Tempat pijat yang ada di cabang ini tidak berskala besar, tempat ini terletak di tempat yang relatif terpencil di blok ini, perabotannya tidak modern tapi juga tidak termasuk tua, kualitas layanan dari staf resepsi lobi, semua ciri-ciri ini dapat menunjukkan bahwa biaya pelayanan di toko ini hanya dapat dianggap sebagai sesuatu yang bertingkat rendah disini.
Lu Qingjia telah melihat petugas hantu dengan kasar dan tidak masuk akal menjarah dan pada dasarnya bahkan tidak membayar makanan dan minuman yang mereka pesan sendiri. Jadi jika kelompok hantu yang bermoral rendah dan korup ini tidak perlu membayar untuk apapun, mengapa mereka tidak pergi ke tempat hiburan tingkat tinggi saja?
Dapat dilihat bahwa, sama seperti di alam kehidupan, pasti ada payung pelindung yang cukup kuat di balik industri hitam ini.
Petugas hantu dapat dengan mudah menyerang bisnis kecil dengan rakyat biasa, tetapi mereka tidak bisa memprovokasi industri-industri besar. Mereka mengikuti aturan yang berbeda-beda sesuai dengan tempatnya.
Ketika Lu Qingjia masuk ke dalam toko itu, dua wanita hantu yang mengenakan cheongsam setinggi lutut membungkuk untuk menyambutnya.
Dia berkata dengan lugas: “Petugas hantu yang baru saja masuk itu, aku punya suatu permintaan, tapi dia tidak begitu menanggapinya.”
“Semua pesanannya akan aku tanggung. Paket layanan yang dia pesan, gantilah dengan yang paling mewah. ”
Sambil mengatakan ini, dia memberikan setumpuk tip di hadapan kedua resepsionis: “Jika pelayanan kalian memuaskan si petugas hantu itu, maka akan kuberi lebih banyak lagi.”
Kedua wanita hantu itu saling memandang. Ini tidak mengejutkan mereka. Petugas hantu memiliki otoritas tertinggi dari hantu-hantu biasa, dan sebagian besar pelanggan juga ada di sini untuk menyenangkan para petugas hantu dengan suap.
Oleh karena itu, tempat untuk perasaan asmara ini dan juga kasino telah menjadi tempat yang sangat baik untuk berjalan melalui pintu belakang, dan keduanya juga secara alami merasa senang karena menghasilkan uang tambahan.
Salah satu dari mereka menggunakan walkie-talkie untuk menginformasikan orang-orang yang ada di balik layar: “Ubah paket layanan untuk tamu yang ada di 3032 ke kelas satu”.
Seperti yang diperintahkan Lu Qingjia, banyak tembakau dan alkohol kelas atas pun memasuki ruangan.
Setelah dia membayar di muka, Lu Qingjia berkata, “Kamar mana yang masih tersedia di lantai tiga? Berikan aku yang terdekat.”
“Ini adalah paket pijat seluruh tubuh, tidak akan ada teknisi wanita, teknisi wanita tidak cukup kuat.”
Kedua resepsionis itu tahu betul. Orang ini hanya ingin menunggu petugas hantu itu merasa terpuaskan sebelum membahas masalahnya. Dia pasti ingin tetap sadar, jadi mereka hanya mengatur tukang pijat yang sederhana.
Ruangan itu berada di sebelah ruangan si petugas hantu. Peredam suara di sini bisa dibilang bagus. Bagaimanapun, Lu Qingjia tidak bisa mendengar gerakan-gerakan yang terjadi di sebelahnya.
Yang menarik adalah Hades sering menggunakan orang-orangan kertas, tetapi pada peristiwa yang berhubungan dengan kesensualan, tidak ada karyawan kertas, bahkan hanya sedikit orang yang bertindak sebagai resepsionis.
Tak butuh waktu lama bagi hantu laki-laki yang halus dan cantik untuk datang sambil mendorong gerobak servis. Di rak pertama ada botol dan kaleng berisi berbagai minyak esensial, di rak kedua ada alat-alat seperti pengikis dan jarum yang dibutuhkan untuk Gua Sha dan di rak ketiga ada sebuah baskom kayu. Air panas sudah terisi di dalamnya.
Hantu laki-laki yang lembut dan cantik tersenyum dengan malu-malu: “Halo pelanggan, Tukang pijat No. 069 siap melayani Anda.”
Lu Qingjia melihat bahwa masih ada banyak waktu. Dia pun merasa santai dan menikmatinya. Belum lagi, teknisi muda ini memiliki teknik yang sangat bagus dan tidak terlalu banyak bicara, dia hanya berbicara ketika Lu Qingjia menanyakan sesuatu.
Setelah dipijat selama satu atau dua jam, Lu Qingjia menjadi sangat bersemangat.
Melihat bahwa sudah hampir waktunya sekarang, Lu Qingjia pun menelepon petugas resepsionis dan bertanya bagaimana kabar si petugas hantu itu.
Tanggapan yang Lu Qingjia terima adalah bahwa dia tidak lagi menelepon untuk meminta layanan apapun, dan pihak lain juga menikmati layanan tembakau, alkohol, dan kesenangan.
Merasa hampir selesai, Lu Qingjia memberi isyarat kepada si tukang pijat hantu laki-laki untuk berhenti dan memberinya tatapan penuh makna.
Kemudian dia berkata ke tukang pijat hantu pria: “Buka pakaianmu!”
Hantu laki-laki yang lembut dan cantik menutupi dadanya saat dia mendengar ini: “Pelanggan, saya, saya menjual keterampilan saya, bukan tubuh saya.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Lu Qingjia mengangkat alisnya: “Kau tidak akan melepasnya?”
Ljcae ijxl-ijxl sjcu tjier vjc mjcalx yfgkjpjt xfgjr xfqjij, alvjx aecvex qjvj xfxejrjjc: “Klvjx jxjc rjsj ifqjrxjc, rjsj alvjx jxjc wfifqjrcsj yjtxjc plxj Ccvj wfwlcaj jajrjc xjwl ecaex vjajcu, rjsj revjt wfcujajxjccsj xfalxj rjsj qfgajwj xjil yfgujyecu vlrlcl.”
Dfulae vlj wfcbijxcsj, vlj wfiltja Oe Hlcuplj wfcufiejgxjc rfufqbx ejcu vjc wfifajxxjccsj vl jajr wfpj xfmli vl vfxjacsj——
“Tidak mau melepasnya?”
Dan sekali lagi dia meletakkan tumpukan lain di atas meja–
“Maukah kamu melepasnya?”
Lalu ada tumpukan lain lagi–
“Izinkan aku bertanya, apakah kau akan melepasnya atau tidak?”
Hantu laki-laki itu melirik tumpukan-tumpukan uang yang berantakan di atas meja dan dia menelan ludah.
Lalu dia melirik ke wajah kliennya! Oke, sepertinya-Dia sendiri juga tidak akan menderita kerugian apapun?
Jadi dia dengan genit melepas pakaiannya dan berkata dengan malu-malu: “Tamu, ini pertama kalinya bagiku, bersikaplah lembut.”
Akibatnya, dia malah disambut dengan kepalan tangan yang berada di wajahnya, dan langsung jatuh dengan lembut ke tanah dan pingsan.
Lu Qingjia menempatkan tukang pijat kecil itu di tempat tidur, mengikat tubuhnya dengan seprai untuk membatasi gerakannya, dan memasukkan potongan seprainya ke dalam mulutnya. Dia kemudian mengganti pakaian menjadi seragam dan mendorong kereta servis keluar ruangan.
Lu Qingjia sendiri berkecimpung di industri bisnis perhotelan. Meskipun situasinya berbeda dengan disini, ia sudah memahami tata cara memanfaatkan letak dengan sangat baik.
Pengamatannya dimulai dari masuknya obrolan dengan tukang pijat pada pertengahan pas dia dipijat, semuanya membantunya melihat gambaran kasar di balik sampul klub pijat ini, intensitas pemantauan, bahkan shift kerja hari ini.
Lu Qingjia sedang dalam perjalanan untuk kembali ke ‘belakang panggung’, dan pemijat serta karyawan khusus yang dipanggil sibuk dengan satu sama lainnya dan berkumpul bersama untuk merokok, merias wajah, atau bermain kartu. Seluruh ruang tunggu ini memiliki suasana yang tidak menyenangkan.
Dia sengaja tidak menonjolkan diri, dan tidak ada yang memperhatikannya, jadi dia dengan mudah menyelinap ke ruang pemantauan dengan hanya dua penjaga keamanan yang bertugas.
Mengangkat batu bata dan mengerem genta serta membunuh petugas keamanan, dia pun menghapus hasil pengawasan malam ini dan mematikan sistem pengawasan.
Meskipun dia mungkin saja dikunci selama melakukan investigasinya dari pengawasan bagian luar, waktu yang didapatkan sudah cukup.
Setelah meninggalkan ruang pemantauan, Lu Qingjia datang ke ruang penyimpanan lagi, membawa sebotol cairan pembersih dan berpura-pura membalikkannya dan menumpahkannya ke seberang pintu masuk, satu-satunya cara untuk masuk dan keluar.
Kemudian dia kembali ke lantai tiga dengan alasan dia perlu menemukan sesuatu untuk membersihkannya, dan sembari dia berjalan kembali, dia membakar tirai. Setelah beberapa saat, asap tebal pun melonjak keluar dari toko pijat.
Untuk mengatur agar suasananya terasa ambigu, tirai di sini sengaja dibuat sangat banyak dan rumit sehingga ini tidak terlalu nyaman untuk dibakar.
Setelah membakarnya dengan api, Lu Qingjia menendang pintu-pintu di lantai tiga dengan ekspresi panik, dan mengusir para tamu keluar.
Beberapa orang yang tidak terlalu tinggi memperhatikan asap yang masuk dari celah-celah pintu. Jadi ketika Lu Qingjia mengatakan bahwa tempat itu terbakar, para pelanggan dan wanita muda tidak punya waktu untuk mengenakan pakaian dan berlari keluar membungkus badannya hanya dengan seprai.
Lu Qingjia telah memberikan pertunjukan, dan membuat seluruh orang di luar menjadi panik, dia pun menendang pintu kamar tempat si petugas hantu berada.
Tidak ada pemandangan yang tak terlukiskan di dalamnya, tetapi jumlah tembakau dan alkohol yang sangat banyak membuat petugas hantu itu bingung.
Mendengar adanya suara kekerasan, seorang anggota staf masuk dan menyeret keduanya dari tempat tidur dan mendorong mereka keluar dari pintu.
Tempat ini terbakar, keluar!
Meski hantu tidak akan mudah terbakar hingga menyebabkan kematian, luka yang parah tetap bisa merusak penampilan hantu. Jika kamu pergi ke rumah sakit untuk perbaikan dan perawatan, biaya yang tinggi tersebut pasti tidak akan terjangkau oleh hantu biasa.
Jika kamu memiliki usus yang menggantung, tangan yang patah, kaki yang patah atau wajah yang terbakar dan cacat, kau tidak akan dapat menemukan pekerjaan, jadi meskipun apinya ada di Hades, mereka tidak dapat menghadapinya tanpa tergesa-gesa.
Ketika petugas Hantu dan Nona Kecil mendengar kepanikan dan kerusuhan dari luar, asap melonjak dari seluruh lantai, jadi tentu saja mereka mengikutinya.
Petugas hantu itu ingin mengambil pakaiannya yang dia lemparkan ke tanah, tetapi staf itu dengan cepat membungkus barang-barang itu dengan seprai dan menjejalkannya ke tangan petugas hantu itu: “Cepat lari! Menurutmu sekarang situasinya seperti apa? Masih sempat-sempatnya mau memakai baju. ”
Melihat asapnya yang semakin kuat dan kuat, kobaran api bisa terlihat samar-samar, dan para hantu pun tidak berani menunda, dan mereka berlari keluar dengan pantat telanjang sembari memegang setumpuk pakaian.
Dia pun melihat pelayan yang mendorong mereka tanpa henti dan menendang pintu kamar di sebelahnya untuk segera mengevakuasi orang, mereka tidak ragu-ragu.
Lu Qingjia akhirnya kembali ke kamar yang pernah dia pakai sebelumnya. Tukang pijat kecil itu belum bangun, ternyata ini memakan waktu lebih lama dari yang dia bayangkan. Bagaimanapun juga, kakek tua yang dahulu itu tetap bangun bahkan setelah dia memukulinya beberapa kali dengan batu bata hanya dalam kurun waktu yang dia butuhkan untuk menelepon.
Lu Qingjia dengan cepat melepas pakaian si pemijat kecil itu. Lu Qingjia tidak pernah melepaskan pakaiannya sama sekali sebelumnya, jadi dia tidak terlalu membuang waktu.
Kemudian dia menampar ‘adik’ teknisi kecil itu sebanyak dua kali, dan teknisi itupun terbangun dengan tenang dan melihat bahwa Lu Qingjia mengikatnya di tempat tidur dalam keadaan telanjang. Matanya dipenuhi dengan tuduhan “kamu sangat pandai dalam hal ini”.
Lu Qingjia memotong seprai yang mengikat teknisi kecil itu: “Tempat ini terbakar, cepat kabur.”
Tukang pijat kecil itu memperhatikan asap tebal yang melonjak, jadi dia tidak berani menunda lagi dan langsung menyembur keluar ruangan.
Saat itu, asap tebal telah memenuhi seluruh ruangan lantai tiga, dan Lu Qingjia tidak menunda lagi dan mengambil seikat tali dari tasnya.
Dia mengaitkan pengait di pagar di samping tempat tidur, mengambil handuk, membungkus tangannya, dan meluncur ke bawah jendela.
Dilihat dari lobi di lantai pertama, para tamu dan karyawan yang melarikan diri dari lantai atas sebelumnya membanting pintu masuk lobi. Genangan besar cairan pembersih yang berminyak membuat semua orang tidak bisa berdiri, dan seluruh clubhouse ini bahkan menjadi lebih berantakan dan membuatnya penuh sesak.
Lu Qingjia tidak berhenti, dia bergegas keluar ke jalanan, menyewa taksi, menyerahkan sebuah alamat, dan pergi.
Hanya setelah taksi melaju jauh, dia mengeluarkan sesuatu dari tubuhnya.
Sesuatu yang seperti pentungan hitam. Ada tombol untuk menyalakan dan mematikannya, dan tombol untuk mengaktifkan suatu mode.
Menurut informasi dari para hantu yang terluka parah, benda ini setidaknya memiliki tiga fungsi: cambuk jiwa, penahan jiwa, dan sengatan listrik.
Senjata yang dimiliki setiap petugas hantu, fitur penahan jiwa yang terbaru membuat setiap hantu yang mendengarnya menjadi panik.
Mobil pun melaju lebih dari setengah jam sebelum mencapai tempat yang dikatakan Lu Qingjia.
Seperti yang diharapkan. Meski berada di lokasi terpencil, ukuran dan kondisi rumahnya tidak buruk untuk satu keluarga.
Hanya saja terdapat sebuah ‘hitung mundur’ pada plat nomor rumah, yang menunjukkan bahwa ini bukanlah rumah besar permanen yang dibeli dengan koin jiwa. Melihat waktu yang tersisa, itu akan hilang setelah lebih dari sebulan.
Lu Qingjia memberikan ongkos mengemudi dan keluar dari mobil, dia pun berjalan menuju rumah yang berlampu.
—
Pria gendut itu sangat ketakutan dengan kemunculan tiba-tiba wanita tua itu sehingga dia merasa jiwanya baru saja terbang dan berserakan. Dia ingin membangunkan Lu Qingjia, tetapi mengingat mimpi macam apa yang dialaminya, pasti akan sangat sulit untuk membangunkannya dengan kekuatan dari luar.
Pang Zi yang sendirian dan tidak berdaya sangat putus asa, wanita tua itu pun perlahan mendekat.
Wanita tua itu awalnya tampak menakutkan. Sekarang dia menatapnya dengan menyimpan kebencian yang pahit dan sesekali tertawa sinis.
Dia bisa melihat wajah layu wanita itu membusuk saat dia perlahan mendekatinya. Kejutan visual yang ditimbulkannya pada pria gemuk itu tak tertandingi.
Dia menjerit dan melarikan diri dari tempat tidur ke bawahnya. Dia ingin membuka pintu tetapi dia menemukan bahwa seluruh kamar tidur telah menjadi ruangan tertutup.
Melihat wanita tua itu perlahan mendekat, Pang Zi bergegas masuk ke dalam lemari dan mengencangkan pintu lemari dengan erat.
Pang Zi merasakan rasa aman di ruang tertutup dan terbatas, tapi tidak lama. Dia pun segera mengetahui bahwa langkah kaki di luar telah berhenti.
Dia mengira bahwa si nenek tua itu pasti sudah pergi, tapi kemudian dia merasakan ada nafas ekstra di sampingnya.
Aroma yang dihembuskan terasa familiar, baunya mirip dengan daging tikus yang membusuk.
Pang Zi menoleh dengan kaku. Itu mengejutkannya. Dia berada tepat di sampingnya, menatapnya dengan sinis.
“Ahhhh…”
Pang Zi sangat ketakutan. Dia jatuh dengan air mata dan ingus di seluruh wajahnya.
Wanita tua itu merasa seperti tiket kemenangan sudah berada di genggamannya, dia mendorong si gendut itu ke sudut selangkah demi selangkah.
Tiba-tiba, TV kamar tidurnya menyala dengan sendirinya.
Gerakan mendadak ini pun menarik perhatian mereka. Mereka hanya bisa melihat layar abu-abu pada awalnya, kemudian perlahan sebuah rumah yang suram muncul.
Pang Zi yakin dia tidak menginjak remote control-nya. Dia pikir itu pasti kelakuan wanita tua itu dan dia meratap di dalam hatinya berpikir bahwa hantu tua ini pasti punya cukup trik-trik menakutkan.
Adegan yang terjadi di detik berikutnya membuat mereka berdua tercengang.
Mereka melihat pemandangannya berubah menjadi interior rumah——
Itu adalah sebuah ruangan, dan lampunya redup, tetapi itu tidak menghalangimu untuk melihat pemandangan di dalamnya.
Beberapa pria, wanita, tua dan muda, berlutut berjejer diikat dengan tali, wajah mereka pucat dan kelabu.
Seorang pria di antara mereka menarik perhatian Pang Zi. Itu adalah penipu yang sama yang mencoba untuk menipu uangnya kemarin.
Kemudian ia melihat sosok yang lebih akrab muncul dengan tubuh aslinya yang masih tertidur di atas ranjang.
Lu Qingjia berdiri di belakang hantu yang berlutut, memperlihatkan senyum penjahat.
“Selamat malam, wanita tua yang baik yang memintaku untuk merokok.”
Sekarang, wajah wanita tua itu menjadi pucat pasi sama seperti Pang Zi, dan di dalam mata hantunya muncul nafsu makan yang tak terduga.
Penulis ingin mengatakan sesuatu:
Gong Tanpa Nama(mencekik shou): “Toko pijat, kan? Menelanjangi, kan? Mengikatnya, kan?”
