Keesokan harinya, Lin Han terbangun oleh panggilan militer pertama di pagi hari dalam basis. Meskipun kamar yang disediakan untuknya semewah apartemen pribadi, Lin Han merasa tak nyaman dengan tempat tidurnya dan tidak terlalu nyenyak tidurnya sepanjang malam. Pada akhirnya, dia tertidur seolah telah mendapatkan mimpi buruk.
Setelah terbangun dari mimpi semalam, yang tak begitu diingatnya, dia hanya merasakan sesuatu mengejarnya dengan gigih. Dia berusaha berlari, tapi karena kekuatan fisiknya yang lemah, malah tertangkap monster mengerikan di belakangnya. Dia tak dapat berteriak meminta tolong, dan hanya dapat melihat dirinya sendiri ditelan kegelapan.
Lin Han memijat keningnya, perlahan melupakan perasaan menjijikan akan sesuatu yang tak dikenalnya. Dia memutar pandangan sekeliling kamar yang tak dikenalnya sampai teringat bahwa dirinya sudah berada di basis.
Lin Han memikirkan kembali kejadian semalam, dan segera teringat ‘Spesialnya Jenderal’.
He YunTing, dia…
Ketika memikirkannya, ekspresi Lin Han campur aduk lagi, dan keletihan akan mimpi buruk semalam menghilang.
Dia hanya tak tahu bagaimana menilai He YunTing.
Lin Han bahkan membayangkan bagaimana dirinya akan memandangnya jika tak punya kemampuan membaca pikiran. Tapi lama dia memikirkannya tanpa mendapatkan jawaban yang jelas.
Akhirnya dia bangkit dan bersiap-siap memulai pekerjaannya hari ini.
*****
Di ruang komando, Lu AnHe pertama-tama mengetuk pintu dengan sopan, ketika tak terdengar jawaban dari dalam, “Bos, Anda di dalam? Saya sudah mencari-cari Anda sepagian.”
Tak ada jawaban.
Lu AnHe memutar telepon jalur dalam He YunTing. Setelah lama, baru koneksinya diangkat dan Lu AnHe bertanya, “Bos?”
Mustahil bagi He YunTing bangun terlambat dan tak ada di ruang komando pada jam ini. Dia tak berbicara, dan Lu AnHe hanya mendengar suara napasnya sedikit. Dia terpana, teringat aroma yang diciumnya ketika meninggalkannya kemarin.
Muncul firasat buruk, dan hampir tanpa ragu Lu AnHe mempercepat langkahnya menuju arah sebaliknya.
Dia benar-benar lalai.
——periode rentan He YunTing sudah tiba.
Lin Han tidak mendapatkan ‘Spesialnya Jenderal’ hari ini. Setelah makan siang, dia tinggal dalam kamar dan tidak keluar lagi, hanya melanjutkan mempelajari gambarnya sendirian, duduk di meja, menulis, dan menggambar. Ketika dia hendak beristirahat, terdengar ketukan di pintu.
“Apa Tn. Lin ada?” Suara Lu AnHe terdengar.
Lin Han menghampiri pintu dan membukanya, lalu melihat Lu AnHe berdiri di pintu dengan senyuman di wajahnya dan setumpuk penganan di lengannya.
“Bagaimana Anda membiasakan diri tinggal di sini?” Lu AnHe menunjuk dengan dagunya pada barang-barang di tangannya, “Ini semua koleksi pribadi kamar saya, khawatir Anda menganggap basis terlalu membosankan, saya ‘menyelundupkan’ sedikit untuk Anda.”
Lin Han menerima semuanya dan berterima kasih, Lu AnHe menggoyangkan tangan untuk mengisyaratkan dia tidak keberatan.
“Ada periode istirahat dua hari setelah putaran pertama seleksinya, jadi Anda mungkin akan sedikit sibuk nanti,” Lu AnHe berkata, “Saya akan menemani Tn. Lin untuk berbincang-bincang?”
Lin Han mengundangnya masuk dan menuangkan segelas air untuk Lu AnHe.
Lu AnHe memiliki kepribadian yang bagus, berbicara dengan menarik, dan dapat menemukan topik untuk dibicarakan, jadi Lin Han tak merasa tertekan untuk bergaul dengan baik dengannya, dan mudah rasanya menjaga percakapannya terus mengalir.
“Omong-omong, saya ingin memberitahu Anda beberapa gosip,” Lu AnHe berkata, “Hari ini seorang pendatang baru dalam batalion hampir mencabik kawan satu timnya ketika periode rentannya tiba. Orang itu masih muda, mereka hampir tak menyadarinya, tapi untungnya instrukturya cepat mengetahui, dan menariknya tepat pada waktunya. Sekarang dia sedang dalam isolasi.”
“Periode rentan, apakah buruk?” Lin Han bertanya penasaran.
“Berbeda-beda untuk setiap orang,” Lu AnHe berpikir, “sebagian orang tak bisa berdekatan, sebagian tidak apa-apa, bergantung pada apakah mereka punya cara detoksifikasi sendiri.”
“Jadi jika serius, apakah Anda akan menyakiti orang-orang di sekitar Anda?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
“Bagaimana cara mengatakannya… jika dia orang yang sangat penting, maka tidak,” Lu AnHe berkata, “Tak masalah seberapa tak sehatnya akal kita pada saat itu, hal yang terukir paling dalam di benak, tak akan kami sakiti.”
Dia merasa sedikit malu, “Tn. Lin, jangan tertawakan saya, tapi setiap periode rentan, saya menggenggam erat-erat kunci Aegis di tangan saya. Omega mana yang lebih baik? Dengannya, saya memperoleh rasa aman.”
Lin Han melengkungkan matanya, tak memperlihatkan ketidaknyamanan ataupun keterkejutan, “Kalau begitu saat tiba waktunya untuk inspeksi tahunan, kirimkan dia langsung pada saya, saya akan lihat apa bisa membantu Anda menambahkan beberapa fungsi, atau meningkatkannya.”
Mata Lu AnHe seketika menyala bersemangat, “Sungguh, Tn. Lin?! Baiklah, baiklah!”
Lin Han balas tersenyum, “Tak masalah.”
Lu AnHe sudah sangat baik bergaul dengannya, ditambah lagi dia memiliki perasaan bagus mengenai Lin Han, dan setelah mendengar dia dapat meningkatkan mekanya, tak dihindarkan lagi dia berbicara lebih banyak, “Aegis benar-benar telah bersama saya cukup lama. Saya tahu dia sedikit lemah dalam hal penyerangan dibandingkan meka bertingkat tinggi yang sama, tapi saya memilih meningkatkannya terus daripada mengubahnya. Ini soal emosi saja. Saya sudah memikirkannya. Di masa depan, dia akan disimpan di Balai Pameran Galaktika, jadi saya masih dapat mengenangnya saat sudah tua. Saya punya uang tabungan—”
Lu AnHe menggaruk kepalanya, “Apa Tn. Lin menganggap saya agak bodoh?”
Lin Han menyangkal, “Tidak, Anda tidak bodoh.”
“Hah?”
“Saya juga berpikir menyenangkan memiliki sesuatu yang bisa disimpan untuk dipamerkan,” Lin Han melengkungkan sudut mulutnya sangat tipis dan menundukkan pandangannya, “Saya sudah memikirkannya sejak lama dan tak tahu apa yang dapat saya simpan.”
“Omong-omong,” Lin Han menatap Lu AnHe, tampaknya berusaha membuatnya nyaman, dan melanjutkan, “Saya ingin tahu apakah Jenderal menyimpan sesuatu dalam Balai Pameran Galaktika?”
Ekspresi Lu AnHe menegang sejenak, kemudian berkata, “Tidak.”
Ternyata He YunTing juga tidak.
Lin Han tidak tahu suasana hatinya bagaimana, bahkan tak tahu kenapa dirinya menanyakan hal itu pada Lu AnHe. Kalau jawaban Lu AnHe mengiyakan, apa yang dipikirkannya?
Dia tak dapat mengerti, jadi hanya menganggukkan kepalanya, “Mm, saya mengerti.”
Mereka berdua terdiam sejenak.
Setelah beberapa saat, Lu AnHe menghela napas dalam-dalam dan memecah keheningan.
“Tn. Lin.” Mendadak nada suaranya merendah, “Sebenarnya saya datang menemui Anda… Ada sesuatu yang ingin saya minta.”
Lin Han mengangkat alisnya, “Apa itu?”
“Jenderal, beliau… Beliau baru memasuki periode rentannya. Saya tahu benar-benar menggelikan dan berlebihan mendatangi Anda, tapi saya tak dapat memikirkan cara lain.”
Lin Han tidak begitu terkejut dengan perkataan Lu AnHe.
Lagipula, seorang alfa mencarinya untuk membicarakan soal kerentanan, tak seorang pun yang normal akan membicarakannya.
Lu AnHe menggeretakkan gigi, “Jika Anda tak mau, tidak perlu memaksakan diri… Saya hanya datang untuk mengambil peluang mencobanya.”
Bagaimanapun, tak ada omega lain di basis ini — tentunya bukan ini soalnya, poinnya adalah Lin Han istimewa bagi Jenderal.
Tapi Lu AnHe tidak mengatakannya.
“Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada Anda… Tapi saya yakin Jenderal tidak akan menyakiti Anda.”
*****
Hanya melangkah masuk ke dalam kamar He YunTing saja, Lin Han sudah mengendus aroma kayu hitam yang kuat. Berdasarkan naluri fisik yang menolak sesama, Lu AnHe tak dapat tinggal lebih lama, setelah terlebih dahulu memberi hormat pada He YunTing dan kemudian berkata pada Lin Han, “Maafkan saya, Tn. Lin. Komunikator saya terbuka untuk jalur kontak darurat pribadi Anda. Jika ada… saya akan segera datang jika ada situasi yang tak terduga,” Lu AnHe mengulang lagi. Lagipula, memanggil Lin Han ke sini merupakan hal yang memalukan.
“Saya mengerti,” Lin Han menganggukkan kepalanya.
Lu AnHe berdiri tegak dan menatap Lin Han dengan mata seperti baja, kemudian melepas topinya dengan tangan kanan dan menaruh empat jari tangan kirinya di bahu kanannya, dan dengan rasa hormat tak tertandingi membungkukkan badan dan memberi penghormatan penuh ala kekaisaran pada Lin Han.
Biasanya penghormatan semacam itu digunakan untuk keluarga kekaisaran atau orang yang berkuasa dengan status sangat tinggi. Jika tidak demikian, seorang yang melakukan penghormatan seperti itu pada orang lain artinya orang itu pasti memiliki misi atau permintaan sangat penting yang mereka harap dapat dikabulkan orang itu.
“Mungkin tidak adil bagi Anda, bagaimanapun, Anda dan Jenderal baru bertemu beberapa kali,” Lu AnHe masih menundukkan kepalanya dan mengangkatnya perlahan setelah menyelesaikan kata-katanya, “tapi Jenderal setiap kali menghadapi masa rentan sendirian… saya tak bisa mencari cara melegakannya, jadi saya memberanikan diri meminta Anda datang.”
Lin Han teringat perkataan Lu AnHe tadi, bahwa dia senang menggenggam kunci Aegisnya ketika sedang rentan, tanpa disadari dia melirik ke arah He YunTing, sambil memberitahu Lu AnHe, “Baiklah”, dan menambahkan, “Tidak apa-apa.”
Barulah Lu AnHe dengan penuh hormat membalikkan badan, mengundurkan diri ke arah pintu, kemudian menutup pintunya.
Setelah pintu tertutup, Lin Han kembali menatap He YunTing yang sedang duduk di samping.
He YunTing saat sedang rentan tampak tak berbeda dari biasanya, tapi jika dilihat lebih dekat, dia dapat melihat perubahan yang jelas.
Emosi di antara alis He YunTing terlihat lebih dingin, dan matanya lebih dalam dari biasanya. Ketika melihat Lin Han memandangnya, dia mengangkat kepala dan menatap Lin Han dengan tajam.
Jika bukan karena mendapatkan fakta He YunTing sedang dalam masa rentan sebelumnya, pandangannya ini mungkin terasa begitu dingin sehingga Lin Han akan merasa tak nyaman. Dia tak dapat melihat apa yang ada dalam mata He YunTing, tak dapat mengatakan dengan tepat, tapi dapat merasakan kondisinya sedang tak baik.
Feromon He YunTing di udara membuat kaki Lin Han sedikit melemah, tapi anehnya, setelah Lu AnHe menutup pintu, perasaan tajam dan menggelenyar itu berkurang banyak, dan meskipun sekarang Lin Han hampir terendam aroma kayu hitam He YunTing, tak ada lagi perasaan tidak nyaman.
Seolah He YunTing tahu, itu akan membuatnya tak nyaman dan dengan sengaja meredam keagresifan dalam feromonnya.
Lin Han berdiri tak bergerak.
He YunTing benar-benar aneh.
Pertama kalinya bertemu Lin Han, dia berpikiran aneh, yang membuat omega manapun tak mungkin tak marah karenanya.
Dan bahkan…. Dia bahkan menggunakan aroma feromonnya dan menambahkannya sebagai menu sampingan, yang membuat Lin Han merasa jengkel sekaligus geli.
Tapi orang ini berusaha menuntunnya mengoperasikan meka, tak membiarkannya melihat adegan berdarah, dan dengan kikuk tapi sukarela mengundangnya berdansa, dan mengatakan “Anda elok”.
Lin Han tetap membisu sambil menatapnya.
Semakin tinggi tingkatan seorang alfa, periode kerentanannya semakin murka dan menakutkan, yang juga merupakan hukuman bagi mereka memiliki kekuatan lebih dari yang lain secara alami.
Menurut Lu AnHe, ketika He YunTing mendapat serangan kerentanan, dia duduk sendirian dalam M2742-nya selama tiga hari penuh, dan akhirnya tak seorang pun berani bertanya apa yang sudah dia lalui.
Udara tenang dipenuhi feromon He YunTing. Aromanya, yang biasanya lunak dan tertutup, memenuhi ruang kecil. Kuantitasnya menyebabkan perubahan kualitas, berangsur-angsur menjadi semakin tebal dan berat, bahkan diiringi perasaan memikat.
Seperti undangan bagi seorang omega — Lihatlah, saya di sini.
Pengetahuan fisiologis Lin Han bagus. Dia tahu apa yang dibutuhkan periode rentan seorang alfa. Periode berahi omega sebenarnya agak mirip.
Feromon yang menenangkan, membelai, mencium, bersetubuh, atau menandai.
Tentu saja Lin Han hanya dapat melakukan yang pertama.
Dia bimbang sesaat kemudian membuka mulutnya.
“Jenderal,” Lin Han berjarak satu meter darinya dan berusaha memanggilnya, “Bisakah Anda mendengar saya?”
He YunTing tidak berkata apa-apa, hanya mengangguk dengan dingin.
Untungnya dia masih berakal sehat.
Lin Han merasa lega.
Tapi setelah memanggilnya, Lin Han tak tahu apa yang harus dikatakan.
Haruskah aku bertanya padanya, ‘Apa Anda membutuhkan bantuan saya?’
Atau haruskah aku hanya mengatakan, ‘Saya dapat membantu Anda’?
Dan He YunTing, yang sedang duduk di samping, mendadak berkata.
“Sakitkah?” Dia mengangkat kepala untuk memandang ke arah Lin Han, ekspresinya tak acuh, bibirnya bergerak saat bertanya.
Lin Han masih tidak mengerti maksud perkataannya, ketika melihat He YunTing berdiri dari kursinya.
Wajah He YunTing begitu dingin sehingga terlihat seolah bisa menyebabkan radang dingin. Dia tak berkata apa-apa, hanya berjalan ke arahnya dengan awan feromon yang tebal, dan tekanan yang tak dapat ditanggung oleh omega manapun.
Jika omega normal menemui situasi seperti ini, mereka akan ketakutan, tapi Lin Han, masih berdiri di tempatnya, tidak mundur, dan tak memiliki emosi lain.
Seolah dia tahu, He YunTing tak akan menyakitinya.
——Bahkan pada saat yang berbahaya seperti periode rentan.
Cahaya dalam kamar itu tidak terlalu terang. He YunTing berdiri tegak di hadapan Lin Han, menatapnya.
Cahayanya menimpa mereka berdua. Lin Han bertubuh sedikit lebih pendek, dari sudut lain, tubuh He YunTing sepenuhnya menutupi tubuhnya. Bayangan mereka saling bertumpuk.
He YunTing meraih tangannya dan menyelidik belakang leher Lin Han. Jemarinya, yang panas dan sedikit kasar, dan telah selama bertahun-tahun menarik picu senjata hingga membuat telunjuknya kapalan, menemukan titik yang menutupi kelenjar Lin Han.
Kelenjar paling rapuh yang dimiliki seorang omega tiba-tiba disentuh, hingga tanpa disadari tubuh Lin Han sedikit gemetar, matanya memicing.
He YunTing tidak menggunakan kekuatan, tapi dengan lembut mengusap kelenjar Lin Han sejenak, kemudian memandanginya lagi.
Kelenjarnya ditutupi selapis kulit putih yang dingin, utuh dan halus, dan terlihat begitu tipis sehingga dapat ditembus dengan sekali gigit.
Seolah mengonfirmasi kelenjar Lin Han masih utuh, ekspresi He YunTing yang sedingin es sedikit melembut, tapi jemarinya tidak segera diangkat dan mengulang aksinya lagi.
“Sakitkah?”
Lin Han sedikit merasa kewalahan, tapi tetap menggelengkan kepalanya, “Jenderal…”
Lin Han memanggilnya dengan sangat perlahan.
“Mm.” He YunTing menjawab, pandangannya diarahkan kembali dari kelenjarnya lalu mendarat di wajahnya.
Matanya bertatapan dengan Lin Han.
Lin Han memiringkan kepalanya untuk melihat sudut bibirnya yang dingin dan keras, alisnya yang dalam, dan matanya yang biru.
“Tak boleh menandai,” Nada He YunTing rendah, seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri, menggumam dan mengulang lagi, “Tak boleh menandai.”
“Bisa sakit,” Dia berkata sendiri.
Lin Han tertegun.
Dia ingin mengatakan, ‘Saya bisa melepas sedikit feromon dan ketidaknyamanan Anda akan sedikit berkurang’.
Tapi seberapa tak nyaman He YunTing?
Dia tak tahu.
“Jenderal,” Lin Han memanggilnya untuk ketiga kali.
Pandangan He YunTing beralih ke bibir Lin Han sebagai respon bisunya.
“Anda…” Lin Han baru berbicara ketika teringat He YunTing mengatakan sebelumnya bahwa dia tak boleh menggunakan sapaan sopan.
Lin Han merasakan tangan He YunTing di kelenjarnya berhenti dan berangsur turun setelah beberapa saat. Detik berikutnya, tanpa suara He YunTing mengangkat lengannya dan merangkul Lin Han dengan kuat. Aroma feromon He YunTing begitu dekat, dengan tekanan dan kekuatan bawaan alfa tertinggi, memeluk Lin Han, tapi dengan kelembutan yang tak terlihat namun tak dapat ditolak.
