English

Merebut MimpiCh110 - Mengungkap Jati Diri

4 Comments

Penerjemah: Zhanshines

Editor: AdaRa biA1WI


Ayah, apa boleh aku bertanya berapa umurmu?”


Mama Zhou bergeming sejenak, lalu bertanya, “Perlihatkan aku laporan nilaimu.”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Zhou Sheng menjawab, “Hasilnya belum keluar semua, tapi yang pasti aku tidak gagal di mata kuliah manapun.”

Mama Zhou tampak skeptis kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menelepon. Zhou Sheng berseru, “Sekarang masih Tahun Baru, bisa tidak kau berhenti mengganggunya barang sebentar saja? Lagipula sebentar lagi dia akan kembali ke sini.” MJryLP

“Di mana dia?” Mama Zhou bertanya sembari mulai mengobrak-abrik isi tasnya, “Itulah kenapa aku selalu bilang bahwa kita perlu membawa beberapa paket merah kosong saat keluar—Hei, Pelayan! Pelayan!”

Saat wanita itu tidak menemukan satu pelayan pun memberikan perhatian padanya, Zhou Sheng mau tidak mau harus membunyikan bel untuknya. Namun, Mama Zhou telah pergi ke salah satu ujung ruangan untuk menarik seikat paket merah yang tergantung di pohon mandarin.

Zhou Sheng sekali lagi memberi isyarat kepada pelayan untuk mengabaikan ibunya. Mama Zhou mengeluarkan setumpuk uang baru seratus yuan, lalu menjilat ujung jari sebelum menghitungnya satu per satu. Dia memasukkannya ke dalam bungkusan merah dan bertanya, “Kau pulang ke rumah malam ini, ‘kan? Ini kuncinya, aku tidak akan pulang.”

“Aku tidak pulang.” Zhou Sheng berucap, “Aku akan pergi mencari tempat untuk menghabiskan malam seorang diri.” Saat mengatakan itu, Zhou Sheng tengah menyipitkan matanya. Dia melirik takut kepada ibunya sambil membayangkan bagaimana caranya agar dia bisa menahan emosi wanita itu setelah kebenaran tentang dia dan Yu Hao terungkap. Jangan sampai wanita itu mencakar wajah Yu Hao setelahnya. Apalagi, saat itu Mama Zhou baru selesai melakukan manikur khusus untuk hari ini; berlian imitasi berkilauan ditempelkan di seluruh kukunya dan benda itu tampak nyaris sama mengerikannya dengan kuku tajam Medusa. GrcApK

Mama Zhou bertanya berapa jumlah yang pantas untuk dimasukkan ke dalam paket merah. Zhou Sheng kesal setengah mati dengan semua pertanyaannya, tetapi Zhou Laichun masih belum kembali. Dia berkata, “Berapapun boleh.”

Mama Zhou bertanya lagi berapa yang biasanya ayahnya berikan pada Yu Hao dalam paket merahnya. Demi Tuhan! Ini cuma masalah sepele tentang memberi temanku paket merah, tapi kau masih ingin bersaing dengannya? pikir Zhou Zheng. Setelah ini, aku tidak yakin salah satu dari kalian akan tetap mau memberikan kekasihku paket merah lagi nanti.

“Terserah!” Zhou Sheng berseru, “Di mana orang tua itu? Apa dia akan kembali atau tidak? Kalau tidak, aku pergi sekarang! Berhenti menghitung uangmu, aku tidak sanggup menghadapimu lagi.”

Mama Zhou memelototi Zhou Sheng. Zhou Sheng akhirnya berujar, “Orang tua itu memberinya 8.000 tahun lalu.” Setelah itu, Mama Zhou mengeluarkan semua uang baru dari tasnya, meletakkannya di atas meja dan melanjutkan kembali untuk menghitung. 7w9j3p

Setelah mengisi paket merah, Zhou Laichun akhirnya kembali. Wajah pria itu tampak lelah ketika dia masuk ke ruangan. Dia lalu duduk di kursi Tuan Rumah.

“Kau terkena gagal ginjal?” Mama Zhou langsung ke pokok permasalahan, “Tidak bisa menggoda wanita muda cantik lagi kalau begitu, Direktur Zhou?”

Zhou Laichun berkata kepada mantan istrinya, “Uh, ada bau seperti air toilet di sini, apa kau bisa merapikan diri dengan benar? Kau bahkan sekarang pakai kaus kaki diskon.”

“Kusarankan agar kita bicara baik-baik hari ini!” Zhou Sheng menyela dengan nada serius, “Aku juga tidak ingin berkelahi, itu terlalu melelahkan. Aku sudah memesan penerbangan ke Australia, tapi karena kalian, mau tidak mau aku harus menyediakan satu hari untuk hari ini. Aku sudah di sini sekarang, semua rencana perjalananku dibatalkan, jadi mari kita berhenti bertengkar dan nikmati makan malam Tahun Baru yang layak, oke?” 0HLkvD

Zhou Laichun bergeming sebentar lalu berkata, “Oke, mari kita bicara baik-baik. Zhou Sheng juga sudah dewasa sekarang.”

Papa Zhou dan Mama Zhou memandangi putra mereka secara bersamaan.

“Aku meminta kalian berdua untuk datang hari ini karena ada sesuatu yang ingin aku umumkan.” Zhou Laichun berkata, “Beri aku waktu sebentar.”

“Mau ke mana lagi?” Zhou Sheng melihat bahwa Zhou Laichun telah memanggil seorang pelayan. Pelayan membawa seorang wanita cantik. Zhou Sheng mengira wanita itu akan melakukan semacam upacara minum teh untuk mereka, jadi dia menyingkir untuk memudahkan wanita itu tampil. Namun, Zhou Laichun berkata, “Ini tunanganku, kita akan menikah setelah Festival Musim Semi. Ayo, Xiao Qin, izinkan aku memperkenalkanmu pada mereka. Ini mantan istriku dan ini putraku, Zhou Sheng.” x0pblQ

Zhou Sheng, “…”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Mama Zhou, “…”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Wanita menawan bernama Xiao Qin mengangguk pada mereka sebelum duduk di samping Zhou Laichun. Zhou Laichun berkata, “Itu adalah hal pertama, yang kedua adalah tentang Zhou Sheng.”

Mama Zhou berkata, “Aku juga punya sesuatu untuk diumumkan, dengarkan aku dulu.” doWat8

Zhou Laichun tidak ingin bertengkar dengan mantan istrinya di depan tunangannya. Lagi pula, jika dia menjadi kesal hari ini dan mulai mengungkit masa lalu, semua rasa malunya seolah akan dibuang ke luar jendela. Jadi, dia berkata dengan sabar, “Bicaralah.”

Yu Hao sedang menonton pemuda yang bersamanya di lobi memainkan gim Glory melalui ponsel. Wanita yang tadi bersama mereka sudah dipanggil. Tidak lama kemudian, manajer restoran datang lagi dan bahkan sebelum manajer itu berbicara, pemuda itu mengerti dan bangkit. Dia berkata, “Tambahkan aku di WeChat nanti, mari kita bermain bersama lain kali.”

Yu Hao mengangguk. Dia adalah satu-satunya yang tersisa dan tidak beberapa saat kemudian, dia mulai merasa gugup lagi. Dia ingin mengirim pesan melalui WeChat, tetapi semua orang merayakan Malam Tahun Baru, jadi tidak mungkin ada orang yang mau mengobrol dengannya.

Yu Hao sangat gugup sehingga telapak tangannya sedikit lembap. F9g8Cj


Di dalam ruangan Zhou Sheng.

“Namanya Wang Gang.” Mama Zhou memandang pemuda itu sembari menepuk kursi, “Duduklah di sini.”

Mulut Zhou Sheng dan Zhou Laichun berkedut. Tunangan Zhou Laichun berkata, “Wah, putramu benar-benar diukir dari cetakan yang sama dengan ayahnya.”

Mama Zhou berkata, “Aku akan menikah dengannya. Xiao Gang dulu bekerja di tokoku dan telah berhasil membuat bisnis berkembang, tapi karena dia tidak mampu membayar uang sekolah, dia putus sekolah selama beberapa tahun. Aku ingin mencarikan sekolah untuknya sehingga dia bisa menyelesaikan studi universitasnya.” yqT6bd

Zhou Sheng dengan tulus berkata, “Ayah, apa boleh aku bertanya berapa umurmu?”

“Panggil saja aku paman.” Wang Gang segera berkata, “Aku baru berusia 20 tahun.”

Zhou Sheng berkata kepada ibunya, “Dia seumuran dengan Yu Hao, rasanya aneh.” Kemudian dia bertanya kepada Wang Gang, “Bagaimana bisa aku memanggilmu paman? Secara hukum, kau adalah ayah tiriku, jadi aku harus memanggilmu Ayah.” Kemudian dia berbicara kepada Zhou Laichun, “Benar, ‘kan, Ayah?”

Ekspresi Zhou Laichun tidak bisa lebih gelap dari sekarang. Zhou Sheng jelas berusaha mempermalukannya, tetapi Wang Gang tidak begitu memahaminya dan dengan cepat berkata, “Aku merasa tidak layak dipanggil begitu olehmu.” YwVLi0

“Bagaimana denganku?” Xiao Qin menyindir.

Zhou Sheng berujar di dalam hati, sialan kau, tapi senyum tampan masih terpampang di wajahnya. “Bagaimana menurutmu?”

Xiao Qin tertawa terbahak-bahak dan berkata kepada Zhou Laichun, “Aiya, putramu benar-benar terlalu menarik, dia sangat mirip denganmu.”

Zhou Laichun & Mama Zhou, “…” PK8Xop

“Baiklah. Kalau begitu…” Ekspresi Zhou Sheng berubah dan dia mendapatkan kembali ketenangannya, “Sekarang giliranku, ‘kan?” Zhou Sheng melanjutkan sembari membunyikan bel untuk memanggil pelayan, “Bawa dia.”

Zhou Laichun dan Mama Zhou memandang putra mereka. Zhou Sheng berkata dengan ringan, “Aku punya sesuatu untuk diumumkan kepada kalian juga. Aku telah berkencan dengan seseorang.”

Story translated by Langit Bieru.

Mama Zhou langsung tercengang kaget. “Kau sudah punya pacar? Kenapa kau tidak mengatakannya lebih awal?”

Zhou Laichun, “Kau membawanya?” qYgWOa

Zhou Sheng berkata dengan tenang, “Bukan pacar perempuan, tapi pacar laki-laki.”

Udara di sekitarnya seketika membeku. Ruangan itu dalam sekejap berubah menjadi sunyi. Zhou Sheng melanjutkan, “Kalian berdua sudah pernah bertemu dia sebelumnya. Kami sudah menjalin hubungan ini cukup lama. Aku akan memperkenalkannya kembali kepada semua orang hari ini.” Zhou Sheng bangkit untuk pergi ke pintu dan membukanya. Yu Hao sangat gugup sehingga dia mengenakan topi wolnya yang miring. Zhou Sheng bertanya, “Kenapa kamu memakai topi di restoran?” Kemudian dia dengan santai melepas topi wol Yu Hao, menggenggam tangan Yu Hao dan mencium pipinya sebelum membawanya masuk.

Yu Hao, “…”

Xiao Qin, “…” tqKSaR

Pria muda, “.”

“Aku…,” Yu Hao terbata.

Zhou Sheng menarik kursi untuk Yu Hao duduk, lalu dia pun duduk di sampingnya. Dia berkata, “Ayahku, ibuku, kamu kenal mereka. Ayah tiriku, ibu tiriku.”

“Ayah tiri?” tanya Yu Hao. STgR5n

Zhou Sheng, “Ya, ayah tiri.”

Setelah Zhou Sheng memperkenalkan mereka satu per satu, Yu Hao memandang dua orang yang baru saja dia temui di lobi tadi dan tidak tahu bagaimana cara menyapa mereka sejenak.

Mama Zhou tidak bisa lagi terlihat lebih terkejut dan dia juga tidak berbicara selama tiga menit penuh. Sementara itu, Zhou Laichun mempertahankan postur duduk sambil terus-menerus gemetar. Yu Hao takut Zhou Laichun akan menderita stroke di tempat dan pingsan, jadi dia memeras otaknya untuk mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak tahu bagaimana memulainya. Setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, dia berbisik, “Maaf.”

“Untuk apa kamu minta maaf?” Zhou Sheng malah tertawa dan berkata kepada orang tuanya dengan sungguh-sungguh, “Ayah, Ibu, aku tahu dua pria yang berkencan akan sedikit tidak dapat diterima oleh kalian berdua, tapi keluarga kita selalu berjalan di jalan yang tidak lazim—“ mcn12J

“Aku akan membunuhmu, bajingan sialan!”

Raungan menggelegar dan suara narasi Fu Liqun sepertinya berdering di sebelah telinga Yu Hao——bertahan!

Sebelum sesuatu terjadi, Yu Hao sekonyong-konyong mengulurkan tangan untuk mencegah sesuatu oleh karena naluri. Secangkir teh nyaris terbang menuju Zhou Sheng; Naluri bertahan Yu Hao yang diasah di bawah rejimen pelatihan seperti neraka telah diaktifkan dan dia langsung menahan cangkir air mendidih di tangannya.

Zhou Laichun masih di tengah-tengah emosi dan baru saja melemparkan cangkir teh, tetapi dia tidak menyangka kalau situasinya akan berkembang sedemikian rupa, di mana Yu Hao akan menahan cangkir itu seolah-olah dia sedang melakukan juggling. Zhou Laichun dibuat terdiam. CIM9bu

Suasana sekali lagi berubah canggung dan sunyi. Zhou Sheng tersentak kaget lalu buru-buru memeriksa luka bakar di tangan Yu Hao. Kekasih Mama Zhou terkagum-kagum dan bahkan bertepuk tangan beberapa kali sebelum Zhou Laichun meraung lagi, “Persetan, Laoshi akan membunuhmu!”

Sebuah piring dilempar. Yu Hao langsung menangkapnya lagi. Dia berseru, “Jangan gegabah, Paman! Mari bicarakan secara baik-baik.”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Sebuah asbak terbang. Yu Hao menangkapnya lagi.

Adegan itu seharusnya kacau-balau, tetapi Yu Hao telah berhasil menangkap tiga senjata tersembunyi secara berturut-turut. Suasana berubah sangat lucu dalam sekejap. Zhou Sheng akhirnya tidak bisa menahan diri lagi dan tertawa terbahak-bahak. Mata Zhou Laichun benar-benar memerah. Dia bangkit untuk mengayunkan kursi dan meraung, “Dasar bajingan! Bajingan!” wyA0F2

Zhou Laichun lalu menerjang ke depan dan Zhou Sheng segera melindungi Yu Hao dengan mengangkat tangannya untuk memblokirnya. Dia lalu berseru, “Kalau kau berani menyentuhnya, aku akan melawanmu sampai mati!”

Adegan itu akhirnya berubah menjadi serius. Xiao Qin ingin membujuk kekasihnya, tetapi dia didorong ke samping oleh Zhou Laichun. Wanita itu berteriak saat dia jatuh ke sofa. Wang Gang menatap ternganga dan berseru, “Jangan melawan! Berhenti berkelahi!”

Zhou Sheng melindungi Yu Hao; dia mengangkat tangannya saat Zhou Laichun mengangkat kursi dengan kedua tangan dan menghantamkannya ke kepala Zhou Sheng. Zhou Sheng berbalik untuk memeluk Yu Hao dan mundur ke sudut ruangan. Zhou Laichun seperti anjing gila sekarang.

Jeritan tiba-tiba terdengar—Mama Zhou akhirnya tersadar dari pingsannya. Dia mengambil vas di kamar dan bergegas ke depan. Yu Hao dengan cepat melindungi dahi Zhou Sheng dengan lengannya, tetapi vas itu jatuh dengan suara prang, kemudian hancur berkeping-keping di kepala Zhou Laichun. Xiao Qin menjerit, bangkit dan meninggalkan ruangan. Wang Gang berteriak, “Istriku! Jangan impulsif!” 0Jb1W2

Setelah ibu Zhou Sheng memecahkan vas itu, dia pergi untuk mengambil kursi dan dengan marah meraung pada Zhou Laichun, “Itu bukan urusanmu! Itu bukan urusanmu! Apa hakmu untuk mendisiplinkannya?! Apa kau pernah mendisiplinkannya sejak dia berusia 10 tahun hingga dirinya yang berusia 22 tahun seperti sekarang?! Kau sampah! Kau sampah! Persetan seluruh keluargamu! Persetan dengan leluhurmu! Persetan, kau sampah yang memiliki ibu untuk melahirkanmu, tetapi tidak punya ayah yang membesarkanmu! Kau tidak punya hak untuk mendisiplinkan anakku! Jangan coba-coba meletakkan jarimu pada mereka!!”

Zhou Laichun mendorong Mama Zhou menjauh dan meraung marah, “Cukup!”

Mama Zhou seperti singa betina. Dia melemparkan piring penuh makanan ringan ke kepala Zhou Laichun dan berteriak, “Bukan urusanmu siapa yang dia suka atau dengan siapa dia ingin bersama! Dia bukan anakmu! Kau bajingan! Zhou Laichun, kau bajingan!!”

Setelah Xiao Qin meninggalkan ruangan, dia memanggil manajer, tapi bagaimana bisa manajer berani melakukan apa pun? Namun, sebelum manajer masuk untuk mencoba melerai, sudah banyak orang berkumpul di luar ruangan untuk menonton pertunjukan. Pintu ruangan itu terbuka dan posisinya secara diagonal di seberang lobi. Semua orang di restoran sudah berdiri penasaran. FNsK4G

“Kakak semuanya, Selamat Tahun Baru!” Zhou Sheng berkata kepada semua orang di luar, “Tidak ada apa-apa, ini cuma pertengkaran keluarga biasa. Ayo, jangan lihat lagi!”

Wajah Zhou Laichun memerah karena malu dan amarah. Dia melirik Zhou Sheng, lalu ke Yu Hao, seketika dia merasa agak sulit untuk bernapas. Yu Hao mengamati ekspresi Zhou Laichun dan berdoa agar tidak ada amarah lainnya. Untungnya, Zhou Laichun akhirnya menahan diri. Dia pergi ke satu sisi untuk membuka sebotol anggur, menenggak beberapa teguk, lalu dengan histeris membanting botol anggur ke dinding sebelum berbalik untuk pergi meninggalkan ruangan.

Yu Hao memeluk Zhou Sheng dengan sangat erat; dia merasa kesal tetapi bersemangat pada saat yang sama dan tidak mau melepaskannya sejenak.

Ruangan itu berantakan. Ibu Zhou Sheng terhuyung-huyung seraya mengenakan sepatu hak tingginya, sementara itu Wang Gang dan Xiao Qin sudah pergi ke luar untuk bersembunyi. Manajer juga bingung, jadi dia hanya bisa menutup pintu ruangan. 1hr7LB

Zhou Sheng melepaskan Yu Hao. Yu Hao masih merasa sedikit berani saat dia melihat Mama Zhou. Mama Zhou berucap.

“Jadi… Jadi beginilah.” Zhou Sheng telah mengantisipasi kejadian ini sejak lama, tapi dia tidak menyangka kalau hal ini menjadi jauh lebih rumit untuk ditangani daripada yang dia kira.

Mama Zhou terdiam beberapa saat. Dia menunduk saat mengobrak-abrik tasnya untuk mengambil sebungkus tisu dan menyerahkannya kepada Yu Hao. Tangannya sedikit gemetar.

Yu Hao berjalan mendekat, juga sangat gugup saat menerima tisu. RczU8K

“Ada teh di sekujur tubuhmu. Bersihkan,” kata Mama Zhou.

Yu Hao membuka paket tisu dan menyeka lehernya.

Langit Bieru.

Reaksi ibunya jauh di luar dugaan Zhou Sheng. Tak satu pun dari mereka tahu harus berkata apa untuk sesaat. Yu Hao masih mengelap teh ditubuhnya dan Zhou Sheng berkata, “Ayo pergi. Semua sudah selesai. Kita semua harus pergi merayakan Festival Musim Semi. Lagi pula, mereka semua sudah memiliki keluarga mereka sendiri sekarang.”

Mama Zhou berbalik dan berjalan di depan mereka. Zhou Sheng telah memegang tangan Yu Hao sepanjang waktu. Mereka meninggalkan ruangan, berjalan melalui lobi, dan pada saat itu, Mama Zhou menoleh dan mengamati para tamu dengan tatapan yang hampir menghina, seperti binatang buas betina yang menjaga anaknya. Zl 2vI

Di luar Senja Musim Semi di Gunung Kosong, para pelayan berdiri mengawasi mereka dari jauh. Manajer berjalan mendekat dan berkata kepada mereka, “Halo, bos menyuruh kami menyiapkan mobil untuk membawa Tuan dan Nyonya pu—“

“Tidak perlu.” Zhou Sheng melanjutkan, “Kembalilah saja ba.

Jadi, manajer itu mengangguk dan mundur dengan bijaksana.

Wang Gang mengendarai motor berpedal dan memarkirnya di pintu masuk restoran. Zhou Sheng berkata, “Jadi, sampai jumpa tahun depan?” DaU8OR

Yu Hao ingin berjabat tangan dengan ibu Zhou Sheng dan dia ingin memeluknya karena paket tisu itu juga. Segala sesuatu yang terjadi hari ini benar-benar membalikkan kesannya terhadap wanita itu

Yu Hao, “Bibi…”

Mama Zhou melihat Yu Hao mengulurkan tangan dan dia tiba-tiba sepertinya mengingat sesuatu. Dia membuka tas tangannya dan mengeluarkan paket merah, lalu memasukkannya ke tangan Yu Hao.

Dari ekspresi wanita itu, Yu Hao dapat mengira bahwa dia ingin mengatakan sesuatu kepada mereka, tetapi ekspresi itu hanya sekilas. Akhirnya, wanita itu tidak mengatakan apa-apa lagi sebelum berbalik untuk berjalan menuju motor pedal Wang Gang. Dia mengambil helm, memakainya. Dengan punggung menghadap Zhou Sheng dan Yu Hao, dia duduk di kursi belakang dan memeluk pinggang Wang Gang. HXd8jZ

Motor berpedal itu menyala dan akhirnya melaju pergi.

Salju turun lagi.

Zhou Sheng dan Yu Hao memakai syal pasangan mereka saat berjalan menuruni gunung.

“Berapa banyak yang dia berikan padamu?” Zhou Sheng bertanya. rMm T0

“8.800!” Yu Hao berkata, “Kenapa dia… kenapa dia memberiku begitu banyak? Dia hanya memberiku 1.000 tahun lalu!”

Yu Hao memberi Zhou Sheng paket merah itu, tetapi Zhou Zheng berkata, “Dia memberikannya padamu, jadi simpan saja ba.”

Yu Hao berkata, “Kenapa dia memberiku berlebihan? Ini terlalu banyak!”

“Anggap saja ini biaya modifikasi.” Zhou Sheng berjalan sedikit ke depan. Dia menoleh kembali ke Yu Hao sambil tersenyum, “Menantu laki-lakinya mengunjunginya, jadi bukankah calon menantunya harus mendapatkan paket merah besar? Karena kamu sudah menerima paket merah, sekarang cepat datang ke pelukan suamimu ini!” hsOBo

Hujan salju semakin lama semakin deras. Salju tebal berputar-putar di langit dan melayang ke kepala dan bahu Zhou Sheng. Sementara itu, Yu Hao dengan tenang mengawasinya.

“Aku akan melayaninya dengan baik di masa depan,” kata Yu Hao tiba-tiba saat mereka saling berhadapan dari kejauhan.

Story translated by Langit Bieru.

“Dia tidak membutuhkan kita.” Zhou Sheng tersenyum. “Apa kamu lupa kalau dia sudah menemukan anak anjing? Dia tidak membutuhkan orang lain. Kamu cuma boleh melayaniku.”

Yu Hao tersenyum saat dia bergerak maju. Zhou Sheng berbalik, tetapi Yu Hao melompat dan naik di punggungnya. Zhou Sheng menggendongnya dan berlari beberapa langkah ke depan, lalu menendang sebatang pohon. Salju yang menumpuk di puncak pohon mengalir turun dan Yu Hao berteriak. Dia mendorong Zhou Sheng ke salju, mengangkangi pinggangnya, lalu berjongkok. Yu Hao setelah itu menciumnya. Mereka berdua saling berpelukan di atas salju. a5JXqy

Zhou Sheng menatap mata Yu Hao saat bibir mereka berpisah. Alis dan rambut mereka semua tertutup salju putih.

“Kamu kelihatan seperti orang tua.” Zhou Sheng tertawa.

“Kamu yang seperti orang tua.” Yu Hao mencubit bibir Zhou Sheng. “Jangan macam-macam, apa kamu mau mati?!”

——Volume 3·Koloseum·Selesai—— W7g4rd

Translator's Note

uang khusus yang dicetak khusus saat perayaan tahun baru Cina.

Translator's Note

kalau di kita mungkin semacam uang mahar? Entahlah. Intinya uang yang dikasih calon mertua untuk calon menantunya.

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

4 comments

  1. Jadi Yuhao nunggu di luar bareng ayah tiri n ibu tiri Zhou..
    Bener2 nakutin bpknya Zhou ya.. kirain ibunya Zhou bakal ikutan gk terima ternyata malah ngamuk ke bpknya..
    Pantesan zhou keren ya ibunya aja sekeren itu .