhi sepuluh kamar itu punyanya?
Luo XiaoLou sangat senang sudah membeli apartemen itu kemarin. Selain peralatan presisi yang menyita hampir seluruh lantai di apartemennya — dia benar-benar tidak mengira ada begitu banyak barang dalam satu perangkat, juga ada sepuluh kotak material. Luo XiaoLou tak dapat berhenti tersenyum ketika melihat daftarnya.
Semuanya material kelas tinggi! Yang terendah adalah Kelas 3. Ada beberapa material Kelas 4 juga. Bahkan Radium Berat yang sangat berharga memenuhi satu kotak penuh.
Luo XiaoLou tertegun. Nilai semua material ini tidak lebih murah dari peralatan ini!
Shen Yuan juga menghela napas dalam hati, bagaimana mungkin kurang dari ini? Ini semua berdasarkan konfigurasi standar Master Yan! Peralatan yang diberikan Kelompok Kane untuk memperlengkapi para Master Kelas Federasi tentunya paling top dan paling canggih, dan juga paling komprehensif. Jika Luo XiaoLou hanya menginginkan seperangkat peralatan biasa, gurunya Di Jia dapat memberikan satu perangkat pada Luo XiaoLou.
Setelah Di Jia memastikan bahwa Luo XiaoLou memberi hak paten untuk membeli dan menjual rancangan itu, dia memutuskan untuk memberi Luo XiaoLou seperangkat peralatan. Untuk berbagai alasan, Di Jia tidak memberi Luo XiaoLou lebih dari satu perangkat peralatan. Dia tidak memberi Luo XiaoLou harga lebih tinggi atau bahkan menyebarkan kabarnya di dalam perusahaan. Di Jia bahkan berusaha menghilangkan nama Luo XiaoLou dari catatan perusahaan.
Tentu saja, dia juga berusaha menjaga Luo XiaoLou dari mata umum. Pada saat yang sama, dia salah seorang dari sedikit orang yang tahu Master Yan telah mengambil Luo XiaoLou sebagai muridnya.
Tapi Master Yan tampaknya tidak berpikir demikian. Bagaimana mungkin muridnya yang muda ini membiarkan orang lain mengambil keuntungan darinya? Pada saat itu, dengan cara yang menarik perhatian dia mengajukan material. Semuanya dikemas ke dalam mobil yang akan berangkat ke apartemen Luo XiaoLou.
Di Jia, sebagai Kepala Seksi, hanya dapat menutup mata pada Master Pembuat Meka yang galak ini. Orang tua ini ingin memperlihatkan perhatiannya pada murid juniornya. Tak seorang pun berani berkata apa-apa.
Demikianlah, gudang bawah tanah Luo XiaoLou dipenuhi material.
Setelah semuanya dibenahi, Luo XiaoLou mengundang Shen Yuan ke kamar depan untuk minum teh — tentu saja, Luo XiaoLou tidak menghela napas dengan berat lagi pada harga teh yang terlalu tinggi.
Sambil duduk di kamar depan, yang dipenuhi dengan aroma makanan, Luo XiaoLou diterangi cahaya lembut dan hangat. Shen Yuan harus mengakui bahwa apartemennya di lingkungan yang tidak begitu mewah ini begitu nyaman sampai merasa patut dicemburui.
“Kau tinggal sendirian?” Shen Yuan tersenyum dan bertanya sambil lalu.
Luo XiaoLou membuka mulutnya.Tapi sebelum dapat menjawab, pintunya terbanting terbuka. Yuan Xi yang berpeluh sedang berdiri di pintu dengan wajah gelap.
Yuan Xi, yang baru saja mengetahui sesuatu dari para pekerja yang menunggu di depan pintu, menyapu pandang pada lelaki yang duduk di tempat duduk eksklusifnya. Wajahnya menjadi lebih buruk lagi. Sial. Ada perubahan besar dalam keluarga dan Luo XiaoLou tidak mendiskusikannya dengannya, sang kepala keluarga, terlebih dulu!
Ibunya selalu memberi tahu ayahnya terlebih dulu untuk segalanya. Meskipun ayahnya tidak pernah menentang gagasannya — tapi! Setidaknya itu menghargai!
Ditambah lagi, apa maksudnya membawa seorang lelaki asing ke dalam apartemen!
