English

Merebut MimpiCh81 - Perasaan yang Sesungguhnya

11 Comments

Penerjemah : Zhanshines

Editor : AdaRa SHqKQc


“Tampaknya kau adalah kebahagiaan yang paling ingin terus kugenggam.”


Malam itu terasa sejuk, lumayan sejuk bahkan mungkin terasa agak dingin. Saat ini jelas merupakan akhir musim panas, tetapi rasa-rasanya sudah seperti musim dingin. Suhu turun dengan cepat di seluruh Kota Ying. Semalam Yu Hao merasa Zhou Sheng telah membungkus dirinya dengan selimut untuk membuatnya merasa hangat.

Please visit langitbieru (dot) com

Saat Yu Hao menoleh— dia masih setengah tertidur— dia melihat Zhou Sheng mulai berbaring di tempat tidurnya sendiri sambil mengirim pesan teks melalui ponselnya. Layarnya menerangi profil sisi tampannya.

Hari sudah subuh saat Yu Hao terbangun lagi. Yu Hao akhirnya benar-benar menyadari bahwa ada selimut musim gugur tebal di atasnya yang pasti diambil Zhou Sheng di lemari, tetapi sosok Zhou Sheng sekarang sudah tidak ada. Kemarahannya dari malam sebelumnya sudah benar-benar hilang. Yu Hao merasa sedikit menyesal ketika dia mulai duduk di tempat tidurnya; ketika dia mengingat amukannya tadi malam, dia hanya bisa merasa malu dan lelah. CnmySJ

“Apa kau sudah merasa cukup sehat untuk pergi keluar rumah?” Fu Liqun mengirim pesan di WeChat. Dia mengangkat kepalanya dan melirik Yu Hao.

“Aku sudah benar-benar pulih.” Yu Hao melompat dari tempat tidur untuk pergi mandi dan melanjutkan, “Aku cuma lapar sekarang. Di mana Zhou Sheng?”

Fu Liqun berkata, “Dia menghilang subuh tadi. Dia mungkin pergi untuk menjemput seseorang ba?”

Yu Hao merasa seolah-olah dia penuh dengan semangat tinggi hari ini. Penyakit flu ini datang dan pergi dengan cepat. Setelah Yu Hao dan Fu Liqun sarapan, dia pun merasa hidup kembali. 6D5ugB

Sekarang semua orang berkumpul di depan stasiun kereta bawah tanah di kaki gunung. Yu Hao menemukan Zhou Sheng dan Huang Jingya di sana juga. Semua orang mengangguk dengan sopan kepada Huang Jingya dan menyapanya. Meskipun sekelompok mahasiswa ini tidak dapat dibandingkan dengan jumlah penonton di kompetisi Zhou Sheng, tetapi entah mengapa mereka tampak jauh lebih berisik daripada sebelumnya. Mungkin ini karena semua pria di kelas olahraga yang keluar hari ini telah membawa serta pacar mereka.

“Injak sepatunya!”

“Injak sepatu baru Tuan Muda, Cepat!” QLACyr

Sekelompok orang mulai menginjak sepatu baru Zhou Sheng. Zhou Sheng berkata dengan nada marah, “Menyingkir kalian semua!”

Di dalam kereta bawah tanah, sekelompok orang mulai membuat kebisingan dan langsung membuat penjaga keamanan ketakutan karena mereka mengira sesuatu telah terjadi. Zhou Sheng meraung seolah dia benar-benar marah.

“Siapa pun yang berani melakukannya, aku akan memutuskan semua hubungan dengan mereka!” Zhou Sheng berkata dengan geram, “Aku sangat serius! Jangan berpikir aku sedang bercanda!”

Lalu, suasana menjadi sedikit canggung. Zhou Sheng menyadari bahwa amukannya mungkin telah melewati batas, jadi dia dengan santai berkata, “Ayo injak sepatu Gege saja!” eNJoyI

Fu Liqun seketika saja ketakutan, lalu dia segera bersembunyi di belakang Cen Shan dan dengan cepat berkata, “Aku sudah memakai sepatu milikku selama sebulan! Ini bukan barang baru lagi!”

Yu Hao, “….”

Mereka semua berpasangan saat mereka menempati seluruh gerbong di kereta bawah tanah. Benar-benar pemandangan yang megah dan spektakuler.

“Merasa lebih baik sekarang?” Cen Shan menyentuh kening Yu Hao. mGpdNR

Yu Hao masih terlihat sedikit lelah, tapi dia tersenyum. “Aku sudah sembuh total.”

“Kenapa kau membeli hadiah mahal untuk Gege-mu?” Cen Shan menghela napas, “Orang bodoh besar ini sudah selalu menghabiskan makananmu, kalau kau memperlakukannya seperti ini terus, dia akan menjadi begitu manja.”

Story translated by Langit Bieru.

Fu Liqun meraih tiang besi di kereta bawah tanah dan mengekeh. “Gege akan menampilkan pole dance untuk kalian, bagaimana menurut kalian?”

Cen Shan, “..…” AvziDg

Yu Hao tersenyum. “Zhou Sheng membuatku membelinya.”

Keduanya berbalik dan menatap Zhou Sheng yang tidak terlalu jauh dari posisi mereka. Zhou Sheng terlihat sangat tampan hari ini; dia mengenakan celana jeans Yu Hao, kaos putih dan rambutnya sepertinya telah ditata dengan wax. Ada tas olahraga tersampir di salah satu bahunya dan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku, tampak lesu dengan ekspresi mengantuk. Zhou Sheng sedikit membungkuk, kakinya agak miring saat terentang di depannya. Ini adalah pertama kalinya Zhou Sheng memakai sepasang sepatu AJ pemberian Yu Hao dan Yu Hao menemukan bahwa ketika Zhou Sheng memakainya, sepatu itu terlihat sangat bagus dan menarik. Begitu cocok untuk pria itu.

Seseorang menawari Huang Jingya tempat duduk. Zhou Sheng bersandar di gerbong, berdiri di samping Huang Jingya saat dia sesekali mengobrol santai dengannya. Dia memasang ekspresi sebal di wajahnya, kadang-kadang menanggapi dengan ‘Un’ atau anggukan, tanpa terlihat benar-benar mendengar apa yang dikatakan Huang Jingya. Dia hanya menatap platform kereta bawah tanah yang lewat dengan sikap linglung.

“Kau tidak boleh melakukan itu di masa depan.” Cen Shan memarahi Yu Hao. PHV32K

“Baiklah, baiklah.” Yu Hao tersenyum. “Aku tahu.”

Ketika mereka meninggalkan stasiun kereta bawah tanah, Yu Hao dengan sengaja berjalan di belakang Zhou Sheng dan menjaga jarak. Saat mereka berjalan, Zhou Sheng tiba-tiba berbalik untuk mencarinya. Jadi, Yu Hao mengangkat tangannya untuk menunjukkan di mana dia berada. Fu Liqun dengan santai melingkarkan lengannya di bahu Yu Hao. Tatapan Zhou Sheng sedikit rumit dan berbalik kembali setelah melirik mereka.

Yu Hao menyindir, “Kakak ipar, coba tebak berapa kali Zhou Sheng akan membawa Jingya ke roller coaster hari ini?”

Cen Shan tiba-tiba tertawa dan berkata, “Sebelum kau pindah ke asrama mereka, kami bertiga datang ke taman hiburan. Dia duduk di atasnya dua belas kali sendirian.” 3uUYzl

Yu Hao, ”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

N….”

Yu Hao sudah pernah ke taman hiburan ini beberapa kali; tempat ini adalah tempat dia dan Zhou Sheng bekerja selama Festival Musim Semi. Fu Liqun pergi untuk mengambil tiket. Cen Shan mengeluarkan dua jimat keberuntungan dan menyerahkannya kepada Yu Hao.

“Jimat yang sudah didoakan ini kubawa dari Hokkaido.” Cen Shan tersenyum lalu melanjutkan, “Satu untukmu dan satu untuk Zhou Sheng.” D 61fT

Yu Hao dengan cepat mengucapkan terima kasih dan menyimpannya seperti harta karun yang berharga. Ketika dia melihat ke arah Zhou Sheng, dia melihat Zhou Sheng sedang menggenggam sekaleng Red Bull di tangan, duduk berdampingan dengan Huang Jingya di bangku.

“Aku akan memberikan ini padanya saat kita pulang.” Yu Hao berkata, “Apakah ini jimat cinta?”

“Ya, doa untuk cinta.” Cen Shan tersenyum lembut. Keduanya juga duduk di bangku. Yu Hao berpikir bahwa seandainya dia straight, dia kemungkinan besar akan diam-diam jatuh cinta pada Cen Shan. Kakak iparnya ini benar-benar terlalu, terlalu, terlalu luar biasa.

“Bukannya pembawa berita cuaca bilang kalau langit akan cerah hari ini?” Cen Shan melanjutkan, “Rupanya malah mendung.” jVhZaB

Yu Hao menatap langit. Hujan telah turun selama beberapa hari sebelumnya dan banyak lapisan awan gelap menumpuk di atas kepala. Petak-petak awan bersinar samar dengan sinar matahari putih dan angin mulai bertiup.

“Kakak ipar, apa kau kedinginan?” Yu Hao bertanya.

Story translated by Langit Bieru.

Cen Shan melambaikan tangannya yang berarti tidak. Fu Liqun kembali dan membagikan tiketnya. Satu per satu, setelah semua orang menerima tiket mereka, mereka bangkit dan memasuki taman. Hari itu adalah hari terakhir liburan musim panas, jadi ada cukup banyak orang yang datang ke sana. Yu Hao belum pernah ke sini selama hampir setengah tahun. Dia ingat bahwa dia telah membawa Shi Ni ke sini untuk bermain terakhir kali, jadi tempat ini terasa sangat dia sayangi.

Dia mengambil foto Zhou Sheng dan Huang Jingya dengan ponselnya, terutama saat mereka sedang mengantre. Banyak wahana yang diperuntukkan bagi orang berpasangan dan pada awalnya Yu Hao berpikir bahwa jika dia harus melakukannya sendiri, maka biarlah, karena setidaknya mereka pergi bersama-sama. Dia telah berencana untuk mengantre di antrean satu orang, tetapi Cen Shan dan Fu Liqun terus menariknya bersama mereka. bt6lZT

Saat mereka antre, antreannya meliuk-liuk hilir mudik. Yu Hao sering melewati Zhou Sheng juga Huang Jingya dan sesekali mengambil foto untuk mereka berdua dengan ponselnya. Saat Zhou Sheng dengan sabar mendengarkan pembicaraan Huang Jingya, dia akan terkadang melirik Yu Hao di sela-sela kata-katanya. Yu Hao tersenyum padanya dan memberi isyarat bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang dia.

“Aku tidak ingin naik roller coaster.” Cen Shan terlihat sangat murung. “Aku benar-benar tidak menyukainya, bisakah kalian berdua saja yang duduk di sana?”

“Coba dulu saja ba.” Fu Liqun berkata, “Rasanya tidak semenakutkan itu.”

Yu Hao berkata, “Benar, Kakak Ipar, saat mengantre kamu mungkin akan merasa ketakukan, tetapi tidak akan seburuk itu ketika kamu sudah mencobanya sekali. 3at zu

“Cen Shan memasang ekspresi seolah-olah dia sedang dikirim ke tiang gantungan. Fu Liqun mengeluarkan ponselnya, “Ayo kita berfoto hahaha!”

Baik Yu Hao dan Cen Shan mendongak sedikit. Fu Liqun menyesuaikan pengatur waktu; layar ponselnya memperlihatkan tiga orang yang sedang mengantre. Yu Hao tiba-tiba menyadari bahwa tidak jauh di belakang mereka, Zhou Sheng sedang menoleh dan menatap kosong padanya.

Fu Liqun menekan tombol di ponselnya dan akhirnya mengambil gambar. Setelah berfoto, senyuman Cen Shan yang cemerlang dan manis segera lenyap tanpa bekas sambil kembali meratap. “Bisakah kita tidak mengendarai roller coaster?!”

“Sudah hampir giliran kita!” Yu Hao tersenyum. “Semangat!” jAsp5P

Di akhir antrean, Yu Hao berkata, “Aku baru saja sembuh dari flu dan kepalaku mungkin sakit jika aku terus begini, jadi aku tidak akan naik roller coaster. Selamat bersenang-senang!” Dan setelah dia mengatakan itu, dia pun melarikan diri dengan cara merunduk di bawah salah satu tali antrean.

“Yu Hao!”

Di belakang barisan, Zhou Sheng-lah yang menghentikannya.

“Mau ke mana kau?” Zhou Sheng bertanya, “Kau mau pulang?” EmFGpe

Yu Hao tersenyum. “Aku akan menunggu kalian di luar.”

“Ayo naik bianglala nanti ba?” ajak Zhou Sheng.

Yu Hao mengangguk. Roller coaster dimulai dengan gemuruh yang menggelegar. Meskipun jarak mereka lebih dari seratus meter, Yu Hao masih bisa mendengar jeritan Cen Shan yang keras dan merasa itu sangat lucu. Dia berjalan ke pintu keluar untuk menunggu mereka dan terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak bisa terlihat terlalu depresi, jika tidak dia akan membuat mood semua orang turun juga.

Namun terkadang, Yu Hao menyadari bahwa suasana hatinya mungkin tidak benar-benar memengaruhi orang lain. Kadang-kadang, orang cenderung terlalu asik dengan diri mereka sendiri dan mungkin hari ini, Zhou Sheng, Fu Liqun, dan Cen Shan tidak terlalu memperhatikan suasana hatinya dan malah bersenang-senang sendiri? VErkXH

“Yu Hao!” Di luar kios sayap ayam panggang, manajer itu berteriak padanya.

Yu Hao menjawab dengan hei dan tersenyum saat dia menyapa manajer. Manajer memiliki kesan yang sangat dalam tentang mereka, “Aku melihat Zhou Sheng juga tadi; kalian di sini untuk bersenang-senang?”

Langit Bieru.

Yu Hao pergi untuk mengobrol santai dengannya. Manajer bertanya mengapa mereka tidak datang bekerja selama liburan musim panas. Tidak lama kemudian, sekelompok orang turun. Cen Shan berdiri terengah-engah. Yu Hao berkata kepada manajer, “Ini adalah kakak iparku.”

“Zhou Sheng!” Manajer melihat Zhou Sheng dan Huang Jingya dan tersenyum sambil berkata, “Nak, kau benar-benar sesuatu, bukan? Sudah punya pacar? Ayo, kenalkan kepada kami!” ljv6mi

“Bukan pacarku,” Zhou Sheng berkata di depan umum, “Ajukan pertanyaan lagi dan aku akan menghancurkan kiosmu.”

Semua orang tiba-tiba merasa sedikit canggung. Yu Hao hanya bisa berpura-pura tidak mendengarnya. Zhou Sheng melanjutkan, “Lao Gao, bantu aku menyiapkan 18 cangkir It Takes Two, aku akan datang untuk mengambilnya nanti. Yu Hao, bantu aku membayar.”

“Apakah kakak ipar baik-baik saja?” Yu Hao mengamati wajah Cen Shan, khawatir dia terlalu ketakutan.

“Sekali lagi.” Cen Shan menarik napas dalam-dalam, “Ayo pergi! Jiejie menyukainya!” 6IWf1b

Fu Liqun, “.…”

Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak. Fu Liqun berkata, “Sekali saja sudah cukup… Hei! Tahan! Istriku!”

Cen Shan menyeret Fu Liqun pergi. Yu Hao membungkuk karena tertawa terlalu keras lalu segera mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto Cen Shan dan Fu Liqun, sambil bernyanyi, “Sekali saja sudah cukup, aku akan menemanimu sampai akhir waktu….”

“Ayo naik bianglala ba,” seseorang menyarankan. Mbqv3C

“Atau kita berpisah di sini?” Zhou Sheng berkata, “Gege dan kakak ipar, keduanya melarikan diri.”

Xia Lei berkata, “Apakah kita masih akan makan bersama malam ini?”

Zhou Sheng memikirkannya sejenak dan semua orang sepertinya mendengarkannya. Zhou Sheng memandangi Yu Hao dan berkata, “Tidak ba, jangan lupa ambil minuman di sini nanti.”

Jadi, semua orang pergi mencari wahana kesukaan mereka masing-masing untuk dimainkan, tetapi wahana populer tetaplah bianglala. Semua orang bergegas untuk mendapatkan tempat karena tidak banyak orang dalam antrean. yxlDeN

Bianglala diambil alih oleh pasangan, dengan dua orang per gerbong. Zhou Sheng berteriak, “Yu Hao!”

“Aku akan mengambil minumannya,” kata Yu Hao.

Zhou Sheng menatap Yu Hao, lalu menoleh pada Huang Jingya. Dia akhirnya berkata, “Oke.”

Yu Hao tiba di luar restoran dan melihat Zhou Sheng membawa Huang Jingya naik bianglala. Seorang anak laki-laki meletakkan gelas satu per satu di atas meja. Yu Hao mulai menghitungnya dan mengeluarkan ponselnya untuk membayar. 9L4Buz

Manajer itu memandangi para mahasiswa yang sedang mengantre di kejauhan dan melihat Zhou Sheng memasuki bianglala bersama Huang Jingya. Dia terdengar sangat memelas saat dia berkata, “Senang sekali menjadi muda. Yu Hao, apa kau sedang berkencan dengan seseorang juga?”

“Tidak.” Yu Hao tersenyum sedih. Dua, empat, enam… Taman hiburan menciptakan beberapa minuman untuk liburan musim panas yang berisi ramuan ‘It Takes Two To Love‘. Minuman itu dipromosikan dengan jargon beli satu gratis satu dan Yu Hao sedang melakukan penghitungan cepat. 19 orang, Zhou Sheng hanya memesan 18 cangkir, 9 pasang.

Langit Bieru.

“Apa sudah cukup?”

“Cukup.” We9Mky

Manajer bertanya, “Jumlah kalian bukannya ganjil?”

“Tapi aku jomlo, kenapa aku harus minum ini?” Yu Hao tersenyum sambil mengemasi gelas secara berpasangan. Dia membawa minuman itu ke bangku cadangan dan menunggu yang lainnya kembali untuk mengambil minuman.

Setelah naik bianglala, mahasiswa lainnya datang satu per satu untuk mengambil minuman mereka, bahkan ada yang pergi untuk membeli hot dog. Masing-masing berkata, “Terima kasih, Tuan Muda~”

“Tuan Muda berkata ‘sama-sama’,” Yu Hao menjawab, tidak tahu harus menangis atau tertawa. MaAC W

Dia duduk di bangku sebentar dan mulai melihat-lihat foto Zhou Sheng di ponselnya. Ponsel Yu Hao menyimpan banyak sekali foto Zhou Sheng dan kebanyakan diambil secara terang-terangan. Zhou Sheng tidak peduli ketika dia melihat Yu Hao mengambil foto. Yu Hao menelusuri semuanya dan bahkan melihat bidikan diam-diam yang dia ambil dari Zhou Sheng ketika pria itu sedang tidur.

Fu Liqun mengiriminya swafoto yang mereka ambil saat mengantre. Dalam foto tersebut, Yu Hao memperhatikan sedang Zhou Sheng mengawasinya dari tempatnya berdiri di sudut antrean.

Tatapan Zhou Sheng tampak sedikit kesepian.

Yu Hao berpikir bahwa Zhou Sheng mungkin sedikit menyimpan perasaan padanya juga, hanya saja dia tidak dapat dengan jelas mendefinisikan itu. Jika dia harus mendefinisikan perasaan ini pada momen bersejarah hari ini, Yu Hao berpikir bahwa kasih sayang Zhou Sheng untuknya mungkin melebihi kasih sayang untuk teman atau saudara yang baik. Persis seperti malam itu, ketika Zhou Sheng bertanya kepadanya, “Kenapa kau tidak menjawabnya sendiri, kau menganggap dirimu sebagai apa?” suLbzv

Itu adalah pertanyaan yang tidak bisa dijawab Yu Hao dan pertanyaan yang tidak bisa dijawab Zhou Sheng juga.

Sejak dia mulai menyukai Zhou Sheng, dia sering membaca postingan yang dibagikan oleh orang-orang tentang perasaan mereka. Dalam setiap pengalaman itu, para gay yang jatuh cinta dengan teman dekatnya akhirnya hidup berjauhan satu sama lain karena pekerjaan mereka setelah lulus. Bertahun-tahun kemudian, tidak peduli seberapa kuat cinta mereka dan tidak peduli seberapa enggan mereka untuk berpisah dengan masa lalu, semuanya perlahan-lahan menjadi salah satu kenangan terindah mereka saat mereka membangun keluarga mereka sendiri dan membesarkan anak-anak mereka.

Sama seperti foto-foto ini, biarkan mereka tetap selamanya ba. Ketika kita bertemu lagi bertahun-tahun kemudian dan mengenang masa lalu, setidaknya kenangan manis dan indah akan tetap ada.

Yu Hao mendongak melirik ke bianglala. Di atas bianglala, langit yang tadinya dipenuhi awan gelap akhirnya mulai cerah. w6djlN

“Hei.” Cen Shan kembali dan duduk di samping Yu Hao, terengah-engah.

“Aku tidak bisa melakukannya lagi.” Fu Liqun berkata, “Biarkan aku istirahat sebentar.”

Cen Shan berkata, “Yu Hao, berikan Gege-mu minum untuk menenangkan sarafnya. Kami akan melanjutkan lagi nanti.”

Yu Hao, “Hahahahahaha!” dn1N3k

Fu Liqun berkata, “Aku memiliki pusat gravitasi yang tinggi! Otakku kekurangan oksigen! Tidak bisa melakukannya lagi, tolong!”

Cen Shan berkata, “Kau sendiri yang bilang kalau kau akan mengendarainya bersamaku tidak peduli berapa kali aku mau melakukannya.”

Please visit langitbieru (dot) com

Fu Liqun hanya bisa berkata, “Oke, baiklah. Aku akan bertarung denganmu hari ini. Oh, ya, terima kasih untuk traktiran minumannnya, Nyonya Muda.”

“Nyonya Muda ada di atas sana.” Yu Hao berkata sambil menunjuk bianglala, “J
angan membuat lelucon seperti itu, kamu akan membuatku mendapat masalah.” dCwh7j

Cen Shan menatap Fu Liqun dengan tatapan mencela. Fu Liqun mengekeh lagi dan mereka berdua minum sedikit sebelum Cen Shan bertanya, “Mereka belum turun? Sudah satu jam.”

Yu Hao berpikir, oh ya. Dia tidak memperhatikan jalan keluar dari bianglala sampai sekarang dan Zhou Sheng seharusnya menyelesaikan perjalanannya sejak lama. Lupakan saja, aku tidak peduli lagi.

“Kalian berdua harus pergi dan naik bianglala ba.” Yu Hao berkata, “Aku akan duduk di sini lebih lama.”

“Ya ya ya.” Fu Liqun buru-buru berkata, “Kita perlu keseimbangan antara bekerja dan istirahat.” aTBLmQ

Cen Shan bangkit dan menarik Fu Liqun pergi. Yu Hao melihat sekeliling lagi dan berpikir bahwa Zhou Sheng mungkin telah berada di wahana lain bersama Huang Jingya. Dia melirik ke ponselnya dan melihat bahwa Zhou Sheng telah mengirim sebuah pesan untuknya.

【Di mana kau?】

Yu Hao memotret minuman di sampingnya di mana masih ada enam gelas yang belum diambil.

Zhou Sheng menjawab: 【Tunggu aku.】 QhCFfl

Di langit, awan gelap melonjak, dan gerimis berputar-putar di udara. Tetesan hujan sporadis jatuh di wajah Yu Hao.

“Mereka belum mengambil semuanya?” Zhou Sheng duduk di satu sisi bangku, napasnya sedikit terengah-engah, seperti baru saja berlari.

“Zhao Yang dan Jun Ge pergi ke suatu tempat dengan pacar mereka.” Yu Hao berujar, “Mereka mungkin masih mengantre ba. Oh, ya, di mana Jingya?”

Yu Hao awalnya ingin mengatakan “di mana Nyonya Muda” sebagai lelucon, tapi dia tahu bahwa Zhou Sheng tidak suka ketika orang mengatakan itu jadi dia menahan diri. kC9iw7

“Pulang.” Zhou Sheng mengambil minuman dan berkata, “Baru saja menyuruhnya pergi. Apa kau kedinginan? kau baru saja sembuh dari flu, mau pakai jaketku?”

Yu Hao, “Aku baik-baik saja.”

“Mau naik bianglala?” Zhou Sheng berkata, “Jangan khawatirkan mereka lagi, tinggalkan minumannya di sini. Terserah mereka mau meminumnya atau tidak.”

Yu Hao berkata, “Tidak apa-apa, aku akan menunggu mereka, mungkin sebentar lagi aku akan pulang juga.” IhecaD

Zhou Sheng membuka tutup minumannya dan menatap Yu Hao. Dia meminum setengahnya dalam satu kesempatan; dia jelas sangat haus.

“Mau tambah?” Yu Hao tertawa.

Please visit langitbieru (dot) com

Zhou Sheng meletakkan gelasnya, lalu berbalik untuk melihat pasangan yang berjalan mondar-mandir di taman hiburan.

“Aku mau naik bianglala denganmu lagi.” Zhou Sheng berkata dengan sungguh-sungguh saat menoleh ke samping dan menatap mata Yu Hao. 13Atkh

Yu Hao, “….”

Nada bicara Zhou Sheng sangat serius; nadanya seserius saat mereka pertama kali bertemu di dalam mimpi.

“Kalau begitu, ayo pergi ba.” Yu Hao tersenyum. Sudah waktunya untuk mengklarifikasi beberapa masalah dan menyelesaikannya sekali untuk selamanya. Meskipun dia tahu bahwa keduanya seharusnya sudah memahami dengan sangat jelas segala sesuatu yang ada di hati mereka.

Zhou Sheng memimpin untuk mengantre sementara Yu Hao mengikutinya. Fu Liqun dan Cen Shan baru saja turun belum lama ini. Cen Shan bersiul untuk memanggil mereka. 1XdZRB

“Kakak ipar benar-benar memecah rekor hari ini.” Zhou Sheng tersenyum.

Yu Hao berkata, “Kamu bisa naik roller coaster dengannya nanti juga; kalian bisa mengendarainya sampai taman hiburan tutup.”

Zhou Sheng, “Kalau kau tidak suka mengendarainya, katakan saja langsung, berhentilah membuat komentar tajam seperti itu setiap saat. Bukannya tiap orang punya hobi masing-masing di dalam hidup mereka?”

“Aku tidak bermaksud begitu,” kata Yu Hao. TR0CAP

“Kau memikirkan banyak cara untuk membuatku marah akhir-akhir ini.” Zhou Sheng berkata, “Apa kau pikir aku tidak akan tahu?”

“Dan memangnya kamu tidak memikirkan berbagai cara untuk membuatku marah juga?” Yu Hao tidak tahu mengapa dia tiba-tiba kehilangan sedikit kendali atas dirinya sendiri hari ini. Kemarahan ini muncul entah dari mana dan itu begitu impulsif sehingga membuat dirinya lengah.

“Lupakan saja, mari kita tidak membicarakannya.” Zhou Sheng berkata, “Atau kita akan bertengkar nanti.”

Yu Hao tidak menanggapi. Keduanya mengantre sampai akhir dan staf membiarkan mereka masuk. Yu Hao dan Zhou Sheng masuk ke dalam gerbong dan duduk secara terpisah. Pintunya ditutup dari luar. aSvNyg

Ini adalah bianglala terbesar di Cina tengah. Satu putaran penuh akan memakan waktu setidaknya setengah jam dan bahkan ada musik yang diputar di gerbong. Zhou Sheng dengan santai mematikan musik dan menatap Yu Hao, sementara Yu Hao memalingkan wajah dan melihat ke luar jendela.

“Lihatlah pemandangannya ah.” Yu Hao tersenyum, “kenapa malah melihatku?”

Zhou Sheng berkata, “Gerbong kita bahkan belum naik, apa yang harus dilihat?”

Yu Hao berkata, “Tenangkan dirimu dengan memikirkan Jingya, ba.” UfEsTr

“Kau tidak menyukainya?” tanya Zhou Sheng.

Yu Hao berkata dengan lembut, “Suka, aku sangat menyukainya, aku akan menyukai siapa pun yang kamu suka.”

Please visit langitbieru (dot) com

Ketika Zhou Sheng mendengar ini, matanya terlihat memerah dalam sekejap. Ketika Yu Hao mengucapkan kata-kata itu sendiri, dia juga merasakan dadanya nyeri dan juga air matanya akan tumpah.

Zhou Sheng menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. Dia berkata, “Tapi aku tidak menyukainya. Apa yang harus kulakukan?” amRiYn

Yu Hao tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa sejenak. Dia memaksa dirinya untuk tersenyum saat berkata, “Kalau kamu tidak menyukainya, kenapa kamu mengajaknya berkencan? Aku tahu kamu takut kalau aku merasa keberatan, tapi aku tidak apa-apa.…”

Kemudian, Yu Hao tiba-tiba berhenti berbicara dan seluruh dunia di sekitar mereka seolah-olah benar-benar berubah hening.

Zhou Sheng mengeluarkan kotak musik metal berbentuk hati dari tasnya. Benda itu tampak seperti batu permata yang indah, dengan sepasang sayap malaikat diukir di bagian atas kotak.

Yu Hao merasakan tenggorokannya mengering sampai-sampai sulit berkata-kata dan dia hanya sanggup menatap dengan bodoh Zhou Sheng kala pria itu perlahan-lama membuka kotak musiknya. Zhou Sheng memutar knop kotak musik yang diukir huruf ‘Z’ dan ‘Y’ dari inisial Zhou Sheng dan Yu Hao itu. Sementara Zhou Sheng terus memutar knop kotak musik, dengan mata nanar dia menatap mata Yu Hao. Dia sangat gugup sehingga jari-jarinya gemetaran dan akhirnya alunan lagu mulai dimainkan. Lagu itu adalah lagu yang pernah Yu Hao nyanyikan, My Little Happiness. ZkdzlL

Tampaknya kau adalah kebahagiaan yang paling ingin kugenggam.

Sepertinya kita sebenarnya sangat dekat dengan cinta….

“Untukmu.” Zhou Sheng menyerahkan kotak musik itu kepada Yu Hao dan berkata, “Aku membuatnya sendiri. Aku menghabiskan tiga bulan membuatnya, hanya untuk… hari ini… untuk memberikan… itu… kepadamu, apa kau akan menerimanya? Kau akan menerimanya, bukan?”

Yu Hao secara otomatis mengambil kotak musik itu lalu menatap Zhou Sheng, sedikit bingung. 4nskjB

Zhou Sheng berkata, “Aku ingin bilang ini… Yu Hao, aku… ​​aku.…”

Napas Yu Hao semakin memburu. Di langit, hembusan angin kencang menyapu awan gelap dan lapisan awan tebal pun mulai menghilang. Bianglala itu bergerak semakin naik seperti akan menjangkau langit dan sinar matahari yang mulai tumpah ruah membuat semua orang terkejut.

“Aku… kurasa… kurasa… kurasa aku menyukaimu.” Zhou Sheng menatap mata Yu Hao dan berkata, “Yu Hao, apa kau masih menyukaiku? Aku sudah mempersiapkan ini sejak lama, hanya saja aku… aku tidak tahu bagaimana mengatakannya. Hari itu, yang ingin aku diskusikan denganmu adalah… apakah kita bisa… kita bisa mencoba bersama… jika kau baik-baik saja denganku, aku ingin bersamamu, kupikir aku… aku mungkin akan sendirian seumur hidupku… tapi aku… jika denganmu… aku tidak akan…… selain dirimu, aku tidak akan pernah menyukai orang lain.”

Gerbong bianglala sangat sunyi dan hanya suara kotak musik yang bisa didengar. Entah sejak kapan air mata sudah mengalir keluar membanjiri kedua pipi Yu Hao. wVFOSL

Laoshi dibengkokkan olehmu.” Pada akhirnya, mata Zhou Sheng benar-benar memerah dan berair saat dia tersenyum sambil berkata, “Sial! Jawab saja, apakah kau masih mencintaiku atau tidak? Beri aku jawaban! Apa yang kau tangisi? Katakan sesuatu!”

Tangan Yu Hao yang memegang kotak musik kini menempelkan benda itu di ujung hidungnya dan dia tidak bisa berhenti tersedak.

Yu Hao mengangguk.

Zhou Sheng mengulurkan tangan dan menutupi tangan Yu Hao dengan salah satu tangannya, sementara tangan yang lainnya sudah menempel di tengkuk Yu Hao. Keduanya saling menempelkan kening. Di tempat sangat sunyi itu, Zhou Sheng berbicara dengan sangat-sangat lembut dan suaranya agak serak. “Yu Hao, aku mencintaimu.” hMsEUw

Kota Ying secara bertahap bermandikan sinar matahari; dari jauh ke dekat, sinar matahari dengan cepat membanjiri bumi. Awan dan kabut di kejauhan di Gunung Yunding telah membubarkan diri. Di dalam gerbong bianglala, sinar matahari yang mengalir pada sudut miring telah menerangi mereka berdua, seolah mereka sedang berada di alam mimpi setelah selesai menyelesaikan sebuah masalah.

Yu Hao berbicara sambil sesekali tersedak tangisannya, “Aku selalu mencintaimu. Aku… aku tidak bisa, ini terlalu mendadak, Zhou Sheng.”

Langit Bieru.

“Aku tahu aku belum melakukannya dengan baik dalam banyak hal, tapi aku tidak bisa menahannya. Orang tuaku, keluargaku, mereka selalu seperti itu. Aku ingin mengatasi segalanya, aku ingin menjagamu dengan baik. Aku bersedia melakukan yang terbaik dan aku ingin mengambil kembali totemku terlebih dahulu dan mengubahnya menjadi kotak musik ini sebelum memberikannya kepadamu, tapi itu terlalu sulit, itu sangat sulit. Aku belum berhasil, tapi aku takut jika aku terus menunggu, kau akan… kau akan… Yu Hao, bagaimana kalau kita pacaran sekarang saja? Apakah tidak apa-apa dengan keadaanku yang seperti ini? Aku pikir, dengan begini, setidaknya aku akan tahu bahwa di hatiku, ada sesuatu yang harus kuperjuangkan.”

Yu Hao tidak bisa lagi mendengar apa yang dikatakan Zhou Sheng. Pikirannya benar-benar kalut dan satu-satunya hal yang bisa dia lihat adalah wajah tampan Zhou Sheng. Blo0Si

Zhou Sheng mendongak dan menatap Yu Hao dengan tenang. Perlahan-lahan dia membungkuk ke depan dan mengecup singkat pipi Yu Hao.

Translator note : AKU BERSYUKUR KEBAGIAN TL CHAP INI HIKSHIKS

da0Qbu

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

11 comments

  1. .·´¯`(>▂<)´¯`·.

    Ahhhhhhhhh.. akhirnyaaaaa. Aku ga bisa berkata2 ಥ_ಥ pokoknya ini chapter paling da best huhuhu

  2. best confess ever!!!! congratulation Yu Hao😭😭😭😭😭😭