Penerjemah : Momo
Setelah selama lima hari melakukan misi pembersihan jalan raya dari Kota Lingjiang ke ibukota provinsi dan mengumpulkan benih, baik militer maupun pasukan yang berpartisipasi dalam misi gabungan tersebut memenangkan pujian dan rasa hormat dengan suara bulat dari pangkalan. Berita kepulangan mereka segera menyebar begitu mereka tiba di gerbang pangkalan dan Komunitas Chaoyang juga segera menerima berita itu.
“Kakak, mereka kembali. Kakak laki-laki dan Hanhan sudah kembali.”
Di pintu masuk komunitas, Yun Cheng melihat sebuah mobil mendekat dari kejauhan. Dia meraih tangan Yun Yao dan melompat kegirangan seperti anak kecil. Yun Yao, Gu Mingxuan, Wang Suhua dan yang lainnya tidak bisa menahan tawa saat mereka menunggu bersama di pintu.
Yun Cheng benar-benar imut, IQ-nya hanya sedikit lebih tinggi dari Chenchen. Dia seperti anak kecil yang sangat menyukai kebersihan. Dia harus mandi dan berganti pakaian meskipun itu hanya sedikit kotor. Pada dasarnya dia tidak membutuhkan perawatan Yun Yao lagi.
“Ya, mereka kembali, berhenti melompat.”
Yun Yao memegang tangan adik laki-lakinya dengan tak berdaya. Setelah Yun Che dan lainnya pergi beberapa waktu lalu, Yun Cheng bersedih untuk waktu yang cukup lama. Dia tidak tersenyum sampai Chenchen kembali dari sekolahnya. Beberapa hari ini, dia selalu duduk di bangku kecil yang ada di depan pintu dan memperhatikan sekelilingnya. Dia akan duduk selama 2-3 jam. Orang-orang di komunitas mengenalnya dan beberapa tetua menanyakan apakah dia sudah memiliki kekasih. Untungnya, dia selalu mendengarkan perkataan Leng Yehan dan Yun Che, dengan patuh memakai lensa kontak berwarna setiap hari. Selain kulitnya yang berwarna lebih pucat dan bibir kemerahannya, tidak ada yang tahu bahwa dia adalah zombie.
“Hehe!”
Dengan senyuman polos, Yun Cheng menyeringai dan menunjukkan dua deretan gigi yang rapi. Ketika mobil berhenti di depan mereka, Yun Cheng melepaskan tangan Yun Yao dan berlari bahkan sebelum pintu mobil terbuka.
“Hanhan!”
Melihat Leng Yehan yang pertama turun dari mobil, Yun Cheng membuka tangannya dan memeluknya dengan gembira. Leng Yehan terkejut sesaat sebelum mengulurkan tangan dan balas memeluknya. “Aku merindukanmu, Xiao Cheng…”
Dia membenamkan kepalanya di leher Yun Cheng yang putih dan ramping, Leng Yehan dengan rakus menghirup udara di sekitarnya. Dia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, tetapi sekarang hanya dengan pergi selama lima hari, seluruh tubuhnya merasa kesakitan karena merindukan kekasihnya ini.
“Uhm.. gatal… Hanhan, lepaskan aku dulu.”
Setelah memakan inti pohon, Yun Cheng tidak mengalami perubahan apapun secara khusus, tetapi syaraf tepinya mulai mendapatkan kembali fungsi sensoriknya, sehingga dia bisa merasakan semua sentuhan sekarang. Akibatnya, dia tidak tahan dengan napas panas di lehernya yang sensitif. Saat Yun Cheng tersenyum dan berjuang untuk melepaskan diri dari lengan Leng Yehan, tapi tangannya sendiri masih memegang lengan yang terakhir dengan erat dan senyumnya dipenuhi dengan kebahagiaan yang murni.
“Hei, sudah cukup kalian berdua. Tolong pikirkan juga para lajang ini.”
Zhou Zeyu mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil. Meskipun dia terdengar seperti sedang mengeluh, senyum di wajahnya menunjukkan sebaliknya. Semua orang sangat senang melihat kasih sayang antara Yun Cheng dan Leng Yehan karena mereka tahu betapa sulitnya bagi keduanya untuk bersama.
Leng Yehan meliriknya tanpa ekspresi, membuat Zhou Zeyu langsung meledak. “Ya ampun, Yehan… Apakah kamu harus seperti itu?”
Saat berhadapan dengan Yun Cheng, Leng Yehan akan sangat lembut. Tapi ketika berhadapan dengan orang lain dia akan sangat dingin dan tidak berperasaan. Perbedaan ini terasa jelas.
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Vjsjcucsj, Ofcu Tftjc alvjx wfwqfveilxjccsj rjwj rfxjil. Oe Ljlzejc vjc sjcu ijlccsj, afgwjrex Zfcu yfgrjevjgj sjcu yjge yfgujyecu, alvjx lculc wfcmjgl wjrjijt rfqfgal vlj. Dexjc rjpj wfgfxj alvjx yfgqltjx qjvjcsj, wfgfxj yjtxjc wfcpjet vjglcsj rfmjgj rfgfwqjx.
“Ifse!” Ujvj jxtlgcsj Tec Jtfcu sjcu wfwjcuulicsj vfcujc wjclr, lae mexeq wfcsfijwjaxjccsj vjgl gjrj wjiecsj.
“Kamu yang paling baik di keluarga kami, Xiao Cheng. Aku membawakan banyak makanan lezat untukmu kali ini.”
Zhou Zeyu menghela nafas panjang dan turun dari mobil, dia melepas ranselnya dan memberikannya kepada Yun Cheng. Tak perlu dikatakan, apa yang disebut makanan lezat pastilah inti kristal. Setelah membuka ransel dan melihat ada beberapa inti kristal level tiga favoritnya di dalam, Yun Cheng tersenyum bahagia. “Terima kasih, Zeyu.”
“Haha…”
Melihat Leng Yehan memberikan pandangan peringatan, Zhou Zeyu mengingat sesuatu dan tersenyum canggung sebelum diam-diam berjalan ke samping. Terakhir kali dia memberi Yun Cheng inti kristal level tiga, Yun Cheng bergegas mendekat dan hampir menciumnya, tapi itu sudah lama sekali terjadi dan dia jadi dicium. Tapi Leng Yehan masih menaruh dendam padanya karena hal itu.
“Feifei!”
“Haixuan!”
Ketika Zhan Yafei dan Lu Haixuan turun dari mobil, Yun Yao, Wang Suhua, Ibu Lu, dan Kakek Chen semua maju untuk menyambut mereka. Gu Mingxuan lebih tenang dibandingkan. Melihat saudara-saudaranya kembali dengan selamat, dia hanya tersenyum dan menepuk bahu mereka tanpa banyak bicara.
“Siapa mereka?”
Tanya Yun Yao ketika dia melihat Meng Gang keluar dari mobil sambil membantu adiknya.
“Mereka adalah Meng Gang dan Meng Xu, anggota baru Tim Puncak. Kak Yao, mata dan kaki Meng Xu terluka karena pohon mutan. Mari kita masuk dan bicara di dalam.”
Setelah perkenalan singkat selesai, Zhan Yafei berbalik untuk membantu Meng Gang dengan memegang lengan Meng Xu yang lain. Yun Yao juga berjalan mendekat, “Selamat bergabung di dalam tim. Namaku Yun Yao, kakak Yun Che. Ayo masuk dan istirahatlah, aku akan segera menyiapkan makanan untuk kalian.”
“Hah? Oh, terima kasih.”
Meng Gang yang berjanggut tidak terbiasa dengan keramahan seperti itu. Tubuhnya yang tinggi menegang, dan dia merasa sedikit gelisah. Melihat ini, Gu Mingxuan maju dan berdiri di samping Yun Yao dengan tenang, tampak seolah-olah melindunginya. “Halo, aku Gu Mingxuan, wakil kapten Tim Chaoyang.”
“Halo.”
Setelah melihat mereka berdua, ketegangan Meng Gang menghilang dalam sekejap, tetapi yang dia tidak tahu adalah ketika dia bersalaman dengan Gu Mingxuan, sejumlah memorinya dilihat juga oleh wakil kapten Tim Chaoyang itu. Menemukan tidak ada sesuatu yang aneh, Gu Mingxuan segera menarik kembali kemampuan psikisnya dan melepaskan tangannya.
“Ayo masuk ke dalam.”
Setelah berbalik dan tersenyum lembut pada Yun Yao, Gu Mingxuan membawa mereka ke rumah Yun Che seolah-olah itu adalah rumahnya sendiri. Tidak ada seorang pun dari tim yang memperhatikan perbedaannya, tetapi Yu Wenqing dan dua rekannya yang lain saling bertukar pandang dan berpikir bahwa penasihat militer mereka telah cemburu beberapa saat yang lalu.
“Ada apa?”
Leng Yehan yang berjalan paling akhir bertanya ketika dia melihat Yun Cheng tidak bergerak.
“Kakak…”
Melihat mobil yang sudah kosong, Yun Cheng cemberut dan tampak kesal. Yun Yao yang berjalan di depan, telah mendengar dari Gu Mingxuan bahwa Xing Feng dan yang lainnya akan pergi ke markas militer untuk menurunkan barang. Dia akan berbalik ke belakang dan menjelaskan kepada adik laki-lakinya ketika Gu Mingxuan menghentikannya dan memberi isyarat padanya untuk melihat lagi. Leng Yehan sedang memeluk Yun Cheng dengan lembut.
“…aku masih belum terbiasa dengan adik yang kucintai memiliki orang lain yang menyayanginya.”
Yun Yao bergumam tanpa sadar, dia tidak hanya berbicara tentang Yun Cheng, tetapi juga Yun Che. Dalam beberapa hari terakhir, dia telah memikirkannya dan menyadari bahwa dia tidak benar-benar menentang hubungan Yun Che dan Xing Feng. Dari segi karakter dan kemampuan, tidak diragukan lagi bahwa Xing Feng adalah orang yang paling cocok untuk Yun Che. Namun, dia masih merasa sedikit canggung dan tidak nyaman di hatinya, karena harta yang dia jaga selama bertahun-tahun telah dirampok.
“Kamu juga akan memiliki seseorang yang menyayangimu.”
Gu Mingxuan yang mendengar gumamannya berbalik dan menatapnya langsung. Yun Yao adalah wanita yang sangat menarik. Semakin mereka menghabiskan waktu bersama, semakin dia menganggapnya langka dan ingin menjadikannya miliknya. Namun, dia juga tahu bahwa Yun Yao belum benar-benar melupakan pernikahannya sebelumnya dan memaksanya sekarang hanya akan membuatnya melarikan diri. Karena itu, dia tidak ingin terburu-buru. Selama dia menunggu dengan sabar dan perlahan masuk ke dunianya, pada akhirnya dia akan memutuskan hubungan dengan pria itu dan mereka akan bersama.
“Apa yang kamu bicarakan?”
Yun Yao tidak bodoh, dia menyadari perasaan Gu Mingxuan padanya. Hanya saja, untuk saat ini dia tidak berencana untuk menjalin hubungan lain dan hanya bisa terus menghindarinya.
“Apa yang kamu pikirkan? Aku berkata Kakak Che dan Xiao Cheng juga akan mencintaimu. Dan ketika Chenchen dewasa, dia pasti akan tetap mencintaimu juga.”
Gu Mingxuan adalah seorang pria yang cerdas. Dia sadar sudah memberi tekanan pada Yun Yao untuk membuatnya sadar akan perasaannya, tetapi dia berhasil mencari alasan untuk mengatasi kecanggungan dan mengembalikan suasana menjadi alami dan santai. Dengan begitu, Yun Yao tidak akan bisa melarikan diri bahkan jika dia menginginkannya.
“Kak Yao, apa yang kalian berdua bicarakan?”
Tepat ketika Yun Yao tidak tahu bagaimana harus menjawab apa, Zhan Yafei yang akan memasuki rumah berteriak memanggilnya. Yun Yao segera berlari menghampirinya. “Ayo masuk.”
Melihatnya melarikan diri, Gu Mingxuan tersenyum bahagia. Yu Wenqing dan Shen Rui melangkah maju. “Selamat, hati Kak Yao telah goyah.”
Selama Yun Yao peduli, dia masih memiliki peluang.
“Sudah semakin siang, ayo masuk.”
Gu Mingxuan berhenti tersenyum dan kembali melangkah. Yu Wenqing, Shen Rui, dan Yang Huai’en saling memandang dan tertawa. Aroma musim semi semakin terasa.
“Yun Che dan Kapten Xing pergi ke markas militer untuk menurunkan barang. Mereka akan segera kembali, jangan khawatir.”
Di luar gerbang, Leng Yehan yang memeluk Yun Cheng, menjelaskan dengan lembut. Dia sudah lama menerima kenyataan bahwa saudara lelaki kekasihnya akan selalu menjadi orang yang paling penting.
“Tapi… aku merindukan kakakku.”
Yun Cheng masih sangat tidak senang. Dia belum melihat saudaranya selama beberapa hari. Ini pertama kalinya sejak dia sadar kembali.
“Haha… Yun Che juga merindukanmu. Dia mengumpulkan banyak inti kristal level tiga untukmu dan berkata bahwa dia ingin memberikannya kepada adik laki-lakinya tersayang. Baiklah, ayo masuk, dia akan segera kembali.”
Mencubit hidungnya dengan penuh kasih sayang, wajah Leng Yehan tidak memerah atau tampak gugup setelah mengarang cerita. Bagaimanapun Yun Che telah merencanakan untuk memberikan inti kristal kepada adiknya.
“Benarkah?” Mendengar itu, wajah Yun Cheng tiba-tiba bersinar, dia menatap Leng Yehan untuk memastikannya lagi.
Leng Yehan mengangguk dengan penuh penegasan, “Ya, kapan aku pernah berbohong padamu?”
“Ya, Hanhan adalah yang terbaik. Aku paling menyukai Hanhan.”
Yun Cheng yang bahagia melemparkan dirinya ke pelukan Leng Yehan dan mencium wajahnya. Kewalahan oleh napasnya yang manis, Leng Yehan memeluknya dan menarik napas dalam-dalam menahan keinginan menggigit bibir orang di hadapannya dengan keras. Beberapa menit kemudian mereka berdua masuk ke dalam rumah.
“Hei? Di mana Jiang Shang dan Xingchen? Apakah mereka pergi ke markas militer bersama Xiao Che?”
Yun Yao bertanya kepada Zhan Yafei yang secara sukarela membantu memotong sayuran di dapur. Wang Suhua dan Ibu Lu juga membantu memasak. Mereka sudah makan siang dan sekarang menyiapkan makanan untuk Leng Yehan dan yang lainnya.
“Haha… mereka berdua, sungguh tragedi…”
Zhan Yafei tidak bisa menahan tawa ketika dia memikirkan keduanya. Yun Yao meliriknya dengan bingung, “Apa maksudmu?”
Reaksinya tidak terlihat seperti sesuatu yang buruk telah terjadi pada mereka. Mungkin terjadi kecelakaan yang mengejutkan lagi.
“Ini semua karena Hei Yu. Xingchen mendapatkan Raja Serigala sebagai binatang perang kali ini. Saat kami kembali ke komunitas, Hei Yu memerintahkan Raja Serigala untuk menyapa semua orang. Xingchen menjadi khawatir dan mengikuti mereka. Tak perlu dikatakan lagi jika Jiang Shang juga akan pergi dengan seniornya. Mengingat temperamen Hei Yu, akan mengejutkan jika tidak ada hal tragis yang terjadi pada mereka.”
“Haha…”
Setelah mendengar apa yang dia katakan, Yun Yao, Wang Suhua, dan Ibu Lu tertawa. Hei Yu memang selalu mampu melakukan semua hal yang tidak pernah mereka bayangkan.
***
