Lu Hang tertawa terpingkal-pingkal sampai seluruh ranjangnya bergoyang.
“Hah, Xiao Jingjing benar-benar pandai berbicara, aku angkat tangan, benar-benar angkat tangan… Qiu Feng adalah orang baik, dan dia tidak layak untuknya, terus maksudnya dia ngejar kamu apa?” Lu Hang sengaja menyebutkan hal tersebut, “Xiang Xiang, kamu ngerasa diejek ga?”
Setelah berbicara, dia mengangkat kepalanya untuk melihat reaksi Xiang Huaizhi.
Hanya untuk melihat Xiang Huaizhi sama sekali tidak merasa kesal. Dia menurunkan bulu matanya dan menaikkan ujung bibirnya sedikit: “Sedikit.”
Di pihak seberang, Qiu Feng awalnya terpana kemudian dia tertawa keras.
Semula dia hanya ingin bercanda dengan Xiao Tianjing, tetapi sekarang dia jadi benar-benar tertarik.
[Tim] Qiu Feng: Aku bisa memainkan karakter apapun yang kamu mau, kamu tidak akan rugi kalau menambahkanku sebagai teman.
Jing Huan: “…”
Bah, dia menemukan tandingannya!
[Tim] Xiao Tianjing: Aku hanya bisa menjadi temanmu saja, hatiku sudah milik orang lain, jadi jangan mengejarku.
Setelah mengirimkan kalimat ini, Jing Huan menggerakkan jarinya untuk menambahkan Qiu Feng sebagai teman.
“Dua orang ini benar-benar bisa berbicara.” Melihat mereka tiba-tiba diam, Lu Hang bertanya, “Kenapa mereka diam? Jangan-jangan mereka mengobrol di pesan pribadi sehabis menambahkan satu sama lain sebagai teman?”
Qiu Feng memang mengobrol pribadi dengan Jing Huan. Dia mengirimkan satu set emoticon, tetapi Jing Huan tidak membalas. Dia tidak berbicara karena dia sedang menjawab berita di grup kelas.
Icon temannya berkedip, dia pikir itu adalah Qiu Feng lagi, jadi dia membukannya dengan sambil lalu.
[Teman] Hati Merindu: Aku undang ke grup guild ya?
[Teman] Xiao Tianjing: Kk juga masuk?
[Teman] Hati Merindu: En.
[Teman] Xiao Tianjing: ^^ Kalau begitu aku juga mau masuk!
Begitu WeChat dia bergetar, sebuah grup chat yang baru pun muncul di atas.
【Xiang mengundang Xiao Jing ya untuk bergabung dengan grup chat.】
Ada 169 orang di dalam grup chat tersebut. Jing Huan mengganti ke grup notes sebelum kembali ke chat. Layarnya sudah penuh dengan chat records yang semuanya menyambut dia dan Hati Merindu.
Hati Merindu tidak berbicara sama sekali. Jing Huan berpikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk mengucapkan halo.
Xiao Tianjing: Halo semuanya [mengeluarkan cakar]~
Takdir Bahagia: Hola
Qiu Feng: @Xiao Tianjing kenapa tidak balas pesan pribadiku [tersinggung]
Jing Huan berpikir, kenapa masih nanya kenapa, udah jelas lah aku ga mau jawab pesanmu.
Dia sudah cukup capek harus berpura-pura menjadi cewek setiap hari, mana ada energi sisa lagi buat berurusan sama yang mau ngejar dia?
Aku ini hode, aku ga punya perasaan.
Sambil memikirkan hal ini, dia memegang hapenya, bertanya-tanya bagaimana cara membuat orang ini menjauh darinya secara halus.
Anggota guild di grup agak bingung untuk sejenak——bukannya Xiao Tianjing menyatakan cinta pada Hati Merindu di depan umum? Kenapa officer di guild mereka malah mengatakan sesuatu yang ambigu?
Hanya Jangan Tanya Kapan Pulang yang tidak berpikir panjang dan dengan bersemangat menggoda mereka.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Jangan Tanya Kapan Pulang: Officer, kamu tidak tulus tuh.
Qiu Feng: Kenapa aku tidak tulus? [Mengetuk Kepala]
Ajcujc Kjcsj Bjqjc Ueijcu: Wljb Kljcplcu xjc vl rlcl yfgrjwj-rjwj vfcujc Ljal Zfglcve itb.
Kjxvlg Djtjulj: ……C Ojcu, xjwe yfcjg-yfcjg alvjx ajxea wjal sj.
Qiu Feng: Haha, ga papa. Walaupun Xiao Tianjing dan aku tidak punya hubungan apapun sekarang, aku masih akan menegaskan kalau Xiao Tianjing masih single.
Jangan Tanya Kapan Pulang: [Jempol]
Menunggu Angin Datang: Qiu Feng NB.
Aewijt bgjcu sjcu wfcubygbi rjcajl vl ugeq qec qfgijtjc weijl yfgajwyjt. Alcu Lejc yfgqlxlg xjije alvjx jcft xjije bgjcu lcl vlalqe rjwqjl tjylr yjcsjx ejcu bift bgjcu ijlc.
Setelah dia selesai membaca pesan di grup tersebut, dia menutup kotak pesannya karena dia ingin berpura-pura dia belum tidak membacanya. Siapa yang menyangka kalau baru saja dia menutup kotak pesannya, suara notifikasi WeChat pun berbunyi di telinganya.
Hati Merindu: @Xiao Jing ya
Hati Merindu tiba-tiba muncul. Orang-orang yang awalnya masih mengobrol ramai pun langsung terdiam.
Jing Huan terkejut untuk sejenak sebelum akhirnya dia sibuk mengetik.
Xiao Tianjing: Aku di sini, kakak~
Xiao Tianjing: [Kucing Menggosok Tangan] Kakak, ada apa?
Hati Merindu: Tambahkan darahku.
Xiao Tianjing: Aku datang! ! [Xiao Mai Minum Cola]
Lu Hang yang sedang mengobrol dengan para anggota guild pun menjadi tertawa ketika melihat hal ini: “Ngga, Xiang Xiang, HP mu paling ngga masih 70% gitu. Misinya udah mau selesai juga, ngapain kamu panggil-panggil orang buat nambahin HPmu?”
Raut wajah Xiang Huaizhi bahkan tidak berubah: “Aku mau selesaikan misi ini lebih cepat dan menpercepat penyelesaian misi harian. Kenapa, ga boleh?”
Dalam rangka untuk memfasilitasi pemain agar bisa lebih cepat menyelesaikan misi, setiap sekte memiliki bonus masing-masing setiap berhasil membunuh monster. Bonus sekte Xiang Huaizhi adalah semakin banyak HP yang dia miliki, semakin besar serangan yang dia berikan kepada monster di misinya.
Lu Hang menonton Xiao Tianjing melompat-lompat di sekitarnya untuk menambahkan HP Xiang Huaizhi dan menangguk: “Oke, apapun katamu deh.”
Setelah mereka menyelesaikan misi tersebut, Lu Hang membubarkan tim mereka di tempat. Jing Huan baru akan terbang pergi ketika muncul kotak pesan di layarnya.
【Hati Merindu mengajakmu untuk bergabung dengan timnya. Iya, Tidak.】
Jing Huan segera masuk ke dalam timnya: “Ada apa, kakak?”
Xiang Huaizhi tidak berbicara dan langsung membawa mereka ke NPC gudang.
【Hati Merindu memberikanmu Permata Musim Semi x1.】
Jing Huan melihat permata tersebut. Itu adalah permata level 8 yang dapat ditanamkan di cincinnya.
[Tim] Hati Merindu: Aku menemukannya di gudang.
Harga dari permata level 8 ini hampir mencapai empat digit. Jing Huan pun berkata, “Makasih, kakak. Harganya berapa, aku bayar.”
[Tim] Hati Merindu: Ga usah, ga guna juga kalo aku yang pegang.
“Ga bisa gitu. Kakak udah memberikanku cincin, ga masuk akal kalau kakak juga yang membayar permatanya.” Jing Huan menolak.
Dia bukannya mau sopan. Tujuan dia bukan cuma secuil beberapa ribu yuan seperti ini. Kalau dia menerimanya sekarang, nanti terlihat seperti dia serakah akan uang Hati Merindu.
Xiang Huaizhi tidak berpikir terlalu banyak. Dia melihat permata ini dijual orang ketika dia melihat-lihat toko hari ini. Harganya juga beberapa puluh emas lebih murah daripada harga pasar, jadi dia tanpa mengedipkan mata langsung membelinya.
[Tim] Hati Merindu: Kalau tidak mau lempar saja ke Jalan Panjang.
“Ga bisa begitu, kakak memberikan barang padaku, aku tidak akan pernah memberikannya pada orang lain!” Jing Huan terdiam, “Tapi, kakak, kenapa kakak selalu memberikan barang padaku?”
Tanpa menunggu Hati Merindu menjawab, Jing Huan membuat alasannya sendiri: “…Jangan-jangan kakak suka padaku?!”
“Makanya kakak suka menghabiskan uang untukku?”
“Memberikanku cincin?”
Jing Huan baru menyadarinya setelah itu: “…Astaga, jadi itu maksudnya memberikanku cincin?!”
Xiang Huaizhi: “……?”
Jing Huan: “Sebentar! Kakak! Kakak ga perlu ngomong apapun lagi. Aku terima! Aku terima lamaran kakak! Ayo kita pergi ke Yuelao untuk menikah sekarang! Biar aku yang bayar untuk upacara pernikahannya! Aku akan mengadakan pesta pernikahan juga! Kakak cuma perlu duduk di atas kuda di depan tandu pengantinku!”
Mendengar pembicaraannya yang semakin lama semakin absurd, Xiang Huaizhi tidak bisa menahan dirinya untuk menyalakan mic nya dan memotong imajinasinya: “Aku jual tiga ratus emas kepadamu, kamu bisa membayarnya kapanpun kamu mau.”
“…Oh” Jing Huan berbisik sambil memberikan emasnya “Kakak benar-benar tidak ingin memikirkannya dulu? Kalau benar-benar tidak bisa, kita bisa menikah dulu baru jatuh cinta kemudian.”
Begitu dia selesai berbicara, dia mendengar suara tawa kecil.
Ternyata Hati Merindu tertawa, suara tawanya rendah dan dalam.
“Tidak akan.” Dia berkata, “Aku tidak menikah di dalam game, dan aku tidak suka….menikah dulu baru jatuh cinta kemudian.”
Jing Huan terpana untuk sejenak sebelum akhirnya berkata: “Memangnya kakak belum pernah menikah dalam game sebelumnya?”
“Ga pernah.”
Jing Huan pikir juga begitu.
Semua playboy sukanya hubungan tanpa status, dan mereka tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang terjadi setelahnya. Mereka bahkan tidak bersedia mengajak cewek duduk di tandu pengantin, mereka benar-benar keterlaluan.
Setelah keduanya selesai bertukar uang dan barang, Hati Merindu pun membubarkan timnya.
Jing Huan pergi ke toko blacksmith untuk menempa permatanya ke dalam cincinnya. Dia baru saja akan melakukan misi hariannya ketika icon pesan temannya berkedip.
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Ada waktu untuk ngobrol?
[Teman] Xiao Tianjing: iya, ada apa?
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Ga apa-apa, aku hanya ingin meminta maaf atas nama Moe.
[Teman] Xiao Tianjing: …Ngga, dia mungkin tidak ingin orang lain meminta maaf untuk dirinya.
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: …Iya sih, Huff, dia sebenarnya dulu ga seperti ini, tapi sejak pacaran dengan Hati Merindu, dia jadi sedikit berubah.
Jing Huan mengerti sekali dengan hal itu. Sebelum kejadian tersebut, dia juga tidak percaya kalau kakak sepupunya ternyata bisa menjadi begitu rentan karena cowok.
Dia melirik ke arah informasi pribadi dari Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan, hanya untuk menemukan kalau kolom “Guild” dibawah kepalanya ternyata kosong.
[Teman] Xiao Tianjing: Hei, kenapa nama guildmu hilang?
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Oh, ga papa, aku keluar dari guildnya.
[Teman] Xiao Tianjing: [Kaget] Kenapa? Bukannya guildmu lumayan kuat?
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Aku tidak mau gabung di sana lagi.
Pada periode waktu ini, Ji Xiaonian sudah menyebarkan gosip kalau dia “memberontak” ke sisi Xiao Tianjing, dan menyalahkan dia atas kekecewaan dan hilangnya Moe Abadi. Channel Guildnya semakin lama menjadi semakin sinis terhadapnya dan mereka mengatakan banyak hal tidak baik mengenai dia. Dia sendiri tidak punya bukan orang yang sabar, jadi dia dengan marah keluar dari guild tersebut.
[Teman] Xiao Tianjing: Tapi misi guild akan segera dirilis kan?
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Aku akan cari yang lain.
Jing Huan baru saja mengingat sesuatu dan mengetik.
[Teman] Xiao Tianjing: Tunggu sebentar, jangan cari guild lain dulu, aku akan bertanya kepada officer guildku! Aku baru saja melihat jumlah anggota di guild dan masih ada beberapa posisi kosong di Guild Paviliun Nganggur.
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Ah, jangan repot-repot, aku ga melakukan misi guild juga ga papa kok.
[Teman] Xiao Tianjing: Ga masalah kok~ Kamu tunggu sebentar ya [kiss-bye]
[Teman] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: …Oke.
Tentu saja Jing Huan tidak pergi mencari officer guild. Dia tidak begitu familiar dengan orang-orang di Guild Paviliun Nganggur dan memiliki musuh-musuh lama di sana. Tentu saja, dia tidak mau berurusan dengan mereka kalau tidak terpaksa.
Dia pergi mencari Jalan Panjang yang banyak mengobrol di chat guild.
[Teman] Jalan Panjang: Chichi ya? Dia keluar guild? Kenapa, aku ingat dia masuk guild bersama dengan teman-temannya?
[Teman] Xiao Tianjing: [Tutup Mulut] Urusan antara cewek itu ribet, ga usah banyak tanya. Kamu bisa mengajak dia masuk ga?
[Teman] Jalan Panjang: Tentu saja, jadi lebih mudah kalau mau melakukan misi bareng. Healing dia juga OK.
[Teman] Xiao Tianjing: [Kepala Kelinci Mengangguk] Kalau begitu aku akan meminta dia mengajukan permohonan masuk guild!
[Teman] Jalan Panjang: Sebentar, aku akan beri tahu XiangXiang supaya dia bisa menghubungi Chun Xiao. Paviliun Nganggur bukan guiild kecil, aku baru masuk satu hari, jadi aku tidak bisa menarik orang dengan asal saja.
[Teman] Xiao Tianjing: …Tapi kakak juga baru gabung guild. 0.0
[Teman] Jalan Panjang: Beda lah. Kalau kakakmu sih, dia minta jadi officer juga pasti dikasih oleh Chun Xiao.
[Teman] Xiao Tianjing: Kakakku memang hebat! [Lempar Bunga]
Lu Hang tertawa dan memberitahukan perihal tersebut kepada Xiang Huaizhi yang duduk di kasur seberang.
Setelah mendapatkan jawaban positif, dia membuka kotak pesan Xiao Tianjing.
[Teman] Jalan Panjang: Sudah selesai.
[Teman] Xiao Tianjing: …Kok bisa secepat itu sudah selesai?
[Teman] Jalan Panjang: Uh huh, tidak ada yang tidak bisa dilakukan kakakmu di server ini. Menarik teman ke dalam guild sih perkara kecil.
[Teman] Xiao Tianjing: Kak Lu, aku boleh tanya sesuatu 0.0
[Teman] Jalan Panjang: Tanya aja.
[Teman] Xiao Tianjing: Apa kamu dan kakak mulai bermain Nine Heroes bareng? Sudah berapa lama kalian bermain?
[Teman] Jalan Panjang: Dia pertama main duluan. Aku baru menyusulnya sekitar satu setengah tahun kemudian. Kami sudah bermain selama lebih dari delapan tahun.
[Teman] Xiao Tianjing: [Kaget] Wow, lama sekali. Tapi kenapa aku merasa… kakak sepertinya tidak punya banyak teman di sekitarnya?
Ini adalah pertanyaan Jing Huan selama ini. Hati Merindu adalah salah satu pemain lama di Nine Heroes, tetapi selama dia bermain, dengan pengecualian Jalan Panjang, dia tidak pernah melihat Hati Merindu memiliki teman lainnya.
Setelah beberapa saat, akhirnya dia mendapatkan jawaban.
[Teman] Jalan Panjang: Hmm, gimana ngomongnya ya.
[Teman] Jalan Panjang: Sebenarnya, kakakmu punya banyak teman sebelumnya, dia bahkan pernah membuat guild sendiri. Hanya saja setelah itu… sesuatu terjadi dan dia jadi tidak suka berteman di dalam game.
