English

Rumah Penganan - Sarang Kecil ~Chapter 17

0 Comments

Malam itu, Kase tidur bersama Agi di kasur yang cukup menampung mereka berdua. Kase sudah menempel pada Agi dan tak ingin menjauh. Jadi Agi menyerah dan mengusulkan mereka tidur bersama. Ini pertama kalinya Kase memasuki kamar Agi selain untuk membersihkannya. Dia melihat-lihat sekeliling dengan penasaran di kamar yang diterangi oleh satu lampu di meja nakas.

“Kita berdua berbadan besar. Akan sedikit sempit di sini, tapi tak apa, ya.” PaAM8V

Kase menganggukkan kepalanya. Dia menempatkan bantalnya di kasur sebelah bantal Agi dan mulai membuka bajunya untuk berganti piyama. Saat sedang ganti, tiba-tiba dia memperhatikan pandangan Agi tertuju padanya. Pada sesuatu di badannya. Luka-luka yang berserakan di seluruh punggungnya—bekas luka-luka berbentuk bulatan-bulatan kecil.

“…Hey, apakah itu…”

Please visit langitbieru (dot) com

Kase tergesa menarik turun piyamanya.

“…Ini alasan kau terlibat perkelahian tempo hari?” yBF75g

Kase merapatkan bibirnya menjadi garis tegas terhadap pertanyaan itu. Tapi itu tak berguna. Tak peduli seberapa keras kepalanya dia berusaha melindungi kebungkamannya, bekas-bekas luka di punggungnya berbicara banyak tentang masa lalu. Dia ingin membuang semuanya. Dia ingin melupakan segalanya. Ini yang dia inginkan. Tapi bekas-bekas luka itu tertinggal di tubuhnya untuk selamanya. Setiap kali dia mengganti pakaiannya, setiap kali dia membasuh badannya—dia akan melihat bekas-bekas luka itu. Ironi yang mengerikan. Tak seorang pun memahami perasaan ini.

“…Aku berubah pikiran. Aku akan tidur di kamarku sendiri.”

Kase menunduk memandangi lantai dan berjalan ke arah pintu, tapi Agi menangkap lengannya.

“Kenapa?” KmfcOi

“…………”

“Kau yang mengatakan kau ingin bersama denganku.”

Benar. Tapi Kase merasa ingin melarikan diri. Tapi dia juga senang Agi menghentikannya, dan tak mampu melepaskan lengannya. Saat kepalanya menunduk lemas, dia mendengar suara cakaran di pintu.

“Hey, itu pasti si tukang ngompol di karpet.” Agi melepas lengan Kase dan membuka pintu. NeMGg2

Sesosok bayangan berbulu hitam melesat melalui celah di pintu dan langsung menerkam kaki Kase. Kucing itu berdiri di kaki belakangnya, menempel di kaki Kase sambil mengeong.

“Kau harus memeluknya sebentar. Dia mungkin merasa kesepian setelah kau pergi seharian.”

Kase yang merasa tak berdaya kemudian menggendong si kucing.

“Oke, ayo naik ke kasur. Ayo.” 3mtyin

Agi mendorong bahu Kase saat kepalanya masih tertunduk lemas sambil menggendong kucing itu.

“Kemari, mendekatlah. Kau terlalu ke pinggir.”

Kase masih merasa terganggu dengan apa yang terjadi. Ketika dia berbaring memunggungi Agi sambil memeluk kucingnya, Agi menarik bahunya dan memutar badannya. Sebuah lengan terasa mengganjal di bawah kepalanya, Kepala Agi tepat di sebelahnya. Dia tidak pernah menduga sebuah bantal lengan ditawarkan pada seorang laki-laki berbadan besar begini.

“Ini bantal lengan ekstra spesial hanya untukmu. Jadi jangan kesal begitu.” hvacmk

“A-Aku tidak kesal…”

Pipinya terbakar karena mendengar nada menggoda dalam suaranya. Kase merasa resah oleh sikap Agi ketika si kucing di dadanya mulai mendengkur dengan keras.

Please visit langitbieru (dot) com

“Oh, dan dia juga terhibur.”

Agi mengulurkan tangannya untuk membelai si kucing, tapi kucing itu segera menggeram padanya. Y4Qdb2

“…Dan dia benar-benar mengabaikan fakta bahwa akulah tuan di tempat ini.”

“Kata Chise-san kau tidak seharusnya berharap disukai hanya karena kau memberinya makan.”

“Betul. Sebagian besar yang dikatakan ibu-ibu hampir selalu benar.”

Agi mendengus. Kase tersenyum dengan bibirnya saja. Agi tidak menanyainya soal bekas-bekas luka di punggungnya. Biasanya Agi terlihat keras dan tidak peduli pada apapun yang dipikirkan orang lain, tapi dia juga bisa menjadi seorang pria yang peka. coF4MO

“Agi-san.”

Kase perlahan-lahan menjulurkan lehernya ke arah wajah Agi sambil memeluk si kucing.

“Kalau kau tak ingin, aku tak akan lakukan. Jadi beritahu aku.”

Agi hanya menyengir, tapi tidak mengatakan apapun. Jadi Kase perlahan mendekatkan wajahnya. Bibir mereka bersentuhan, dan kebahagiaan yang sederhana merekah di dalam dirinya. Bersamaan dengan harapan. Agi membiarkan Kase menciumnya. Lalu bagaimana dengan ini? Kase menyelipkan tangan di bawah baju Agi untuk mencobanya. Agi menangkapnya sambil tersenyum. il6rkB

“Ini batasnya. Aku tidak dapat bertanggung jawab untuk yang lebih dari ini.”

Penolakan yang halus. Dia tahu ini akan terjadi, tapi masih merasa sakit hati. Agi menyisir rambut Kase dengan tangannya.

“Kalau kau perempuan lacur, aku mungkin sudah melakukannya.”

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

“Jadi kau lebih menyukai perempuan?” cswN9y

“Bukan itu maksudku.” Agi tertawa geli. “Aku bilang aku tak masalah meniduri orang yang tidak bertemu lagi di pagi harinya.”

Seorang teman tidur yang tidak pernah bertemu lagi—

“Jadi apa yang kau inginkan? Kau ingin melakukannya?”

“Tidak.” XjGu8g

Jawabannya cepat. Dia sudah mendapat pelajaran lebih daripada cukup dalam hubungan sebelumnya. Menyatukan badan tanpa hati tak akan memberinya apa-apa saat mereka berpisah. Pikiran kehilangan Agi sebagai pertukaran untuk tidur dengannya menakutkan Kase. Ketika Kase menarik tangannya kembali tanpa perlawanan, Agi mendekatkan wajahnya.

“Aku juga tidak ingin berpisah denganmu besok,” Agi berbisik, sambil membenamkan ujung hidungnya di dalam rambut Kase.

Read more BL at langitbieru (dot) com

Kase mengangguk, terselimut Agi dalam ruang yang sempit. Ini seratus kali lebih baik daripada seks satu kali. Kase ingin bersama Agi selamanya.

“Apa kau masih punya sesuatu yang ingin kau bicarakan?” ewMvB

“Bicara?”

“Aku tertidur setelah sunyi beberapa menit begitu aku berbaring kasur.”

Kase panik. Dia tidak begitu pandai berbicara, tapi berusaha mati-matian mencari subjek yang dapat mereka bicarakan. Dia membuka semua laci di kepalanya ketika teringat tato seram seperti hidup yang dia lihat siang hari tadi.

“Apa itu kau, Mutou-san, dan Yuzuru-san?” WSeUGt

“Itu?” Agi bertanya balik.

Kase sedang panik, sehingga dia meninggalkan subjek percakapannya.

“Di punggungmu.”

“Oh…” Agi memandang ke atas sedikit miring ke pinggir. Tak ada sesuatu yang khusus untuk dilihat di situ. 5D1bpq

“Kau cukup cerdas.”

“Apa kau juga pernah jadi yakuza?”

“Sudah lama sekali. Tapi sekarang aku adalah pemilik toko roti yang terhormat.” Agi terkekeh ringan.

“Apa kau ada dalam keluarga yakuza yang sama dengan Mutou-san? Waktu kebakaran, dia mengatakan menginginkanmu kembali.” fdjGnK

“Kau punya ingatan yang bagus. Biasanya kau seperti tidak memperhatikan apa yang dikatakan orang lain,” Agi menggoda, sambil menarik bahu Kase lebih dekat.

Lengan Agi kasar dan bersudut, tidak benar-benar nyaman sebagai bantal lengan. Tapi terasa menyenangkan meringkuk bersama. Agi memeluk Kase, sementara Kase memeluk si kucing. Mereka seperti satu set lengkap boneka beranak. Kase merasa puas jadinya.

“Mutou-san pasti sangat menginginkanmu kembali. Dia sering datang ke toko roti. Kau dulu pasti benar-benar sesuatu, kalau seseorang di atas sangat mempercayaimu.”

“Seseorang di atas? Apa kau pernah mendengar tentang Mutou di suatu tempat?” jdopGK

“Tidak, tapi dengan Benz dan sopir pribadi, aku bisa tahu hanya dengan melihatnya, dia bagian dari kepemimpinan di puncak.”

“…Jadi dia jelas terlihat menonjol,” Agi menggumam dengan helaan napas. “Aku sudah katakan padanya tempat itu toko roti kota kecil yang damai. Supaya dia tidak datang dengan Benz yang menyolok, dan datang dengan berjalan kaki atau bersepeda dan berpakaian seperti seorang ayah di Minggu sore.”

Please visit langitbieru (dot) com

“Bukankah kau meminta terlalu banyak?”

Kase tidak dapat membayangkan Mutou berkemeja polo dengan celana chino sambil mengendarai sepeda. Pid3Ip

“Yah, itu kesalahanku, aku akui. Tapi dia bahkan tidak berusaha untuk melakukan perubahan apapun. Dia sangat menyadari betapa berisikonya untukku saat ini jika ada rumor menyebar tentang toko roti memiliki hubungan dengan yakuza. Pada dasarnya dia sengaja melakukan ini. Itu caranya menggangguku.”

“Untuk membawamu kembali ke dalam yakuza dari toko roti kota kecil?”

“Dia pembuat masalah sialan, bukan?”

“Kau tidak akan kembali?” 2vaf9h

“Aku tidak akan kembali,” Agi menyatakan dengan singkat. “Keluarga Souma tempat Mutou bergabung berencana mengganti pimpinan pada musim gugur, jadi sekarang ini situasinya sedikit kacau. Letnan pertama yang sekarang akan menjadi bos keluarga, dan posisi letnan pertama yang kosong akan menjadi milik Mutou sebagai asisten letnan pertama itu.”

Ada hirarki dalam dunia yakuza, dan berdasarkan urutannya, suatu hari Mutou akan menjadi bos keluarga. Namun, ada beberapa anggota yang tidak senang jika itu terjadi, dan tampaknya Mutou ada di pusat perselisihan antar fraksi.

“Orang-orang yang menjadi sekutunya kemarin tidak punya masalah berganti pihak darinya. Bisa dimengerti kalau dia menginginkan seorang kawan lama yang terpercaya di sekitarnya. Tapi dia tidak membutuhkan dukunganku setelah sekian lama.”

Kase tidak dapat mendeteksi ketidakwajaran dalam nada suara Agi yang objektif. AghV5S

Mereka tumbuh bersama di panti asuhan yang sama. Ikatan yang terjalin di antara mereka bertiga pasti lebih kental daripada darah untuk menggantikan kekurangan dari hubungan darah mereka sendiri. Itu yang dapat Kase simpulkan dari tato tiga naga saling berbelit. Namun, saat ini, Mutou yakuza, Agi sudah memutus hubungan dengan yakuza untuk menjalankan toko roti, dan Yuzuru tak ada lagi di dunia ini.

“Kenapa kau memutus hubungan dengan yakuza?”

“Kenapa kau bertanya?”

Pertanyaannya ditendang kembali ke arahnya, jadi Kase tahu dia sudah melewati batasnya. DLeiu9

Kase menjawab dengan cepat, “Tak apa-apa sebenarnya. Aku tarik kembali.”

Sesungguhnya, Kase tidak peduli jika Agi adalah seorang pemilik toko roti atau seorang anggota yakuza. Namun, ketika dia jatuh cinta, dia ingin tahu segalanya tentang orang itu—tak peduli betapapun remehnya. Biasanya Kase tidak menaruh perhatian terhadap orang lain, tapi bila menyangkut hal-hal yang diinginkannya, perbedaannya seperti raksasa.

Agi terdiam. Kase mulai berpikir seharusnya dia tidak mencari tahu, tapi sebuah tangan mendarat di puncak kepalanya. Ketika Kase menengadah, dia bertemu pandang dengan Agi. Terlihat penderitaan di wajahnya.

“…Karena kesalahanku Yuzuru meninggal.” cRBWSM

Kase tidak segera mengerti maksud kata-katanya.

“…Apa?”

Langit Bieru.

Agi memalingkan pandangannya sambil menghela napas dalam.

Sejak semula, Yuzuru tidak pernah cocok menjadi yakuza. Meskipun dia tidak punya masalah jika harus berhadapan dengan lawan yang kuat, ketika diperintah sebagai bawahan rendah untuk mengumpulkan uang dari pengutang, tapi dia tidak pernah memburu anak-anak atau orang-orang yang sudah tua, yang seringkali membuat marah para bos ketika dia jadinya datang dengan tangan kosong. XYz6JB

“Yuzuru pada dasarnya bergabung dengan keluarga itu karena aku dan Mutou di sana. Sebetulnya bukan karena dia ingin hidup sebagai yakuza apapun yang terjadi. Aku sudah sering mengatakan padanya untuk meninggalkan keluarga, tapi dia malah mengamuk seperti bocah dan mengatakan tidak ingin seperti itu. Kalau dia menjadi orang terhormat, dunianya akan berbeda denganku dan Mutou.” Agi tertawa teringat masa lalu.

“Yah, dia masih berusia sekitar 20 saat itu; mungkin juga tak bisa dihindari,” tambahnya. “Sekitar waktu itulah Yuzuru bertemu dengan Chise. Chise adalah seorang penyambut tamu di klub yang sering kami datangi. Mutou lah yang pertama memintanya, tapi Yuzuru yang jatuh cinta padanya.”

“Chise-san penyambut tamu?”

Pertanyaan itu dilontarkan karena tidak percaya, tapi Agi dengan mudah menegaskannya. ChanLd

“Chise yang sekarang kuat dan mandiri, tapi dia dulu seorang yang sangat penurut. Laki-laki yang dia kencani sebelum Yuzuru adalah seorang lintah bangsat. Chise lah yang harus membayar semua utang yang dia ambil. Chise adalah seorang perempuan cantik yang memiliki perasaan mendalam untuk kekasihnya dan memiliki kelemahan terhadap bad boys—yang pada dasarnya memanggil mereka untuk memanfaatkannya.”

“Aku tak bisa membayangkan.”

“Orang punya sesuatu di masa lalu.”

Yuzuru mengunjungi klub itu mati-matian sesering mungkin, dan dia akhirnya memenangkannya. Dia meninggalkan lintah itu dalam keadaan setengah mati dan membereskan semua utang Chise untuknya. Mereka berdua menikah. Chise mulai bekerja di satu toko roti. Impiannya sejak masih muda. Ketika Yuzuru mengatakan sudah memikirkan untuk meninggalkan yakuza, itu karena Chise hamil. 2nUyfp

Sebagai seseorang yang akan menjadi ayah, Yuzuru berpikir serius tentang masa depannya. Dia mengatakan pada Agi dan Mutou, akhirnya dia mengerti bahwa dia memang tidak cocok menjadi yakuza. Namun, waktunya tidak tepat. Keluarga mereka sedang dalam perselisihan dengan satu kelompok Kansai, dan bukan saatnya bagi seorang bawahan yang rendah untuk mengatakan ingin memutuskan hubungan dengan keluarga.

“Waktunya buruk, tapi aku dan Mutou setuju sepenuhnya. Saat kekacauan dibereskan, kami mendiskusikan soal pengaturan dana untuk uang perpisahan sebagai hadiah untuk merayakan bayinya.”

Dibutuhkan biaya untuk meninggalkan keluarga yakuza. Agi dan Mutou telah memperlakukan Yuzuru sebagai adik sejak mereka masih anak-anak, dan mereka sangat senang bagi Yuzuru dan kehidupan barunya.

“Tapi kemudian si bodoh itu…” lXEThZ

Setelah Agi mendecakkan lidahnya, dia berucap lemah, “Bukan… Akulah si bodoh itu.”

Percekcokan antar keluarga terus berkecamuk. Yuzuru tertekan karena tidak bisa sering menemui Chise saat dia sedang bersiap-siap untuk melahirkan. Agi lah yang mengundang Yuzuru untuk pergi minum-minum. Dia juga mengundang Mutou, yang malah memberitahu mereka untuk tidak pergi.

Yuzuru berada di dasar kelompok, jadi dia berbeda, tapi Agi dan Mutou sudah mulai mencetak nama mereka sendiri dalam keluarga. Mutou mengomeli Agi seperti orang tua bahwa mereka tidak seharusnya keluar semaunya selama perselisihan sedang berlangsung. Mereka akan menjadi sasaran sempurna bagi musuh untuk digunakan sebagai pesan terhadap keluarga mereka. Meskipun mereka sudah mulai mengumpulkan kekuatan, tapi masih belum cukup tinggi di tangga keluarga itu. Agi sudah tahu itu semua, tapi dia hanya menertawakannya.

Jika aku terbunuh, artinya hanya sebatas itulah kegunaanku. ULAhD4

Kepercayaan diri tak berdasar bagi mereka yang posisinya mulai menanjak.

Dan pada akhirnya, kata-kata Mutou menjadi kenyataan.

Langit Bieru.

Mereka sudah benar-benar mabuk di perjalanan pulang setelah semalaman masuk dari satu bar ke bar lain, ketika seorang laki-laki melangkah ke arah mereka dengan kedua tangan di sakunya. Saat jaraknya semakin dekat, Agi menyadari mereka dalam masalah, ketika matanya bertatapan dengan mata laki-laki itu. Dalam keadaan normal, dia bisa dengan mudah mengalahkan laki-laki itu. Jika dia tidak sedang benar-benar mabuk.

Ketika laki-laki itu menerjangnya dengan sebuah pisau, wajah Mutou melintas di pikirannya. qIDe7F

Mereka sudah membuat janji bodoh untuk menaklukkan puncak bersama.

Agi mempersiapkan diri untuk menerima tikaman, tapi pada saat berikutnya Yuzuru melangkah di antara Agi dan laki-laki itu.

Agi menerima dampak tikaman melalui badan Yuzuru. Beberapa detik itu terasa seperti kekekalan. Agi dan Yuzuru terbaring di jalanan. Saat mata Agi mengejar laki-laki yang melarikan diri itu, sebuah kolam darah terbentuk di kakinya.

“Aku segera membawanya ke rumah sakit, tapi dia tidak bisa diselamatkan. Bagian tubuh itu memang buruk untuk ditusuk, tapi laki-laki itu memutar pisaunya di dalam, sehingga fatal jadinya. Laki-laki itu bukan orang biasa. Itu teknik menusuk yakuza.” LFOMKD

Kejadian itu menjadi batu bara baru bagi pertikaian keluarga. Pertempurannya menjadi lebih buruk.

Yakuza punya kehormatan sendiri untuk dilindungi. Untuk setiap serangan, mereka akan mengembalikan dua kali lipat. Begitu terus akan berulang. Tapi tak peduli apapun yang dilakukan Agi, tidak akan mengembalikan Yuzuru. Dan tak peduli bagaimanapun dia merasa tersiksa mengenai kenapa ini terjadi, jawaban yang diperolehnya hanyalah dia sudah menuai yang dia tanam.

Sementara bagi Chise, ketika menerima kabar bahwa Yuzuru telah ditikam, kekagetan luar biasa menyebabkan air ketubannya pecah. Malam itu juga, dia melahirkan Rio. Agi disalahkenali sebagai suami Chise di rumah sakit, sehingga dokternya memberi selamat padanya.

Agi sangat murka mereka memberi selamat ketika ayah bayi itu baru saja meninggal, tapi ketika dia melihat Rio yang baru lahir terlihat begitu tak berdaya dan lemah, seperti sehelai kain yang membungkusnya, yang membutuhkan ditunjang dalam lengan seseorang, Agi merasa bingung harus bereaksi apa untuk pertama kali dalam hidupnya. f1qsy0

“Ayahnya baru saja meninggal, dan aku tak tahu apa yang harus dilakukan dengan Chise dan makhluk kecil tak berdaya itu. Aku menatap Rio sambil menangis. Dokternya tertawa dan mengomentari betapa emosionalnya papanya bayi itu. Aku menggeram padanya dengan menyatakan aku bukan ayahnya, bahwa ayahnya yang sebenarnya baru saja meninggal. Aku mengoceh dan membentak-bentak di lorong itu—”

Agi memandangi atap yang diterangi lampu di meja nakas.

Setelah itu, Agi memutus hubungan dengan yakuza. Chise tak dapat bekerja dengan bayi baru lahir yang harus dirawatnya. Dia sudah memutus hubungan dengan orang tuanya sejak lama. Jadi Agi memulai toko roti untuk menolongnya.

Mutou juga menyumbang dana untuk membantu memulai toko roti. Berkenaan dengan istri dan anak Yuzuru, Mutou juga menganggap mereka sebagai keluarganya. PjaTdm

Pada awalnya memang sulit. Meskipun mereka sudah membuka toko, Chise belum sepenuhnya mengembangkan keterampilan sebagai tukang roti, sehingga Agi harus menyewa tukang roti lain untuk sementara waktu. Selain itu, ada Rio yang harus dirawat.

Agi juga belum pernah mengurus toko sebelumnya. Meskipun sulit, dia tidak pernah berpikir untuk menyerah. Karena sudah punya Rio, Chise telah bersumpah untuk tidak akan pernah kembali ke bisnis hiburan malam. Jika itu keputusan Chise, Agi harus mendukungnya diam-diam. Setelah tiga tahun yang panjang, toko roti itu akhirnya mulai menghasilkan keuntungan.

“Toko rotinya kecil, tapi populer. Chise dapat pergi ke manapun yang dia inginkan sebagai seorang tukang roti sekarang. Tapi, aku sudah memutuskan untuk tinggal bersama mereka sampai Rio berusia dua puluh tahun. Aku berencana memberikan toko roti itu pada Chise sampai saat itu… Yah, kalau Chise memutuskan untuk menikah lagi, banyak hal akan berubah.”

Agi telah menceritakan kisahnya dengan sikap apa adanya, tapi kemudian dia memotong kata-katanya sendiri. WNdq9g

“Karena itu… Aku minta maaf,” dia bergumam.

Kase tidak perlu bertanya dia minta maaf untuk apa.

Please visit langitbieru (dot) com

Alasan Agi tidak memiliki hubungan romantis adalah karena penebusan dosanya terhadap Yuzuru yang sudah seperti adik laki-laki baginya. Tangan Agi dimaksudkan untuk Chise dan Rio, dan dia tidak memiliki hasrat untuk memegang apa-apa lagi. Itu yang dikatakannya.

Anehnya, Kase tidak merasa sedih atau menderita karenanya. Dia segera mengerti alasan Agi. PSiIuf

Agi telah menerima Kase karena simpati; namun, karena Agi telah dengan jelas memaparkan segalanya dari awal, tak ada lagi harapan atau keinginan ekstra bagi Kase untuk dipegang. Baginya itu jadi lebih mudah.

Terkadang Kase akan berpikir lebih baik dia tidak merasakan apapun sama sekali. Itu bukan sesuatu yang dapat dihadapinya dengan baik.

Saat Kase jatuh cinta, dia menginginkan segalanya dari pasangannya. Ada kemungkinan dia dapat kehilangan kendali atas dirinya sendiri lagi, seperti perlakuannya pada mantannya. Dia menginginkan lebih dari yang diberikannya, dan saat tidak mendapatkannya, dia akan murka. Dia akan menyakiti orang yang dicintainya, dan dia akan menjadi kacau. Cara Kase menangani hal-hal seperti itu begitu mengerikan. Dia menyesali apa yang telah dilakukannya dan bersumpah untuk tidak pernah melakukan semua itu lagi. Namun, dia tidak tahu apa yang akan benar-benar terjadi saat dihadapkan pada situasinya. Dia masih belum punya kepercayaan diri. Karena itu, mungkin begini lebih baik, Agi sudah memberinya kata terakhir sejak awal.

Lagipula, Kase tidak pernah memperoleh hal-hal yang diinginkan dalam bentuk yang diinginkannya. dJlMEj

Dia merasa seperti sedang berusaha menipu dirinya sendiri, tapi memutuskan tidak akan memikirkan soal itu lagi. Agi telah mengizinkannya berada di sampingnya. Daripada sesuatu yang samar seperti perasaan, Kase hanya harus mengonfirmasi hal-hal yang bisa disentuhnya. Kase menggeser tubuhnya ke bawah dan menempelkan pipinya ke dada Agi.

Kase memejamkan matanya dan mendengarkan detak jantung Agi. Dia tidak tahu apakah bisa mendengarnya atau tidak. Tapi panas tubuh Agi menempel di kulitnya, dan dia bisa secara fisik merasakannya untuk dirinya sendiri bahwa dia tidak sendiri—bahwa seseorang ada di sampingnya.

“Hey, kau mendengarkan aku?”

Kase mengangkat wajahnya karena pertanyaan mendadak itu. N3yzeU

“Aku baru saja menceritakan padamu kisah lama tentang diriku sendiri sampai detail yang memalukan, tapi tidak mendapatkan reaksi apa-apa itu membunuhku. Tidakkah kau punya sesuatu untuk dikatakan? Seperti ‘Oh’ atau ‘Hmm’. Apapun tak apa-apa.”

“…Hmm?” Kase menjawab untuk sesaat. Agi memberinya tatapan tak percaya.

“Jangan katakan kau berotak kosong.”

“Tidak, aku sedang berpikir.” uydDTS

“Kalau begitu katakan apa yang sedang kau pikirkan.”

Kase bingung dan terganggu oleh kata-katanya.

“…Aku tidak begitu pintar bebicara.”

Dia tidak punya keluarga, tak punya teman, tak punya kekasih. Tanpa ada orang yang bisa dia ajak bicara, fungsi itu berangsur-angsur berkarat, dan ketika dibutuhkan, mulut maupun tenggorokannya tidak bisa bergerak. Namun— eEkoBn

“Aku akan melakukan yang terbaik mulai sekarang untuk mengusahakannya.”

Kase serius saat mengatakannya, sehingga Agi memberinya tatapan takjub. Dia merasa heran apakah telah mengatakan sesuatu yang aneh. Agi tertawa kecil pada Kase saat dia terlihat tak nyaman. Agi menarik tubuh Kase ke atas lagi dan mendekatkan wajahnya.

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“Kau memang seorang pria yang ekstrim..”

Merasa terhibur, Agi menarik Kase mendekat dengan lengannya melingkari bahu Kase. Kase terkejut dan segera menjadi linglung. Badannya terselimuti sesuatu yang hangat, sehingga dia teringat selimut yang pernah dipakainya ketika masih kecil. Saat dia berada di dalamnya, tak seorang pun akan mengganggunya. Dia terlindung dari hal-hal yang menakutkan. U1NwEh

Di sini aman. Dia ingin bersembunyi di sini selamanya.

Setelah berbaring tak bergerak sejenak, Kase merasakan nafas samar menyapu puncak kepalanya. Belum sampai tiga menit, Agi sudah tertidur. Kucing di lengan Kase juga mendengkur. Bulu lembutnya terasa menyenangkan. Di dadanya ada kucing itu. Di sebelahnya ada panas badan Agi. Dia mendengarkan suara napas orang yang dia cintai. Dia merasakan kehangatannya.

Kase tidak pernah tertidur dengan nyenyak, tapi malam itu tidurnya sangat enak.

mdsL0e

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!