English

Sistem Kematian HeroikCh18 - Jantungku berdetak untukmu (9)

0 Comments

TRIGGER WARNING: kecelakaan mobil dan luka yang deskriptif


Jian Chenfeng melihat ekspresi murung Jiang Yumo dan berpikir apa dia terlalu memaksa ya. Tetapi kalau dia tidak memaksa, anak ini tidak akan pernah mengerti dan akan lebih kecil kemungkinannya akan menerima perasaannya. tIrBKj

“Yumo.’ Jian Chenfeng mengambil gelas di tangannya dan memberikan ciuman di bibirnya. Ketika dia merasa anak itu berusaha mundur, dia segera menahan belakang kepalanya dan dengan paksa lebih dalam menciumnya. Dia tidak melepaskan anak itu sampai anak itu kesulitan bernapas.

Jian Chenfeng melihat matanya yang berkaca-kaca dan berkata dengan suara rendah, “Biarkan aku menjagamu, biarkan aku mencintaimu dengan benar.”

Story translated by Langit Bieru.

Hentikan menggunakan kelembutan ini untuk menggodanya! Kalau dia tidak bisa menahan diri dan setuju, dia harus bagaimana?

Shang Ke mengambil bantal di belakangnya dan menyelipkannya diantara dirinya dan Jian Chenfeng, menutup segala kemungkinan pria itu menuntunnya ke jalan yang salah. fx0DoL

Jian Chenfeng tidak memaksanya terlalu banyak, dia berdiri dan bertanya, “Orangtuamu akan datang dan menjemputmu besok ketika keluar rumah sakit besok kan?”

“Hm.” Shang Ke memeluk dan menganggukkan kepalanya.

“Aku akan kembali bersamamu besok dan makan bersama, lalu aku akan membawamu pulang, pulang ke rumah kita.” Nada Jian Chenfeng tidak memberikan tempat untuk bertanya sama sekali.

“Aku sudah baik-baik saja, jadi aku tidak perlu tinggal bersamamu lagi.” BPK2sp

“Aku akan memberimu dua pilihan. Pilihan pertama besok kita akan mengakui hubungan kita dan kamu pulang bersamaku. Pilihan kedua pulang bersamaku dan kita bisa menunggu waktu yang lebih baik untuk mengakui hubungan kita.”

Shang Ke berkata dengan marah, “Ini pilihan? Tidak ada yang bisa dipilih dari keduanya, ok?”

“Bagaimana mungkin tidak ada pilihan? Kamu bisa memilih waktu untuk mengakui hubungan kita.”

“…” Hehe, kamu adalah orang yang paling adil dan beralasan. Tu04Wm

Jian Chenfeng ada urusan malam itu sehingga dia tidak menginap di rumah sakit. Shang Ke mengisi waktunya dengan berbaring di ranjang sambil menonton tv.

Saat itu pintu kamarnya tiba-tiba dibuka dan Jian Xin masuk.

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

“Aljc Wlc?” Vtjcu Bf yfgajcsj vfcujc afgxfpea. “Bfcjqj xjwe vlrlcl?”

Glj yfgvlgl vjc yfgclja wfwyjcaecsj. OFJq4R

Aljc Wlc wecveg rfijcuxjt, wjajcsj yfcuxjx vjc wfgjt rfwyjgl wfiltjacsj, yfgajcsj, “Cqj sjcu xjwe xjajxjc Gbcuilc?”

“St?” Vtjcu Bf alvjx wfcufgal.

“Glj revjt alvjx wfculculcxjcxe ijul. Glj ylijcu vlj wje wfcsfgjtxjcxe xfqjvjwe.” Aljc Wlc wfceaeq kjpjtcsj vjc wfgjajq.

“Hei, jangan menangis.” Shang Ke berusaha menghiburnya, “kakakku benar-benar mencintaimu. Dia tidak mungkin tidak menginginkanmu.” Yg7Be2

Jian Xin mengangkat kepalanya, matanya penuh amarah, “Jiang Yumo, apa sih bagusnya dirimu? Kenapa kakakku dan Donglin begitu membelamu?”

“Perasaan mereka kepadamu juga sama, tidak mungkin dibawahku.” Shang Ke melanjutkan, “Semua orang sangat peduli padamu.”

Story translated by Langit Bieru.

“Peduli?” Jian Xin mencibir. “Kakakku lebih menghabiskan waktunya untukmu daripada aku. Donglin juga menyerahkanku padamu. Ini yang kamu bilang peduli? Kamu punya tumor otak sebelumnya, tentu mereka peduli kepadamu. Tetapi sekarang operasimu sudah berhasil, kenapa kamu masih mengambil apa yang seharusnya jadi milikku?”

“Maafkan aku, aku tidak berniat melukaimu.” jPmq9h

“Kamu tidak menduga? Kamu ini tuan muda keluarga Jiang, kapan kamu pernah berpikir bagaimana perasaan orang lain?” Jian Xin melanjutkan dengan penuh amarah. “Jiang Yumo, dengar baik-baik, aku tidak pernah menyukai orang rendah dan munafik sepertimu! Tidak peduli dusta apa yang kamu katakana, jangan pernah berpikir kamu bisa memisahkan aku dan Donglin.”

Selesai bicara, Jian Xin pergi meninggalkan ruangan.

Shang Ke khawatir akan terjadi sesuatu padanya dan mengikutinya. Apapun yang dikatakannya, Shang Ke tidak peduli. Di dunia ini hanya orang yang dia benar-benar sayangi yang bisa melukainya.

Keduanya berbelok dan berpapasan dengan Jiang Donglin yang membawakan barang untuk Shang Ke. oMgdib

Ketika dia melihat Jian Xin dan Jiang Yumo, dia langsung berbalik dan menutup pintu lift.

“Donglin!” Jian Xin bergegas mengejar dan menekan tombol lift tanpa henti tetapi tidak berhasil menghalangi lift itu berjalan turun.

Shang Ke ingin berlutut di depan Kakak tertua Jiang ini. Kenapa kamu ini tidak bisa beralasan ketika mengejar seseoarang? Kenapa kamu tidak bisa datang dan bicara baik-baik malah memilih permainan ‘Kamu mengejar, aku sembunyi’ seperti ini?

Saat Shang Ke melihat Jian Xin bergegas turun, dia segera mengejarnya. RNJ4vf

Jian Xin baru keluar dan melihat mobil yang sangat ia kenal berjalan melewatinya.

Dia mengerjarnya sembari berteriak, “Donglin! Donglin!”

“Jian Xin, berhenti mengejarnya! Ini berbahaya!” Kecepatan Jian Xin berlari luar biasa cepat dan Shang Ke tidak sempat menghentikannya.

Ketika dia lari keluar rumah sakit dan turun ke jalanan, Shang Ke punya firasat kalau misinya akan segera selesai. uePI8t

Jiang Donglin melihat Jian Xin mengejarnya dari kaca spion dan segera mengerem, memarkirkan kendaraannya di pinggir.

Ketika dia membuka pintu dan berbalik, dia melihat truk di belakang Jian Xin melaju cepat ke arahnya.

“Jian Xin!” Jiang Donglin dan Shang Ke berteriak di saat yang bersamaan.

Tetapi, Jiang Donglin hanya mengambil selangkah sedangkan Shang Ke meloncat ke depan tanpa ragu, memeluk Jian Xin. IvidVE

Dia mendengar suara ‘BANG’ dan Shang Ke merasa tubuhnya melayang ke atas. Sebelum mereka mendarat, dia secara tidak sadar melindungi Jian Xin dan menerima semua hantaman itu.

Jian Chenfeng baru selesai kerja dan berniat menemani Yumo malam itu. Namun sesampainya disana, dia langsung melihat adegan mengerikan itu.

Story translated by Langit Bieru.

Dia melihat sendiri dengan mata kepalanya bagaimana Yumo dan adik perempuannya ditabrak truk dan terlempar, terguling berkali-kali di tanah sebelum menghantam pagar.

Saat itu, Jian Chenfeng merasa jantungnya terhenti. vLKCYh

Shang Ke tiba-tiba memuntahkan sejumlah darah, mewarnai rambut dan baju Jian Xin dengan warna merah.

Jian Xin begitu terkejut sampai merasa kosong. Tubuhnya kaku di pelukan Shang Ke, tenggorokannya kering, dan tidak ada suara yang keluar. Dia melihat Jiang Yumo yang bersimbah darah, pandangannya kabur dan air mata mengalir tanpa hanti.

Jian Xin selalu merasa Jiang Yumo adalah tuan muda generasi kedua yang berandal dan tidak ada yang bisa dibanggakan darinya selain wajahnya. Dia selalu merasa sebal dengan pengejarannya. Akan tetapi dia tidak menyangka pria ini tidak memperdulikan apapun dan langsung berlari melindunginya. Bahkan Jiang Donglin saja ragu sesaat, tetapi dia melakukannya tanpa berpikir yang lain.

“Jian Xin, kamu… tak apa?” Shang Ke bertanya dengan lemah. vdUFJM

Dia saat ini bersimbah darah, tangannya patah dan kaki kanannya terlihat tertekuk di posisi yang tidak benar, dia juga tidak bisa bergerak.

Dia sampai terluka seperti inipun, kenapa pria ini masih menanyakan keadaannya?

Dia terlindung di pelukan Yumo sehingga hanya menerima lecet sedikit. Tetapi Yumo yang menerima semua hantaman untuknya… Perasaan ini, pengorbanan ini, membuat Jian Xin tidak bisa menahan lagi dan menangis tanpa suara.

“Yumo! Jian Xin!” hVgDMB

Jian Chenfeng dan Jiang Donglin bergegas kearah keduanya dan ekpresinya benar-benar ketakutan.

“Kak, aku baik-baik saja. Cepat, cepat tolong Jiang Yumo,” Jian Xin berkata sesegukkan.

Jian Chenfeng mengulurkan tangan dan berniat membantu mengangkan Jian Xin dari atas tubuh Shang Ke, tetapi siapa sangka Shang Ke akan memuntahkan darah lagi ketika dia digerakan.

“Jangan bergerak dulu sekarang.” Shang Ke terbaring di tanah dengan lemahberkata, “Biarkan petugas medis datang dan menanganinya.” CSlvBY

Jian Chenfeng menarik kembali tangannya, dan mata merahnya menatap Shang Ke.

Darah mengalir dari sisi kanan dahi hingga matanya, mewarnai setengah wajahnya dengan warna merah. Matanya yang menyipit tetap lembut seperti biasa, sudut bibirnya terangkat memberikan kesan tersenyum yang memberikan kesan daya Tarik yang tidak bisa dijelaskan.

Jian Chenfeng tidak mengerti kenapa dia masih bisa tersenyum, seperti, tidak peduli hidup atau mati, dia tetap akan menghadapinya dengan optimis dan tenang. Hal ini membuatnya tidak bisa bernapa, tetapi juga membuatnya merasa tidak baik.

Apakah di dunia ini tidak ada yang membuatnya tetap tinggal? rusR K

Saat itu, dokter dan perawat bergegas keluar dari rumah sakit. Setelah penanganan darurat, keduanya diangkat ke tandu.

“Tulang belakangnya patah dan banyak fraktur di sekujur tubuhnya. Keadaannya kritis, kita harus segera mulai pnenanganan.”

Please support our translators at langitbieru (dot) com

“Eh, apa ini?”

Jaket Shang Ke dibuka, menunjukan dadanya yang penuh darah. Tetapi apa yang mereka lihat adalah darah di sisi kanan dada anak itu adalah bunga yang tampak akan mekar. Penampakan yang seperti api yang membara, begitu luar biasa dan berkilau, membuat orang di sekitar menarik napas terkejut. 4tEzUw

Napas Jian Chenfeng berhenti, jantungnya berdenyut seperti di dalam jiwanya ada sesuatu yang timbul.

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!