Penerjemah China-Indonesia : Momo
Sementara Xing Feng dan Yun Che merasa nyaman di tempat tidur, pangkalan jatuh ke dalam kekacauan lagi. Setelah serangan tikus zombie, cuaca dingin memperburuk keadaan. Pemilik kemampuan di Area C dan D tidak tahan dingin, belum lagi orang biasa di Area E dan F. Menyadari betapa buruknya situasi di malam hari, Mo Wenyang secara pribadi mengatur para prajurit menerjang salju yang tebal untuk mengirimkan selimut dan jaket ke sana.
Meskipun Tentara Keluarga Mo sudah mempersiapkan semuanya, persediaan yang mereka miliki tidak cukup, belum lagi dua kelompok militer lainnya. Suatu malam, lebih dari dua ribu orang di pangkalan meninggal karena kedinginan dan jumlahnya masih terus bertambah. Ketika Wang Wei dan Wei Kan melihat laporan itu di pagi hari, mereka berdua panik dan buru-buru memerintahkan bawahan mereka untuk mendistribusikan persediaan tahan dingin. Tidak ada yang lebih penting daripada menyelamatkan nyawa.
Di hari akhir, orang biasa dianggap sebagai beban. Namun, jika manusia ingin mengalahkan hari akhir, mereka akan membutuhkan orang biasa untuk menjaga keturunannya. Jika manusia biasa mati, apa gunanya keberadaan para pemilik kemampuan.
Menghadapi bencana terbesar hari akhir, ketiga kekuatan militer dan pemerintah bersatu kembali. Mereka mendistribusikan semua persediaan tahan dingin dari masing-masing gudang untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. Banyak orang mengatakan bahwa Yun Che telah mengumpulkan banyak peralatan seperti AC, alat pemanas, dll. Oleh karena itu, setelah membagikan tugas kepada bawahan mereka di pagi hari, Wei Kan, Wang Wei, Wan Guoqiang, dan Mo Wenyang secara pribadi berkunjung ke pintu Yun Che. Berharap dia dapat menyumbangkan alat pemanas.
Awalnya mereka mengira Yun Che akan mengambil kesempatan untuk memeras mereka seperti sebelumnya, tapi…
“Oke. Apakah semua pemilik kemampuan ruang kalian ada di sini?”
Yun Che yang baru saja bangun, menyetujui permintaan mereka tanpa ragu-ragu.
“Apa?” Perwakilan dari dua militer dan pemerintah sedikit terkejut, karena mereka tidak menyangka Yun Che begitu murah hati. Xing Feng dan timnya tidak terkejut sama sekali. Yun Che bukan orang suci. Kecuali orang-orangnya sendiri, dia jarang peduli dengan kehidupan orang lain. Namun, bagaimanapun juga, dia adalah orang yang masih hidup, bukan zombie. Menghadapi begitu banyak korban, dia tidak mungkin acuh. Selain itu, apa yang dibutuhkan orang-orang ini, dia memiliki semuanya.
“Apa? Apakah kamu tidak menginginkannya? Jika tidak, aku akan…”
“Tidak, tidak, kami menginginkannya…”
Sebelum Yun Che selesai, orang-orang yang datang untuk meminta bantuan mengangguk berulang kali. Wan Guoqiang berdiri untuk memegang tangannya. “Terima kasih, Kapten Yun. Kami benar-benar berterima kasih kali ini.”
Tidak peduli bagaimana semua orang ini bersaing sampai mati, mereka semua masih ingat tugas utamanya untuk melindungi rakyat, terutama saat menghadapi bencana. Kegembiaraam Wan Guoqiang tidak palsu. Rasa terima kasihnya tulus.
“Tidak perlu berterima kasih padaku. Aku melakukan ini untuk orang-orang.”
Yun Che membebaskan tangannya dan berbalik untuk melihat Xing Feng yang memberi isyarat kepada Gu Mingxuan untuk meminta rekan satu timnya memindahkan sofa dan kursi keluar dari ruang tamu. Yun Che berjalan mendekat dan melambaikan tangannya. Detik berikutnya, ruang tamu dipenuhi dengan AC, alat pemanas dan peralatan lainnya dalam jumlah yang cukup banyak..
“Biarkan pemilik kemampuan ruang kalian mengambilnya.”
Mengabaikan tatapan terkejut mereka, Yun Che berjalan kembali ke Xing Feng dan duduk. Wan Guoqing dengan bersemangat menginstruksikan pemilik kemampuan ruang untuk mengambil barang-barang itu. Menghadapi kemurahan hati Yun Che, Wang Wei dan Wei Kan merasa sangat malu sehingga mereka tidak tahu bagaimana harus berterima kasih padanya. Namuan, Mo Wenyang maju dan berkata, “Terima kasih. Kami berhutang padamu. Mulai sekarang, jika kamu membutuhkan bantuan di masa depan, jangan ragu untuk bertanya. Aku tidak bisa berbicara mewakili orang lain, tetapi berjanji Tentara Keluarga Mo akan mengingatnya.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Bjaj-xjajcsj mexeq wfcslgjaxjc yjcsjx tji. Fcaex wfwyexalxjc yjtkj wfgfxj yexjc bgjcu ygfcurfx sjcu alvjx ajte yfgafglwj xjrlt, Qfl Bjc, Qjcu Qfl, vjc Qjc Xebdljcu peuj yfgpjcpl yjtkj wfgfxj jxjc wfwyjijr yevl xjqjc qec Tec Jtf wfwyeaetxjc wfgfxj.
“Yxf, jxe alvjx jxjc rbqjc.”
Zecuxlc wfgfxj rfwej aeier rfxjgjcu, afajql alvjx jvj sjcu ajte jqjxjt wfgfxj jxjc wfcfqjal pjcplcsj xfalxj yfcmjcj lae yfgjxtlg. Tec Jtf afgijie wjijr ecaex afgilyja vfcujc wfgfxj rfwej. Vfpjx jkji vlj alvjx yfgfcmjcj ecaex wfwlcaj lwyjijc jqjqec. Vfqfgal sjcu vlxjajxjc xfqjvj Qjc Xebdljcu, rfwej lcl vfwl kjguj rlqli.
Ada banyak hal yang harus diurus di pangkalan. Para tamu tidak bisa tinggal terlalu lama. Setelah mereka pergi, Xing Feng berbicara dengan Gu Mingxuan tentang pemanasan di Komunitas Chaoyang. Xing Feng telah melengkapi setiap vila yang ditempati dengan AC. Bahkan, ketika para peneliti datang ke pangkalan, Gu Mingxuan juga memasang AC di gedung mereka. Selain itu, mereka menghasilkan listrik sendiri, jadi cuaca dingin tidak berdampak banyak pada mereka.
“Paman, Paman…”
Suara Chenchen tiba-tiba terdengar dari luar. Yun Che, yang sedang berbaring di paha Xing Feng dan bermain dengan ponselnya segera bangun. Sebelum yang lain kembali sadar, dia sudah menghilang dari ruang tamu.
“Paman, Paman…”
Salju yang menumpuk di halaman sudah dibersihkan. Chenchen yang mengenakan pakaian tebal dan topi musim dingin yang menutupi kepala dan telinganya, berjalan melewati halaman. Dia adalah anak yang cerdas. Sambil berjalan, dia memanipulasi kemampuan apinya untuk mencairkan salju dan membersihkan jalan di depannya. Ketika Yun Che bergegas keluar dan melihat ini, dia tidak bisa menahan senyumnya dan bergegas mengambil pria kecil itu ke dalam pelukannya.
“Anak nakal, cuaca sangat dingin. Mengapa tidak tinggal di dalam rumah dan malah berlari keluar?”
Yun Che menepuk pantatnya dua kali, tetapi hanya bisa merasakan sentuhan lembut karena karena pakaian yang dikenakannya terlalu tebal, jadi Chenchen tidak merasakan apapun. Tangannya yang mengenakan sarung tangan, melingkari leher Yun Che dengan erat. Sambil tersenyum manis dia berkata, “Aku merindukanmu, Paman.”
“Katakan dengan langsung, ada apa?”
Yun Che membawa Chenchen ke dalam rumah. Saat itu hampir tengah hari, para wanita sedang memasak untuk makan siang. Zhan Tianlong dan Tuan Chen sedang menonton TV dan menyeruput teh. Sekelompok anak muda lainnya berkumpul dan membuat keributan. Di antara mereka Chu Haoling dan Zhou Zeyu berbicara paling keras. Yun Che meletakkan keponakannya di pintu dan dengan hati-hati menghilangkan salju di pakaiannya sebelum membawanya masuk.
“Saudaraku.” Merasakan aroma saudaranya, Yun Cheng yang sedang bermain tablet mengangkat kepalanya dan melambai ke arah Yun Che. Membawa Chenchen mendekat dan duduk di sebelahnya, Yun Che bertanya, “Apa kamu bermain game lagi?”
Yun Cheng telah menjadi kecanduan game baru-baru ini.
“Uhm. Ini sangat menyenangkan. Aku sudah mencapai level 48.”
Yun Cheng menyerahkan tablet itu kepada Yun Che seolah sedang menawarkan harta karun. Yun Che melihat ke bawah dan menemukan bahwa itu adalah permainan mandiri yang sama dengan yang baru saja dia mainkan.
“Bermainlah lebih sedikit. Apakah kamu tidak melihat kalau Yehan merasa kesepian? Jarang baginya bisa beristirahat di rumah. Kamu bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, jangan terlalu banyak bermain game.”
“Apakah mata zombie bisa menjadi rabun?”
Yun Che mengaku dia terlalu banyak berpikir. Dia hanya tidak ingin saudaranya menjadi orang yang selalu menerima tetapi tidak pernah memberi. Cinta adalah permasalahan dua orang. Leng Yehan selalu menjaga dan memberikan semuanya untuk Yun Cheng. Dengan IQ tinggi Yun Cheng, dia seharusnya bisa mempelajari banyak hal yang paling dasar.
“Ah… Hanhan, apakah kamu tidak suka aku bermain game?”
Mendengar itu, Yun Cheng membuang tabletnya dan memeluk lengan Leng Yehan. Faktanya, Yun Che salah paham dengan saudaranya. Yun Cheng memang peduli dengan Leng Yehan, tetapi cintanya tidak sejelas cinta yang ditunjukkan Leng Yehan.
“Tidak. Jangan dengarkan omong kosong saudaramu. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu sukai. Tapi ingatlah, saat bermain kamu harus sesekali bangun dan menggerakkan badanmu. Jangan menatap tablet terlalu lama.”
Dia mengulurkan tangan untuk menyingkirkan rambut di dahi Yun Cheng. Nada suaranya sangat lembut. Hanya saat bersama Yun Cheng lah Leng Yehan menunjukknya sisinya ini.
“Hmm, aku mendengarkan Hanhan.”
Meskipun IQ Yun Cheng masih belum seperti orang biasa, dia tahu siapa yang baik padanya dan siapa yang tidak. Leng Yehan adalah salah satu orang yang memperlakukannya dengan baik dan dia suka mendengarkannya.
“Aku telah menjadi penjahat, sekarang? Leng Yehan, ingatlah padaku. Jangan menangis dan memohon padaku di masa depan.”
Melihat interaksi keduanya, Yun Che tidak tahu harus tertawa atau menangis. Duduk di seberangnya, Zhou Zeyu tiba-tiba berteriak, “Yehan, kamu dalam masalah besar! Kamu sudah membuat Saudara Che marah. Dia mungkin mengajari Xiao Cheng untuk membuatmu berlutut di atas keyboard. Aku pasti akan menggunakan ponselku untuk memotretnya nanti. Di masa depan, jika akhir dunia selesai dan internet pulih, aku akan mengunggahnya secara online. Biarkan kamu menjadi selebritis internet pasca hari akhir.”
“Kedengarannya bagus. Jangan lupa untuk mengirim salinannya ke grup obrolan terlebih dahulu.”
Seperti biasa, Chu Haoling tidak pernah melewatkan kegembiraan seperti ini. Dia mulai mengetik saat dia berbicara, dan segera semua orang menerima pesan di ponsel mereka. Leng Yehan melemparkan tatapan setajam pisau pada Zhou Zeyu, “Kamu bisa mencoba. Aku tidak keberatan membuatmu menjadi selebritis internet kedua.”
Adapun bagaimana membuatnya terkenal, semua orang di ruang tamu tahu jawabannya.
“Kalian membuat grup obrolan? Grup apa? Kenapa aku tidak mengetahuinya?”
Yun Che mengeluarkan ponselnya dan menatap mereka dengan bingung. Bukankah aplikasi WeChat sudah tidak ada lagi. Meskipun mereka masih bisa terhubung ke internet saat ini, itu hanya fungsi yang terbatas. Sebagian besar aplikasi dan situs web sudah berhenti berfungsi. Seperti Baidu yang paling banyak digunakan sebelum akhir dunia. WeChat dan QQ juga sudah lama lumpuh.
“Wenqing mengembangkan aplikasi yang mirip dengan QQ. Bukankah kamu sudah menginstalnya, Saudara Che?”
Chu Haoling terkejut. Dan kemudian, terpikir olehnya bahwa Wenqing baru memberi mereka aplikasi beberapa waktu yang lalu dan Yun Che baru saja bangun, jadi masuk akal jika dia tidak mengetahuinya.
“Berikan ponselmu. Aku akan membuatkan salinannya untukmu.”
Setelah berbicara, Chu Haoling mengeluarkan laptop, dan Yun Che melempar ponselnya. “Wenqing memang jenius komputer. Katakan padanya untuk mengembangkan lebih banyak hal lagi. Dia tidak perlu datang dengan ide-ide inovatif. Lakukan saja beberapa modifikasi pada aplikasi yang kita gunakan sebelum hari akhir.”
Ketika akhir dimulai, seluruh jaringan mati dan semua situs web berhenti berfungsi. Mereka sekarang dapat mengunjungi beberapa situs web dan menonton beberapa video yang diunggah sebelum hari kiamat karena beberapa orang telah memulihkan situs web dan data tersebut. Namun, hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan dan waktu untuk melakukan pekerjaan ini. Halaman web resmi yang dipulihkan umumnya database besar, seperti peta dan tata letak kota, dll. Tetapi, mereka tidak akan membuang waktu untuk hal-hal hiburan.
“Jika semudah itu, aku sudah melakukannya sejak lama. Setiap aplikasi membutuhkan data untuk mendukung fungsinya. Jika kamu bisa memberiku data perangkat lunak dari perusahaan game besar atau perusahaan online sebelum hari akhir, aku bisa membuatnya kembali berfungsi kapan saja. Aku bahkan dapat memulihkan e-bay, meskipun tidak dapat menjamin apakah bisa membeli sesuatu di dalamnya.
Suara Yu Wenqing terdengar dari belakang mereka. Xing Feng dan Gu Mingxuan juga datang bersamanya.
“Tidak masalah. Suatu hari, ketika melewati perusahaan-perusahaan itu, aku pasti akan membawakan semua perangkat lunak dan servernya padamu.”
Ketika Yun Che selesai berbicara, semua orang tidak bisa menahan tawa. Saat orang lain mengkhawatirkan makanan dan pakaian, mereka sudah mulai memikirkan hiburan. Berapa banyak orang yang akan marah karena cemburu jika mengetahui hal ini?
***
