Moe Abadi tidak mau menyerah.
Moe Abadi sudah bermain di server ini selama lima tahun dan selama itu juga dia sudah memperhatikan Hati Merindu. Hati Merindu selalu ada di daftar 10.000 pemain terbaik sejak awal dia bermain, dan namanya selalu ada di urutan teratas dari daftar-daftar peringkat utama pemain.
Cewek mana yang tidak bermimpi untuk bisa bersama dengan seseorang yang begitu bersinar cemerlang?
Jadi ketika Hati Merindu mendekatinya dengan halus, dia tidak bisa menolaknya sama sekali. Dia hanya menutup mata dan menjatuhkan diri kepangkuannya.
Ketika dia akhirnya bertemu muka dengan Hati Merindu, penampilan Hati Merindu tidak sesuai dengan tipe cowok yang dia sukai bahkan dia sedikit merasa ilfil. Tapi dia masih rela untuk membayari semuanya. Ketika mereka berpisah, dia berbaring dipelukannya dan bersikeras agar Hati Merindu setuju untuk menikahinya setelah kembali nanti.
Terkadang, Moe Abadi sendiri tidak tahu siapa orang yang sebenarnya dia sukai. Apakah orang yang dia sukai adalah orang asli di balik akun Hati Merindu ataukah karakter game Hati Merindu itu sendiri.
Hal yang tidak dia sangka-sangka adalah ketika mereka baru saja berpisah, sebelum bahkan dia turun dari pesawat, akun WeChatnya sudah masuk daftar blacklist Hati Merindu. Dia pun pergi bertanya kepada Hati Merindu di dalam game, yang kemudian dijawab dengan dingin olehnya bahwa akunnya dimainkan oleh orang bayaran untuk menaikkan level selama beberapa bulan belakangan, bukan oleh dirinya sendiri.
Waktu bersama mereka siang dan malam selama beberapa bulan pun berubah menjadi lelucon. Hati Merindu tidak bersedia menikahinya, bahkan dia tidak mau ada dalam tim yang sama lagi dengannya.
Hal yang tidak tertahankan baginya adalah keberadaan wanita lain disamping Hati Merindu, pertama adalah Ran Xin, kemudian muncul Xiao Tianjing. Gadis rubah tersebut membuntuti Hati Merindu ke mana-mana. Mereka bermain arena bersama, melakukan misi bersama, Hati Merindu bahkan memberikan equipment ungu kepadanya…
Dia menghela napas dalam-dalam dan mengetik.
[Teman] Moe Abadi: Tentu saja aku masih sadar, dengarkan aku sampai selesai.
[Teman] Moe Abadi: Ini hanya menikah di dalam game, bukan berpacaran, aku hanya ingin gelar pasangannya saja.
“Aku merasa cewek ini sangat aneh. Kalau orang lain ditipu orang, hal pertama yang mereka lakukan harusnya bukannya mencari penipunya? Ini kenapa dia malah mengganggumu terus?” Lu Hang terperangah, “Lagipula tingkah laku karaktermu beberapa bulan belakangan memang mencurigakan kan? Lebih baik kamu buat pengumuman di megafon antar-server sekarang. Aku yakin orang-orang di seluruh server akan percaya padamu.”
Ini adalah kenyataan. Xiang Huaizhi sudah bermain di server ini cukup lama, kesan para pemain terhadap dirinya sebagai adalah jago, rendah hati, dan kaya raya. Selain untuk mengumpulkan barang, karakter Hati Merindu jarang sekali muncul di Channel Dunia atau Megafon.
Ketika hal ini terjadi, banyak teman-temannya yang bertanya kepadanya apakah karakternya terkena hack.
Xiang Huaizhi tidak memberikan komentar apapun, dia hanya diam dan membuat dirinya dijuluki sebagai playboy.
Xiang Huaizhi: “Ga perlu lah.”
Sepertinya kurang pantas untuk membiarkan orang-orang di seluruh server tahu bahwa Moe Abadi dan seorang gadis lainnya sudah ditipu booster.
Lagipula, kejadian ini tidak memberikan pengaruh buruk terhadap dirinya, paling tidak untuk saat ini. Malah sepertinya karena kejadian ini, dia mengurangi hal-hal merepotkan yang biasanya terjadi.
Tidak ada yang buruk dengan hal ini.
[Teman] Hati Merindu: Kompensasi yang kumaksud adalah mengenai tiket pesawat dan biaya hotel yang kamu bayar sebelumnya.
[Teman] Moe Abadi: Aku cuma mau gelar pasangan saja, ini juga ga boleh?
[Teman] Moe Abadi: Kamu tinggal di kota mana, ayo kita ketemuan dan berbicara, oke?
Lu Hang terkejut: “Cewek ini gila ya? Kalian baru mengobrol sebentar saja dia sudah ngajak ketemuan?”
[Teman] Hati Merindu: Kalo kamu ga butuh kompensasinya, ya udah ga usah ngomong lagi.
[Teman] Moe Abadi: Oke, kalau begitu aku mau kompensasi lain, barang dalam game, oke?
[Teman] Hati Merindu: Sebut aja.
[Teman] Moe Abadi: Aku mau Sembilan Kelopak Teratai.
Xiang Huaizhi hanya meliriknya sekilas, kemudian dia menutup kotak pesannya.
Lu Hang: “Hei, ini menarik. Apa dia ingin memisahkanmu dan Xiao Tianjing? Aku, Jalan Panjang, akan menjadi yang pertama untuk menolaknya! Xiang xiang, aku pikir kamu bahkan ga perlu mengembalikan tiket pesawat dan biaya hotelnya, hapus saja dia dari daftar temanmu, selesai.”
We’re sorry for MTLers or people who like using reading mode, but our translations keep getting stolen by aggregators so we’re going to bring back the copy protection. If you need to MTL please retype the gibberish parts.
Xiang Huaizhi meliriknya: “Kelihatannya kamu suka banget sama Xiao Tianjing?”
“Dexjc ulae, jxe tjcsj yfgqlxlg vlj rjcuja ieme. Cxe ylrj wjal xfajkj xjije wfcvfcujgxjc vlj yfgylmjgj rfaljq tjgl.” Oe Ljcu yfgxjaj.
Wljcu Lejlhtl wfcjcuuex: “Bjije ulae xjwe xfpjg vlj ijt. Dljg vlj ylrj yfgylmjgj vfcujcwe rfaljq tjgl.”
“Oke, nanti kalau dia online, kamu suruh dia buat rayu aku ya. Dia pasti akan mendengarkan kata-katamu. Di saat itu, aku pasti akan memperlakukan dia seperti seorang kakak yang baik.”
“Vset rset, rfgler vlxla vbcu.” Wljcu Lejlhtl wfiltjacsj rfxlijr, “Zje yfgvlgl yfgjqj ijwj vl yfijxjcuxe? Bjwe xfmjcvejc culcalq ijsjg bgjcu?”
“Ck… Iya iya, aku pergi deh.”
Xiang Huaizhi menunggangi kudanya, pergi ke peta monster untuk mengumpulkan material, dan melirik notifikasinya ketika dia melihat ada notifikasi masuk.
【Temanmu Xiao Tianjing sedang online.】
Beberapa detik kemudian, notifikasi pesan temannya pun berkedip.
[Teman] Xiao Tianjing: [Lempar Bunga]
[Teman] Hati Merindu: ?
[Teman] Xiao Tianjing: Kk, hari ini mau melakukan misi kah?
[Teman] Hati Merindu: En, kalau sudah selesai misi harian.
[Teman] Xiao Tianjing: Oke, kk, panggil saja aku kalau sudah selesai. Aku akan menunggu panggilan kk. #^0^#
Misi hariannya dengan cepat pun selesai, dan Lu Hang sudah membentuk tim misi dungeon harian mereka.
“Xiao Tianjing,” Setelah memasuki misi, Lu Hang melihat baju yang dikenakan cewek rubah tersebut dan tidak bisa menahan diri untuk berkomentar. “Ganti bajumu deh.”
Jing Huan bertanya, “Kenapa ya?”
“Bajunya jelek banget.”
Jing Huan mengernyitkan dahi, tidak melihat dimana letak jeleknya: “Ini ga jelek kok? Lagian cocok banget sama cincin yang diberikan kakak padaku!”
Lu Hang: “Ck ck, ngomong-ngomong tentang cicin, tadi ya…”
Xiang Huaizhi memotong perkataan dia. Dia keluar dari tim dan membentuk tim yang baru: “Aku akan pergi untuk mendapatkan harta sihirnya segera.”
“Oke,” Lu Hang menutup mulut diam-diam, “Xiao Jingjing, kamu mau ikut dia?”
Ada satu bagian dari misi peta monster ini yang mengharuskan dua orang mengambil harta sihir bersama-sama. Misi ini cukup mudah dan tidak membutuhkan pertarungan.
Sebelum Lu Hang selesai berbicara, Jing Huan sudah meninggalkan tim dengan cepat dan masuk ke dalam tim Xiang Huaizhi. Keduanya pun berjalan keluar dari peta beriringan.
“Kakak.” Jing Huan memperlihatkan cincinnya di Channel Tim seperti sedang mempresentasikan sebuah harta, “Lihat, aku sudah menaikkan level permata di cincinnya sampai level 7.”
Xiang Huaizhi mengklik untuk melihatnya sekilas, ternyata benar.
Permata level 7 berharga beberapa ratus emas, dia dengan ragu berkata: “Kamu tidak bermain PVP, tidak perlu menaikkan level permatanya sampai setinggi itu.”
“Ga terlalu tinggi kok, aku sudah berjanji untuk menaikkan level permatanya sampai level 15.”
Permata level 15 harganya jauh lebih mahal lagi. Xiang Huaizhi berkata: “Aku tidak memintamu untuk memasang permata dengan level setinggi itu. Cincin itu sudah milikmu, kamu bisa menggunakan permata level berapapun sesuai yang kamu mau.”
Pada akhirnya, dia bertanya: “Memasang permata seperti itu, kamu masih punya uang untuk makan ga?”
Jing Huan baru saja akan menjawab, tiba-tiba dia terdiam — sebentar, kenapa dia nanya punya uang ga untuk makan?
Dia sudah berbohong terlalu banyak sampai dia tidak bisa bereaksi dengan cepat. Setelah beberapa saat, dia mempertimbangkannya sejenak dan berkata dengan ragu-ragu: “…Hah?”
“Kamu masih pelajar kan?” Xiang Huaizhi berkata, “Bukannya kamu cuma punya uang jajan 200 yuan seminggu?”
Jing Huan menggigit jarinya tanpa sadar.
… Ini cerita karangan dia di tahun dan bulan berapa ya?
Dia khawatir Hati Merindu mungkin akan curiga jadi dia terbatuk-batuk ringan: “Iya, memang seperti itu… Kok kamu bisa tahu, kk?”
“Aku dengar waktu kamu dikejar-kejar dulu.” Xiang Huaizhi menjawab, “Kamu masih SMA?”
Jing Huan baru mengingatnya setelah setengah hari berlalu kalau itu adalah cerita ketika dia sedang dikejar-kejar oleh Obat Nyamuk Bakar. Dia hanya mengarang cerita asal di tempat hanya untuk menarik perhatian Hati Merindu.
…Otak orang ini terbuat dari apaan ya? Masa kalimat ngasal kaya gini, dia bisa ingat sampai sekarang?
“Ngga, aku sudah kuliah.”
Dilihat dari waktu dia mulai bermain game ini, agak sulit untuk berpura-pura dirinya lebih muda lagi. Jing Huan berpikir keras, dan dia berhasil mengarang cerita sempurna dalam sepuluh detik.
Dia terisak dan tersedu-sedu: “Kakak, sebenarnya begini. Orang tuaku sudah bercerai sejak lama, dan mereka masing-masing sudah memiliki keluarga baru. Bagi mereka, aku hanya menjadi beban saja… Bulan lalu aku bertengkar dengan mereka, dan aku tidak mau meminta uang lagi dari mereka. Karena tabunganku sudah habis untuk membeli karakter ini, jadi sekarang aku hanya bergantung dari penghasilan kerja sambilanku saja. Dan karena aku masih kuliah, jadi gajiku juga kecil. Kalau aku mengurangi biaya makan, pakaian, rumah, dan transportasi, sisa yang bisa kudapatkan hanya 200 yuan per minggu…”
Jing Huan sendiri tidak berani untuk meneruskannya.
Ya ampun, bukannya ini cerita yang membuat air mata mengalir?! Cerita yang sangat sedih sehingga bisa membuat orang yang mendengarnya mengucurkan air mata.
Gadis yang menyedihkan dan tidak berdaya, pria mana yang tidak berbelas kasih untuk membantunya!
Benar saja, Hati Merindu pun terdiam setelah mendengarkan cerita tersebut.
Jing Huan tersenyum puas: “Ga papa, kk, jangan khawatir tentangku. Aku pasti akan bekerja keras dan membuat masa depan yang lebih baik dengan tanganku sendiri… Dan pemilik tokonya juga memperlakukanku dengan baik, dia bahkan sering memberikanku mie instan…”
“Kamu tidak melakukannya dengan benar.”
“Kadang-kadang dia juga suka memberikanku sosis… Hah?” Jing Huan terperangah.
“Sudah jelas-jelas pas-pasan seperti itu, kamu masih menghabiskan puluhan ribu yuan untuk bermain game. Kecanduan internetmu terlalu besar.” Xiang Huaizhi berkata dengan dingin.
Jing Huan merasakan lidahnya menjadi kelu: “Aku…”
“Kalau kamu benar-benar ingin maju, kamu seharusnya menghabiskan waktumu untuk membaca buku daripada bermain game.” Xiang Huaizhi berpikir sejenak, “Bermain game tiga jam sehari sudah cukup.”
“Bukan begitu…”
“Tiga jam sudah cukup untukmu menyelesaikan misi harian.”
“……”
“Jam tujuh sampai jam sepuluh malam?”
Playboy, kamu benar-benar tidak punya hati.
“Aku… Tidak perlu membuat hidup baru dari sekarang sih.” Jing Huan tertawa dan berkata dengan pelan, “Sekarang bisa hidup bahagia setiap hari, aku sudah puas.”
Setelah mendapatkan harta sihirnya, mereka pun kembali bergabung dengan tim dan mulai bertarung dengan BOSS.
Ketika mereka baru saja memasuki pertarungan, megafon pun mengeluarkan pesan.
【[Megafon] Moe Abadi: Sedang mencari guild. Aku sekte Gunung Putuo, dengan skill poin penuh dan operasi bermain yang cukup bagus. Guild yang bisa memberikan posisi manajemen padaku, silahkan kontak aku.】
Jing Huan terkejut. Jika dia tidak salah mengingat, Moe Abadi seharusnya anggota Guild Paviliun Nganggur kan?
Dia mengklik kanan informasi Moe Abadi dan menemukan bahwa kolom Guildnya sudah kosong.
[Tim] Jalan Panjang: Chichi, kenapa saudara perempuanmu keluar guild?
[Tim] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Aku tidak tahu, mungkin karena Buta Cinta mencopot dia dari jabatannya sebagai administrator guild.
[Tim] Jalan Panjang: Hebat. Sebenarnya, aku selalu heran. Walaupun Buta Cinta kadang suka keras kepala, tapi Chunxiao biasa masih berpikir dengan logika. Kenapa Moe Abadi bisa menjadi administrator guild?
Karena pada saat itu, Moe Abadi berkata kepada Buta Cinta kalau dia ingin menarik Hati Merindu bergabung dengan guild, jadi dia memerlukan posisi yang bisa menarik orang ke dalam guild.
Kekuatan dan kepopuleran Hati Merindu sangat besar, guild mana yang tidak ingin dirinya bergabung dengan mereka? Bahkan Guild Paviliun Nganggur pun masih bersedia untuk mengangkut tandu dan menjemputnya bergabung, bahkan setelah kejadian playboy itu.
Hal itu bukan rahasia lagi, tapi dengan keberadaan orang yang disebutkan di dalam tim, tidak mudah bagi Cinta Adalah Sesuatu Yang Kamu Makan untuk membocorkannya.
[Tim] Cinta Adalah Sesuatu yang Kamu Makan: Aku juga kurang jelas tentang masalah itu. [Tutup Mulut]
Moe Abadi adalah streamer wanita. Ada puluhan ribu penontonnya yang melihat streaming live nya setiap hari. Walaupun ada banyak bot diantara penontonnya, tapi dia masih lumayan terkenal. Begitu pengumuman megafonnya keluar, Channel Dunia pun langsung ramai.
[Dunia] Suka Makan Lobster: Kenapa Moe keluar guild? Bukannya Guild Paviliun Nganggur lumayan bagus ya?
[Dunia] Bunga Gugur Menari: Aku dengar Moe Abadi dicopot dari jabatannya sebagai administrator guild [Terkejut]
[Dunia] Memberikanmu Arak-arakan Pengantin Sepuluh Li : Moe, gabung ke guildku saja, aku akan memberikan posisi Ketua Guild padamu, +++
【[Megafon] Moe Abadi: Jangan bertanya alasannya, aku tidak mau menceritakannya lagi. Hal itu hanya akan membuatku terlihat bodoh. Aku hanya bisa bilang kalau orang yang memilih jalan yang berbeda tidak bisa jalan bersama. Aku mau guild dengan di daftar peringkat top 15 di server. Sisanya tidak perlu mengirimkan DM padaku. Terima kasih.】
Awalnya terlihat seperti bukan masalah besar, tetapi setelah Moe Abadi menuliskan hal itu, dia membuat dirinya seakan-akan sudah dibully.
Jing Huan melihat pengumuman megafonnya dia, raut wajahnya menjadi sedikit mendung.
Pada awalnya, Moe Abadi mengandalkan popularitasnya untuk menggunakan pembullyan online yang memaksa kakak sepupunya untuk berhenti dari game. Walaupun dia pernah menghancurkan salah satu equipmentnya, Jing Huan masih merasa belum puas.
Dia mengalihkan pandangannya dan baru saja akan melemparkan kolam darah ke arah Hati Merindu ketika dia melihat kotak pesan muncul di layarnya.
【Qiu Feng menambahkanmu sebagai teman.】
[Teman] Qiu Feng: Online?
[Teman] Xiao Tianjing: ?
[Teman] Qiu Feng: Aku sudah mendengar semuanya. Aku mencarimu karena aku ingin meminta maaf.
[Teman] Xiao Tianjing: …Hah?
[Teman] Qiu Feng: Aku minta maaf sudah membuatmu diburu orang-orang. Kebetulan beberapa hari ini aku sedang tidak bisa online karena sedang ada urusan lain, kalau tidak aku pasti akan menghentikan semua kekacauan ini.
Jing Huan mengikuti instingnya dan membuka profil pemain tersebut dan melihatnya.
Qiu Feng, Penyihir, gelarnya adalah “Administrator Macan Putih Guild Paviliun Nganggur”.
[Teman] Xiao Tianjing: Kamu adalah…
[Teman] Qiu Feng: Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Halo, aku adalah mantan suami dari karaktermu. Orang sial yang ditipu sampai habis.
[Teman] Xiao Tianjing: …Halo, aku adalah orang sjal yang diburu dan dibunuh orang-orang karena membeli karakter mantan istrimu.
