Setelah sehari semalam, setelah Luo XiaoLou tertidur dan terbangun lagi, mereka tiba di planet Kami. Luo XiaoLou memandang keluar dari jendela ketika kapalnya berlabuh, belum pernah berkesempatan melakukan perjalanan kecuali ke asteroid tandus itu.
Dengan sejarah empat ribu tahun di belakangnya, perkembangan dan skala teknologi tinggi, politik dan ekonomi Planet Anse telah melampaui imajinasinya. Namun, hanya hari ini di Kami dia menyadari bahwa planet kelas A jauh lebih makmur dibanding planet kelas B tempat tinggalnya.
Meka dan berbagai mobil terkenal yang terbang di langit dari waktu ke waktu terlihat jelas lebih canggih dari yang ada di Planet Anse, dan banyak tentara di jalanan. Sambil mengamati bangunan di dekat pelabuhan, Luo XiaoLou meneteskan keringat dan menyadari apartemennya yang kecil tak bisa dibandingkan dengan tempat ini.
Tak seperti Luo XiaoLou, yang telah mendapatkan Pemandangan Besar, Yuan Xi duduk di jendela, dengan elegan meminum jusnya sambil mengangkat tangan dengan sikap kebangsawanan dan keturunan bagus yang tak bisa diabaikan.
“Kita sudah tiba. Apa kita perlu mengemas barang-barang dulu? Kita akan segera turun, bukan?” Luo XiaoLou tak tahan lagi bertanya.
“Aku rasa tidak. Setidaknya butuh lima belas menit. Aku sarankan kau sarapan dulu. Nanti, kontestan akan harus melapor ke aula dulu.” Yuan Xi memotong Luo XiaoLou, menahan diri dari berteriak pada orang yang sedang memandangi Luo XiaoLou dengan pandangan mencemooh tak jauh dari situ. Namun, perlu dikatakan Luo XiaoLou juga terlalu girang untuk bersikap heboh hingga sejauh ini.
Hal baiknya bagi Luo XiaoLou adalah meskipun tikenya sangat mahal, makanan yang disediakan dalam kabin kelas satu kapal itu sangat bagus. Roti panggang, omelet, daging, salad, dan jus.
Sambil makan, komunikator di pergelangan tangan Yuan Xi berbunyi. Cepat-cepat dia menerimanya. Wajahnya ceria, dan suaranya tidak seperti biasanya.
Luo XiaoLou menatap Yuan Xi dari waktu ke waktu sambil makan, dan saat selesai, Yuan Xi juga mengakhiri komunikasinya lalu berkata dengan ringan, “Yuan Nuo dan yang lainnya sudah tiba, dan akan datang nanti menjemput kita untuk melapor.”
Anak itu menyeret yang lainnya kemari? Luo XiaoLou bertanya kebingungan, “Bahkan siswa SMA bisa berpartisipasi dalam kompetisi meka?”
“Tidak dalam teori, tapi kekecualiannya Yuan Nuo, yang punya hak istimewanya sendiri,” kata Yuan Xi, sambil memandangi Luo XiaoLou yang tak bisa mempercayainya, lalu menambahkan, “Menilai kecakapannya mengendalikan meka sendiri, dia tak punya masalah masuk sepuluh teratas Jurusan Meka Kelas Satu.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Luo XiaoLou berhenti berbicara, mendadak merasa jalan yang diambilnya untuk berkompetisi menjadi lebih gelap.
Sepuluh menit kemudian, pintu palka kapal dibuka, dan para penumpang turun satu demi satu.
Benar saja, setelah beberapa langkah, satu mobil terbang panjang berhenti di hadapan mereka. Pintunya segera terbuka dan seorang gadis cantik berpakaian putih keluar, sambil tersenyum pada Yuan Xi, “Kakak Yuan Xi, sudah cukup lama.”
Suaranya begitu manis sehingga membuat mulut Luo XiaoLou gemetar. Yuan Xi teringat untuk menangkap gadis itu saat melompat ke arahnya. Saat melakukannya, tanpa sadar Yuan Xi melirik pada Luo XiaoLou.
Tian Li dan beberapa anak Jurusan Meka meneteskan air liur ke arah kemunculan mendadak seorang gadis cantik, tapi Luo XiaoLou menyadari orang lain yang juga keluar dari mobil layang panjang, Yue Shang.
Satu mobil datang ke pelabuhan untuk menjemput Yuan Xi, diikuti oleh lusinan lainnya untuk anak-anak Jurusan Meka. Ketika Luo XiaoLou naik ke dalam mobil, dia menemukan Yuan Nuo duduk dengan wajah dingin dan kaki disilangkan di hadapannya dengan segelas anggur.
Yuan Xi ditarik oleh Yue Shang dan si gadis cantik untuk duduk di sisi lain meja, sementara Luo XiaoLou didorong ke satu sisi dengan Yuan Nuo. Yang lebih tragis adalah tambahan seorang anak muda di satu sisi meja, dan di sisi lain meja adalah Luo ShaoTian yang berambut perak.
Sejak terakhir kali bertemu Luo ShaoTian, Luo XiaoLou tidak tahu mode apa yang digunakan untuk akrab dengan adik sedikit sedarah ini.
Pada saat ini, Tian Li, yang berada di belakangnya, bersandar pada telinga Luo XiaoLou sambil berkata, “Sial, Kakak Yuan benar-benar lelaki kaya. Aku menginginkan mobil ini sejak lama. Omong-omong, bagaimana mungkin gen keluarga Kakak Yuan begitu bagus? Si cantik kecil itu terlalu panas untukku, menurutmu perlukah aku —”
Si cantik berpakaian putih adalah adik sepupu dari ibunya Yue Shang, Su Lan, yang telah tumbuh bersama Yue Shang di rumah Yuan Xi, dan dia juga selalu memanggilnya Kakak Yuan Xi.
Luo XiaoLou memandang ke arah Su Lan dan Yue Shang yang menempel pada Yuan Xi, lalu menoleh ke arah Tian Li, dan berkata sambil tersenyum, “Bukankah terakhir kali kau bersumpah telah memberikan hatimu pada Tang Jia dari Jurusan Meka?”
Tian Li tersedak, melotot pada Luo XiaoLou, dan menyerah dengan jujur. Yates seorang fanatik meka jadi soal perempuan cantik, sepertinya dia kehilangan satu urat.
Sementara Mu Chen, Tian Li melirik pada lelaki di sampingnya yang sedang melihat aturan permainan. Lelaki ini bahkan lebih muram dan menakutkan daripada Yates. Dia benar-benar tidak memahami, kenapa siswa Jurusan Meka ini, yang tidak memerlukannya untuk pemeriksaan mesin meka atau sesuatu seperti itu, memilihnya sebagai pembuat meka?
Sial, apakah dia akan mengalami dipajang sebagai vas bunga juga? Ah, omong-omong, tak mungkin karena dia tampan…
Yuan Nuo memegang gelas di tangannya, mengamati Luo XiaoLou sambil minum. Dia menyadari kakaknya telah dikelilingi oleh kedua sepupu selama setengah jam, tapi Luo XiaoLou masih duduk di sampingnya tanpa membalik sehelai rambut pun.
Setelah beberapa saat, Su Lan diminta oleh Yue Shang untuk duduk di seberang Yuan Nuo. Dia terkadang mengangkat pandangan untuk menatap dingin pada Luo XiaoLou beberapa saat. Apa orang ini yang dikatakan sepupu tinggal bersama Kakak Yuan Xi? Alis Su Lan mengernyit. Orang ini bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Kakak Yue Shang dan aku!
Yue Shang melihat tak ada orang lain di samping Yuan Xi sebelum mendekat ke telinganya untuk mengucapkan beberapa kata.
Wajah Yuan Xi menjadi serius lalu bertanya, “Mengirim seseorang kemari?”
Yue Shang mengangguk dan membisikkan beberapa kata.
Yuan Nuo, akhirnya melihat pandangan kesal di wajah Luo XiaoLou, menaruh gelasnya dengan puas lalu mendekat, “Itu orang yang dipilih paman dan bibi untuk kakakku. Jadi, kalau benar-benar ingin bersama kakakku, kau harus mencari cara untuk dibandingkan dengannya. Dan, dari segala sisi.”
Luo XiaoLou tertegun, kesedihan mendalam tampak di wajahnya ketika memandang ke arah Yuan Xi. Menjadi kekasih yang begitu pontang-panting, benar-benar tak banyak kebahagiaannya dibanding kesedihannya. Meskipun orang tua Yuan Xi setuju, mungkin dia akan diganggu oleh keisengan Yuan Xi untuk waktu yang lama.
Di sebelah sana, Yuan Xi tertegun sejenak kemudian berbisik, “Lebih baik membunuh tanpa disengaja daripada melepaskan.”
Yue Shang segera mengangguk, “Jangan khawatirkan itu, paman juga bermaksud hal yang sama.”
“Mereka membicarakan tentang pemusnahan semua binatang buas eksotik,” kata Yuan Nuo mendadak.
Tangan Luo XiaoLou gemetar, berusaha tetap tenang sambil menatap Yuan Nuo dan berkata, “Apa sebenarnya yang terjadi sehingga membuat Yuan Xi begitu membenci binatang buas eksotik?”
Mendengar pertanyaan ini, wajah Yuan Nuo juga langsung berubah. Anak muda yang bangga itu menurunkan kepalanya, mencengkeram erat gelas anggur di tangannya, dan setelah lama mengatakan, “Orang tuaku, seluruh klan Yue Shang dan Su Lan, serta kakaknya kakakku, semuanya tewas di tangan binatang buas eksotik. Tapi bukan itu saja, kekejaman yang ganas binatang buas eksotik tidak dimengerti oleh mereka yang tidak pernah berperang. Binatang buas eksotik merupakan musuh seluruh umat manusia. Kami tak akan pernah menyisakan satu pun.”
Gelas di tangan Luo XiaoLou berguncang lalu terlepas dari genggamannya. Satu tangan mendadak terulur dari sampingnya, menangkap gelas itu lalu mendorong tangan Luo XiaoLou yang gemetar ke bawah.
Luo XiaoLou terkejut dan tanpa sadar berusaha mengguncangnya, tapi tangan itu terlalu kuat, sehingga dia tak dapat melepasnya. Luo XiaoLou menoleh dalam kepanikannya dan menemukan ternyata Luo ShaoTian yang memegangnya dengan kokoh.
Luo ShaoTian meremas erat sebelum melepasnya dan kemudian bersandar. Rambutnya yang perak dan arogan didorong ke belakang dengan pandangan tak sabar di wajahnya.
Yuan Nuo tersadar dari kesedihannya, kemudian dengan pandangan tak puas menatap Luo Shaotian dan Luo XiaoLou sesaat. Di matanya, Luo XiaoLou adalah orang sepupunya, yang seharusnya setia padanya.
Penulis ingin mengatakan:
Kemarin saya terlalu sibuk, sehingga hanya menulis 2.000 kata. Tapi masih mempostingnya OML, saya minta maaf sekali, semuanya.
