English

Kaleidoskop KematianCh72 - Kebakaran

3 Comments

Penerjemah: SelirChu

Editor: feiyourarthur lF7kZ0


Hanya ada dua ranjang di kamar, jadi seseorang harus tidur di sofa. Lin Qiushi secara sadar menunjukkan kualitas pribadinya soal menghormati yang tua, mencintai yang muda dan selalu mengutamakan wanita—dengan tegas mengungkapkan bahwa ia akan tidur di sofa. Cheng Yixie dan Ruan Nanzhu bisa menggunakan ranjangnya. 

Cheng Yixie tidak repot basa-basi dengan Lin Qiushi mengenai hal tersebut, hanya mengganti piyamanya dan langsung naik ke ranjang. 

Read more BL at langitbieru (dot) com

Ruan Nanzhu, di sisi lain, duduk di ranjang sambil melihat Lin Qiushi sebentar. Hal itu entah mengapa membuat Lin Qiushi merasa gugup. 

“Kenapa kau melihatku?”  njhCfW

Ruan Nanzhu, “Karena kau tampan.” 

Lin Qiushi, “…” 

Ruan Nanzhu, “Mau tidur denganku?” Ia menepuk kasur di bawahnya. 

Lin Qiushi menolaknya, berkata bahwa ia akan pindah jika ia benar-benar tidak bisa tidur. Ruan Nanzhu hanya sedikit memiringkan kepalanya saat mendengar ini, kemudian berkata baiklah dan tidak memaksanya lagi.  81rtSN

Sofa disini besar dan lembut, dan sesungguhnya sama sekali tidak terasa tak nyaman untuk ditiduri. Sebuah selimut tipis diletakkan di atas tubuh Lin Qiushi, ia lalu mengalihkan pandangannya pada cermin di lantai. Sebuah handuk telah diletakkan di atasnya, menutupi permukaan cermin yang cerah hingga orang di bawah mereka tidak lagi bisa melihat ke dalam kamar mereka.  Setelah memeriksa cermin lain di kamar, mereka menemukan ada banyak cermin baik yang searah maupun dua arah. Jadi, mereka menghabiskan beberapa saat untuk menutupi setiap cermin dua arah dengan handuk. 

Kondominium ini cukup baru dan kelihatannya baru di renovasi. Meringkuk di sofa, Lin Qiushi perlahan tertidur. 

Malam pertama di dunia ini biasanya lebih damai. Lin Qiushi kira ia akan bisa tidur hingga pagi, tapi saat malam, ia tanpa diduga dibangunkan oleh Cheng Yixie. 

Saat Lin Qiushi bangun, ia melihat Cheng Yixie mengerutkan alisnya, terduduk di sofa dengan hidung yang terus berkedut seolah ia tengah mengendus sesuatu.  TP9gfe

“Yixie, ada apa?” Lin Qiushi bertanya bingung. 

“Ada bau,” Cheng Yixie berkata pelan, “… sesuatu terbakar. Apa kau menciumnya?” 

Terkejut, Lin Qiushi dengan teliti menggunakan hidungnya, tapi ia tidak bisa menangkap aroma apapun. Jadi, ia menggelengkan kepalanya: “Tidak, aku tidak bisa menciumnya.” 

Cheng Yixie berhenti bicara. Ia berdiri, pergi menuju dinding dan berjongkok untuk memeriksanya.  thsVlT

Perilakunya entah mengapa aneh. Menyaksikan dari belakang, Lin Qiushi baru akan bertanya saat ia mendengar Ruan Nanzhu di atas ranjang bertanya pelan, “Ada apa?” Ruan Nanzhu juga sudah bangun. 

Cheng Yixie masih memeriksa ujung dinding. 

Wallpaper emas samar menutupi nyaris setiap sudut ruangan. Lin Qiushi menyaksikan saat Cheng Yixie bangun, meraih sebuah pisau buah dari meja lalu kembali ke dinding dan mulai merobek wallpaper. 

Beberapa menit kemudian wallpapernya terbuka, menampilkan sebuah petak hitam gelap. nWHiCD

Melalui lampu yang redup, Lin Qiushi bisa melihat bahwa itulah dinding di balik wallpaper. Wajahnya agak tercengang. 

“Pernah … terjadi kebakaran di kamar ini?” Dinding itu kelihatannya hangus; sesuatu jelas pernah terjadi di kamar ini. 

Langit Bieru.

Cheng Yixie mulai terbatuk ringan, seolah ia tersedak suatu bau. 

Melihat Cheng Yixie seperti ini, Ruan Nanzhu bangun dan pergi ke kamar mandi. Dari sana, ia mengambil sebuah handuk yang dibasahi dan memberikannya pada Cheng Yixie.  bXdsxj

“Letakkan di wajahmu.” 

Cheng Yixie mengambilnya dan menekan handuk pada hidung dan mulutnya. Barulah setelah itu batuknya entah bagaimana mereda. 

“Kelihatannya pernah terjadi sesuatu dalam bangunan ini.” Ruan Nanzhu berkata, “Setidaknya pernah terjadi kebakaran.”

Tepat saat ia selesai bicara, Lin Qiushi juga mulai mencium sesuatu yang terbakar. Awalnya Lin Qiushi mengira indera penciumannya mengada-ngada, jadi ia menatap Ruan Nanzhu. Tapi Ruan Nanzhu mengangguk padanya. “Aku juga menciumnya.”  GPUBO7

Ia dengan segera menuju kamar mandi, dan menyiapkan dua handuk basah lagi, memberikan yang satu pada Lin Qiushi lalu berkata, “Aku akan melihat keluar.” 

Menutupi hidung dan mulutnya dengan handuk, Lin Qiushi menunjukkan, “Aku juga. Ayo pergi bersama.” 

Ruan Nanzhu tidak menolaknya, melangkah menuju pintu. 

Di luar kamar hening. Tampaknya tidak ada orang lain yang mencium aroma aneh yang sama. Tapi pada waktu Cheng Yixie meninggalkan kamar, alisnya semakin mengerut.  Ftq9Ls

Ruan Nanzhu menatapnya, “Baunya semakin menguat?” 

Cheng Yixie mengangguk, matanya menyapu aula seolah ia berharap dapat menemukan sesuatu. Lin Qiushi juga mendengar suara samar. Suara yang janggal, sedikit mirip dengan orang yang menggaruk pintu … pandangannya mengikuti sumber suara, dan pada waktu yang sama, Cheng Yixie juga menunjuk ke ujung aula. 

Ada kamar single di ujung aula. Hanya dua orang wanita yang tinggal di sana. 

Mereka mengambil beberapa langkah menuju arah itu. Lin Qiushi baru akan menuju sumber dari suara yang ia dengar, tapi Ruan Nanzhu meraih dan menghentikannya. alq2zQ

“Ada apa?” Lin Qiushi terkejut. 

Ruan Nanzhu tidak menjawab, hanya mengangkat kepalanya tiba-tiba. 

Lin Qiushi melihat kemana ia menatap, lalu menemukan bahwa di atas kepala mereka, sebaris cermin juga berjajar di lorong. Seluruh aula tercermin di atasnya. Dan pada saat itu, sosok di dalam cermin juga mengangkat kepalanya, persis meniru gerakan Lin Qiushi. 

We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.

Lalu Ruan Nanzhu kembali menunjuk ujung aula.  d3Yp9X

Olc Hlertl qjtjw. Pj wfiltja xf jgjt epecu ibgbcu vl mfgwlc. Gfcujc ilglxjc lae, cjqjrcsj afgtfcal rfqfcetcsj. Vfyjy, vl vjijw mfgwlc, epecu ibgbcu lae vlijijq jql sjcu wfwyjgj. 

Vl pjub wfgjt wfifvjx xfiejg wfijiel mfijt vl rfxlajg qlcae. Crjq tlajw afyji peuj wfculxeal. 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Olc Hlertl jxtlgcsj ajte vjglwjcj yje sjcu wfcmfxlx lae yfgjrji. Pj wfcujiltxjc qjcvjcujccsj, ijie yjilx wfiltja ibgbcu. Ceij vl veclj-csjaj wjrlt vlaeaeql xfufijqjc, ajcqj rfvlxlaqec plijajc mjtjsj jql. 

Cheng Yixie tidak bisa menahannya, ia mulai terbatuk lagi.  YHDe7Q

Lin Qiushi berkata, “Apa apinya akan menyebar ke sini?” 

Ruan Nanzhu menggelengkan kepalanya, “Aku tak tahu.” 

Lin Qiushi menatap lorong di cermin dan apinya semakin ganas. Bahkan pintu keamanan logam kelihatan terbungkus rasa panas. Suara yang terdengar seperti gedoran pintu semakin nyaring, diikuti dengan ratapan pelan—kelihatannya ada orang dibalik pintu itu. 

“Tolong, tolong …” Seseorang memanggil.  Sdf2Dl

Lin Qiushi tidak yakin kalau hanya ia yang mendengar suara itu, atau semua orang bisa mendengarnya. Jadi ia bertanya, “Apa kalian mendengarnya?” 

Baik Ruan Nanzhu dan Cheng Yixie menggelengkan kepala mereka, menandakan mereka tidak mendengar apapun. 

Tapi Ruan Nanzhu berkata, “Aku tidak mendengarnya, tapi aku melihatnya.” 

“Apa yang kau lihat?” Lin Qiushi bertanya ragu.  5WJXqC

Ruan Nanzhu menjawab, “Sebuah tangan terulur keluar dari kamar.” Ia lalu melihat lebih dekat, “Sekarang ada dua.” 

Tepat saat Lin Qiushi mengira ia sama sekali tidak bisa melihat apapun, sebuah tangan menepuknya sekali, dengan ringan, di punggungnya. Ia ketakutan hingga berkeringat dingin, berbalik hanya untuk bertemu dengan seorang pria dan wanita yang berdiri di belakangnya. Lin Qiushi memiliki kesan samar akan keduanya—kemungkinan orang dari kelompok yang mereka temui di lantai bawah tadi. 

“Apa yang kalian lihat?” tanya wanita itu.

Keduanya muncul tanpa suara, dan tak seorangpun menyadarinya. Kalau ia tidak melihat keduanya tadi, Lin Qiushi benar-benar akan mengira mereka hantu.  4ASrb9

Lin Qiushi berpikir, kalau pepatah bilang, pintu kesembilan ini adalah tempat harimau berjongkok dan naga tersembunyi.

Terhadap keduanya, Ruan Nanzhu kelihatan cukup tenang. Ia menjawab, “Menonton kembang api.” 

Wanita itu tersenyum. “Kembang api? Apa cantik?”

Ruan Nanzhu, “Biasa saja.”  G8qIV7

Wanita itu, “Lebih cantik dariku?” 

Ruan Nanzhu tersenyum, sebelum dengan tenang berkata, “Lebih cantik darimu, tapi tidak secantik aku.” 

Please visit langitbieru (dot) com

Senyum di wajah wanita itu menghilang, dan amarah terpancar di matanya. Ia menatap wajah Ruan Nanzhu dengan mimik tak bersahabat. 

Pria di sampingnya maju selangkah sekarang. Ia memberikan perkenalan singkat, berkata bahwa ia dan wanita itu adalah saudara dan bahwa namanya adalah Luo Qianshan dan adik perempuannya bernama Luo Qianshui.  fM8A0I

Luo Qianshan berkata, “Ada kebakaran di ujung aula?” 

Tidak ada seorangpun dari sisi Lin Qiushi yang menjawab pertanyaan Luo Qianshan, karena dalam tingkat tertentu, mereka adalah pesaing, dan memberikan petunjuk pada sainganmu bukanlah langkah yang sangat pintar. 

“Terbakar.” Luo Qianshui juga melihat gambar dalam cermin yang berbanding terbalik dengan realita. Ia menatap Luo Qianshan, “Apa orang di dalamnya terbakar sampai mati?” 

Luo Qianshan menjawab, “Aku tidak tahu.”  k05NlJ

Jadi kelimanya lanjut berdiri di aula, menyaksikan dalam diam. 

Apinya tidak terlihat akan menyebar, membatasi dirinya dalam satu ruangan itu saja. Lin Qiushi menatap malam buram di luar jendela dan tanpa sadar menguap kecil. 

Ruan Nanzhu melihatnya dan berkata, “Ayo, kita kembali tidur.” 

Lin Qiushi, “Kita tidak akan melihatnya lagi?”  uWp894

Ruan Nanzhu, “Apa kau akan berdiri di sini dan menontonnya sepanjang malam?” 

Poin yang adil. Ditambah ada dua orang menyeramkan yang berdiri di samping mereka. Ketiganya tidak lagi memperhatikan kakak-beradik itu dan kembali ke kamar mereka. 

Indera penciuman Cheng Yixie agak terlalu sensitif. Karenanya, asap terus membuatnya terbatuk; kelihatannya ia tidak dalam kondisi yang baik. 

Ruan Nanzhu adalah orang terakhir yang memasuki kamar. Sebelum ia masuk, ia sekali lagi melihat ke aula dan merengut.  2n7B9Y

Lalu, setelah ia masuk ke dalam kamar, ia langsung berkata pada Lin Qiushi dan Cheng Yixie: “Mereka keluar.”

Lin Qiushi, “Siapa?” 

“Orang-orang yang terbakar,” jawab Ruan Nanzhu. Pada waktu sebelum ia masuk ke dalam, ia melihat dua sosok tambahan di ujung lorong: satu besar dan satu kecil. Mereka kelihatan seperti seorang dewasa yang bergandengan dengan seorang anak kecil, tubuh mereka hangus dan masih terbakar. Diam, mereka hanya berdiri di aula, mengawasi setiap kamar di lantai ini. Pemandangan itu sangat tidak nyaman dilihat. 

Mendengar ucapan Ruan Nanzhu, Lin Qiushi melihat bagian tertentu dalam petunjuk: dengan sejarah sebagai cermin, seseorang bisa memahami gelombang keberuntungan. Mungkinkah ‘sejarah; berarti apa yang terjadi di gedung tinggi ini? UeNEIu

Ketiganya berpikir dalam diam, bau terbakar itu perlahan-lahan mereda. 

“Ayo tidur dulu.” Ruan Nanzhu melirik waktu. “Kita akan memikirkannya besok, atau tubuh kita akan menyerah.” 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Jadi ketiganya kembali ke ranjang masing-masing. 

Orang biasa, setelah menemui hal semacam itu, biasanya akan dihantui oleh rupa menyeramkan dan akan kesulitan tidur. Tapi Lin Qiushi mengetahui bahwa mereka tidak lagi sebanding dengan orang normal. Bukan hanya ia tidur dengan cepat, ia juga bisa tidur cukup nyenyak; ia tidak bangun hingga pagi berikutnya.  os TgY

Matahari terbit diiringi dengan bau abu. Dibangunkan oleh cahaya yang tertumpah dari jendela prancis, Lin Qiushi dengan muram membuka matanya. 

“Selamat pagi,” sapa Ruan Nnzhu. 

“Mh.” Mengusap matanya, Lin Qiushi bangun dari sofa lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Cheng Yixie kelihatannya sudah bangun lebih awal dan sudah ganti baju, berdiri diam di samping jendela dan melihat pemandangan di luar.  u3C7Gp

“Sarapan ada di lantai dua.” Ruan Nanzhu berkata, “Ayo pergi. Aku sebenarnya sedikit lapar.”

Ketiganya keluar dari kamar mereka dan melihat banyak orang sudah berkumpul di restoran. 

Lin Qiushi melihat sana sini dan menemukan dua orang yang ia cari—para wanita yang tinggal di kamar single. 

Mereka terlihat bersemangat dan berbincang riang, seolah segala yang terjadi semalam tidak memengaruhi mereka sama sekali.  6Sf2ph

Saat Lin Qiushi lanjut mengawasi mereka, Ruan Nanzhu membuat suara tawa yang kedengarannya bukan tertawa, tepat di samping telinganya. 

“Kau mengawasi mereka dengan begitu serius. Apa mereka lebih enak dilihat daripada aku?” 

Jengkel, Lin Qiushi menjawab, “Tentu saja kau yang paling enak dilihat.”

“Oh, jangan terlalu sungkan.” Ruan Nanzhu memakan semulut penuh roti dan berkata, “Mereka berdua juga ada disini.” 51Tsna

Yang dimaksud mereka berdua adalah kakak beradik yang mereka temui di aula semalam, Luo Qianshan dan Luo Qianshui. Keduanya baru saja masuk, satu tersenyum pada Lin Qiushi sementara yang lain melotot pada Ruan Nanzhu.

Kelihatannya Luo Qianshui merasa jengkel dengan provokasi Ruan Nanzhu semalam. 

Ruan Nanzhu tidak takut sama sekali, ia mendongakkan dagunya ke arah gadis itu dan bersandar di pundak Lin Qiushi. Ia berseru dengan suara yang tidak-sadar-diri, “Oh astaga, tatapan wanita itu menyeramkan, ia menakutiku.” 

Lin Qiushi tidak tahu harus tertawa atau menangis.  dzr Uj

Cheng Yixie, di sisi lain, kelihatannya lebih dari terbiasa dengan minat Ruan Nanzhu dalam berteater, dan hanya mengunyah rotinya dengan wajah datar. 

Setelah mereka menyantap makanan mereka, pelayan yang kemarin memberi kartu kamar pada mereka muncul, memegang setumpuk benda di tangannya. Mungkin itu adalah panduan wisata yang pernah ia sebutkan.

Langit Bieru.

Pelayan itu berkata sambil tersenyum, “Apa semuanya tidur nyenyak semalam? Ini adalah panduan wisata area ini, kalian sebaiknya membaca panduan ini dengan baik setelah mendapatkannya.” Lalu ia mulai membagikannya. 

Lin Qiushi juga mendapat satu. Ia membukanya dan menemukan bahwa benda itu memang panduan menuju tempat wisata indah di kota ini, termasuk juga gedung tinggi dengan eksterior cermin ini.  PtqdD1

Infonya menyebutkan fakta bahwa gedung tinggi ini adalah bangunan lokal bersejarah yang direnovasi dua tahun sebelumnya.  Hasil sebelum dan sesudah renovasinya sangat berbeda. Cermin dipasang di seluruh bagian luar gedung, membuatnya terlihat sangat aneh. 

Saat Lin Qiushi membolak-balik halaman buku, ia mendengar Cheng Yixie kembali terbatuk pelan. 

“Uhuk, uhuk.” Menutupi hidungnya, Cheng Yixie susah payah berkata, “Sesuatu sedang terbakar …” 

“Apa?” Baik Lin Qiushi dan Ruan Nanzhu bingung, karena keduanya tidak mencium apapun.  Eca1Gy

Tapi segera, mereka tidak perlu menciumnya, karena asap tebal mulai muncul—sesuatu yang terbakar sebenarnya adalah seorang manusia. Ia adalah salah satu dari dua wanita yang tinggal di kamar single. 

Awalnya, tubuh wanita itu hanya berasap. Saat pandangan kaget dijatuhkan padanya, muncul bara api yang menyilaukan. Bara ini sepertinya langsung muncul dari dagingnya, menelan seluruh tubuhnya dalam seketika. 

“AAAHHHH!!!” Wanita itu meratap ngeri dan melempar dirinya ke tanah, berbalik dan berguling seperti orang gila. Tapi tindakan tersebut tidak ada gunanya sama sekali karena apinya berasal dari dalam tubuh wanita itu. Lin Qiushi juga mengambil sebotol susu dari meja dan mencoba memadamkan api di tubuhnya, tapi hal itu tidak membuat perubahan apapun. 

Dalam semenit, sebelum kerumunan itu sadar, wanita yang dulunya secantik bunga sudah menjadi mayat hangus terbakar.  LDfqi0

“Argh—” Seseorang muntah di tempat. Yang lain juga tidak terlihat begitu baik. 

Katanya terbakar hingga mati adalah cara paling menyakitkan untuk meninggal. Lin Qiushi perlahan kembali ke sisi Ruan Nanzhu dan meletakkan botol susu di tangannya. 

Kelihatannya apa yang terjadi semalam adalah penyebab kematian wanita tersebut. 

“Xiao Yan! Xiao Yan!!!” Wanita yang lain menangis keras, melemparkan dirinya ke samping tubuh wanita itu dalam keadaan nyaris gila.  2g1GSe

Lin Qiushi menyaksikannya dari samping, tidak bicara. 

Ruan Nanzhu bertanya, “Kau baik-baik saja?” 

Lin Qiushi menggelengkan kepalanya untuk berkata bahwa ia baik-baik saja. Nyatanya, ia sudah melihat bagiannya soal pemandangan berdarah, tapi yang ada di hadapannya sekarang agak terlalu menyeramkan … pintu kesembilan memang susah. Pada malam paling pertama saat mereka masuk, satu orang terbunuh. 

“Menjijikkan.” Luo Qianshui yang duduk tidak terlalu jauh dari sana, berkata dingin sebelum bangkit dan berjalan pergi, “Benar-benar tidak masuk akal.”  ihdZTa

Kakaknya berada tepat di belakangnya saat mereka meninggalkan restoran. 

Sikap Luo Qianshui mungkin dingin, tapi sebenarnya itu normal. Setelah melihat pemandangan semacam ini, raut kebanyakan orang di ruangan itu kelihatan mati rasa. Hanya dalam kelompok berisi lima orang yang mengikutsertakan pemula itulah yang anggotanya muntah dan tersentak menjauh. “Aku sangat takut, Xia-jie.” Seorang pemuda berkata pada sang pemimpin. 

Langit Bieru.

Wanita yang dipanggil Xia-jie sepertinya adalah orang yang membawa mereka masuk. Ia menjawab, “Jangan takut, tidak ada yang perlu ditakutkan. Selama kau mendengar dan mengikuti peraturannya dengan baik, tidak akan ada yang terjadi.” 

Meski ucapan ini dangkal, sepertinya memang hanya itu yang bisa mereka lakukan. Ketakutan di wajah pemuda itu tidak sirna.  8f5lmt

Ruan Nanzhu juga bangun. “Ayo pergi melihat-lihat.” 

Mereka meninggalkan restoran dan keluar menuju jalan di dekat gedung tinggi. 

Tidak seperti dunia sebelumnya, dunia ini kelihatannya dapat diakses secara luas. Tak terhitung jumlah manusia yang berada di jalan yang sibuk dan jejeran berbagai jenis toko di kedua sisinya. Ada bus yang akan membawa mereka ke tempat lain. Bahkan mata uang yang digunakan sama dengan dunia asli mereka. 

Melihat sekitarnya, Lin Qiushi menjadi sangat penasaran: “Bisakah kita pergi ke tempat lain?”  Wvrgz5

“Ya.” Ruan Nanzhu berkata, “Selama kau kembali sebelum malam.” 

Lin Qiushi, “Kalau tidak?” 

Ruan Nanzhu, “Maka kau harus mengalami beberapa cara yang aneh untuk mati.” Ia berbicara tanpa basa-basi; ia jelas pernah berada dalam situasi semacam itu sebelumnya. 

“Apakah dunia ini sempurna?” Meski ia mencoba untuk menahan dirinya, masih ada banyak pertanyaan di dalam hati Lin Qiushi. Ia menatap crepes di jalan, “Apa makanannya bisa dimakan?”  kUuytM

“Mh.” Ruan Nanzhu berkata, “Harusnya rasanya cukup enak.” 

Jadi, Lin Qiushi mengeluarkan uangnya untuk membeli tiga crepes, masing-masing satu. 

Lin Qiushi memilih yang rasa coklat dengan es krim di dalam crepe. Ia mencicipinya dan berpikir bahwa rasanya cukup enak, ia bergumam, “Lalu apa bedanya dunia ini dan kenyataan?” 

Ruan Nanzhu, “Bedanya? Mungkin perbedaan terbesarnya adalah bahwa dunia ini ada hantunya.” Lalu, “Aku akan bertanya soal gedung tinggi itu.”  dcUeOB

Ia mendekati toko terdekat dan menanyakan beberapa pertanyaan pada pemiliknya. 

Perlu dikatakan bahwa manfaat cross-dressing memang muncul di waktu seperti ini. Pemilik toko itu sangat ramah dengan Ruan Nanzhu. Seseorang berusia sekitar tiga puluh tahun bahkan memberi sekotak permen dari toko permennya pada Ruan Nanzhu, berkata bahwa ia punya waktu malam ini, mereka bisa merencanakan sesuatu …

Ruan Nanzhu dengan terus terang menolaknya. 

Bisa dikatakan bahwa NPC disini dan di pintu sebelumnya jauh berbeda. Mereka lebih terlihat seperti orang normal. Tidak mungkin mengetahui bahwa dunia ini berbeda dari realitas hanya dari ucapan atau tindakan NPC saja.  9jVBEz

Hal itu sudah cukup untuk membuat Lin Qiushi bingung, “Apa kita benar-benar sedang di dalam pintu?” 

Ruan Nanzhu, “Tentu saja.” Ia menatap Lin Qiushi, “Semakin sulit pintunya, semakin baik pula kemiripannya dengan realitas. Pintu kesepuluh yang kudatangi …” Saat ini, ia terhenti. Duka menutupi matanya seolah ia mengingat kenangan yang tak diinginkan. 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Melihat ini, Lin Qiushi juga tidak bertanya. Hanya berpura-pura tak melihat apapun. 

Kesampingkan ini, mereka berhasil mengumpulkan banyak informasi soal bangunan tinggi itu.  uKM4tz

Dua tahun yang lalu, pernah terjadi kebakaran di gedung ini, dimana sebuah keluarga dengan tiga anggota menjadi korbannya. Kata mereka, keluarga itu bahkan berasal dari luar kota dan bertemu dengan nasib buruk seperti ini …

“Kebakarannya menghanguskan seluruh lantai?” Info ini berasal dari kios koran kecil di samping gedung tinggi tersebut. Kios itu sudah berumur dan seorang pria tua menjual koran-korannya. 

“Ya, seluruh lantai.” Pria tua itu berkata, “Lalu gedung tinggi itu direnovasi. Karena seluruh bagian luarnya gosong karena asap, sekarang gedung itu ditutupi dengan cermin.” Ia menaikkan kacamatanya dan berkata dalam suara serak: “Pantulannya benar-benar silau …” 

Lin Qiushi teringat ibu dan anak yang ia lihat di dalam cermin. Kelihatannya mereka adalah korban kebakaran tersebut.  Xd1j3t

“Lebih baik kalian tidak tinggal disana, ada hantu di dalamnya.” Pria tua itu berkata, “Katanya seseorang menangis di sana setiap malam …” 

“Gedung itu terbakar di lantai berapa?” tanya Lin Qiushi. 

“Lantai tiga puluh empat,” jawab pria tua itu. 

Lantai tiga puluh empat—tepat dimana mereka tinggal. Mungkin kuncinya berhubungan dengan kebakaran itu.  buixd4

Setelah berkeliling di luar, sudah waktunya makan siang. Ketiganya kembali ke gedung tinggi. 

Saat itu tepat di siang hari. Sinar matahari terpancar dari langit, terpantul dari cermin eksterior gedung dan menyilaukan. Seluruh gedung tinggi itu sangat terang hingga tidak bisa dilihat langsung, seolah seluruh bangunan tersebut dibungkus menjadi bola api yang membutakan. Lin Qiushi hanya melihat sekali dan masih membuat matanya mengeluarkan air mata. 

Ruan Nanzhu berkata dari samping, “Oh, kau kelihatan imut saat menangis.” 

Lin Qiushi memelototi Ruan Nanzhu dengan mata merah.  ZfB nb

Dan sisi ratu drama bajingan ini menyala, berseru di depan semua orang dalam restoran bahwa Lin Qiushi harus berhenti menangis karena ia akan bertanggung jawab atasnya. 

Lin Qiushi, “…” Terserah. Asalkan kau bahagia. 

Cheng Yixie masih diam saja sepanjang waktu ini, dengan cerdik berpura-pura menjadi bagian dari latar. Lin Qiushi sangat curiga bahwa ia sebelumnya juga pernah dipermainkan oleh Ruan Nanzhu seperti ini berkali-kali. 

Meski sudah saatnya makan siang, banyak orang masih belum kembali untuk makan. Toh di luar jalanan sangat ramai, dipenuhi dengan berbagai pilihan. Untuk apa berdesakan di restoran ini.  g9ZEL

Tapi Luo Qianshan dan Luo Qianshui, yang mereka temui sebelumnya juga ada di sini. Melihat Ruan Nanzhu, Luo Qianshui sekali lagi memutar bola matanya. 

Ruan Nanzhu hanya tersenyum, menepuk dadanya dan berkata kenapa ia merasa seperti sedang dikejar anjing betina yang menggigit. 

Please support our translators at langitbieru (dot) com

Rasanya itu sudah cukup untuk membuat Luo Qianshui menyerangnya agar berkelahi. 

Lin Qiushi sekali lagi menunjukkan kekagumannya atas kemampuan Ruan Nanzhu dalam menggoda wanita, meski kata ‘menggoda’ dalam kamus Ruan Nanzhu memiliki arti yang benar-benar berbeda—tambah, kurang, bagi satu, dan malah menjadi provokasi. Kalau wanita yang geram adalah banteng, maka, Ruan Nanzhu adalah kibaran bendera merah yang membuat mereka kesal …. d3tbW6


Catatan Penulis: 

Aku sangat lelah setiap hari. Aku hanya ingin tidur selama enam belas jam. _(:з」∠)_

Translator's Note

Sebelumnya namaku pontifexjung, tapi berhubung aku ganti username twitter, maka yang disini kuganti juga. Jangan lupa follow aku di twitter, LOL. 

Translator's Note

Maksudnya, orang-orang di pintu kesembilan tuh diem-diem jago, gitu loh. Kalo Indonesianya ya, diam-diam menghanyutkan. 

Leave a Comment

For an easier time commenting, login/register to our site!

3 comments

  1. Tim kli ini keren yg satu pendengarannya tajam satunya penciumnnya tajam..
    Iya deh yg paling cantik.. semua aja cewek2 didalam pintu diajak ribut sama nanzhu wkwkwk
    Ntah karena insiden yg digigit atau emng karena jadi Baijie sifatnya nanzhu tuh agak beda lebih2 manja n jailnya..
    Soalnya antara Baijie sama Zhu meng tuh beda jail sama manjanya n Baijie tuh lebih2 manjanya menurutku

  2. Keren bgt gila tim ny Cheng Yixie penciuman ny tajam
    Lin Qiushi pendengar ny tajam
    Ruan Nanzhu pengamat yg teliti
    Jdi kek nih tim saling melengkapi satu sama lain bjir😭🤧
    Suka bgt sama tim ini😍😍