Penerjemah China-Indonesia : Momo
Salju tebal benar-benar turun selama tiga hari seperti yang dikatakan Yun Che. Setelah berhenti, seluruh dunia tampak seperti tertutup lapisan perak. Kondisi di dalam pangkalan tidak terlalu buruk. Namun, salju di luar pangkalan setidaknya setinggi tiga puluh sentimeter, orang-orang tidak ada yang bisa keluar. Tak perlu dikatakan, zombie juga tidak bisa masuk, dan pangkalan seperti pulau yang terisolasi oleh salju.
Yun Che menghilang selama dua hari dan baru keluar pada pagi hari ketiga. Xing Feng yang sedang menunggu di kamar benar-benar memahami apa artinya berpantang. Akibatnya, setelah pagi ketiga, orang-orang di Dingfeng bisa kembali melihatnya.
“Tsk, tsk… hanya sekali melihat, aku tahu kalau Saudara Che terlalu memanjakannya.”
Di ruang tamu, Zhou Zeyu bergumam dan meletakkan satu tangan di bahu Meng Gang ketika dia melihat Yun Che turun. Matanya dipenuhi dengan simpati berpikir bahwa Yun Che akhirnya dikalahkan oleh Kapten Xing di tempat tidur dan akan sulit baginya untuk membalikkan keadaan.
“Menjauhlah dariku jika kamu tidak ingin mati, Tidak bisakah kamu melihat bahwa Saudara Che tidak dalam suasana hati yang baik?”
Setelah mendengar apa yang dia katakan, Meng Gang menampar tangan Zhou Zeyu dan menjauh darinya, tidak ingin menyinggung Yun Che.
“Huh…” Zhou Zeyu tidak bisa berkata-kata, sudut mulutnya berkedut. Meskipun Ye Xingchen dan yang lainnya bertindak seolah-olah tidak melihat apapun, wajah mereka ditutupi senyuman.
“Paman!”
Chenchen yang sudah tidak melihat pamannya selama tiga hari, meluncur dari sofa dan berlari memeluk kakinya. Yun Che mengulurkan tangan untuk membelai kepalanya, “Apakah kamu senang melihat Paman?”
Saat dia berbicara, dia memberi Zhou Zeyu tatapan dingin, dan membuat yang terakhir sangat ketakutan sehingga dia segera duduk tegak sekaku patung. Dalam hati menangis dan berteriak bahwa Yun Che bukanlah manusia, suka menggertak mereka.
“Ya, ke mana Paman pergi?”
Chenchen mengangguk dan menatapnya dengan kesal. Dia ingin meminta izin pamannya untuk pergi ruang dimensi untuk melihat Hei Yu, tetapi Xing Feng membawa pamannya ke atas dan menghilang selama beberapa hari. Chenchen merasa tidak senang akan hal itu.
“Haha… kamu ingin bermain dengan Hei Yu?”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Semua yang ingin dia katakan tertulis dengan jelas di wajahnya dan Yun Che bisa mengetahuinya secara sekilas. Ruang miliknya mungkin adalah peternakan dan kebun binatang besar bagi Chenchen.
“Lww…” Jtfcmtfc wfcujcuuex vfcujc ufwylgj, wfieqjxjc xfietjccsj rfyfiewcsj. Tec Jtf afgrfcsew qjvjcsj vfcujc qfcet xjrlt, “Djlxijt, yjkj Wljbyjl.”
“Yxf.”
Bjil lcl, Jtfcmtfc sjcu yjtjulj yfgijgl xfwyjil ecaex wfcpfwqea Wljbyjl. Vfafijt vlj vjajcu ijul, Tec Jtf wfijwyjlxjc ajcujccsj vfcujc glcujc, vjc qglj xfmli lae wfcutlijcu vjgl evjgj alqlr. Zfiltja jvfujc lcl, bgjcu-bgjcu vjgl Klw Glcuofcu wfifyjgxjc wjaj vjc wfwyexj weiea wfgfxj xjgfcj afgxfpea. Zfrxlqec wfgfxj afijt ijwj wfcveuj yjtkj gejcu Tec Jtf yfgyfvj, vjijw jgal yjtkj lae vjqja vluecjxjc ecaex wfcewyetxjc vjc wfwyljxxjc rfrejae, wfgfxj alvjx ajte yjtkj wjcerlj vjqja wjrex. Lji lcl pfijr wfijkjc ijcula.
Ini adalah kesimpulan yang diambil semua orang, karena mereka tidak bisa memikirkan kata lain untuk menggambarkannya.
“Apakah ini benar-benar aneh? Kalian juga bisa segera masuk.” Setelah melirik mereka, Yun Che berdiri di samping sofa dan bertanya, “Di mana Yehan dan Xiao Cheng?”
Biasanya Yun Cheng akan bermain dengan tabletnya di ruang tamu. Dan Leng Yehan akan selalu bersamanya jika dia tidak keluar untuk menjalankan misi.
“Hah? Yehan mengajaknya jalan-jalan. Saudara Che, maksudmu kita belum bisa masuk, dan ruangmu juga bisa mengalami peningkatan level?”
Setelah mengembalikan akal sehatnya, Ye Xingchen dengan santai menjawab pertanyaannya. Yang mereka khawatirkan sekarang adalah ruang Yun Che. Jika itu benar-benar bisa membawa masuk makhluk hidup, mereka tentu saja sangat penasaran.
“Bisa dibilang begitu. Saat ini, hanya Chenchen dan aku yang bisa masuk. Xiao Cheng juga seharusnya bisa, tapi aku belum mencobanya. Apakah kakakku ada di dapur? Aku merasa ingin muntah setelah makan makanan cepat saji selama beberapa hari terakhir ini.”
Yun Che tidak ingin repot-repot menjelaskan kepada mereka secara rinci karena mereka semua akan bisa masuk suatu hari nanti. Dia pergi ke dapur dan melihat Yun Yao merebus daging untuk Raja Serigala dan yang lainnya. Aromanya yang harum membuat Yun Che merasa lapar. Dia segera berjalan maju dan memeluk kakaknya, bertingkah seperti anak manja, “Kakak, aku sangat lapar.”
Di depan saudara perempuannya, dia seperti tidak akan pernah tumbuh dewasa. Yun Che dan Yun Cheng baru berusia sepuluh tahun saat kehilangan orang tuanya. Yun Yao juga menikmati rasa ketergantungan kedua adik laki-lakinya, tetapi dia menegurnya saat menoleh, “Siapa yang membuatmu menghilang tanpa alasan?!”
“Kakak, apakah kamu benar-benar saudara perempuanku?”
Yun Che bertingkah seolah dia terluka dan Yun Yao menegurnya sambil tersenyum dengan sendok di tangannya, “Baiklah, baiklah. Xiao Xing berkata bahwa kamu akan turun hari ini, dan aku telah meninggalkan makanan untukmu di atas meja. Panaskan sendiri di microwave.”
“Kamu yang terbaik. Kak, beri aku daging yang sedang siapkan untuk Raja Serigala dan yang lainnya.”
Yun Che merasa puas. Sebelum pergi, dia menunjuk ke panci besar berisi daging rebus yang akan siap.
“Baiklah.”
Meskipun daging rebus itu disiapkan untuk Raja Serigala dan yang lainnya, Yun Yao selalu menyiapkannya sesuai standar konsumsi manusia. Oleh karena itu, Yun Che dapat memilikinya jika dia mau. Terkadang, Chu Haoling juga sering menyelinap ke dapur untuk memakannya saat tidak ada orang yang melihat. Oleh karena itu, Chu Haoling tampaknya bertambah gemuk sejak Raja Serigala datang. Jika itu terus berlanjut, kurang dari dua tahun pasti dia akan tumbuh bulat seperti Chenchen.
Salju yang mengerikan akhirnya berhenti. Tepat ketika ketiga kekuatan militer dan pemerintah berpikir mereka akhirnya bisa bersantai, Xing Feng secara pribadi membawa Gu Mingxuan datang untuk satu hal—lembaga penelitian! Dia tidak perlu basa-basi, jadi para pemimpin dari tiga kekuatan militer dan pemerintah tidak punya pilihan selain memilih lagi. Yang mengejutkan mereka, Wei Kan mengkhianati kelompoknya dan memilih Xing Feng kali ini, menghasilkan dua kekuatan militer melawan satu yang tersisa dan pemerintah.
Apa yang membuat mereka terdiam adalah Xing Feng bahkan membawa kontrak transfer, sepertinya dia akan menyelesaikannya di tempat. Mo Wenyang yang paling blak-blakan, menandatangani namanya dan mencap segel resmi Tentara Mo tanpa membaca isi kontrak. Ketika giliran Wang Wei dan Wan Guoqiang, mereka berdua mengertakkan gigi dan menatap tajam ke arah Wei Kan sebelum menandatangani dan mencap segel mereka.
“Baiklah, lembaga penelitian sekarang milikku. Aku akan mengatur agar mereka pindah ke Komunitas Chaoyang sesegera mungkin.”
Kontrak itu dieksekusi dalam lima salinan, dan masing-masing dari mereka memegang satu salinan di tangan mereka. Tidak ingin menahan mereka lebih jauh, Xing Feng menyimpan salinannya dan pergi bersama Gu Mingxuan. Mo Wenyang yang merupakan satu-satunya yang tersenyum, menggelengkan kepalanya dan berencana untuk melakukan perjalanan pulang. Karena dia keluar akhir-akhir ini, orang tuanya sibuk menangani barang-barang di markas militer.
Sekitar satu jam kemudian, Xing Feng telah kembali ke rumah dengan kontrak di tangannya. Sepuluh menit setelah dia tiba, pemilik kemampuan ruang dari Tentara Wei datang untuk meminta sesuatu. Xing Feng dan Yun Che bertukar pandang sebelum berjalan keluar. Wei Kan tidak datang secara pribadi kali ini, dan orang yang datang adalah wakil yang mereka lihat hari itu. Yun Che mengira Wei Kan mungkin sedang bersembunyi sambil mengutuk mereka di markas militer.
“Kapten Xing, Kapten Yun.”
Wakil yang berpangkat mayor jenderal itu berinisiatif menyambut mereka. Dia memiliki senyum sopan di wajahnya, tetapi matanya dipenuhi dengan kebencian saat diperhatikan lebih dekat. Orang-orang dari Tentara Wei mungkin akan membenci mereka untuk beberapa waktu, tapi kali ini mereka pantas mendapatkannya karena sudah berani menipu.
“Apakah mereka semua pemilik kemampuan ruang?” Yun Che mengangguk sebentar sebelum melihat ke belakang—sebenarnya ada sepuluh pemilik kemampuan ruang. Sepertinya Wei Kan sangat kaya karena bisa mengirim sepuluh pemilik kemampuan ruang sekaligus. Yun Che berpikir dia harus menipunya beberapa kali lagi di masa depan, atau dia akan menyesali dirinya sendiri.
“Ya, tolong agar Kapten Yun memenuhi janjinya hari ini.”
Tanpa menyadari apa yang ada dalam pikiran orang di hadapannya, wakil itu mengingatkan Yun Che dengan terus terang. Jika tidak, dia pasti akan segera melompat dan meminta pertarungan.
“Oke.” Tepat setelah dia berbicara, jalan selebar tiga meter langsung dipenuhi barang-barang, membentang setidaknya sepanjang dua puluh hingga tiga puluh meter. Ada berbagai macam barang, yang paling mencolok adalah kotak-kotak garam yang disegel. Melihat itu, wakil yang datang yakin bahwa itu adalah kelompok yang ditimbun di tambang garam, tetapi mereka tidak punya bukti apa pun. Bahkan, jika Yun Che dengan sengaja mengeluarkan barang yang sama, mereka hanya bisa diam dan menelan penghinaan.
“Bukankah kamu memberi mereka terlalu banyak?”
Sepuluh pemilik kemampuan ruang semuanya terisi hingga kapasitas maksimumnya. Melihat kendaraan mereka pergi, Xing Feng tidak bisa tidak bertanya-tanya mengapa Yun Che tidak menyimpan apa pun untuk dirinya sendiri kali ini karena dia telah menyimpan sepertiga dari benih sebelumnya.
“Tidak apa-apa. Lao Wei tidak memiliki waktu yang mudah, jadi mari kita sedikit mengalah.”
Yun Che mengangkat alisnya dan bertindak seolah-olah dia berada di pihak yang kalah, padahal di dalam hati dia tertawa bahagia. Semua yang dia keluarkan barusan bukanlah hal yang banyak karena tidak ada yang mengetahui seberapa besar sebenarnya dua kelompok persediaan yang dia dapatkan sebelumnya. Kontainer di dermaga kota sangatlah banyak dan sebagian besar sudah terisi penuh. Apa yang telah dia berikan kepada mereka hanyalah sepersepuluh dari jumlah yang sebenarnya.
“Ayo, katakan padaku dengan jujur, berapa banyak yang kamu simpan?” Xing Feng sangat mengenalnya dengan baik.
Dia menebak bahwa Yun Che pasti menyimpan persediaan dalam jumlah besar lagi, Xing Feng melingkarkan tangannya di lehernya dan bersandar padanya. Yun Che menoleh sedikit dan tertawa jahat, “Tidak banyak. Mereka hanya mengambil sebagian kecil.”
“Haha… kamu!”
Mendengar ini, Xing Feng tertawa terbahak-bahak. Sepertinya Lao Wei ditipu lagi? Dia akan marah jika mengetahui hal ini.
“Hehe… Aku tidak mungkin melakukan dua perjalanan dengan cuma-cuma, kan?” Yun Che terkikik sebelum memasuki rumah.
Xing Feng menegakkan tubuh dan memegang tangannya, “Mengapa tanganmu begitu dingin?” Dia mengerutkan kening saat menyentuh tangan dingin Yun Che.
Merasa tidak senang, dia mengeluarkan jaket longgar dan mengenakannya. Kemudian meniup tangan Yun Che untuk menghangatkannya, sebelum menutupinya dan memasukkannya ke dalam saku mantelnya sendiri.
Yun Che tidak berjuang sama sekali dan hanya menatapnya sambil tersenyum. Semakin dipikirkan, keluarganya–Xing Feng benar-benar sangat baik. Setelah Xing Feng selesai, Yun Che bersandar padanya dan berkata, “Tanganku hanya terasa dingin saat disentuh, tapi aku tidak merasa dingin. Tubuhku jauh lebih bugar dari yang kamu kira.”
Bukan hanya dingin, tetapi panas juga sama. Bahkan, jika dia berkeringat di sekujur tubuh, dia tidak akan merasa panas. Berpikir itu mungkin karena mata air spiritual telah mengubah tubuhnya, dia terlalu malas mempermasalahkannya selama itu tidak membuat tubuhnya merasa tidak nyaman.
“Meskipun merasa tidak dingin, tetap kenakan lebih banyak pakaian. Aku merasa tidak nyaman saat menyentuh tanganmu yang dingin.”
Itu adalah alasan kuat yang tidak bisa dibantah Yun Che. Setelah mereka berdua kembali ke rumah, Yun Che mengumumkan keputusan mereka untuk melakukan perjalanan jauh. Tentu saja, alasan keputusan itu karena Hei Yu.
Yun Yao, Wang Suhua, dan beberapa tetua lainnya tampak khawatir karena tempat yang mereka tuju sangat jauh. Yang lain tidak keberatan karena mereka sudah terbiasa mendengarkan Yun Che dan akan menemaninya pergi setelah dia membuat pengaturan. Namun, semua orang terkejut ketika Yun Che mengatakan bahwa kali ini dia akan membawa Yun Cheng. Baik Leng Yehan dan Yun Cheng menatapnya tak percaya, bertanya-tanya apakah mereka salah dengar.
***
