English

Rumah Penganan - Sarang Kecil ~Chapter 12

1 Comment

“Hiroaki, dia melakukan sesuatu!”

Kase sedang memasak makan malam di dapur sepulang bekerja ketika dia mendengar suara murka dari ruang keluarga. Dia mematikan kompor dan keluar dari dapur untuk mencari tahu. Terlihat genangan besar menodai karpet yang berwarna hijau hutan. Fs3Pf

“…Dia kecelakaan?”

Kase menoleh pada kucing hitam berbulu yang bersembunyi di bawah meja kopi.

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Jangan cuma berdiri tenang-tenang di situ memeriksa situasi. Apa yang akan kita lakukan sekarang?”

“Membersihkannya lah. Kau punya handuk yang tak akan kau pakai lagi? Atau kalau tidak, kau bisa pakai tisu atau semacamnya. Setelah kau tekan-tekan sampai kering, kau bisa gunakan pengharum di bagian itu—” SvldE8

“Oh, tidak. Aku tak bisa mengurus bekas kencing dan kotoran. Pokoknya tidak.” Agi menyilangkan lengan di depan dadanya membentuk huruf X sambil memperlihatkan rasa jijik.

Tak punya pilihan lain, Kase mengambil handuk tua dari kamar mandi dan membersihkan sendiri karpet itu. Di belakangnya, Agi menceramahi si kucing.

“Hey, kau, awas ya. Kalau kau melakukannya lagi, aku akan mendorongmu keluar dari balkon.”

Si kucing tak mengerti kata-katanya. Itu yang dipikirkan Kase, tapi dia tak mengatakan apa-apa. rq1ekZ

Si kucing telah dibawa ke dokter hewan setelah kejadian itu. Ada luka bakar di telinganya dan satu kaki belakangnya pincang karena tendangan, tapi nyawanya tak terancam. Rio ingin merawat kucing itu di rumahnya, tapi mereka tidak bisa memelihara binatang di sana, karena ada tempat makan di bangunan yang sama. Jadinya diputuskan mereka lah yang akan merawat kucing di apartemen Agi sampai kakinya pulih.

“Aku dengar kau dapat roti dari Rio dan dari Hiroaki. Mukamu seperti kucing jalanan sejati, tapi kau benar-benar tahu caranya hidup di dunia ini. Yah, aku tidak bisa ditipu semudah itu, okay?”

Kase duduk bersila di lantai, dengan sabar menekan-nekan karpet yang ternoda dengan handuk sambil mendengarkan ceramah Agi di belakangnya. Agi tidak akan senang kalau karpetnya tidak benar-benar kering.

“Oy, aku belum selesai ngomong.” XL4yE1

Kucingnya menghampiri Kase sambil sedikit menyeret kaki belakangnya, dan menyamankan diri di pangkuan Kase. Dari sudut pandang Kase, dia melihat objek bulat berbulu berwarna hitam.

“Heh, dia baru saja kencing di karpet, dan sekarang dia ingin dimanja. Hey, aku kelaparan, nih. Ayo cepat masak makan malam.”

“……………”

“Hiroaki, kau dengar? M-a-k-a-n-m-a-l-a-m.” lY948N

“Tak bisa.”

“Kenapa?”

“Aku tak bisa bergerak.”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Kase menunduk memandangi tubuh bulat yang berwarna hitam itu. Si kucing benar-benar nyaman berbaring di pangkuannya. Ini pertama kalinya seekor makhluk berbulu menempel padanya, dan Kase tak tahu harus melakukan apa. Agi mendekati dan berjongkok dengan lengan menopang di lutut dan menatap Kase dengan seringai besar di wajahnya. pwo85I

“Apa? Kau pencinta binatang?”

Pipi Kase memerah. Dia merasa kesal, tapi kemudian si kucing mengangkat kepalanya dan menggeram kepada Agi.

Read more BL at langitbieru (dot) com

“Apa?” Agi cemberut, lalu memasang muka menggertak. Dia menarik pelan salah satu kumisnya.

Si kucing mencakar Agi, yang langsung berdiri sambil mengusap punggung tangannya yang tercakar. JG2e9H

“Hiroaki, aku akan mengambil alih tugas memasakmu malam ini.”

“Hah? Kau yakin?”

“Iya, kita akan merebus kucing malam ini.”

“Apa?” GEDtui

Si kucing juga menegakkan telinganya.

Agi mulai terkekeh dan tersenyum jahat. “Oy, kau bola bulu, kalau kau bertingkah seperti itu lagi, aku akan benar-benar mencincangmu dan merebusmu.”

Kemudian di mengambil hp dari sakunya dan menelpon untuk memesan sushi.

Empat puluh menit kemudian, si kucing sudah tertidur meringkuk di sebelah Kase dan Agi saat mereka sedang makan malam yang sudah agak terlambat di ruang makan. Kase memandangi kotak pengiriman sushi tuna berlemak dan bulu babi. umnZUJ

“Kau bilang mau ambil alih, tapi kau malah pesan makanan antar.”

“Jangan makan kalau kau mau protes. Aku kecapean nih.”

Memang benar, karena kebetulan yang aneh, area makan hari ini dipenuhi oleh ibu-ibu rumah tangga yang senang pada Agi. Kase masih sangat buruk dalam melayani langganan, jadinya dia tidak bisa berkata apa-apa lagi selain meraih remot TV.

“Boleh aku nonton drama TV?” 5bG39k

“Yang mana?”

Sewaktu Kase menyebutkan judulnya, wajah Agi memperlihatkan ekspresi yang tak dapat digambarkan.

“Kau benar-benar penuh kejutan. Kau pemurung dan tertutup dan sama sekali tak ramah, tapi diam-diam kau memberi makan kucing jalanan dan menonton drama manusia yang emosional. Aku merasa bisa membacamu, tapi aku gagal total.”

“Aku menontonnya bukan karena menyukainya.” l896GZ

“Lalu kenapa kau menontonnya?”

“…Aku pikir aku bisa mempelajari beberapa informasi mengenai hubungan pribadi.”

Langit Bieru.

Agi tertawa terbahak-bahak karena jawaban jujur Kase.

“Serius, kau memang penuh kejutan. Biasanya orang tak akan berpikir untuk menonton drama TV untuk bisa mempelajari soal hubungan pribadi. Kau mengambil arah yang tak terduga sama sekali. Tunggu, tapi aku benar-benar menghargai upayamu. Kau melakukan yang terbaik dengan caramu sendiri.” T5jocn

Kase merasa tersinggung dengan kata-kata Agi seperti itu, tapi Agi menonton pertunjukan itu dengannya meskipun sambil mengolok-oloknya. Dramanya sudah mendekati episode terakhir, dan karakter utamanya telah bertumbuh dalam pekerjaannya sebagai pekerja sosial, dan sekarang hubungan asmara yang meliputi karakter-karakternya mulai memasuki bagian yang bagusnya. Sebuah cinta segitiga standar dengan seorang mitra senior yang tegas namun lembut di tengahnya.

“Ceritanya agak kacau, tapi laki-laki itu pasti akan mendapatkan pemeran wanita utama apapun yang terjadi, kan?”

“Mungkin.”

“Membosankan. Aku lebih suka pesaing yang nakal itu. Ada hal yang menarik mengenai pribadi yang sulit sepertinya, yang aku pikir itu lucu. Yang menggangguku adalah naskahnya menyebutkan bahwa perempuan yang menggunakan badannya untuk menarik perhatian laki-laki itu murahan. Tapi kau tahu, itu kan sebenarnya cara paling sederhana? Lakukan saja, dan perasaan akan tumbuh nantinya.” m2vAU

“Kedengarannya kau orang yang gampang dijerat.”

“Bodoh, aku punya cita-cita yang tinggi.”

“Kau menentang kata-katamu sendiri.”

“Di mana pertentangannya? Aku cuma mengatakan menjadi murahan itu bukanlah hal buruk menurutku.” s4Q238

“Oh, begitu.” Kase menonton TV tapi memahami maksud Agi sekarang. “Tapi pemeran utama itu pada umumnya lebih populer untuk sebagian besar orang kan?”

Perempuan itu periang dan murni serta memiliki rasa keadilan yang kuat. Itu yang dikatakan oleh majalah TV ketika Kase menelusuri tentang drama itu di toko.

“Aku tak tahu apa pikiran kebanyakan orang, tapi aku lebih suka karakter yang satunya lagi. Bagaimana denganmu? Kau pilih yang mana?”

“Mereka berdua perempuan, aku tak peduli dengan mereka.” RvGYhf

“Apa maksudmu? Jadi kau lebih tertarik pada sesama jenis?”

Kase tiba-tiba sadar. Dia menoleh ke sebelahnya dengan panik, dan Agi membalas tatapannya.

“…Ah.”

Kase mengalihkan pandangan ke berbagai arah dengan perasaan terguncang, tak mampu menyangkal tebakannya. Kegelisahannya memuncak. Jika dia membiarkan situasinya seperti ini, sama saja dia mengakui kebenaran tebakannya. Tentunya pria normal akan merasa jijik mendengar dia suka laki-laki lagi. Sementara Kase diam membeku, Agi tertawa mendengus. JVaZTk

“Aku bisa dengan perempuan juga.”

“Hah?”

Langit Bieru.

Kase berkedip. Dia masih belum bisa sepenuhnya menangkap maksud perkataannya.

“Aku bisa dengan laki-laki ataupun perempuan. Dua-duanya tak masalah buatku.” zlPdWt

“Hah?”

Agi tertawa terbahak-bahak melihat Kase yang masih belum bereaksi pada informasi itu.

“Aku bilang aku bisa melakukannya denganmu juga~”

Agi tiba-tiba melingkarkan dan mengunci lengannya di leher Kase, dan Kase akhirnya memahami maksud Agi. Kase bergulat dengan lengan yang mengunci lehernya. 83uyjH

Aku bisa melakukannya denganmu juga— Kalimat itu cuma bergurau tapi terus berputar-putar di kepalanya.

“J-Jangan sentuh aku. Hentikan.”

“Apa? Jangan dingin begitu. Aku mengerti, aku mengerti, jadi kau sama denganku.”

Saat mereka bersenda gurau begitu, tiba-tiba Agi berteriak, “Ahhh!” dan meloncat ke samping. Sewaktu Kase menengoknya, dia melihat si kucing sudah berada di sebelah Agi. Dan di bawahnya, sebuah noda perlahan meluas di karpet berwarna hijau hutan. Rl7Kwy

“…Kau kecelakaan lagi?” Kase bertanya.

Si kucing memicingkan mata dan mengeong padanya.

“Jangan cuma duduk di situ dan mengeong!”

Agi berdiri untuk menghindari genangan yang membesar. Si kucing tidak memperlihatkan kepedulian terhadap apa yang baru dilakukannya dan menggosok-gosokkan wajahnya ke pangkuan Kase sambil mendengkur. 6yZ3JL

“Dia sengaja mengganggu kita ya?” Agi memandang si kucing dengan kecurigaan.

“Mengganggu kita?”

“Karena kita begitu akrab, dan dia cemburu.”

Menggelikan. Kase mendengus dan berdiri. Y JTjE

“Hey, kau mendengus padaku. Dia akan jadi kucing rebus, tahu!”

Sambil mendengar keluhan Agi dan geraman si kucing, Kase berlalu mengambil kain dan ember. Dia membuka pintu kamar mandi dan berhenti tanpa pikir panjang ketika dia melihat dirinya sendiri di cermin..

Read more BL at langitbieru (dot) com

Dia tersenyum. Di cermin itu, dia memasang wajah lembut yang belum pernah dilihatnya pada dirinya sendiri.

8FGnYe

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

1 comment