Identitas Shang Ke kali ini adalah Jiang Yumo, anak dari pemimpin perusahaan Klan Jiang, Jiang Song. Seorang yang lalai, tidak pandai, dan tidak punya keahlian. Sampai nantinya dia bertemu anak perempuan dari perusahaan Xin Chen, Jian Xin. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama sehingga dimulailah pengejarannya yang tergila-gila pada perempuan itu.
Hanya saja, Jian Xin punya masalah jantung, karena itulah kakak laki-lakinya, Jian Chengfeng, memutuskan untuk tidak membiarkan Jiang Yumo dan adiknya memiliki hubungan sama sekali. Apalagi orang yang disukai Jian Xin adalah kakak laki-laki dari Jiang Yumo, Jiang Donglin. Di dalam kecemburuan dan kebenciannya, Jiang Yumo mulai mengincar Jiang Donglin dimana saja, dengan segenap hati melawan kakaknya sendiri demi hak waris dari perusahaan klan Jiang, menyebabkan pandemonium di keluarga Jiang.
Namun, dua tahun kemudian, Jiang Yumo ditemukan memiliki tumor otak saat pemeriksaan di rumah sakit. Tumor ini sudah stadium akhir sehingga keberhasilan operasinya tidak sampai 20%. Berita ini bagaikan petir yang muncul di hari cerah, menyebabkan Jiang Yumo jatuh kedalam depresi dalam waktu yang lama. Saat melihat kakaknya sendiri dan wanita yang dicintainya akhirnya bersama, sementara dia sendiri menderita, rasa tidak terima memenuhi hatinya. Dalam satu kekhilaf-annya, dia mengendarai mobil bersama Jian Xin dan melesat jatuh dari tol, menyebabkan keduanya menemui ajal yang mengerikan.
Ketika Jian Chenfeng mengetahui adik perempuannya dibunuh oleh Jiang Yumo, dia mulai melawan keluarga Jiang. Beberapa tahun kemudian, klan Jiang mengajukan pailit dan tidak pernah berhasil keluar dari kebangkrutannya.
Jian Chengfeng adalah tokoh utama dunia ini.
Misi utama Shang Ke adalah– menyelamatkan keluarga Jiang.
Meskipun terlihat mudah, tetap saja ada syarat yang tidak berubah tersirat di dalamnya, dan itu adalah mati bagai pahlawan sebagai bayarannya.
Ketika Shang Ke transmigrasi ke dunia ini, Jiang Yumo baru memulai menegejar Jian Xin dan tidak tahu bahwa dia mempunyai tumor otak.
Tentu saja, semua itu tidak penting. Hal yang penting saat ini adalah lingkungannya saat ini- pesta ulang tahun Jian Xin; dan saat ini dia menjebak gadis yang berulang tahun itu di pojokan dan siap membuat dirinya menjadi seorang yang tidak tahu aturan.
Jian Xin di depannya memiliki rambut hitam panjang, kulit yang halus, dan kepribadian lembut. Dia memberikan orang perasaan seperti melihat kelinci putih kecil. Dengan menggengam roknya, dia dengan gugup dan tak berdaya melihat kearah Shang Ke.
Shang Ke terdiam sesaat, sebelum menarik tangannya yang berpegang di dinding dan berkata dengan ekspresi tulus. “Maafkan saya, saya telah menakutimu. Saya hanya bercanda saja.”
Namun Jian Xin tampaknya tidak akan tenang dalam waktu dekat.
Shang Ke mengeluarkan hadiah kecil dari kantongnya dan meletakkan itu di tangan gadis itu kemudian berbalik, “Ayo pergi, semua orang menunggumu di ruang tunggu. Saya akan menemanimu ke bawah.”
Jian Xin melihat ke kotak hadiah yang ada di tangannya dan melihat punggung Shang Ke, dia merasa ragu sesaat sebelum memutuskan untuk mengikutinya.
Aneh, kenapa hari ini Jiang Yumo terlihat berbeda?
Shang Ke tidak begitu tertarik terhadap pestanya tetapi dia memperhatikan kakaknya dan kakak Jian Xin.
Jiang Donglin memiliki tinggi sekitar 182 cm dengan tempramen yang terasah dan bawaan yang elegan. Matanya yang coklat muda dengan ekspresinya yang sedikit tersenyum, membuat orang yang dilihat olehnya seperti dibelai desir angin musim semi yang lembut.
Jian Chenfeng dan kakaknya adalah dua orang yang memiliki gaya yang berbeda. Jian Chengfen dengan ketegasan dengan sedikit perasaan liar, matanya bagaikan ujung tombak yang tajam dan aura yang meluap, tingginya yang mencapai 190 cm dan tubuhnya yang terlatih, Jian Chenfeng bagaikan bangau diantara kerumunan ayam.
Shang Ke melihat Jian Chenfeng agak lama, ia merasa pria itu tampak tidak asing.
Pria itu memiliki kepekaan yang tajam, ia merasakan pandangan Shang Ke yang mencermatinya dan berbalik untuk menatapnya. Ketika dia melihat bahwa orang yang mencermatinya adalah Shang Ke, dia berbalik kembali seperti dia hanya melihat angin saja.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Vtjcu Bf peuj alvjx qfveil, vlj yjge weijl ‘wfcufpjg’ Aljc Wlc. Glglcsj yfiew wfijxexjc jqjqec sjcu wfwyeja Aljc Jtfcofcu wfwyfcmlcsj. Yift xjgfcj lae, teyecujc wfgfxj alvjx yjlx jajeqec yegex.
Vtjcu Bf alvjx rfufgj wjpe ecaex wfcplija lwqgfrl yjlx vjgl ‘abxbt eajwj’. Glj tjcsj yfgjvj vl qfraj lae rfxlajg rfqeiet wfcla vjc qfgul vfcujc afcjcu. Vfyfiew qfgul, vlj peuj alvjx ieqj wfculglwxjc xjxjx ijxl-ijxlcsj qfrjc rlcuxja.
Jiang Donglin merasa terpukau ketika mendapatkan pesan itu. Bukannya Yumo sangat menyukai Nona Jian? Dia awalnya khawatir Yumo akan melakukan sesuatu yang tidak sopan terhadap Nona Jian. Tetapi dia tidak menduga sebelum pesta berakhir, Yumo sudah pergi. Apakah saat ini dia punya target baru?
Saat itu, Jian Chenfeng berjalan menghampirinya bersama adik perempuannya. Jiang Donglin sementara melupakan kebingungan yang ditimbulkan oleh saudaranya dalam hati dan menyapa mereka dengan senyum yang merekah.
Saat malam sesampainya dirumah, Jiang Donglin bertanya ke pengurus rumah, “Apakah Yumo sudah kembali?”
“Tuan Muda kecil sudah kembali dua jam lalu, dia sudah tidur saat ini.” Pengurus rumah mengambil jas Jiang Donglin sembari menjawab.
Sudah tidur? Apa dia baik-baik saja?
Jiang Donglin menggelengkan kepalanya dan tidak mau terlalu berpikir jauh tentang ini. Jiang Yumo selalu melakukan apa yang ia inginkan, bahkan ayahnya sendiri tidak bisa mengatur anak itu, apalagi dia.
Keesokannya, hal yang dilakukan Shang Ke setelah bangun tidur adalah pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Yumo yang asli mengetahui ia mengalami tumor otak dua tahun kemudian tetapi saat itu, semua sudah terlambat.
Hal ini bisa menjadi keuntungan baginya untuk menyelesaikan misi dunia kedua, setidaknya itu membuat dia tidak akan bunuh diri atau mati karena usia tua.
“Kenapa tiba-tiba kamu ingin melakukan CT kepala?” Xu Qing bertanya sembari melihat Shang Ke yang duduk di sampingnya di sisi ranjang.
Xu Qing adalah dokter keluarga Jiang, dan salah satu teman Jiang Yumo yang tidak memeliki banyak teman.
“Akhir-akhir ini aku sering merasakan sakit kepala.” Shang Ke tersenyum kepadanya, “Jadi sembari mengunjungimu, sekalian saja aku memeriksakan diri.”
Shang Ke bersandar ke sisi jendela membiarkan matahari menyinarinya. Dengan senyumnya yang lebar, dirinya yang tampak malas, Penampilan Jiang Yumo sangat menarik, hanya saja saat dia terlihat arogan dan bertindak seenaknya membuat semua itu tertutup. Tetapi kalau melihat dia saat ini, ia seperti telah dibersihkan dan membuat orang merasakan perasan baru.
Xu Qing mendorong kacamatanya ke atas dan dengan alami mengalihkan pandangannya.
Keduanya bercakap dengan santai dan tidak lama kemudian hasil CT sudah keluar.
Xu Qing bukanlah dokter spesialis di bagian otak tetapi saat ia melihat hasil CT, wajahnya berubah.
Dokter memberitahu Shang Ke: “Posisi tumor ini sangat jarang, tetapi untungnya cepat ditemukan sehingga kemungkinan sembuh sangat tinggi.”
“Saya akan segera mencari dokter spesialis di bagian otak.” Xu Qing menepuk pundak Shang Ke dan menghiburnya, “Jangan khawatir, ini bukan masalah besar.”
Shang Ke tidak khawatir sedikitpun. Bila dibandingkan dengan dunia pertama, meninggal karena tumor otak merupakan cara mati yang lebih membahagiakan.
Shang Ke bertanya, “Apa saja gejala yang akan timbul nantinya? Adakah hal yang saya perlu perhatikan?”
“Tumormu saat ini dalam kondisi stabil, tetapi setelah beberapa lama, kamu mungkin akan mengalami nyeri kepala, mual, muntah, mati rasa di bagian tungkai, penglihatan yang berkurang, mood yang tidak stabil dan gejala lain yang mirip seperti itu. Sebelum operasi, kamu harus hati-hati. Jangan sampai kepalamu mengalami benturan, kalau tidak mungkin kamu akan langsung meninggal.” Dokter spesialis otak yang dikonsultasikan berulang kali mengingatkan hal ini kepada Shang Ke, “Saya menganjurkan kamu masuk rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut sampai operasi selesai.”
“Kalau saya tidak operasi, apa yang mungkin terjadi?”
“Kalau begitu…Satu atau dua tahun kemudian, tumormu akan semakin parah dan memperburuk kualitas hidupmu. Terlebih lagi, hidupmu akan dalam bahaya setiap saat. Tidak peduli seberepa hati-hatinya dirimu, kamu tidak akan hidup lebih dari tiga tahun. Meskipun operasipun memiliki risiko tersendiri, dengan kondisimu saat ini, keberhasilan operasi sangat tinggi.”
Xu Qing menunggu dokter spesialis itu pergi sebelum angkat bicara, “Kurasa kau harus segera memberitahukan ini kepada keluargamu.”
“Tidak.” Shang Ke mengangkat kepalanya melihat kearah Xu Qing. “Aku mau kamu menjaga rahasia ini untukku.”
“Kenapa?”
“Kalau mereka tahu, mereka pasti akan langsung mengatur operasi itu untukku sesegera mungkin.”
“Bukannya itu sudah seharusnya?”
“Pokoknya bantu aku jaga rahasia ini.” Kalau sekarang mereka tahu, bagaimana dia bisa mati secara artistik?
“Sampai kapan kamu mau merahasiakannya?” Xu Qing menatapnya dengan seksama, reaksi Jiang Yumo terlihat lebih tenang dari perkiraannya. Apakah dia sudah menduga atau sudah memperkirakan penyakitnya?
“Aku akan bilang bila sudah waktunya.” Shang Ke berdiri dan berjalan ke pintu. Ketika sampai di pintu dia berbalik lagi kearah Xu Qing. “Ingat jaga rahasia ini untukku. Kalau kamu beritahu orang lain, aku tidak akan mau operasi.”
Xu Qing mengerutkan dahinya, apa yang direncanakan anak itu? Dia itu bukan orang yang bisa tetap tenang dalam situasi seperti ini. Dia baru mengetahui kalau dirinya mengalami tumor otak, bagaimana mungkin dia masih tetap tenang? Dia tidak berpikir untuk melakukan hal yang gila kan?
Xu Qing mengangkat hpnya bersiap memberitahu Jiang Donglin tetapi kemudian ia ragu dan meletakkannya kembali. Dia mau melihat apa yang direncanakan Jiang Yumo.
Rasa penasaran muncul di matanya.
Setelah Shang Ke meninggalkan rumah sakit, dia pergi ke rumah sakit lain.
Rumah sakit Minchen merupakan rumah sakit di bawah keluarga Jian. Shang Ke melihat apakah dirinya cocok untuk mendonor.
Jian Xin mempunyai penyakit jantung dan dia selalu mencari jantung yang cocok. Setelah Shang Ke selesai mengolah informasi di dunia ini, dia memutuskan untuk mendonorkan jantungnya untuk Jian Xin. Ini merupakan cara mati terbaik yang dia pikirkan. Setelah mengetahui dirinya mengidap tumor otak, demi ‘wanita yang dicintainya’, dia melepaskan kemungkinan terapi bagainya dan berkorban agar wanita itu bisa bahagia.
Dipikir saja sudah sangat menyentuh!
Shang Ke memuji dirinya sendiri atas kecerdikannya.
Tetapi dia harus memeriksa apakah jantungnya cocok atau tidak. Kalau tidak berhasil, dia harus memikirkan cara lain.
Saat Shang Ke sampai di rumah, hari sudah larut. Selain pembantu, belum ada yang kembali.
Shang Ke dengan cepat beradaptasi di lingkungan barunya. Dia makan, berjalan sebentar, mandi dan tidur.
Dunia yang ia lewati sebelumnya sangat menyengsarakan, jadi dia mau bersantai di dunia ini. Sebelum hasil kecocokannya keluar, tugasnya hanya makan, minum, dan main.
Keesokan harinya, Shang Ke melihat ayah Jiang Yumo dan kakak laki-lakinya. Keluarga itu melewatkan makan pagi yang hening. Walaupun tabiat Jiang yumo tidak baik, hubungannya dengan orangtuanya masih baik.
Ayah Jiang berkata, “Yumo, kamu sudah lulus dua tahun, menganggur saja tidak akan memberimu apa-apa. Bulan depan kamu akan memulai magang di perusahaan.”
Kemarin malam dia baru saja memutuskan untuk makan, tidur, dan main sepanjang hari, tetapi hari ini dia disuruh kerja dari jam Sembilan sampai jam lima?
Shang Ke cepat-cepat berkata, “Aku mau mencari pekerjaan sendiri. Papa jangan khawatir.”
“Benarkah?” Ayah Jiang melihatnya sekilas dan berkata, “Aku tadinya mau mengirimmu ke perusahaan keluarga Jian untuk magang. Tetapi karena kamu bilang mau mencari pekerjaan sendiri, aku tidak jadi repot.”
Perusahaan keluarga Jian? Markas tokoh utama? Tanah suci untuk menggali impresi yang baik!
Misinya adalah untuk menyelamatkan keluarga Jiang. Kalau jantungnya tidak cocok dengan Jian Xin, maka memiliki hubungan baik dengan tokoh utama adalah keharusan.
Alhasil Shang Ke dengan sangat serius berkata, “Papa, aku rasa aku perlu merasakan hidup. Kamu harus mengirimku ke perusahaan keluarga Jian untuk magang.”
Ayah Jiang bertanya dengan serius, “Kamu janji akan bekerja dengan baik dan tidak membuatku kehilangan muka?”
“Aku berjanji atas gelas susu ini!”Shang Ke minum susu itu dengan serius. Jiang Yumo dan Shang Ke memiliki kesamaan, keduanya benci minum susu. Jaminan ini sangat kuat.
Ayah Jiang menunjukan kalau dia puas.
Jiang Donglin melihat adiknya sendiri dan merasa keputusan ayahnya agak ceroboh. Tabiat Jiang Yumo tidak bisa ditebak, mengirimnya ke perusahaan Jian Chengfeng tidak akan membawa mereka ke dalam masalah?
Jian Chengfeng tidak mudah diajak bicara, kalau Yumo membuatnya tersinggung, dia mungkin tidak tahu bagaimana ia mati. Terlebih lagi dia masih berpikir mengejar adik perempuan Jian Chengfeng…
Jiang Donglin merasa kalau dia harus mulai memikirkan bagaimana mengurus pemakaman.
