Dii klub Dragon Song, para pendatang baru yang melihat pengumuman ini semua memperlihatkan ekspresi yang rumit.
Tak disangka, kapten mereka menyuruh mereka untuk terus meningkatkan level, sementara dia sendiri malah bergabung dengan Ink Mark untuk membunuh BOSS liar.
Walaupun semua orang terkejut, tidak ada satupun yang berani mengangkat suara untuk bertanya.
Xiao Han memiliki temperamen yang bagus, tidak pernah marah-marah dan tidak pernah mengeluarkan sumpah serapah, tetapi dia memiliki ekspresi yang kaku dan tidak begitu suka banyak berbicara. Selain dengan beberapa pemain dari tim awal yang memulai game bersama dia, hanya ada sedikit orang yang berani mengobrol dengannya secara terbuka, apalagi para pemain baru ini. Karena itu, walaupun semua orang merasa sangat penasaran, mereka hanya bisa pura-pura tidak mengetahui apapun dan melanjutkan tugas mereka.
Mirage tidak memiliki keengganan yang sama. Begitu dia melihat pengumuman tersebut, dia langsung mengirimkan pesan dengan bersemangat, “Ink Mark, kamu benar-benar membunuh BOSSnya?! Keren banget!”
Hide a Dagger Behing a Smile langsung bertanya: “Kalian dapet buku rahasia ga? Ayo buka, kasih liat ke kita!”
Qin Mo menjawab: “Buku rahasianya punya dia, aku hanya mengambil material.”
Elegant Leaves berkata: “Material yang dijatuhkan dari BOSS liar juga sangat berharga! Kamu benar-benar beruntung sekali kali ini!”
Walaupun mereka tidak memiliki level yang cukup tinggi untuk melawan BOSSnya, mereka bisa melihat Ink Mark berhasil melakukannya, dan mereka merasa senang untuknya.
Karena pengumuman itu, banyak orang yang memborbardir world chat untuk bertanya asal kedua pemain tersebut, tetapi Qin Mo dan Xiao Han malah bersembunyi di hutan — mereka sedang sibuk membagi-bagi hasil buruan.
Berdasarkan persetujuan sebelumnya, buku rahasia “North Goose Flying South” akan menjadi milik Xiao Han, sedangkan materialnya semua akan menjadi milik Qin Mo.
Qin Mo sudah melihat petunjuk strategi untuk membunuh Gu Shuhang sebelum ini. Pada strategi tersebut disebutkan kalau Gu Shuhang pasti akan menjatuhkan buku rahasia “North Goose Flying South”, begitu juga kotak harta karun lima material tingkat tinggi. Tak disangka, Gu Shuhang menjatuhkan 10 kotak harta material sebagai tambahan dari buku rahasianya hari ini. Jelas sekali, karena mereka adalah pemain pertama yang berhasil membunuh Gu Shuhang di server, BOSSnya dengan baik hati memberikan hadiah dua kali lipat. Jumlah kotak harta karun pun bertambah dari lima menjadi sepuluh, dan pihak satunya akan merasa rugi jika dia mengambil semuanya sendirian.
Qin Mo memikirkan hal ini dan mengirimkan pesan pendek: “10 kotak harta material, kamu mau setengahnya ga?”
Thousand Miles Ice: “Oke.”
Qin Mo: “…..Terima kasih kembali.”
Thousand Miles Ice: “En, sayang kalo aku ga terima.”
Qin Mo melihat orang ini sangat jujur jadi dia tidak punya pilihan lain selain memberikan lima kotak harta kepadanya.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Kedua orang ini duduk di bawah pohon untuk membuka kotak harta mereka.
Veagj Klcuxja Klcuul z5, Ujajtjc Dfrl Glculc z5, Ajvflaf Rjaegji z5, Jgsbilaf Zegcl z3, Olcuhtl Zlifclew z3, Kfgjajl Vjipe Kljcrtjc z2, Zealjgj Llajw z1….
Bjil lcl, yjgjcu sjcu vlvjqjaxjc afgcsjaj rjcuja yjcsjx vjc wjafgljicsj qec rjcuja yjuer.
Kebanyakan hadiah dari kotak harta karun hanya material ungu. Diantara mereka, Lingzhi Milenium, Teratai Salju Tianshan, dan Mutiara Hitam adalah material emas, yang jelas sekali lebih berharga daripada material ungu. Kedua pemain pun segera mengirimkan daftar material ke chat tim untuk membandingkan: material ungu yang mereka dapatkan hampir sama, tetapi diantara material emas, Qin Mo mendapatkan Mutiara Hitam sementara Xiao Han mendapatkan dua ‘Tulang Naga’ sebagai gantinya.
Qin Mo tidak mengetahui banyak informasi mengenai sistem material di game ini. Karena Mirage sudah bermain sejak tes beta, Qin Mo mengirimkan pertanyaan langsung kepadanya: “Apa gunanya Lingzhi Milenium dan Mutiara Hitam?”
Mirage langsung menjawab dengan bersemangat: “Itu adalah material emas yang berharga! Di dalam game, dari level 35, kamu bisa membuat senjata sendiri. Material emas sangat penting dalam penempaan senjata yang paling bagus!”
“Apa kita perlu mempelajari skill hidup untuk bisa membuat senjata?”
“Ngga, game ini agak berbeda dengan game lainnya. Sistem persenjataan sangat terbuka. Jika kamu memiliki rancangan senjatanya, kamu bisa menggunakan material yang kamu miliki untuk membuat senjatanya. Rancangan senjata biasanya dijatuhkan dari dungeon tim untuk minimal sepuluh pemain atau lebih, dan juga bisa dijual oleh berbagai macam sekte. Ada banyak cara untuk mendapatkannya.”
Sepertinya material emas sama berharganya seperti buku rahasia di Peerless Jianghu. Setelah memikirkan hal tersebut untuk beberapa saat, Qin Mo bertanya: “Di mana kita bisa mendapatkan rancangan senjata dengan level terendah?”
Kjcqj wfwlilxl gjcmjcujc rfcpjaj, vlj alvjx ajte yjujlwjcj mjgj wfwyeja rfcpjaj. Ajvl, plxj vlj lculc wfwqfijpjgl rlrafwcsj rfmjgj vfajli, vlj qfgie wfcmbyjcsj rfcvlgl.
Mirage menjawab dengan cepat: “Dungeon untuk sepuluh pemain level 35 bisa menjatuhkan rancangan. Kebanyakan misi peta harta karun setelah level 35 juga memiliki kemungkinan untuk menjatuhkan rancangan.”
Hiding a Dagger Behing a Smile menginterupsi: “Dungeon tim sepuluh orang tidak tersedia selama tes beta. Tidak ada strategi yang bisa didapatkan untuk saat ini. Bagaimana cara kita akan melawannya?”
“Kita punya orang ahli di sini,” Elegant Leaves menimpal dengan tenang. “Patut dicoba.” Apa yang disebut sebagai eksplorasi adalah ketika pemain memasukki alam rahasia baru yang belum pernah dijelajahi sebelumnya. Tanpa adanya pengalaman yang luas, sangat mudah untuk mati berkali-kali. Tentu saja jauh lebih menarik untuk menyelesaikan dungeon baru dibandingkan dengan dungeon lama.
Hiding a Dagger Behind a Smile segera menyadari kebenaran hal tersebut. “Betul, betul,” dia berseru dengan gembira. “Ink Mark, bawa kami dong untuk menyelesaikan dungeon baru!”
“Ga masalah,” Qin Mo menjawab.
Semua orang langsung mengirimkan pelukan, ciuman, dan bunga ke channel tim.
Pada dasarnya, Mirage adalah ensiklopedia mengenai Peerless Jianghu, dan Qin Mo bisa bertanya langsung kepadanya. Membentuk tim tetap dengan mereka adalah keputusan yang bijak.
Setelah mendapatkan material, Xiao Han menutup layar game dan mencari kegunaan dari material yang dia dapatkan di internet. Dia menemukan bahwa material emas ‘tulang naga’ yang dia dapatkan kali ini adalah material sangat langka dengan tingkat kemunculan yang sangat rendah. Material tersebut tidak bisa dibuat dari sintesis tulang binatang kelas rendah, selain itu juga bisa digunakan untuk membuat sebuah senjata — kipas tulang.
Kipas tulang adalah senjata yang digunakan oleh pemain dari sekte Zhuge Family. Walaupun terlihat tidak berbahaya ketika tertutup, sekali diaktivasi, seluruh tulang di kipas tersebut akan menjadi gading tajam, membuatnya bisa menyayat leher musuh dalam sekejap.
Sebagai salah satu sekte utama di dalam game, sekte Zhuge Family juga memiliki dua rute kultivasi. Rute pertama adalah “aliran Kipas Tulang”, sebuah profesi jarak dekat dengan damage tinggi yang menyerang musuh menggunakan kipas tulang tajam. Rute lainnya adalah “aliran Mekanis”, menggunakan senjata yang dinamakan Kotak Mekanik.
Gaya bermain aliran mekanis sebenarnya adalah gaya bermain summoner. Sekte Zhuge Family mengembangkan instrumen mekanik ini selama beberapa generasi, dan sekarang, skill mereka sudah mencapai level sempurna. Dari tikus mekanik dan ular hingga elang mekanik dan kereta perang, berbagai macam senjata mekanik yang bisa dipanggil tersebut memiliki kekuatan yang mengerikan, membuat sekte-sekte lain di Jianghu menarik langkah mundur — Ini merupakan pengenalan sekte Zhuge Family yang ada di internet.
Xiao Han melihat deskripsi ini dan tidak bisa menahan diri untuk mengingat BOSS Gu Shuhang yang baru saja dia kalahkan.
Gu Shuhang kebetulan berasal dari sekte Zhuge Family. Ketika mereka sedang melawan sang BOSS, dia selalu memanggil tikus mekanik, elang mekanik, dan kereta perang mekanik…
BOSS summoner seperti ini sebenarnya sangat sulit untuk dilawan.
Akan tetapi, Ink Mark bisa memanfaatkan peliharaan mekanik yang dipanggil BOSSnya untuk membunuh 15 penyerang depan dari guild Sword Song.
Pada saat itu, Xiao Han ada di garda belakang untuk membunuh para healer, dan dia bisa memerhatikan operasi bermain Ink Mark. Ink Mark awalnya menggunakan skill kombo untuk mengontrol para penyerang jarak dekat tersebut, menyebabkan seluruh 15 pemain akhirnya tergigit oleh tikus mekanik dan mendapatkan status ‘weak’. Kemudian, dia melancarkan serangan grup untuk membuat mereka sekarat, sebelum akhirnya menggunakan skill target untuk menyerang tanker utama mereka yang berdarah tebal. Setelah itu, apa yang dia lakukan selanjutnya yang membuat Xiao Han paling terkejut — dia membuat BOSSnya berlarian kehilangan arah dan menggunakan serangan membabi buta BOSS tersebut untuk membunuh para penyerang depan.
Gu Shuhang yang diarahkan oleh dia pun menusuk banyak orang menggunakan kipas tulangnya.
Peerless Jianghu adalah game yang masih sangat baru. Pengetahuan seluruh pemain terhadap game ini masih sangat dangkal, tetapi Ink Mark tak disangka-sangka bisa memanfaatkan skill BOSS untuk membunuh 15 penyerang depan sekaligus?
Jika bukan karena dia memiliki pemahaman yang mendalam mengenai boss summoner, sangat sulit sekali untuk bisa melakukan hal tersebut bahkan untuk pemain profesional sekalipun!
Kemudian, Gu Shuhang memanggil kereta perang.
Posisi keempat kereta perang tersebut berasal dari operasi alur khas summoner bernama ‘pengepungan silang’. Dengan kata lain, kereta perang yang dipanggil akan mengepung target dengan cepat dari arah depan, belakang, kiri, dan kanan, memblok setiap gerakan dan membuat target tidak bisa lari ke manapun.
Pengepungan silang sangat sulit dihindari, tetapi Ink Mark bisa menghindar dengan cepat. Jelas sekali kalau pemahaman dia terhadap alur summoner sudah mencapai level profesional. Bahkan apabila dia tidak pernah meilhat boss ini sekalipun, dia masih bisa merespon pengepungan silang langsung setelah taktik tersebut muncul.
Di lingkungan pemain profesional esport sekarang, pencipta permainan alur summoner adalah Liu Chuan, pendiri klub Dragon Song. Pada saat itu, dia menggunakan tujuh boneka untuk memainkan “Seven Kills Array”, yang populer dan banyak ditiru oleh orang-orang pada masanya. Kerja sama antara ‘Catablysm’ Li Cangyu dan ‘Demon Fury’ Ling Xuefeng berhasil mengalahkan banyak sekali pemain luar negeri di Piala Dunia, meninggalkan legenda double summoners.
Akan tetapi, para pemain dewa tersebut semuanya sudah pensiun dan menghilang dari arena profesional.
Di beberapa tahun belakangan, pemain yang memiliki bakat paling tinggi untuk alur summoner adalah Qin Mo dari tim Wind Colour.
Qin Mo merupakan murid dari Ling Xuefeng yang juga dibimbing oleh Li Cangyu. Dia mengkombinasikan skill dari kedua pemain kelas dunia tersebut dan dapat mengendalikan berbagai macam boneka dengan leluasa. Xiao Han masih mengingat Qin Mo yang pada suatu masa memainkan operasi pemanggilan boneka yang hebat, meledakkan boneka dan mencegat lawan dari berbagai sisi di lapangan dan berhasil membuat lawannya terpana, seakan-akan mereka berada di labirin boneka. Karena itu, ketika berita mengenai keputusan Qin Mo untuk pensiun muncul, Xiao Han tidak bisa mempercayainya. Dia langsung memesan tiket harga tinggi untuk langsung pergi ke tempat konferensi pers tim Wind Colour, hanya untuk melihat remaja tersebut membungkukkan badan dan meminta maaf kepada para wartawan.
Pemain yang sedemikian berbakat meninggalkan arena esport di usia hanya 18 tahun. Xiao Han tidak akan pernah bisa menerima kenyataan ini.
Sejak Qin Mo pensiun, gaya permainan alur summoner juga menurun. Dalam beberapa tahun belakangan, tidak pernah ada pemain summoner yang berhasil.
Bagi Qin Mo, pengepungan silang adalah hal yang sangat sederhana yang bahkan bisa dikategorikan sebagai operasi dasar.
Ink Mark dengan mudah menghindari pengepungan silang BOSS. Jelas sekali dia memiliki pengalaman yang cukup banyak dengan alur summoner… Jadi, apakah pemain ini memiliki hubungan dengan Qin Mo?
Xiao Han menggenggam mouse di tangan kanannya dengan erat, terlintas suatu pemikiran dalam benaknya yang membuat jemarinya gemetar tak terkontrol.
Keputusan Qin Mo untuk pensiun adalah penyesalan terbesarnya. Dia sangat menantikan kembalinya dia, akan tetapi pada akhirnya, dia tidak pernah bisa yakin apakah Qin Mo akan kembali atau tidak. Dalam ingatannya terukir jelas pemandangan ketika Qin Mo berjalan pergi — Ketika Qin Mo yang masih muda pergi meninggalkan mereka sendirian, hanya memperlihatkan siluet punggungnya yang kurus tetapi terlihat bangga.
Dalam beberapa tahun belakangan, Xiao Han sudah banyak menjadi dewasa setelah dia menjabat sebagai kapten. Dia mengalami banyak kompetisi, besar dan kecil, dan sudah bekerja sama dengan baik bersama dengan anggota timnya. Hari ini adalah pertama kalinya dia bekerja sama dengan Ink Mark di game online. Walaupun keduanya hanya pernah mengobrol singkat, Xiao Han merasa kalau pemahaman diantara dia dan Ink Mark tidak kalah dari pasangan kelas satu di liga profesional.
Dia ingin memotong ke garda belakang untuk membunuh para healer, dan Ink Mark dengan pintarnya langsung menahan garda depan.
Ketika dia ingin menekan volume darah tim lawan, Ink Mark langsung mengeluarkan skill serangan grup.
Ketika dia ingin meninggalkan para pemain lawan hidup-hidup, skill kontrol Ink Mark langsung muncul di saat yang tepat…
Bisa melakukan apa yang dipikirkan oleh orang lain tanpa harus mengucapkan sepatah kata pun — ini adalah pasangan yang paling didambakan oleh Xiao Han.
Mungkinkah dia adalah orang itu?
Perasaan familiar aneh yang dia rasakan ketika pertama kali bertemu dengannya di game, spekulasi ketika mereka mengobrol, pemahaman yang mendalam diantara mereka yang terjadi pada kerja sama hari ini, dan pengetahuan profesional dia terhadap BOSS summoner…
Jika orang tersebut memang benar Qin Mo, maka seluruh hal ini bisa dijelaskan dengan mudah.
Sambil memikirkan hal tersebut, Xiao Han langsung menutup layar website dan membuka kembali layar gamenya. Dengan cepat dia mengirimkan sebuah pesan kepada Ink Mark. “Qin Mo, apakah itu kamu?”
